Bab 2. Karyawan magang

Flashback

Pagi itu, Tiara dan teman-temannya baru menyelesaikan kuliah mereka. Hingga tiba-tiba Tiara mendapat notif di hp nya yang membuatnya sangat bahagia.

"Yes gue diterima!" Tiara reflek berteriak cukup keras sembari mengepalkan tangannya.

Sontak itu membuat Lala dan juga Janis terkejut bukan main, mereka berdua spontan menatap Tiara dengan keheranan.

"Eh Tiara, lu kenapa sih? Lu diterima apa?" tanya Lala dengan wajah penasaran.

"Eee ini loh guys, kalian ingat kan gue pernah coba lamar pekerjaan di sebuah perusahaan gitu? Nah, gue tuh diterima kerja disana. Tapi, gue harus lewati masa percobaan dulu tiga bulan. Kalau bagus, ya gue boleh lanjut," jawab Tiara.

"Kalau enggak bagus?" tanya Janis spontan.

"Ish, jangan ngomong gitu dong Jan! Kalian doain yang terbaik dong buat gue! Kan kalian tahu gue butuh uang buat biaya adik gue," ujar Tiara.

"Iya iya Tiara, kita berdua pasti doain supaya lu bisa keterima di perusahaan itu dan bisa biayai pengobatan adik lu yang lagi sakit!" ucap Lala.

"Aamiin aamiin! Thanks banget ya! Kalian berdua emang sahabat gue paling baik deh!" ucap Tiara langsung memeluk kedua sohibnya itu.

"Iya dong, kita kan best friend forever. Lo yang semangat ya Tiara!" ucap Tiara.

"Betul tuh! Jangan sungkan-sungkan buat minta bantuan kita kalau lu butuh, kita akan selalu ada buat lu!" timpal Janis.

"Wih tumben omongan lu bener," cibir Lala.

"Yeh gue mah emang selalu bener kali," ujar Janis.

"Hahaha, udah udah gausah ribut! Yuk kita lanjut ngobrol di kantin!" ajak Tiara.

"Wah kayaknya ada yang mau traktir kita nih La," sarkas Janis.

"Dih enggak lah, gue mana ada duit buat traktir kalian? Gue cuma ngajak bukan mau traktir, soal makan minum mah bayar sendiri-sendiri," ucap Tiara.

"Hehehe, iya Tiara kita ngerti kok. Tadi gue cuma bercanda aja selow," ucap Janis.

"Omongan si Janis mah gausah ditanggapi Ra, dia kan orangnya begitu!" cibir Lala.

"Begitu gimana maksud lu, ha?" protes Janis.

"Ya begitu pokoknya," ucap Lala.

"Huh sialan lu!" kesal Janis.

"Hey, udah lah jangan ribut terus! Kalian mau pada ke kantin atau disini aja nih?" ujar Tiara.

"Kantin lah!" jawab Lala dan Janis bersamaan.

"Nah gitu dong kompak, yaudah ayo kita ke kantin!" ucap Tiara.

"Gas!"

Ketiga gadis itu pun melangkah bersamaan menuju kantin dengan riang gembira, Tiara sangat senang dan bersyukur karena ia dapat diterima bekerja di perusahaan besar meski harus menjalani masa-masa percobaan.

Singkat cerita, Tiara telah tiba di perusahaan tempat dia akan magang.

"Nah Tiara, ini Mimin. Dia karyawan senior disini, dan dia akan bantu kamu selama menjalani waktu magang di kantor ini. Kalau ada kesulitan, kamu bisa tanya sama dia!" ucap pak Gibran.

"Ohh, iya baik pak!" ucap Tiara.

"Yasudah, kalian kenalan dulu!" pinta Gibran.

"Eee aku Tiara," ucap Tiara mengenalkan diri terlebih dahulu sembari menyodorkan tangan ke arah wanita bernama Mimin.

"Aku Mimin, jangan kaku gitu lah Tiara! Santai aja!" balas Mimin menjabat tangan Tiara.

Tiara pun tersenyum lega, rupanya Mimin tidak seperti yang dia bayangkan sebelumnya.

"Bagus! Saya harap kalian dapat bekerjasama dengan baik ya! Kalau begitu saya permisi dulu, selamat bekerja!" ucap Gibran.

"Iya pak," ucap Mimin dan Tiara.

Gibran pun pergi meninggalkan kedua wanita itu, Mimin tersenyum lalu mendekati Tiara dan merangkulnya.

"Disini kamu gausah malu-malu gitu Tiara! Aku yakin kamu pasti betah deh, soalnya orang disini itu asyik-asyik dan gak pada kaku! Kamu pasti bisa dapat banyak teman!" ucap Mimin.

"Oh ya? Contohnya seperti kak Mimin ini ya?" ucap Tiara berusaha menenangkan diri.

"Eh gak perlu panggil kak, jarak usia kita cuma dua tahun. Kamu 20 kan?" ucap Mimin dan Tiara hanya mengangguk.

"Nah, aku tahun ini masuk 23. Jadi, gak perlu lah kamu panggil aku pake kak segala, cukup Mimin aja!" sambungnya.

"Wah hebat ya, kamu baru 23 tahun tapi udah jadi karyawan tetap disini!" puji Tiara.

"Ah biasa aja gak terlalu hebat, malahan bos kita lebih hebat lagi. Dia seumuran sama aku, dan dia udah bisa pimpin perusahaan sebesar ini," ucap Mimin.

"Yang bener? Hebat banget ya dia!" kaget Tiara.

"Ya gitu deh, namanya juga lulusan Amerika. Gausah kaget, orang kaya mah begitu!" ucap Mimin sambil tersenyum.

"Hahaha, btw nama bos kita itu siapa?" tanya Tiara penasaran.

"Eee namanya..."

"Mimin!" suara pria tiba-tiba muncul mengagetkan keduanya.

"Eh lu sama siapa tuh? Cakep amat!" ujar si pria.

"Yeh gak bisa ngeliat yang bening sedikit ya lu! Ini tuh Tiara, dia karyawan magang disini. Gue diminta pak Gibran buat bantu-bantu dia," ucap Mimin.

"Ohh, kenalin gue Edwin!" pria itu langsung mengenalkan diri pada Tiara.

"Halo kak! Aku Tiara," balas Tiara seraya menjabat tangan Edwin.

Edwin tersenyum lebar dan terus menatap wajah Tiara dengan tangan saling menyatu.

"Udah kali, gausah lama-lama!" Mimin langsung melepas tangan Edwin dari Tiara hingga membuat pria itu kesal.

"Ah ganggu aja lu!" cibir Edwin.

"Yeh si Tiara itu harus diajarin dulu! Lu jangan ganggu dia deh!" ketus Mimin.

"Sirik aja lu!" kesal Edwin.

Sementara Tiara hanya terkekeh kecil melihat keributan kedua orang itu.

Galen tiba di kantornya, ia berjalan santai dengan senyum mengembang di kedua pipinya menyapa para karyawan yang ia lewati.

Keramahan Galen memang membuat para karyawan disana lebih betah untuk bekerja, meski begitu Galen juga orang yang tegas dan tak mentolerir sebuah kesalahan sekecil apapun itu.

Bruuukkk...

Betapa kagetnya ia saat tiba-tiba seorang wanita tersandung dan menabrak tubuhnya, seketika semua orang disana menganga menyaksikan momen tersebut.

Galen menatap wajah wanita di pelukannya, begitu cantik dan amat memikat hatinya. Tanpa sadar ia pun tersenyum seakan menikmati pemandangan yang ada di depannya kini.

"Eee ma-maaf pak! Saya benar-benar gak sengaja, saya gak bermaksud lancang," ucapnya.

"Gapapa, lain kali hati-hati! Omong-omong kamu siapa? Kamu karyawan baru ya disini? Saya belum pernah lihat kamu sebelum ini," ucap Galen.

"I-iya benar pak, saya Tiara dan saya baru masuk disini tadi pagi. Maafin saya ya pak!" ucap wanita itu terbata-bata.

"Gak masalah, kamu kan juga kesandung tadi. Tapi, jangan diulangi lagi ya!" ucap Galen.

"Ba-baik pak!" gugup Tiara.

Bukannya melepaskan pelukannya, Galen justru terus memandangi wajah Tiara sambil tersenyum hingga membuat wanita itu semakin gugup.

"Umm pak, bisa bapak lepasin saya?" ujar Tiara.

"Hah? Oh iya iya, maaf saya lupa!" Galen spontan melepas pelukan itu dan melihat sekeliling dengan gerak salah tingkah.

"Saya yang minta maaf pak, tadi saya gak lihat-lihat jalannya! Makasih juga ya pak udah mau tangkap saya!" ucap Tiara.

"Iya, kamu bisa kembali kerja. Nanti kapan-kapan kita ngobrol lagi," ucap Galen.

"Baik pak! Kalau begitu saya permisi dulu pak!" ucap Tiara.

Galen mengangguk, Tiara pun melanjutkan langkahnya dengan perasaan masih tak karuan akibat apa yang terjadi tadi.

"Cantik sekali! Tiara harus jadi milik saya!" batin Galen penuh percaya diri.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

👍❤❤❤

2023-02-14

1

@its meitria 🍥✮

@its meitria 🍥✮

j

2022-12-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!