Itu Jeremy sudah tiba.. teriak wartawan mulai berkerumun. Chika tersingkir dengan tubuhnya yang kecil. Namun cepat Jeremy menarik tangannya dan berada didekapannya. Agnes yang melihat dari jauh tampak kesal dan menghampiri mereka.
"Ohhh hay, maaf yaa. " ucap Agnes tiba - tiba dan mendorong Chika untuk menjauh dari Jeremy, sesaat Jeremy tampak kesal namun diisyaratkan oleh Chika.
Beberapa wartawan mulai memberondong mereka dengan berbagai macam pertanyaan. Selain itu pengunjung yang akan berpergian turun mengerumun dan memgambil foto mereka.
Chika hanya menatap dari jauh, lantas seseorang menghampirinya.
"Chika, tolong ini pesankan minuman untuk Agnes dan Jeremy.." Guntara meminta Chika dengan menyerahkan beberapa lembar uang merah.
"Kenapa lu nyuruh gue, itu kan boss lu." Chika melengos pergi, Guntara menarik tangan Chika kasar.
"Chika denger ya, ini juga buat boss lu." Guntara menaruh uang ditangan Chika lantas pergi begitu saja.
Rombongan sudah berada didalam pesawat, Jeremy gelisah karena tidak mendapati Chika. Ia merogoh sakunya untuk menarik benda pipih dari sana.
"Maaf, Tuan Jeremy. Handphone-nya harap dimatikan dahulu atau ganti mode pesawat. Karena sebentar lagi kita akan take off." ucap pramugari, Jeremy tampak mendengus. Agnes disebelahnya tersenyum miring.
Ladies and gentlemen, welcome onboard Flight … with service from … to … We are currently firstnd in line for take-off and are expected to be in the air in approximately ten minutes time....
Terdengar informasi bahwa pesawat akan take off, dan Chika belum juga muncul. Jeremy meremas kepalanya khawatir. Tak berapa lama pesawat pun lepas landas, dan Chika tidak muncul juga.
Ditempat lain Chika baru saja tiba dengan minuman ditangannya sambil menatap dinding kaca, bayangan pesawat sudah terbang dibalik kaca itu. Chika mendengus sambil mengatur nafasnya.
"Jadi ini skenario yang sudah Agnes buat.. Kekanakan sekali.. Tunggu ? Kenapa Agnes melakukan ini ? Apa dia tau sesuatu ?" Chika melotot tak percaya. Lantas ia meraih ponselnya dalam tas.
Halo Juan, lu di caffe?
Tanya Chika pada Juan diseberang saluran telpon.
Nggak, gua ada dihutan belantara Kalimantan.
Jawab Juan sekenanya..
Iyalah di caffe, baru aja sampe. Kenapa ?
Jawab Juan lagi sambil membuka kunci caffenya lantas mematikan handphonenya.
Chika sudah berada di caffe Juan, sambil makan cemilan yang Juan sediakan.
"Jadi lu ditinggal pangeran Jeremy, kasian banget sih lu. Hahaha..." ucap Juan sambil meletakkan dalgona diatas meja untuk Chika.
"Gua srrrpppuuuppt, curiga kalo srrrrrupppp ahhhh... Kalo Agnes tau sesuatu..." Juan mengusap bibir Chika dengan tangannya, lantas Chika ikut mengusap.
"Tahu hubungan kalian gitu, memang ada gelagat yang aneh selama ini.." Juan penasaran, Chika nampak berfikir.
Tak lama seorang pemuda masuk sambil menyunggingkan senyum yang khas dan melambaikan tangan. Pemuda itu menghampiri Juan dan Chika seraya meletakkan bungkusan diatas meja.
Chika membuka bungkusan itu, sesaat wajahnya nampak kecewa.
"Apaaaa, syukur - syukur gue bawain. Mangga muda hari gini mana ada.." protes pemuda itu.
"Lu kek orang ngidam aja.." tiba - tiba mereka bertiga saling pandang..
"Nggak kok, gue pengen aja. Soalnya mau mukbang bareng kalian disini.." Chika cepat menyanggah, Juan dan Aldi mengangguk paham.
"Terus ngapain lu lama - lama disini, nggak nyusul laki lu sana ?" tanya Aldi sambil ngelap kaca.
"Mertua gua orang kaya, ngapain buru - buru. Tinggal telpon pake jet pribadi juga gue sampe duluan dari pada mereka.." Chika menyombongkan diri
"Woooooooo...." Juan dan Aldi menatap takjub juga kesal mendengar kesombongan Chika.
Chika merubah dirinya menjadi Nanta dengan make up seadanya namun tetap cantik. Kekonyolan Juan dan Aldi membuat fans yang melihatnya jadi gemas. Apalagi saat mereka bertiga menyantap mangga muda dengan cabe kering level 30.
"Huaaaaaa...." Juan menyembur ala naga di tv Chika menambah emoticon api di layar tabnya.
Sementara Jeremy yang sudah tiba dibandara langsung bergegas ke toilet dan cepat menghubungi Chika lewat video call.
Lihat Jer, bini lu kami culik.. ucap Juan dengan mengalungkan lengannya dileher Chika, Jeremy melotot melihatnya.
Chika bilang, lu pergi sendiri aja. Dia nggak mau nyusul.. Aldi menimpali, Chika melambaikan tangannya..
Inget ya lu bedua, gua nggak akan kasih lu PS 5 yang kalian minta.. ancam Jeremy..
Ehhh nggak - nggak, husss Chika pergi lu sana.. usir Juan dan Aldi bersamaan, Chika melotot seraya merapikan bajunya.
Dasar ya, persahabatan kita hancur gara - gara PS doank. Kalian memang murahan.. protes Chika, Jeremy tersenyum
Sayang cepetan kesini.. miss you.. Juan dan Aldi mengeluarkan lidahnya, jijik. Chika tersenyum dan mematikan handphonenya.
****
Bersambung
Maaf untuk tulisan yang masih amburadul..
Mohon tinggalkan komentarnya yaaaa !!! 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Trian -follow IG : @trianmt
semangat berkarya thor ,ditunggu feedback-nya ya
2020-06-04
0
Shylla
lanjut Thor
2020-06-04
0