Kesembuhan Nafisha

Diana terlihat sangat cemas melihat kondisi sahabatnya itu. Tak beberapa lama setelah mendaptkan kabar dari Diana yang mengatakan bahwa putrinya mengalami kecelakaan orang tua Nafishapun akhirnya tiba dirumah sakit.

"Bagaimana keadaan Fisha?" tanya tante Risma yang panik.

"Nafisha sedang ditangani oleh dokter tan." ucap Diana yang terlihat sangat cemas.

"Kamu jangan panik, Fisha pasti baik-baik saja." ucap Pak Dani pada istrinya.

"Saat ini Putri ku sedang berbaring tak berdaya seperti itu bagaimana aku bisa tenang." ucap istrinya.

"Diana. Mengapa Fisha seperti ini bagaimana kronologisnya." tanya tante Risma.

"Tadi setelah pulang Bik Ina mengatakan jika Adriell menitipkan sebuah surat untuk Nafisha. Mengetahui bahwa Adriell akan kembali ke negara H Nafisha langsung pergi menuju pangkalan ojek dengan terburu-buru hingga tanpa ia sadari sebuah mobil melaju dari pertigaan jalan hingga akhirnya Nafisha tertabrak mobil tan." jelas Diana.

"Fisha..." ucap tante Risma yang tak bisa membendung air matanya lagi.

Ayah Nafisha pun menenangkan istrinya.

Tak beberapa lama dokter keluar dari ruangan.

"Dok, bagaimana kondisi putri saya?" tanya Pak Dani.

"Kondisi putri anda sekarang kritis, ia kehilangan banyak darahnya. Tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk putri bapak." ucap Dokter.

"Terimakasih dok," ucap Pak Dani.

Tak beberapa saat Defa dan Gio datang ke rumah sakit.

"Om tante yang sabar ya" ucap Gio.

"Om minta doanya yang terbaik untuk Nafisha." ucap Pak Dani.

"Kami akan selalu mendoakan untuk kesembuhan Nafisha." ucap Defa.

"Terimakasih kalian selalu ada untuk Nafisha." ucap Pak Dani.

"Sama-sama om." jawab Defa.

>>

Setelah melewati perjalanan yang panjang akhirnya Adriell tiba di negara H.

Saat ia tiba dirumah sang kakak dan mengecek isi ponselnya ternyata ada sebuah pesan dari Gio.

"El, Hari ini Nafisha kecelakaan dan sekarang kondisinya kritis." pesan Gio.

Adriell yang membaca pesan itupun tiba-tiba menjadi lemas tak berdaya. Ia sungguh terkejut dan kasihan atas apa yang menimpa Nafisha. Andai saja beberapa jam lalu ia bisa menemui Nafisha namun sayang takdir tak sesuai ekspektasinya. Ia khawatir pada keadaan Nafisha namun ia juga tidak bisa kembali untuk menemuinya.

"Tuhan Yesus berikanlah Nafisha kesembuhan dan semoga ia bisa melewati masa kritisnya." doa Adriell.

>>

3 Hari berlalu, Namun Nafisha tak kunjung sadarkan diri. Ia masih berbaring koma diruang ICU siang malam orang tua Nafisha menjaga putri kecilnya itu. Sehabis sholat orang tua Nafisha selalu meminta pada Allah untuk kesembuhan putrinya.

Defa dan Gio selalu memberikan kabar tentang kondisi Nafisha pada Adriell. Ia pun selalu meminta kesembuhan dari Yesus untuk Nafisha.

Setelah kepulangannya dari kota kelahirannya ia sering terlihat murung.

"Apakah kamu ada masalah? mengapa kamu terlihat murung?" tanya Chesa.

"Karena diriku saat ini Nafisha berbaring dirumah sakit" ucap Adriell.

"Apa yang terjadi?" tanya Chesa yang bingung.

"Saat aku kembali ke sana ku tak bisa menemuinya. Ia sedang ada urusan dikota lain, saat aku akan kembali kesini tak lama ia pulang. Dia ingin menemuiku namun naas kecelakaan itu tak dapat dihindari." jelas Adriell yang merasa sangat bersalah.

"Lalu bagaimana kondisinya saat ini?" tanya Chesa.

"Dia banyak kehilangan darah, 3 hari ini dia masih terbaring koma." jelas Adriell.

"Semoga Tuhan memberikan kesembuhannya untuknya." doa Chesa.

"Amin." jawab Adriell.

"Kamu jangan sedih, Berdoa pada Tuhan semoga dia diberi kesembuhan dalam lindungan kasihnya." ucap Chesa yang menenangkan Adriell.

>>

Seminggu berlalu namun Nafisha masih terbaring koma. Ibunya sangat khawatir dengan kondisi putri kecilnya itu. Ia selalu berdoa pada Allah untuk kesembuhan putrinya siang malam ia membacakan ayat al quran untuk Nafisha namun kondisinya juga tak kunjung membaik.

Adriellpun juga tak kalah khawatirnya pada Nafisha, ada rasa bersalah yang mengikutinya. Secara tak langsung ini terjadi karena dirinya. Jika waktu itu ia tak kembali mungkin kejadiannya tak akan seperti itu.

"Andai waktu itu aku tak kembali mungkin saat ini kamu tak terbaring koma disana. Ini semua salah ku, dan seharusnya waktu itu aku tak memberimu janji pasti kamu tak mengharapkan diriku untuk kembali dan penantian itu takkan mungkin kau jalani. Maafkan aku, semua ini adalah kebodohanku." ucap Adriell yang menyalahkan dirinya sendiri.

>>

"Fisha... Sampai kapan kamu akan terus begini, Ibu merasa tersiksa melihat putri kecil ibu seperti ini. Ibu seakan kehilangan setengah dari nyawa ibu saat ini."

"Ya Allah engkaulah Tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang, hanya kepadamulah hamba memohon dan meminta semoga engkau memberikan kesembuhan pada putri hamba ya Allah. Aamiin ya robbal aalamiin." doa Ibu Nafisha.

Ibu Nafisha tak dapat menahan kesedihannya. Ia benar-benar merasa lemah melihat putri semata wayangnya harus mengalami tragedi itu.

Tanpa Ibu Nafisha sadari tiba-tiba ekor mata Nafisha mengeluarkan sebuah kristal bening.

"Nafisha, kamu bisa mendengar semua ucapan ibu nak?" ucap Ibunya yang merasa sangat senang karena saat ini putrinya bisa memberikan respon.

Setiap harinya ibunya selalu mengajak Nafisha untuk berkomunikasi dan semakin hari kondisi semakin membaik bahkan ia mampu menggerakan jarinya.

10 hari berlalu, Ketika sang ibu tengah tertidur lelap karena seharian lelah menjaga Nafisha. Tiba-tiba Nafisha sedikit demi sedikit membuka matanya, perlahan retinanya mulai menyesuaikan cahaya ruangan tsb.

"Ibu..." ucap Nafisha yang masih terbata-bata.

Ibu Nafisha merasa sebuah suara memanggilnya lalu ia terbangun dari tidurnya dan saat ia melihat Nafisha telah membuka matanya membuatnya merasa sungguh bahagian atas nikmat yang diberikan Allah padanya.

"Alhamdulillah akhirnya kamu bisa melewati masa koma kamu sayang." ucap ibunya.

Setelah hampir 2 minggu terbaring dirumah sakit akhirnya Nafisha diperbolehkan untuk pulang. Untungnya Nafisha tak mengalami cidera otak yang parah. Ia disarankan untuk banyak istirahat.

"Akhirnya aku bisa kembali menghirup udara segar dirumah setelah sekian lama hanya bisa menghirup bau obat-obatan saja." ucap Nafisha pada Diana.

"Makanya cepet sembuh biar kita bisa jalan-jalan untuk refresing otak." ucap Diana.

"Iya bener yang dibilang Diana, nanti kalo elu sembuh gw sama Defa bakal ngajak kalian main ke pantai." ucap Gio.

"Bener ya. Awas sampai bohong." ucap Nafisha.

"Makanya cepet sembuh dulu. Kalo elu enggak sembuh kita bakal pergi bertiga." goda Gio.

"Kalian tega ninggalin aku sendirian. Huhh jahat." ucap Nafisha yang ngambek.

"Sebaiknya kamu sekarang istirahat, jangan banyak pikiran biar cepet sembuh." ucap Defa.

"'Yuk aku antar ke kamar." ucap Diana sambil mendorong kursi roda Nafisha.

———————————————————————

Yuk simak terus cerita Author. follow juga ig Author: Naaernaa02.

Jangan lupa like,vote dan rate ya readers❤️🙏🏻Biar Author makin semangat buat ceritanya😉

Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran yang membangun di kolom komentar agar author bisa mengembangkan cerita author 😁

Next>>

Terpopuler

Comments

Rena Gimun

Rena Gimun

Hadir kak

2020-09-21

0

SR_Muin

SR_Muin

jejak

2020-08-22

0

Ilham Rasya

Ilham Rasya

jejak lagi 😅💪💪💪

2020-08-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!