BAB 12

" yah udah buruan apaan ? " kata klara yang tidak sabaran dengan kelakuan putri.

" emangnya lo ngak liat di from sekolah ap? " kata putri yang belum juga mengatakan.

" enggak " kata klara yang sudah malas meladeni putri.

" Astaga klara, gara - gara kemaring lo jadi terkenal klara masak lo biasa aja sih. " kata putri yang heboh sendiri sambil memperlihatkan from sekolah lewat hpnya.

" bisa ngak sih ngak usah teriak - teriak, kuping gue sakit tau. " kata klara sambil masi menutup telinganya karna pekikan putri di dekat telinganya.

" TA- " perkataan putri yang terputus oleh klara.

" diam sebebtar lagi guru masuk, duduk huh jangan ngehalangi penglihatan gue. " kata klara yang memotong perkatàn putri secepat mungkin sebelum telinganya menjadi korban suara putri yang besar.

" IH KLA- " perkataan putri yang terpotong lagi denga. sapaan guru yang masuk ke dalam kelas.

" Selamat pagi anak - anak, " kata guru yang memasuki kelas klara.

" pagi bu.. " jawab semua murid penghuni kelas itu dan putripun langsung kembali ke tempat duduknya.

" ok mari kita lanjutkan pembahasan kemaring. " kata guru itu yang bernama ibu jihan. Pembelajaranpun berjalan dengan lancar sampai jam sembilan ibu tika memasuki kelas klara dan menghampiri ibu jihan untuk mengizinkan klara yang akan mengikuti seleksi akhir olimpiade matematika.

" klara " panggil ibu jihan kepada klara untuk naik ke depan meja guru sehingga klarapun mengangkat kepalanya menghadap ke ibu jihan dan ibu tika yang melihat ke arahnya.

" iya bu! Ada apa Yah? " tanya klara saat sudah berada di depan ibu jihan dan ibu tika ketika melihat lambaian tangan dari ibu jihan untuk memanggilnya ke depan.

" kata ibu tika kamu akan mengikuti seleksi akhir olimpiade matematika Yah! lalu kenapa kamu tidak ke tempat penyeleksian? " tanya ibu jihan yan merasa heran dengan klara yang merasa tidak memiliki urusan sama sekali dengan ibu tika ketika ibu tika memasuki kelas karna klara dari tadi hanya asik mencatat materi yang ada di papan tulis tampa merasa penasaran dengan kedatangan ibu tika.

Klara yang mendengar apa yang di katakan ibu jihanpun merasa bersalah karna melupakan tentang penyeleksian akhir itu.

" hehehehe maaf bu klara lupa jadinya klara tidak ke sana tadi " kata klara sambil cengegesan ke arah dua guru yang ada di depannya. Kedua guru itupun merasa heran dengan kelakuan klara yang bisa - bisanya melupakan hal penting seperti ini.

" yah sudah kamu ikut ibu sekarang karna kita belum memulai seleksinya. " kata ibu tika yang sedari tadi hanya diam.

" baik bu, permisi bu saya izin ke aula dulu. " kata klara yang izin ke ibu jihan.

" kami permisi dulu bu, dan terima kasih. " kata ibu tika yang ikut berpamitan.

" iya silakan bu tika, klara semoga berhasil. " katà ibu jihan yang menyemangati klara

" iya bu terimakasih " kata klara dan langsung melangkah keluar mengikuti ibu tika yang berjalan di depan klara.

...****************...

Kini klara sudah berada di aula dan langsung duduk di tempat yang kosong dan di berikan lembar soal dan jawaban. Lima menit setelah lembar soal dan jawaban telah di bagikan kini klara dan semua siswa yang di rekomendasikan untuk mengikuti penyeleksian olimpiade matematika itu mengerjakan soal itu dengan serius dan tampa ada yang ribut kecuali suara pensil dan kertas yang di coret - coret dan di balik saat mengerjakan soal itu.

setengah jam telah berlalu dan klara yang pertama kali menyelesaikan soal itu dan langsung menyerahkannya kepada panitia petugas penyeleksian itu yang lebih tepatnya kepada ibu tika.

" klara apakah kamu tidak mau mengecek terlebih dahulu jawaban kamu? " tanya ibu tika yang tidak percaya karna klara mengerjakan 100 soal dengan waktu setengah jam padahal biasanya paling cepat untuk mengerkan soal itu selama satu jam setengah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***