Chika masih memandang Jeremy dengan tatapan hangat, ia begitu mencintai pria dihadapannya itu meskipun sesaat ia terbayang wajah Michael namun yang ia meyakinkan diri bahwa dihadapnnya adalah pria yang sangat ia cintai.
"Jeremy, i love you too..." ucap Chika membuat Jeremy terperangah tak percaya mendengarnya lantas mengendong Chika menuju kasur.
Triiiiiiiing....
Saat Jeremy akan mencium bibir Chika tiba - tiba telpon apartemennya berbunyi, cepat Jeremy memencet tombol ditelpon.
"Kenapa, By..?" Jeremy masih diatas Chika
"Ada, Non Agnes tuan. Memaksa masuk, bagaimana..?" padahal Jeremy sudah mengingatkan Roby untuk tidak seorangpun menggangunya. Chika mengangguk, memberi isyarat untuk mengiyakan permintaan Agnes.
"Tunggu lima menit.." pinta Jeremy lantas bangkit untuk mengenakan pakaiannya, sementara Chika beranjak pergi menuju apartemen sebelah melalui dinding yang sudah disulap menjadi pintu.
Agnes tampak anggun mengenakan pakaian berwarna kuning dengan kalung kecil dilehernya, Jeremy menunggunya duduk dikursi tamu dengan gaya penuh kharisma membuat Agnes yang menatapnya menjadi takjub. lantas wanita itu duduk dihadapan Jeremy, Guntara manager Agnes duduk disebelah Jeremy sambil menyerahkan beberapa lembar kertas putih.
"Kenapa lokasinya dirubah ?" tanya Jeremy kesal sambil membaca skrip ditangannya.
"Raja ampat lebih bagus pemandangannya, Jer. Lu tahu kan, kalau gue pengen banget ke sana.." jawab Agnes lembut, Jeremy tampak mendengus lantas meraih benda pipih dari sakunya.
"Ke ruangan gue sekarang.." pinta Jeremy, tak berapa lama Chika muncul dengan celana pendek diatas lutut. Jeremy melotot tak percaya menatapnya namun Chika tetap cuek dan duduk disamping Jeremy dengan pad putih ditangannya.
"Schedule besok kita rubah, kita berangkat pukul en.. enaaaam.. Whaaat, itu kan masih pagi Agnes. Kenapa kami yang harus mengikut schedule elo ?" Jeremy protes yang seharusnya menjadi tugas Chika.
"Karena kita harus selalu bersama, Jer. Ini kan untuk menarik minat penonton." ucap Agnes licik, Jeremy tak bisa berkutik.
***
Saat subuh Chika sudah bangun, ia menatap Jeremy disampingnya dan mencium kening Jeremy hangat. Saat akan beranjak pergi, Jeremy menahan dengan menarik pergelangan Chika lantas jatuh kepelukan Jeremy.
"Sesaat begini dulu, aku masih belum yakin kalau kamu bener - bener mencintai aku.. "ucap Jeremy memeluk erat tubuh mungil Chika.
"Jeremy ! Seribu, enggak sejuta ehh satu milyar persen, aku mencintai kamu.." cetus Chika, jeremy menatap Chika dengan mata berbinar.
"Tapi boong, ahahaha..." ucap Chika lantas beranjak pergi dari sana menuju dapur.
Ini kali pertama Chika membuatkan sarapan untuk Jeremy, hari - hari mereka selalu sarapan dari fans. Bahkan didalam kulkas masih ada beberapa rendang, siomay dan beberapa macam makanan lain yang belum sempat mereka makan. Namun kali ini Chika mencoba membuat menu yang sangat praktis, tidak ribet dan juga tidak banyak membuang waktu. Mie goreng dengan irisan daun sawi, pentol, cumi juga udang membuat jeremy yang malas bangun menjadi tergugah.
Jeremy beranjak dari kasur menuju kamar mandi lantas menghampiri Chika dengan telanjang dada hanya mengenakan handuk putih membuat Chika merona menatap dada bidangnya.
"Baru kali ini kamu menjadi istriku yang sempurna, malam dilayani, pagi dimasakin, satu lagi yang belum. Kehadiran Chika junior disini..." ucap Jeremy sambil mencium kening Chika, gadis itu semakin tersipu lantas membawa makanan dan menyajikan makanan yang ia buat tadi di atas meja depan TV.
"Hmmmm, enak.Mirip punya mamang yang mangkal didepan studio ABC.. " Chika menganga mendengar pujian Jeremy, tak sia - sia ia belajar semalaman di yutup.
Penonton setia chanel XY, artis ternama kita subuh begini sudah tiba dibandara. Kira - kira dia mau kemana ya ?
Jeremy dan Chika saling pandang lantas bergegas meninggalkan appartemen menuju bandara.
****
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Shylla
semangat Thor
ceritanya asik gak bikin bosan
2020-06-02
0