Selama berada dinegara H Adriell disibukkan dengan banyaknya tugas sekolah hingga ia tak ada waktu untuk dirinya sendiri.
Sesekali ia merindukan suasana kota kelahirannya, banyak hal yang masih tertinggal disana. Impian, sahabat bahkan cintanya masih tertinggal dikota itu. Adriell merasa bahwa Mama dan kakaknya sedang membuatnya melupakan kota kelahirannya.
Hari itu Adriell tengah mengerjakan tugasnya namun tiba-tiba ia terbayang oleh sosok Nafisha yang seolah berputar-putar didalam pikirannya.
"Nafisha. Aku pasti akan kembali untuk menepati janjiku." batin Adriell.
Adriell pun memainkan penanya diselembar kertas putih. Pena itupun seolah menari-nari.
"*Maaf, untuk penantian yang panjang ini
Keadaanlah yang membuat kita seperti ini
Aku tak tahu berapa banyak senja yang kau habiskan untuk penantian itu.
Maaf karena ku tak pernah sesekali memberimu kabar
Namun aku selalu berdoa pada Tuhan untuk memberikan kasihnya untukmu
Semoga segala rintahan yang kita lalui suatu hari bisa membawa kita pada bahagia." surat yang ia tulis*.
Ratusan senja Adriell habiskan dinegara itu. Ribuan rindu ia dekap sendiri, luka yang ia pendam dalam diam tak tahu sampai kapan ia akan tetap bertahan.
Didalam kesunyian Adriell bertahan pada satu hati. Banyak cara Adriell meminta pada sang kakak agar diizinkan kembali ke kota kelahirannya namun itu semua hanya sia-sia.
Dua tahun berlalu, Adriell tak tahu apakah Nafisha masih tetap menunggunya atau ia telah berada di ambang keputusasaan.
Siang itu ketika seluruh siswa keluar untuk beristirahat Adriell masih berada ditempat duduknya. Tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya.
Adriell yang tengah bermain dengan pensil, namun tiba-tiba seseorang membuatnya terkejut.
"Dia cantik." ucap seorang wanita.
"Chesa?" ucap Adriell.
"Siapa dia?" tanya Chesa.
"Hatiku masih tertinggal disana bersamanya." jawab Adriell.
"Seriously? Bukankah dia islam?" tanya Chesa.
"Ya. Dia memang islam, dua tahun lalu kami bersama namun perbedaan keyakinan membuat orang tuaku mengirimku tinggal disini. Berjalannya waktu entah saat ini ia masih menungguku atau tidak aku tak tahu." jawab Adriell.
" Apakah kau akan kembali kesana?" tanya Chesa.
"Ya, suatu hari aku akan kembali untuk menemuinya." ucap Adriell.
"Apakah saat ini ia masih berjanji untuk menunggumu?" tanya Chesa.
"Aku tak tahu, setelah kepergianku aku mulai miss komunikasi dengannya." ucap Adriell.
"2 tahun itu adalah waktu yang lama. Mungkin saat ini dia telah temukan bahagianya. Sepertinya kamu tak perlu kembali karena keadaanlah yang membuat kalian saling menjauhi." ucap Chesa.
"Apapun yang terjadi aku akan tetap menepati janjiku. Aku tak perduli ia masih menunggu ku atau tidak namun suatu hari nanti aku akan kembali lagi ke sana." ucap Adriell.
"Mengapa kamu selalu mengharapkannya sedangkan aku yang selalu disini mendukung setiap langkahmu." batin Chesa.
•Chesa merupakan seorang gadis yang mengagumi Adriell sejak pertama ia bersekolah disitu menjadi teman Adriell adalah cara Chesa untuk bisa dekat dengannya.
>>
"Kak Varo.." ucap Adriell.
"Apa?" tanya Alvaro.
"Kak, 2 minggu lagi kan sekolah diliburkan aku boleh balik ya. Sekali ini saja, Adriell mohon." ucap Adriell.
"Enggak." tolak Alvaro.
"Kak, Adriell mohon sekali ini." ucap Adriell.
Alvaro hanya diam tak merespon ucapan sang adik. Namun Adriell pun tak kehabisan akal untuk memohon ia akan terus mencoba sampai ia bisa kembali ke indonesia dan menepati janjianya pada Nafisha.
"Kakak tak akan memberi mu izin untuk kembali ke sana." ucap Alvaro.
"Kak, hanya sekali ini saja. Adriell kesana hanya untuk menepati janji Adriell pada Nafisha. Adriell telah berjanji suatu hari nanti Adriell akan kembali dan menemuinya, 2 tahun berlalu Adriell tak tau apakah ia masih menungguku atau tidak namun bukankan sebuah janji harus ditepati. Sekali ini saja." ucap Adriell yang memelas.
"Kakak akan tanyakan pendapat Mama." ucap Alvaro.
"Makasih kak." ucap Adriell
>>
Ketika Mama Mona sedang menikmati makan siangnya disebuah cafe tiba-tiba ponselnya berdering dan tertulis nama Alvaro yang menghubunginya.
"Hallo Varo. Ada apa?" tanya Mama Mona.
"Maaf Varo mengganggu waktu Mama, tapi ada hal penting yang harus Varo omongin secara langsung sama Mama. Apakah Mama ada waktu luang besok?" ucap Alvaro.
"Oke besok Mama tunggu dicafe D" ucap Mama Mona.
"Baik Ma. Varo tutup telpon ya Ma." ucap Alvaro sambil mengakhiri telponnya.
Keesokan harinya Alvaro menemui Mama dicafe D. Ia menunggu kedatangan sang Mama dengan memainkan ponselnya.
Saat Mamanya datang ia mencium tangan sang Mama. Alvaro pun menjelaskan tentang keinginan Adriell, awalnya sang Mama menolaknya namun karena bujukan Alvaro akhirnya Mamanya memberikan izin Adriell untuk kembali ke Indonesia.
Tiga hari berlalu setelah percakapan adik dan kakak itu. Hari ini saat sarapan Alvaro memberikan izin adiknya untuk kembali ke Indonesia.
"Setelah kakak menanyakan untuk kepulangan kamu ke Indonesia, akhirnya Mama memperbolehkan kamu kembali kesana." ucap Alvaro.
"Kak Varo serius?" tanya Adriell yang tampak bahagia.
"Ya, tapi Mama memberikan syarat untuk kamu." ucap Alvaro.
"Syarat?" tanya Adriell.
"Kamu bisa kembali ke Indonesia jika kamu telah menyelesaikan seluruh tugas kamu disini dan batas waktu kamu selama disana hanya dua hari tak lebih. Jika kamu melarang salah satu syarat kamu akan menerima konsekuensinya." jelas Alvaro.
"Adriell akan mengikuti semua syarat dari Mama. Makasih kak telah memintakan izin untuk Adriell." ucap Adriell yang nampak senang.
Bahkan selama tinggal disini Adriell tak pernah terlihat sesenang itu. Bagi Alvaro kebahagiaan adiknya adalah kebahagiaannya pula. Apapun yang ia lakukan seluruhnya untuk kebahagiaan Adriell walaupun terkadang terkesan mengekang dan egois namun baginya adiknya itu tetap menjadi Adriell kecil yang harus selalu ia lindungi.
Akhir-akhir ini Adriell tampak sangat serius belajar ia harus mengerjakan seluruh tugasnya sebelum ia kembali ke Indonesia.
"Chesa....Akhirnya hari yang ku tunggu datang juga." ucap Adriell.
"Maksud kamu?" tanya Chesa yang nampak kebingungan.
"Mama dan kak Varo akhirnya mengizinkan aku untuk pulang ke Indonesia." ucap Adriell yang antusias.
"Kamu akan pulang ke indonesia?" tanya Chesa.
"Iya, Ratusan senja ku menunggu hari itu tiba dan besok aku akan terbang ke Indonesia untuk menemui masalaluku." ucap Adriell yang bersemangat.
"Aku ikut senang mendengarnya. Kamu hati-hati disana ya." ucap Chesa.
"Terimakasih kamu telah menguatkan aku selama disini, kamu teman terbaik untuk aku." ucap Adriell.
Chesa menanggapi ucapan Adriell dengan sebuah senyum terukir diwajahnya.
"Mengapa hanya teman?Apakah kita tak bisa menjadi lebih dari teman?" batin Chesa.
Hari ini Adriell tengah menyiapkan keperluannya untuk kembali ke Indonesia. Beberapa jam Adriell menempuh perjalanan udara menuju Indonesia. Akhirnya Adriell sampai ke kota kelahirannya.
"Hari ini aku kembali untuk menepati janji." batin Adriell.
—————————————————————————
Yuk simak terus cerita Author. follow juga ig Author: Naaernaa02.
Jangan lupa like,vote dan rate ya readers❤️🙏🏻Biar Author makin semangat buat ceritanya😉
Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran yang membangun di kolom komentar agar author bisa mengembangkan cerita author 😁
Next>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
ayyona
kereeen 😎😍
2020-09-26
0
Rena Gimun
like4
2020-09-10
0
Galuh
lanjut
2020-09-04
0