Nafisha tengah bersiap untuk berangkat kesekolah. Ia tak mau terlambat di hari pertama. Nafisha memutuskan untuk meneruskan sekolah di Smk swasta mengambil jurusan manajemen akuntansi. Sebenarnya Nafisha telah tertinggal pembelajaran selama 2 minggu karena terlambat mendaftar dari siswa baru lainnya.
Nafisha berjalan ke kelas ditemani Bu Renita selaku wali kelasnya. Saat ia menginjakkan kaki di ruang kelas pemandangan aneh terlihat dikelas itu. Mayoritas para siswinya berseragam pendek, bahkan hanya satu siswi yang behijab disana.
"Permisi Bu Ningsih,maaf saya menganggu kegiatan pembelajaran anda" ucap Bu Renita
"Silakan Bu Renita," jawab Bu Ningsih
"Selamat pagi anak-anak, disini ibu akan memperkenalkan teman baru kalian, namanya Nafisha Almahyra, ibu harap kalian bisa membantu Nafisha untuk beradaptasi di sekolah ini!" ucap Bu Renita
"Iya bu," ucap para siswa siswi secara serentak
"Nafisha, kamu bisa duduk disamping Diana!" ucap Bu Renita yang menunjukkan tempat duduk Nafisha
"Terimakasih bu." ucap Nafisha
Nafisha pun berjalan ke tempat duduknya.
"Hay, aku Diana. Salam kenal!" ucap Diana dengan ramah
"Iya, hay juga!" jawab Nafisha yang canggung
Bu Ningsih pun melanjutkan kegiatan pembelajaran. Namun sepasang mata sedari tadi memperhatikan Nafisha dari bangku belakang.
"Kedip kek, awas tuh mata bisa lepas!" goda Defa pada Adriell.
"Apaan sih, rese banget deh elo!" ucap Adriell yang kesal.
"Kayaknya ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama nih." goda Defa.
"Siapa juga yang jatuh cinta?" ucap Adriell.
"Ya elo lah, sampai enggak kedip tuh mata!" ledek Defa.
"Huss.. Jangan berisik entar dimarahi Bu Ningsih, mending tuh dengerin penjelasannya aja!" ucap Adriell seakan mengalihkan pembicaraan.
"Kagak usah salting nggitu napa!" bisik Defa.
Adriell pun hanya diam tak menanggapi ucapan Defa.
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa siswi kelas itu pergi ke kantin. Saat Nafisha dan Diana hendak pergi ke kantin, ada suara yang memanggil nama Nafisha.
"Nafisha!" ucap Adriell.
Merasa namanya dipanggil ia pun menoleh dan melihat sosok Adriell.
"Adriell, hay." ucap Nafisha.
"Ternyata kita sekelas," ucap Adriell.
"Iya, aku juga enggak nyangka," ucap Nafisha
"Hmmm....hmmm!" suara Gio.
"Nanti kita ngobrol lagi, aku duluan ya." ucap Adriell yang pergi ke kantin bersama Gio dan Dafa.
>>
"Elu itu kalo mau pdkt liat-liat sikon napa, nih temen dah kelaperan kek nggini masih bisa-bisa modusin cewek." goda Gio.
"Apaan sih elu!" jawab Adriell.
Gio yang sibuk menggoda Adriell berbeda dengan Defa yang sifatnya calm hanya memperlihatkan senyum tipisnya yang penuh arti. Defa adalah lelaki yang selalu menjaga imagenya. Namun berbeda dengan Gio yang terkesan urakan.
>>
"Diana, aku boleh nanya enggak?" ucap Nafisha yang canggung.
"Nanya apa?" ucap Diana.
"Aku kayak ngerasa beda nggitu dari siswi lainnya." ucap Nafisha yang ragu.
"Sekolah ini mayoritas beragam Kristen jadi kebanyakan siswinya berseragam pendek. Sebenarnya awal-awal aku juga ngerasa berbeda bahkan aku takut karena perbedaan aku jadi bahan bullying apalagi aku bersekolah disini hanya anak beasiswa namun ternyata pikiranku salah, walaupun ada perbedaan yang mencolok namun mereka sangat menjaga toleransi. Jadi kamu enggak usah ngerasa insecure." jawab Diana seakan menepis segala pikiran buruk Nafisha.
"Makasih ya kamu udah bikin aku ngerasa tenang, seharusnya aku enggak berpikir negatif dulu," ucap Nafisha.
"Yaudah yuk selesain makannya, sebentar lagi masuk kelas," ucap Diana.
Bel masuk pun berbunyi para siswa siswi kembali ke kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
>>
Waktu pulang sekolah pun tiba.
"Nafisha, maaf ya aku enggak bisa nemenin kamu disini sebentar lagi angkutan umumnya dateng, aku harus pergi ke halte. Maaf ya." ucap Diana.
"Iya gapapa kog, kamu pulangnya hati-hati ya, maaf telah merepotkan kamu," ucap Nafisha.
"Aku duluan ya, kamu hati-hati!" ucap Diana yang pergi meninggalkan Nafisha sendirian.
tin...tin...
Nafisha dikagetkan dengan suara klakson seseorang. Ia pun membalikkan badannya ia pun melihat Adriell yang mengendarai motor sportnya.
"Kamu nunggu dijemput? Gimana kalo pulang sama aku aja? Hari semakin sore sekolah juga akan sepi," ucap Adriell.
"Iya aku nunggu Bapakku tapi kayaknya ponselnya mati, Gimana ya? yaudah deh aku pulang sama kamu. Maaf merepotkan," ucap Nafisha.
"Tak masalah, lagian kita searah juga," ucap Adriell
Adriell pun menghantar Nafisha pulang.
"Makasih ya Adriell udah nganterin aku pulang. Masuk dulu yuk aku buatin minum dulu," ucap Nafisha.
"Enggak usah malah ngerepotin," jawab Adriell yang sungkan.
"Anggap untuk sebagai ucapan terimakasih dari aku," ucap Nafisha.
"Yaudah aku mampir tapi sebentar aja," ucap Adriell.
Nafisha pun mengajak Adriell masuk ke rumahnya. Dan didepan rumah terlihat ibunya sedang menyiram tanaman.
"Assalamualaikum," ucap Nafisha.
"Waalaikumsalam," jawab Ibunya.
Nafisha pun mencium tangan ibunya dan memperkenalkan Adriell.
"Ibu, Ini kenalin Adriell temen Fisha yang kemarin nganterin Fisha balik." ucap Nafisha.
"Selamat sore tante, Saya Adriell," ucap Adriell yang menjabat tangan Ibunya Nafisha.
"Terimakasih telah menghantarkan Fisha pulang, Adriell bisa panggil saya tante Risma,yuk masuk dulu biar Nafisha buatin minum dulu." ucap Ibu.
"Saya jadi enggak enak malah ngerepotin tante Risma dan Nafisha," ucap Adriell.
"Tante enggak ngerasa direpotin, mari masuk," ucap Ibu Nafisha yang ramah.
Adriell pun masuk dan duduk diruang tamu.
Sementara Nafisha membuatkannya minum.
"Maaf ya hanya ada seadanya," ucap Nafisha yang meletakkan gelas diatas meja.
"Terimakasih," ucap Adriell.
"Yaudah kalian lanjutin yang ngobrol Ibu pergi ke atas dulu," ucap Ibu Nafisha yang meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.
"Silakan diminum," ucap Nafisha.
"Iya makasih, btw aku boleh minta no telp kamu. Siapa tau ada kepentingan atau mau nanya materi biar lebih gampang," ucap Adriell.
Nafisha pun memberi no telpnya pada Adriell, Ia merasa akan banyak membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri disana.
"Udah lumayan sore kayaknya aku harus pulang, titip salam buat Ibu kamu ya." ucap Adriell.
"Iya, nanti aku sampaikan ke Ibu, mari ku antar sampai depan," ucap Nafisha.
Nafisha pun menghantarkan Adriell ke depan rumah. Adriell pun melajukan motornya meninggalkan rumah Nafisha.
>>
Nafisha tengah menyalin beberapa materi yang ia pinjam dari Diana, namun tiba-tiba sebuah notifikasi pesan masuk mengejutkan, dan tertera no tidak dikenal. Nafisha pun membaca pesan tsb.
"*Hay Nafisha, save ya no ku Adriell" isi pesan Adriell.
"Siyap" jawab Nafisha.
"Btw kamu lagi ngapain sekarang?" isi pesan Adriell.
"Aku lagi nyalin materi dari bukunya Diana, kenapa emang?" jawab Nafisha.
"Wahh maaf, aku malah menganggu kamu. Kita lanjut besok aja. Semangat ya" isi pesan Adriell.
"Iya makasih atas semangatnya" jawab Nafisha*.
Entah mengapa sepertinya Nafisha senang mendapatkan pesan dari Adriell. Lalu ia mengambil buku hariannya dan memainkan pena diatasnya.
"Tatapannya membuatku seakan jatuh dalam pesonanya
Sapaannya selalu membuatku terngiang akannya
Aku tak tahu mengapa aku senang berkhayal tentangnya
Namun yang ku tahu rasa ini hadir tanpa permisi
Entah aku ini sebuah rasa kagum atau ku benar-benar memiliki rasa untuknya ku tak tahu
Mungkin hanya Tuhan dan waktulah yang akan menjawabnya"
Nafisha pun hanyut dalam khayalannya.
—————————————————————————
Yuk simak terus cerita Author. follow juga ig Author: Naaernaa02.
Jangan lupa like,vote dan rate ya readers❤️🙏🏻Biar Author makin semangat buat ceritanya😉
Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran yang membangun di kolom komentar agar author bisa mengembangkan cerita author 😁
Next>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat kak
cinta pak bos hadir
2020-10-06
0
ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ
Mangat kak
2020-09-08
0
ayyona
like duyu 😍
2020-09-05
0