Eps 02

...Happy reading 🧡...

......................

"Iya, kamunya aku tanya dulu, kamu mau nggak? "

Dewi mendengar tawaran tersebut pastinya menganggukan kepalanya, siapa yang tidak ingin uang, apalagi jumlah yang disebutkan oleh Eni tidak sedikit.

"Kamu tidak berbohong kan, Eni? " tanya Dewi meyakinkan.

"Astaga naga, Dewi, aku nih ngomong yang beneran ya, nggak mungkin bo'ong, kamu kira aku dapat perawatan tuh darimana coba selain dari kerja yang aku tawarin sama kamu tadi? " tanya Eni.

Dewi ikut berpikir, benar juga ucapan Eni, darimana sumber uang selain bekerja dengan tawaran dari Eni tadi, tidak ada salahnya untuk mencoba.

"Oke, Ni, saya mau kerjanya seperti kamu. " ucap Dewi.

Eni tersenyum, kemudian ia mengajak Dewi untuk masuk ke ruangan.

......................

Sepulang dari kuliah, Dewi segera berangkat ke minimarket tempat ia bekerja, karena ini adalah pertama kalinya ia bekerja, maka ia tidak boleh membuat pemilik minimarket kesal dengannya karena tidak profesional dalam mengambil keputusan pekerjaan.

Dewi menyempatkan diri mengganti bajunya di toilet kampus, karena ia segera untuk langsung bekerja ketika sudah sampai di minimarket.

"Saya tidak terlambat kan, kak? "

Dewi ditatapi sinis oleh seniornya, hanya saja Dewi tidak bisa melawannya.

"Nggak, nggak salah lagi, cepat ke sana, ambil shift kamu! "

Dewi segera menempati meja kasir, bersamaan dengan seniornya, ia melayani para pembeli, itupun bervariatif tingkah lakunya.

Senior Dewi merasa iri, karena para laki-laki muda yang lumayan tampan banyak ingin menempati meja kasir Dewi, ia berencana untuk membalas Dewi, yaitu akan melabrak Dewi di ruang istirahat karyawan.

Jam istirahat sore akhirnya tiba, itu adalah pergantian shift oleh karyawan lain, Dewi bersama karyawan lainnya mulai makan ataupun ganti baju di ruangan.

"Heh kamu. "

Dewi yang sedang minum kemudian merespon panggilan dari kakak seniornya, tak lama air minumnya diambil dan dituangkan ke kepalanya, semua karyawan hanya bisa menatap Dewi yang ditindas oleh senior itu.

"Lo anak baru kok bisa ya narik pelanggan? Lo pake pelet ya? "

Dewi terkejut, ia dituduh sebagai penarik perhatian dengan menggunakan pelet.

"Tidak, saya tidak pernah memakai pelet sama sekali, kak, saya memang begini adanya. " jawab Dewi.

"Bohong! Lo kira kecantikan langsung turun dari langit?! Bilang aja lu jadi simpenan om om tua kan?! "

Para karyawan lain akhirnya membantu, itupun karena mereka tidak ingin ada keributan, jika ada keributan maka semuanya akan kena imbas yaitu gaji yang akan dipotong.

Dewi pulang dengan dalaman pakaiannya yang basah, sehingga saat ganti baju ********** yang basah merembes hingga ke bajunya yang baru saja diganti, hingga naik angkot saja ia harus menutupi dadanya yang basah dan membentuk sesuai dadanya.

Dewi telah sampai di kosannya, harinya buruk, karena baru masuk kerja saja ia ditindas oleh seniornya sendiri.

"Eni sudah pulang belum ya? "

Dewi berjalan ke samping kamarnya, tak lama Eni keluar, Eni dalam keadaan kacau ia keluar dan berjumpa dengan Dewi.

"Eh Dewi, baru pulang kamu? " tanya Eni.

"Iya, saya habis pulang dari minimarket, syukur saja saya ambil jam siang, jadinya saya tidak kemalaman untuk pulang. " jawab Dewi.

"Begitu ya, oke... "

Dewi mengingat tawaran Eni tadi siang, ia mulai berdiskusi dengan temannya dan bertanya-tanya tentang pekerjaan yang ditawarkan tersebut.

"Kamu keliatan nya pengen banget deh, Wi? " tanya Eni.

"Saya pastinya mau, apalagi kamu mengatakan bahwa gajinya lumayan besar, jadinya saya tertarik untuk tau pekerjaannya itu apa saja. " jawab Dewi.

Eni menganggukkan kepalanya, ia mengajak Dewi untuk masuk ke kamarnya, sepertinya mereka akan berdiskusi terlebih dahulu.

......................

Di dalam kamar Eni, terlihat barang barang mewah terletak di atas lemari, bahkan baju yang mahal saja digantung sesuka hati oleh Eni, Dewi saja sampai kagum melihat barang barang milik Eni.

"Ini benar dari hasil kamu bekerja, Eni? "

Eni yang sedang merogoh sesuatu kemudian menganggukan kepalanya, Dewi menganggukan kepalanya dan ia dipanggil oleh Eni untuk mendekat.

"Sini, Dewi. " panggil Eni.

Dewi mendekat, berbagai botol ataupun kotak berisi warna warna, alias make-up ia lihat di depan mata. Eni melihat wajah Dewi, wajah biasa tanpa polesan itu yang sekarang ia lihat, baginya tidak ada daya tarik jika Dewi hanya seperti itu.

"Apa kamu bisa pakai ini semua, Dewi? " tanya Eni.

"Saya tidak mengerti, Eni, ini seperti peralatan yang saya lihat pertama kali, apalagi botol ini. " jawab Dewi sambil menunjukkan botol spray glitter.

"Tidak mengapa, ini kamu gunakan di wajah, semampu mu aja dulu. " ucap Eni.

Baru memegang satu, yaitu lipstik, akhirnya patah, banyak peralatan make-up Eni terbuang sia-sia karena ketidaktahuan Dewi, dan hasil make-up dari Dewi seperti seorang badut.

"Baiknya kamu belajar make up deh, Wi. " saran Eni.

"Apa itu make up? " tanya Dewi.

'Duh lupa, Dewi ini kan orang desa, mana ngerti dia sama make up, kecuali bersolek bahasa dia. ' ucap Eni dalam hati.

"Baik, make-up itu adalah alat tata rias untuk mempoles ataupun mengubah penampilan di wajah kamu, dan yang sedang kamu pakai, gunakan dan kamu pegang itu adalah make up, mengerti? "

Dewi menatap ke arah make-up yang sudah ia pakai, ternyata yang ia pakai tadi adalah make-up, sebuah peralatan rias yang tidak pernah ia pakai atau gunakan saat di desa, hanya bedak tabur yang akan ia gunakan.

"Baik, untuk sekali ini aku akan ajarkan kamu cara pake make-up, fashion atau baju, dan manner atau perilaku kamu selama nanti bertemu dengan seseorang. " ucap Eni.

Dewi menuruti ucapan Eni, bahkan saat dirias saja ia diam terlebih dahulu, satu persatu keperluan untuk mempercantik diri dipasangkan di diri Dewi.

"Astaga, berbeda sekali kamu, Dewi. "

Dewi membuka matanya, ia melihat dirinya di depan kaca, berbeda dari sebelumnya, ia seperti melihat dirinya yang berbeda di depan kaca.

"Ini saya, Eni? "

"Benar, nah, sekarang aku bakal pinjamin tas ku buat kamu pakai. Nanti setelah berhasil bertemu sama seseorang, kamu beli sendiri pakaian ataupun make-up untuk diri kamu sendiri. " ucap Eni.

Dewi menganggukan kepalanya, kemudian ia mengikuti Eni, karena Eni akan mengajaknya untuk bertemu seseorang, dan meyakinkan dirinya untuk bekerja.

......................

"Eni, ini apa tidak terbuka ya bajunya? " tanya Dewi.

"Kamu ini, kamu mau nggak sih? Kalau nggak mau, kita pulang aja. " ucap Eni.

"Eh, jangan, saya mau kok, Eni. " ucap Dewi.

Eni mengajak Dewi ke dalam ruangan, itu suatu gedung yang terlihat megah namun terlihat privasi.

"Selamat datang di kehidupan baru, Dewi! " sambut Eni.

Dewi masih ragu, ia menatap tempat yang dituju bersama temannya, tempat se ekslusif itu ia tempati bersama temannya, entah apa isi dalam nya selain pria tua dan sekumpulan wanita muda, tepatnya para gadis.

Berhenti di suatu meja, terlihat seorang pria yang sedang duduk dan menikmati minuman, Eni dan Dewi berhenti di depan meja.

"Halo om. " sapa Eni.

Laki-laki itu merespon sapaan Eni, kemudian tatapannya mengarah ke arah Dewi.

"Ini yang kamu pengen kenalin sama saya, Eni? " tanya laki-laki tersebut.

"Yap om, kenalin nih, Dewina namanya, persis yang om cari kan ini? " tanya Eni.

Laki-laki tersebut berdiri dan mendekati Dewi, Dewi pastinya canggung, kemudian tangan laki-laki tersebut disodorkan padanya.

"Kenalkan, saya Khairul Gustiawan. "

...****************...

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Dewi pdhl gak tau hrs kerja apa,saking polosnya asal mau2 ditawarin kerja yng duitnya bnyk,,,,

2023-10-12

0

Qorie Izraini

Qorie Izraini

Menjadi Sugar baby...

2023-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04 : Hampir diusik
5 Eps 05 : Menemani bermain golf
6 Eps 06 : Sandwich generation
7 Eps 07: Handphone
8 Eps 08: Pekerjaanmu apa, nak?
9 Eps 09 : Laptop dan keperawanan
10 Eps 10 : Berita duka
11 Eps 11 : Pasrah
12 Eps 12 : Kudapatkan Dewi untuk semalam
13 Eps 13 : Kekecewaan Dewi
14 Eps 14 : Bertemu Gusti lagi
15 Eps 15 : Dewi dan Uang
16 Eps 16: Belajar memuaskan
17 Eps 17: Perkelahian Suami Istri
18 Eps 18 : Rencana ke Singapura
19 Eps 19 : Bertemunya Simpanan dan Sang Nyonya
20 Eps 20 : Izinkan Aku Untuk Menjauh Sementara
21 Eps 21 : Aku Tahu Selama Ini Kamu Berbohong, Dewina
22 Eps 22 : Pengalaman Baru
23 Eps 23 : Berita Buruk
24 Eps 24 : Peduli
25 Eps 25: Kabur ke Paris
26 Eps 26: Curhat dan Pengadu
27 Eps 27: Bisnis dan simpanan
28 Eps 28: Saya juga butuh kebebasan, Om!
29 Eps 29: Dihargai
30 Eps 30: Ulangtahun Gita
31 Eps 31: Kunjungan
32 Eps 32: Mengakui
33 Eps 33: Perasaan yang baru
34 Eps 34: Gusti cemburu
35 Eps 35: Menjauhlah dari Dewi
36 Eps 36: Perselingkuhan yang Tercium
37 Eps 37: Efek
38 Eps 38: Pesan dan Kecurigaan
39 Eps 39: Tanda yang terlihat
40 Eps 40: Kamu ketahuan, Gustiawan
41 Eps 41: Syarat yang harus di penuhi
42 Eps 42: Bella dan masa lalu
43 Eps 43: Sendirian
44 Eps 44: Penindasan berkedok kemenangan
45 Eps 45: Kekhawatiran Dewi
46 Eps 46: Saya butuh teman, om
47 Eps 47: Kini akan sendiri
48 Eps 48: Gusti dan Jelly
49 Eps 49: Jenguk
50 Eps 50: Rindu dan rahasia
51 Eps 51: Nasehat tak ada arti
52 Eps 52: Ungkapan hati sang Juno
53 Eps 53: Sudah muak
54 Eps 54: Mencari
55 Eps 55: Masa lalu Jelly
56 Eps 56: Celaka
57 Eps 57: 4 bulan
58 Eps 58: Bocor
59 Eps 59: Jenis kelamin
60 Eps 60: Tekanan
61 Eps 61: Refresing
62 Eps 62: Sebuah nama
63 Eps 63: Muak
64 Eps 64: Padam
65 Eps 65: Bahagia ternyata tak untuk selamanya
66 Eps 66: Kehilangan
67 Eps 67: Api cemburu
68 68: Ini bukan keajaiban
69 69: Pemulihan
70 70: Bayang bayangmu
71 71: Kakak
72 72: Berbeda
73 73: Rindu
74 74: Celah
75 75: Pertemuan Dewi
76 76: Tes
77 77: Terbongkar
78 78: Pelampiasan
79 79: Pembalasan
80 80: Sebuah Pengakuan
81 81: Akhir dari semua [END]
82 #PromosiCeritaBaru = Terik Cinta Hanna
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04 : Hampir diusik
5
Eps 05 : Menemani bermain golf
6
Eps 06 : Sandwich generation
7
Eps 07: Handphone
8
Eps 08: Pekerjaanmu apa, nak?
9
Eps 09 : Laptop dan keperawanan
10
Eps 10 : Berita duka
11
Eps 11 : Pasrah
12
Eps 12 : Kudapatkan Dewi untuk semalam
13
Eps 13 : Kekecewaan Dewi
14
Eps 14 : Bertemu Gusti lagi
15
Eps 15 : Dewi dan Uang
16
Eps 16: Belajar memuaskan
17
Eps 17: Perkelahian Suami Istri
18
Eps 18 : Rencana ke Singapura
19
Eps 19 : Bertemunya Simpanan dan Sang Nyonya
20
Eps 20 : Izinkan Aku Untuk Menjauh Sementara
21
Eps 21 : Aku Tahu Selama Ini Kamu Berbohong, Dewina
22
Eps 22 : Pengalaman Baru
23
Eps 23 : Berita Buruk
24
Eps 24 : Peduli
25
Eps 25: Kabur ke Paris
26
Eps 26: Curhat dan Pengadu
27
Eps 27: Bisnis dan simpanan
28
Eps 28: Saya juga butuh kebebasan, Om!
29
Eps 29: Dihargai
30
Eps 30: Ulangtahun Gita
31
Eps 31: Kunjungan
32
Eps 32: Mengakui
33
Eps 33: Perasaan yang baru
34
Eps 34: Gusti cemburu
35
Eps 35: Menjauhlah dari Dewi
36
Eps 36: Perselingkuhan yang Tercium
37
Eps 37: Efek
38
Eps 38: Pesan dan Kecurigaan
39
Eps 39: Tanda yang terlihat
40
Eps 40: Kamu ketahuan, Gustiawan
41
Eps 41: Syarat yang harus di penuhi
42
Eps 42: Bella dan masa lalu
43
Eps 43: Sendirian
44
Eps 44: Penindasan berkedok kemenangan
45
Eps 45: Kekhawatiran Dewi
46
Eps 46: Saya butuh teman, om
47
Eps 47: Kini akan sendiri
48
Eps 48: Gusti dan Jelly
49
Eps 49: Jenguk
50
Eps 50: Rindu dan rahasia
51
Eps 51: Nasehat tak ada arti
52
Eps 52: Ungkapan hati sang Juno
53
Eps 53: Sudah muak
54
Eps 54: Mencari
55
Eps 55: Masa lalu Jelly
56
Eps 56: Celaka
57
Eps 57: 4 bulan
58
Eps 58: Bocor
59
Eps 59: Jenis kelamin
60
Eps 60: Tekanan
61
Eps 61: Refresing
62
Eps 62: Sebuah nama
63
Eps 63: Muak
64
Eps 64: Padam
65
Eps 65: Bahagia ternyata tak untuk selamanya
66
Eps 66: Kehilangan
67
Eps 67: Api cemburu
68
68: Ini bukan keajaiban
69
69: Pemulihan
70
70: Bayang bayangmu
71
71: Kakak
72
72: Berbeda
73
73: Rindu
74
74: Celah
75
75: Pertemuan Dewi
76
76: Tes
77
77: Terbongkar
78
78: Pelampiasan
79
79: Pembalasan
80
80: Sebuah Pengakuan
81
81: Akhir dari semua [END]
82
#PromosiCeritaBaru = Terik Cinta Hanna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!