Mama segera memukul tangan Ansel agar tarikannya terlepas. Myria dengan cepat
langsung menjauhi Ansel dan bersembunyi di belakang tubuh mama.
“ ma, dia ini wanita murahan dari Bar. Bukan wanita baik-baik” Ansel membela
diri, dia tidak bisa leluasa saat berada di rumah mama.
“ tetap saja, jangan perlakukan dia seperti itu” mama bertambah marah.
“ah, sudahlah” Ansel tidak bisa melakukan apa-apa, akhirnya dia memilih untuk
pergi darisana. Dia akan membuat perhitungan kepada Myria nanti setelah
agendanya selesai. Malam ini mereka ada transaksi besar, mereka perlu
menyiapkan pesanan dengan baik.
“kembali ke PIN” ucap Ansel kesal. PIN adalah sebutan lain dari markas mereka.
Sore hari tiba, setelah penat dengan kantornya Gael masih harus berkutat dengan
bisnis lainnya. Lelaki itu sedang dalam perjalanan menuju PIN.
“akhirnya kau datang” ucap Ansel begitu melihat Gael masuk ke ruangan. Lelaki itu sejak tadi
sibuk mengolah barang pesanan namun beberapa kali harus mengalami masalah.
“ kenapa? kau merusaknya lagi?” ucap Gael datar, lelaki itu kemudian mengambil barangnya.
“ tidak, hanya saja pengkodeanmu begitu rumit” jawab Ansel.
“kau saja yang tidak mampu” Gael segera duduk dan melakukan perbaikan.
Bisnis mereka bukanlah bisnis obatan terlarang atau sejenisnya, melainkan teknologi sistem
keamanan. Gael sejauh ini mengembangkan bisnisnya dalam hal perhiasan dan
teknologi, setidaknya itu tameng yang bagus untuk bisnis dunia bawahanya. Mereka
siap menyediakan sistem keamanan dengan tingkat keamanan melebihi milik negara.
Sudah banyak mafia-mafia besar yang berkerja sama dengan mereka agar keamanan
data mereka tidak bocor.
Disamping teknologi sistem keamanan, mereka juga memadukan dengan perhiasan. Beberapa dari
perhiasan memiliki sistem deteksi dan proteksi. Semuanya dilakukan dibawah
meja, tanpa ketahui oleh pihak atas. Perusahaan perhiasan dan teknologi yang
terlihat hanya sebagai topeng semata.
“ pukul berapa transaksinya?” tanya Gael di sela-sela dia mengecek kembali sistem
pesanan.
“ sekitar tengah malam “ Ansel sudah duduk di sofa sambil menikmati segelas wine.
Dengan datangnya Gael semua pekerjaanya menjadi beres, dia tinggal bersantai
menunggu hasilnya.
“ berapa targetnya?” mereka tidak mungkin mematok harga rendah, jika pengajuan
mereka disepakati maka barang akan mereka lepas. Konsepnya adalah untung
sebanyak-banyaknya.
“ 100 atau 200” Gael membenarkan dalam diam.
Beberapa setelahnya semua sudah siap, Gael mengatar pesanan itu sedangkan Ansel tetap berada
di PIN seperti biasa. Rombongan Gael menaiki mobil melaju menuju tempat
transaksi.
Tanpa membuat kecurigaan sedikitpun rombongan itu masuk kedalam bangunan. Disana sudah ada pemesan yang dengan wajah senang menyambut kedatangan kelompok mafia Gael.
“ ku kira kesepakatan akan batal” ucap mafia sebelah yang hampir semua berpakaian
jas lengkap. Sedangkan Gael dan rombongan hanya memakai setelan kemeja hitam.
“ kau tau aturannya” ucap Gael. Mereka tidak akan menunggu pemesan.
“ baiklah dimana barangnya?” ucap mafia ber jas. Mereka ada sekitar 5 orang.
Kelompok Gael mengangkat sebuah koper kecil dan besar. Membuat lelaki berjas itu
mengerutkan keningnya.
“ masing-masing 200” ucap Gael singkat, dia mengucapkan nominal harganya.
“ kau gila?” lelaki ber jas tampak kaget dengan harganya.
“ dia memiliki sensor darah dan keamanan tinggi. Cip ini bahkan bisa di tanam didalam
tubuh seorang bayi dengan masa perbaikan setelah 10 tahun” Gael menjelaskan
beberapa keunggulan barangnya.
Lelaki ber jas itu mengangguk, semuanya memang sesuai dengan keinginannya. Namun harganya
sangatlah tidak masuk akal.
“ kami tidak memiliki banyak waktu, masih banyak yang menginginkannya” Gael
memang tidak suka menunggu, dia masih memiliki banyak pekerjaan setelah ini.
“ 100 bagaimana?” mereka mulai bernegosiasi. Gael tidak langsung menjawab, lelaki
itu dengan tanpa ekpresi menatap pembelinya satu-persatu.
“ masing-masing 150” lanjut lelaki ber jas kembali memberikan penawaran.
Gael tidak mau memperlama, dia menyuruh anak buahnya menarik kembali kedua koper
seakan mereka bersiap pergi.
“ oke baiklah, masing-masing 200” lelaki ber jas akhirnya menyerah. Dia tidak mau
kehilangan barang bagus seperti itu.
“ tapi pastikan tidak ada kelompok lain yang memilikinya” lanjut lelaki ber jas.
“ kami tidak suka di atur” jawab Gael datar, aura dinginnya menyeruak membuat semua
orang ketakutan saat mendengar suara beratnya.
“ ah, maafkan aku” ucap lelaki ber jas ketakutan. Dia lalu memberikan kode agar
anak buahnya segera memberikan uangnya.
Sambil menunggu uangnya terhitung mereka duduk di sofa dengan ditemani wine dan
beberapa menu mahal. Sayangnnya aturan Gael adalah dilarang memakan sajian
apapun saat transaksi berjalan. Jadi mereka hanya terdiam sambil mengawasi
pergerakan takutnya ada sesuatu yang mencurigakan.
Setelah sesuai dengan kesepakatan Gael memberikan barang pesanan dan langsung pergi. Kelompok
mereka memang seperti itu, tidak perlu banyak bicara yang penting kerja dan
hasilnya.
“ kalian laporkan hasil transaksi,” ucap Gael, dia tidak ikut masuk ke PIN. Malah
mengambil mobilnya dan pergi menuju suatu tempat.
“ baik, bos” ucap anak buah itu serempak dan memberikan penghormatan begitu Gael
pergi.
Didalam mobil lelaki mengecek berkas penting, semuanya sudah benar.
“ kau siapkan kamar, akan ada tamu” ucap Gael melalui Handphonenya. Lelaki itu kemudian
mengemudikan mobilnya.
Sampai di pelataran rumah, lelaki itu bisa memastikan jika para penghuninya sudah
tertidur. Saat ini sudah hampir menjelang pagi. Dengan langkah pelan lelaki itu
masuk ke rumah dan langsung menuju salah satu kamar.
Ceklek,
pintu tidak terkunci.
Didalam seorang wanita dengan tenang tertidur di ranjang. Gael memandangnya sejenak
lalu dengan mudahnya dia menggendong wanita itu. Dia membawanya keluar dan
memasukkannya ke dalam mobil.
“ hati-hati tuan” ucap penjaga gerbang begitu Gael akan pergi.
Wanita itu tetap lelap tanpa terganggu sampai mereka tiba di hinian pribadi milik
Gael. Gerbang langsung terbuka otomatis begitu menangkap sensor milik Gael. Gael
membawa wanita itu masuk dan meletakkannya di ranjang sebuah kamar.
“ layani dia denga baik” ucap Gael kepada pelayan yang sudah sedari tadi menunggu
kedatangan tuannya. Gael kemudian melangkah menuju kamar pribadinya.
Hhrrt hrrt , hp nya berbunyi.
“ kau gila, bagaimana bisa kau menjualnya menjadi 400?” Ansel terdengar begitu
antusias.
“ kau yang bilang” jawab Gael cuek.
“ maksudku 200 M untuk keduanya” saut Ansel dengan heboh.
“ kau tak suka uang? Kembalikan saja” jawab Gael cuek.
“ tidak-tidak, maksudku, gila kita untung besar” jawab Ansel masih dalam mode
heboh. Gael menarik sudut bibirnya dan mematikan hpnya. Sungguh kasihan pembeli
bodohnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
mamae zaedan
cara penulisan kalimatnya terlalu panjang spasi nya,, agak diminimkan donk
lanjut thor,👍🙏
2023-02-05
0
mintil
sejauh aku baca ini baguss banget. kok sepii sih. kata2 dan alurnya oke bgt. lamjut ahh
2023-01-29
2