Misi Selesai?

Hunter satu mengepalkan tangannya, karena harga dirinya sebagai orang terkuat di kelompok Hunter, seolah tidak ada artinya sama sekali untuk Klon System.

Hunter satu tanpa menunggu lagi dia langsung menyerang Kss satu.

Swuzzz

Daya ledak kakinya saat menggunakan Vitalitas terkuatnya membuat tanah tempat dia berpijak langsung retak.

Bang

Duar

Hanya dalam sekejap mata saja Hunter satu sudah memukul Kss satu, sehingga langsung terhempas puluhan meter dan menabrak bangunan yang ada di tempat tersebut.

Hunter satu tidak membiarkan Kss satu berdiri, dia langsung menyerang tanpa henti.

Bang

Bang

Duar

Pukulan Hunter satu seperti peledak saja, Kss1 terus di hajarnya tanpa henti. Kss satu hanya terbaring di tanah tidak melawan.

"Cih! Lemah!" Hunter satu mengira kalau Kss satu sudah kalah.

Swuzz

Bang

Tiba-tiba Kss satu bangkit dari reruntuhan yang menimpanya dan menerjang langsung, sama persis seperti yang di lakukan Hunter satu.

Hunter satu jelas saja terhempas puluhan meter, dia terkejut karena serangan tersebut sangatlah mendadak.

Bang

Bang

Bang

Kss Satu menghajar Hunter satu sama brutalnya seperti barusan dia hajar.

Hunter satu menggertakkan giginya "Persetan mahluk apa kau ini!"

Hunter satu balik menyerang, di tengah-tengah hajaran Kss satu. Dia menggunakan kekuatan yang di latih selama ini untuk melewati batas manusia.

Suara benturan adu pukulan sampai terdengar ketika pukulan mereka mengenai satu sama lainnya. Para Hunter yang lain sampai di buat tertegun, karena pertarungan tersebut bukanlah pertarungan manusia biasa.

"Apa benar mereka Manusia?" ucap Hunter empat dengan keringat dingin yang mulai menetes.

"Tidak usah heran, tuan Giga sudah melalui banyak pelatihan ekstrim agar bisa melampaui kekuatan manusia pada umumnya!" Hunter dua menjelaskan sambil melihat pertarungan tersebut.

Hunter yang lain hanya bisa menelan ludah mereka, karena sehebat-hebatnya mereka semua, tentu saja tidak akan bisa mengimbangi kekuatan dua orang yang sedang bertarung tersebut.

Hoekk

Tiba-tiba Hunter empat memuntahkan seteguk darah dan tumbang langsung, ketika sebuah batangan besi menancap tepat di jantungnya.

"Sial!" para Hunter lain langsung waspada, mereka semua mencari siap yang melemparkan batangan besi tersebut.

Clap

Clap

Batangan besi langsung menghujani mereka berempat. Hunter lima yang tidak bisa bergerak, dia terbunuh langsung saat puluhan batangan besi menancap di seluruh tubuhnya.

Para Hunter lain hanya bisa mengepalkan tangannya, ternyata informasi yang mereka dapatkan kalau para pengawal Alvin Moor bukanlah orang sembarangan, Mereka semua memiliki kekuatan di luar nalar manusia.

" Bagaima..." Hunter tiga baru mau berbicara, sebuah pukulan mendarat di perutnya dengan telak.

Zwuuzz

Bruaakk

Hunter tiga langsung terhempas dan menabrak sebuah bangunan, dia tewas seketika saat tubuhnya menancap di puing-puing besi bangunan tersebut.

Hunter dua melihat dua orang berpakaian putih yang menyerang mereka sudah di hadapannya. Dia terkejut karena gerakan mereka sangatlah cepat.

Hunter dua mencoba bereaksi, tapi gerakan Para Kss yang lebih cepat dari Ks, membuat Hunter dua telat bergerak beberapa detik.

Duak

Zwuuzz

Brakk

Hunter dua menabrak dinding pembatas jalan yang tingginya seukuran pria dewasa hingga hancur.

Hunter dua mencoba bangkit lagi, tapi saat dia baru bangun, Kss sudah ada di depannya dengan membawa batangan besi.

Clap

Hunter dua tidak bisa bergerak langsung, karena batangan besi sebesar lengan langsung menancap di wajahnya.

Melihat Hunter dua yang sudah jatuh terkapar, Kss tiga yang bisa memanipulasi kekuatan Magnet, dia langsung ke arah tempat pertarungan Kss satu dan Giga.

Daya tahan tubuh Giga memang sangat mengerikan, walau dia sudah terkena ratusan serangan dari Kas satu, tapi dia tetap saja masih berdiri kokoh dan terus bertarung dengan Kss satu.

Kss satu sampai-sampai tidak sempat mengaktifkan kekuatan yang sebenarnya dia miliki akibat serangan beruntung dari Giga.

Kss satu hanya bisa meniru gerakan Giga tanpa membuat kekuatannya bertambah terlebih dahulu.

Duak

Duak

Zwuuzz

Duaar

Giga terhempas puluhan meter ketika, Kss tiga dan dua membantu Kss satu. sehingga menghancurkan bangunan yang terkena benturan tubuhnya.

Giga berdiri lagi, dia mencabut puing-puing bangunan yang menancap ke tubuhnya. Walaupun dia terluka parah, tapi dia masih mencoba untuk berdiri kokoh.

Darah segar mengalir dari sela-sela luka yang ada di tubuhnya. Napasnya terengah-engah, dia menatap tajam tiga Kss yang sedang berjalan menghampirinya.

Arghhhh!

Giga tahu kalau dirinya akan kalah melawan mereka bertiga sekaligus, tapi dia tidak mau menyerah begitu saja.

Giga berteriak dan menerjang dengan kekuatan penuhnya, serangannya membabi buta, dia seolah sudah tidak peduli dengan tubuhnya.

Klap

Klap

Pral

Kedua tangan Giga di cekal Kss dua dan tiga, mereka berdua langsung menarik tangan Giga hingga terlepas dari tubuhnya.

Arghh

Giga berteriak histeris ketika tangannya sudah tidak terlepas dari tubuhnya. Giga menggertakkan giginya, dengan terhuyung-huyung, dia menyerang menggunakan kakinya.

Kss satu langsung menebas kedua Kaki Giga hingga dia ambruk terjatuh di tanah.

Giga hanya bisa menatap tajam para Kss yang berdiri di hadapannya "Hahahaha... dasar para bedebah!"

Giga masih bisa tertawa mengejek Kss, tapi sayangnya Kss bukanlah manusia, jadi mau dia mengejek seperti apapun Kss tidak mungkin terpancing dengan perkataannya.

Kss tiga mengangkat kedua tangannya, dua batangan besi terbang ke arahnya. Tanpa ragu batangan besi tersebut dia tancapkan di jantung dan kepala Giga sehingga dia tewas seketika di sana.

Para Klon System lain juga sudah membunuh seluruh Hunter yang tersisa, mereka semua berhasil menjalankan misi dengan baik.

...***...

Sementara itu malam harinya di rumah sakit, Alvin Moor yang sudah mendengar jika para Klon System sudah menghabisi seluruh Hunter, dia sudah sedikit tenang menjaga istrinya yang masih terbaring tidak berdaya di ranjang rumah sakit.

Jeni menggerakkan jarinya. Alvin yang dari tadi menggenggam tangan Jeni tentu merasakannya.

Wajah Alvin langsung sumringah, dia langsung menatap wajah istrinya. Benar saja perlahan Jeni membuka matanya.

"Sayang, syukurlah." Alvin mengecup tangan Jeni berkali-kali.

Jeni yang masih sangat lemah, dia berusaha bangun saat melihat Alvin yang sangat khawatir padanya.

"Istirahatlah dulu sayang, jangan di paksakan" ucap Alvin lembut sambil menahan Jeni agar tidak bangun terlebih dahulu.

Jeni mengangguk lirih, dia menatap perutnya yang sudah tidak membesar lagi, dia tentu saja terkejut karena tidak tahu kalau telah di operasi.

"Sayang anak kita!" Jeni reflek mau beranjak dari rebahannya.

Alvin dengan sigap menahannya" kamu tenang dulu sayang, anak kita baik-baik saja, hanya kondisinya saja yang lemah, jadi dia sedang di rawat" ucapnya menenangkan istrinya.

"Kamu tidak berbohong kan?" tanya Jeni memastikan, karena dia takut kehilangan anaknya.

Alvin mengangguk mantap" kapan aku pernah berbohong padamu? kalau kamu sudah baikan, nanti kita melihatnya oke!" ucapnya sambil mengecup kening istrinya dengan lembut.

Jeni menghela napas lega, dia menatap suaminya yang terlihat sangat lesu, matanya juga sembab. Jeni yakin kalau Alvin terus menerus menangis sepanjang menjaganya.

"Terima kasih sayang" Jeni kembali buka suara.

"Untuk apa?" jawab Alvin bingung.

"Terima kasih karena sudah selalu menjadi suami terbaik untukku" mata Jeni berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat tersebut.

"Hais.. kamu ini. Aku adalah suami kamu, jadi wajar kalau aku peduli denganmu. Seharusnya aku yang berterima kasih padamu yang telah melahirkan seorang anak untukku" Alvin kembali mengecup tangan istrinya.

Jeni merasa sangat bahagia, Alvin begitu sangat perhatian padanya. Dia tidak tahu kalau dulu dia bercerai dengan Alvin, akankah mendapatkan seorang pria yang tulus mencintai dirinya seperti itu?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***