Takdirlah Yang Tak Mempertemukan Kita

Sesampainya Adriell di tanah air ia pulang menuju rumah lamanya. Setelah itu ia pergi ke rumah Nafisha.

Adriell melangkahkan kakinya menuju pekarangan rumah Nafisha. Ada perasaan bahagia bercampur ragu yang sedang Adriell rasakan. Saat ia membunyikan bel ternyata ibunya yang membukakan pintu. Ibu Nafisha terkejut akan kedatangan Adriell ke rumahnya setelah sekian lama ia menghilang dan membuatnya putrinya terluka.

"Permisi tante." ucap Adriell.

"Untuk apa kami datang ke sini?" tanya Tante Risma.

"Saya kemari untuk menemui Nafisha tan." ucap Adriell.

"Untuk apa kamu menemui putri saya lagi? 2 tahun ia menunggu kamu tanpa kepastian dan saat ini kamu baru datang kemari." ucap tante Risma.

"Saya minta maaf tan, keadaan yang membuat saya menjadi seperti ini." ucap Adriell.

"Keadaan? Kamu pun tak pernah memberikan Nafisha kabar selama disana. Lalu untuk apa kamu datang kesini lagi?" tanya tante Risma.

"Saya kesini untuk minta maaf pada Nafisha atas segala penantian yang tak berujung ini tan." ucap Adriell.

"Sebaiknya kamu pulang. Nafisha tak ada dirumah." ucap tante Risma.

Adriell mengeluarkan sebuah boneka tedy bear mini dari dalam tasnya.

"Saya titip ini ya tan, tolong sampaikan untuk Nafisha jika hari ini saya datang kemari." ucap Adriell sambil memberikan boneka itu pada Ibu Nafisha.

Ibu Nafisha menerima hadiah dari Adriell tanpa mengucapkan apapun. Adriell pun pergi meninggalkan rumah Nafisha dengan rasa kecewa. Namun ia tak putus semangat masih ada hari besok ia kembali lagi. Saat ini ia memilih untuk menemui Defa dan Gio sudah lama ia tak mengetahui kabar kedua sahabatnya itu.

Saat Adriell telah pulang Ibu Nafisha masuk ke dalam rumah. Lalu ia membuang boneka itu ke dalam tempat sampah. Mungkin ia bersikap egois namun ia tak ingin melihat putrinya harus terluka lagi.

>>

Tok...Tok...

Adriell mengetuk pintu rumah Defa. Saat itu Defa dan Gio sedang mengerjakan tugas bersama namun tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.

"Kayaknya ada tamu tuh." ucap Gio.

"Siapa sih menganggu orang aja." ucap Defa.

"Huss, siapa tau penting. Mending elu buka tuh pintu." ucap Gio.

Defa pun pergi untuk membukakan pintu. Alangkah terkejutnya Defa melihat kedatangan Adriell dirumahnya.

"Adriell..." ucap Defa yang bahagia.

Gio yang berada didalam mendengar Defa berteriak langsung menyusulnya keluar dan ia benar-benar terkejut akan kedatangan Adriell.

"Adriell ini elu?" tanya Gio yang masih tak percaya.

"Ini tamu disuruh ngobrol diluar aja nih ceritanya." goda Adriell.

"Yuk masuk, gw sampe lupa nyuruh eli buat masuk kedalam." ucap Defa.

Adriell pun masuk kedalam rumah Defa. Suasana rumah Defa seakan telah berubah semenjak kepergiannya.

"Kota ini banyak berubah ya setelah gw pergi." ucap Adriell.

"2 tahun elu pergi meninggalkan kota ini dan apa elu berharap semuanya masih akan sama?" tanya Defa.

"Gw tahu 2 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk dijalani." ucap Adriell.

"2 tahun lalu elu pergi ninggalkan sebuah janji yang masih tertinggal disini." ucap Defa.

"Ya karena janji itu saat ini gw kembali. Tapi gw enggak tahu apakah dia masih menungguin gw atau dia udah capek dengan masa penantian ini" ucap Adriell.

"Setiap hari dia ke tepi danau buat menyendiri. Dia berharap elu cepet balik kesini namun 2 tahun berlalu entah rasa itu masih sama gw juga enggak tahu, tapi terkadang dia itu masih datang ke danau itu." jelas Gio

"Ternyata dia masih tetap menantiku hingga saat ini." ucap Adriell.

"Elu datang diwaktu yang salah. Nafisha sedang berada dikota B mungkin besok atau lusa dia baru pulang." ucap Gio.

"Tapi gw cuman dikasih waktu 2 hari sama Mama untuk disini dan setelah itu gw harus balik kesana." ucap Adriell.

"Gimana kalo gw telpon dia bilang kalo elu udah balik kesini?" ucap Gio.

"Apa elu gila, Jangan bersikap egois bro apakah elu mau ngancurin segala mimpinya. Enggak cukup elu ngasih dia rasa luka dan saat ini elu mau ngancurin jerih payahnya? Biarin dia sekarang ngejar mimpinya." ucap Defa.

Mereka berduapun hanya diam mendengar ucapan Defa. Adriell sadar ia memang tak seharusnya bersikap egois dan mungkin takdirlah yang tak mempertemukan mereka.

Keesokan harinya Adriell kembali mendatangi rumah Nafisha namun sayang Nafisha belum kembali. Lalu ia memutuskan untuk mengunjungi danau tempat dimana ia biasanya menenangkan dirinya.

Taman itu kini telah berubah bahkan bagian utara telah dijadikan taman bermain. Ia hanya bisa mengenang setiap momen indah kebersamaannya dengan Nafisha. Ia mulai hilang arah, seharian ia duduk termenung ditepi danau.

Siangpun berganti sore Adriell pun kembali ke rumah Nafisha ia berharap Nafisha telah kembali. Namun sayang Nafisha masih belum kembali hingga akhirnya ia memutuskan untuk menunggu Nafisha hingga pulang. Waktu terus berputar 2 jam Adriell menunggu Nafisha namun ia tak kunjung kembali akhirnya ia menitipkan sebuah surat pada Bik Ina untuk diberikan pada Nafisha. Adriell pun pergi berpamitan lalu pergi meninggalkan rumah Nafisha.

Adriell pun melanjutkan perjalanannya menuju bandara, saat pesawat yang ia tumpangi take off Adriell melihat keluar jendela. Dia seakan tak rela untuk meninggalkan kota kelahirannya.

"Hari ini takdirlah yang tak mempertemukan kita." batin Adriell.

>>

Sebuah mobil memasuki pekarangan sebuah perkarangan rumah dan ternyata itu Nafisha ia kembali ditemani oleh Diana. Saat ia melangkahkah kakinya kedalam rumah bersama Diana tiba-tiba Bik Ina menghampirinya dan memberikan surat dari Adriell.

"Non Fisha tadi mas Adriell kesini dan nitipin surat ini buat non." ucap Bik Ina.

Nafisha dan Diana terkejut mendengar perkataan Bik Ina.

"Adriell bik?" tanya Nafisha sedikit ragu.

"Iya non mas Adriell tadi pagi kesini karena non Fisha enggak ada dia pulang, terus tadi sore mas Adriell nungguin non disini selama 2 jam tapi non enggak balik-balik akhirnya mas Adriell pamit akan kembali ke negara H." ucap Bik Ina.

"Fisha harus temuin Adriell." ucap Nafisha yang panik.

"Aku temenin kamu." ucap Diana.

Nafisha berlari menuju pangkalan ojek dengan terburu-buru hingga tanpa ia sadari dipertigaan jalan ada mobil yang sedang melaju dan tiba-tiba

Brukkk.....

Nafishapun terjatuh. "Aww..." jeritan Nafisha yang tak berdaya. sedikit demi sedikit kesadarannya mulai hilang. Hingga akhirnya ia dibawa menuju rumah sakit terdekat.

———————————————————————

Yuk simak terus cerita Author. follow juga ig Author: Naaernaa02.

Jangan lupa like,vote dan rate ya readers❤️🙏🏻Biar Author makin semangat buat ceritanya😉

Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran yang membangun di kolom komentar agar author bisa mengembangkan cerita author 😁

Next>>

Terpopuler

Comments

Rena Karisma

Rena Karisma

Jempolku buatmu Kak..❤️❤️❤️❤️❤️❤️👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2020-09-03

0

Pembacaaaa_

Pembacaaaa_

semangat

2020-09-01

0

SR_Muin

SR_Muin

hadir lagi

2020-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!