Perguruan silat cakrawala

Raden Wira sudah mengetahui bahwa dirinya, sudah menjadi buronan kerajaan Nirwana, dan dia, akan tetap teguh untuk menjadi seorang rakyat jelata, dan mengubah nama nya menjadi Jaya mandala raksa, itu agar bisa mengelabui, Orang-orang pribumi, rakyat jelata.

Tiba juga, Raden adipati wira di sebuah padepokan perguruan silat, milik Ki lingga buana, dia adalah bukan orang asing bagi dirinya karena, beliau adalah orang kepercayaan, kakek buyut nya, beliau mengabdi kepada Prabu Dharma kumbara, puluhan tahun silam.

Namun, Raden Adipati wira, tidak mengetahui saja seluk beluk sebenarnya.

"Sampurasun" (Raden menyapa kepada orang sekitar di padepokan)

"Rampes" (ki buana pun keluar)

"Maap, ki bolehkah saya, ikut beristirahat, sebentar di padepokan aki"

"Wahai anak muda namamu siapa"

"Namaku Jaya mandala ki, aku seorang pengembara"

"Sebentar sepertinya aku sudah tidak asing lagi melihat sosok wajahmu, wahai anak muda"

"Mungkin aki salah orang saja"

"Aku hanya seorang pemuda biasa"

Ha... Ha.... Ha...

(Ki lingga buana tertawa)

"Kau berbohong padaku anak muda"

Ki lingga, yang mempunyai, beberapa benda pusaka, dan mempunyai, ilmu kanuragan tinggi, itu merasa di kelabuhi, dan di bodoh-bodohi oleh seorang anak muda, kemaren sore.

Dia langsung, melakukan ilmu raga sukma, agar bisa mengetahui jati diri, anak muda yang sekarang ada di hadapan nya itu, dan setelah meditasi, dia tahu yang sebenarnya.

"Raden adipati adi wira Wijaya kusumah" (ki lingga buana berhasil mengetahui jati dirinya)

Dan Raden Wira pun terkejut, atas, keberhasilan ki lingga mengetahui sosok aslinya tersebut.

Dan dia bersujud kepada ki lingga dan memohon ampun.

"Bangunlah Raden"

"Aku ini bekas penasihat kakek mu dulu, saat beliau bertahta menguasai wilayah pesisisir barat"

"Hormat saya ki lingga padamu, sambil menunduk"

"Bangunlah Raden"

"Kau tak perlu sungkan, dan memberi ku ras hormat"

Lalu Raden Wira, pun lantas beranjak dari sikap rasa hormat nya itu kepada yang lebih tua, dan berjasa, kepada kerajaan Nirwana itu.

"Lantas apa yang kau perbuat,luar kerajaan"

"Aku ingin hidup bebas ki tanpa tekanan batin, dan ingin menjadi seorang pengembara"

Ha.... Ha.... Ha....

(Ki lingga, tertawa dan mengelus-elus jenggot nya yang panjang)

"Kau memang sudah ku duga dan ku ramal Akan menjadi murid ku"

"Sungguh aku tersanjung dengan ucapan mu ki"

"Bolehlah aku berguru ilmu kanuragan padamu ki"

"Dengan senang hati, Umurku sudah menginjak 120 tahun, dan Aku akan menurunkan ilmu kesaktian ku padamu"

Lantas Raden Wira pun, senang bukan kepalang mendengar, ucapan ki lingga buana, yang menerima, dirinya sebagai murid nya.

Dan dia Akan di tempa, lahir batin untuk menyempurnakan, ilmu kanuragan braja musti.

Mendengar kegaduhan di luar paguron itu, datanglah, wanita cantik dan mempesona, dia adalah cucuk kesayangan nya ki lingga buana, nama cucu nya adalah, nyi mas citrakara purwanti, dia anak yatim piatu, ayah dan ibu nya, di bunuh oleh gerombolan prajurit, wangsa tunggal, yang sudah di robohkan kekuasaan nya oleh kerajaan Nirwana.

Lantas, Raden Wira pun terkejut, dengan, cerita masa lalu yang di ucapkan, ki lingga.

"Sembah hormat ku ki ucap, citrakala sambil menunduk"

"Bangunlah, nak, kau tak usah begitu"

"Kenalkan dia adalah raden Wira, dari kerajaan Nirwana"

Dan sontak saja, nyi mas citrakara, terkesima dengan wajah tampan dan rupawan nya Raden Wira tersebut, tatapan mata nya tajam, seakan-akan, memberi sebuah isyarat, lebih dari isi hati nya.

"Perkenalkan Aku Nama ku Wira"

(ucapnya sambil berjabat tangan dengan citraloka)

Pertemuan itu menjadi titik awal, akan timbul nya rasa cinta dan sayang , di antara mereka.

Citraloka, bukan gadis biasa dia seorang pendekar, yang mempunyai ajian selendang sutra, bila terkena ajian itu, orang akan terkapar, dan lemah, tidak berkutik sama sekali.

"Aku sudah mengetahui, akan kehebatan mu nyi mas"

"Ucap Raden Wira, memuji nya"

"Kau terlalu memuji Raden"

"Aku hanya gadis desa biasa saja" (citrakala merendah diri)

Tapi apa yang di katakan, Raden Wira itu memang, benar adanya, berita sesaktian nya sudah menyebar luas, ke seantero jagat dunia persilatan, sampai ke semenanjung pulau sebrang, para pendekar pun, menjadi segan, akan berita tersebut, di tambah, lagi dia adalah cucu dari Ki lingga buana, yang mempunyai ilmu kejayaan tingkat tinggi. dan tentu saja tidak semua pendekar, dan para Ksatria, memiliki ajian tersebut.

"Sekarang kau lekas istirahat, di dalam saja" (ucap ki lingga)

"Baiklah ki, aku ijin masuk dulu"

Sebuah kamar dari bilik bambu, itu sudah di persiapkan, sebagai tempat, tidurnya, raden Wira,

Raden Wira tidak merasa, dirinya terhina , dengan senang hati dia, menerima kebaikan ki lingga dan cucu nya itu.

Terbiasa dengan kamar tidur yang megah di lapisi emas yang berkilauan, dan alas tidur yang nyaman, di layani, para selir-selir cantik, kini dia hanya termenung, sendiri melihat atap, dari bilik bambu yang musuh, di penuhi, sarang laba-laba,

Namun itu semua tidak lantas, menyurutkan tekad dan niat nya, untuk belajar ilmu kanuragan di luar istana kerajaan Nirwana.

Dalam sebuah mimpi, nya dia di datangi sang, baginda maha prabu Sura jalu sudarsana,

itu adalah ajian Raga sukma,

Dalam sebuah mimpi, itu, Raden Wira di suruh untuk pulang ke istana, namun Raden menolak, perintah ayahanda nya tersebut secara halus dan bijaksana.

"Ananda, raden Wira, kenapa kau meninggalkan istana kita tercinta" (Ucap sang Prabu)

"Sendiko dawuh, dan mohon ampun seribu ampun, ayahanda tercintaku" (Aku tak bisa mengabulkan permintaanmu)

"Untuk kali ini aku membantah

mu ayahanda"

"Lancang sekali kamu Ananda"

"Rasa hormat ku padamu" ( Raden Wira berlutut,

penuh pilu di hadapan ayah nya)

Itulah, yang di namakan komunikasi ilmu kanuragan raga sukma, roh kita akan saling berkomunikasi di alam bawah sadar, dan tentu bila menginginkan ilmu ini harus bertirakat, dan menahan lapar dan dahaga selama 40 hari 40 malam, dengan melibatkan guru yang , sudah paham, akan ilmu tersebut.

Setelah sang raja, gagal mengajak, anak nya, untuk pulang, kini giliran, berkomunikasi dengan ki lingga buana, dan itu terjadi di atas awan yang gelap.

"Paman senopati lingga buana"

"Rasa hormat ku pada paman"

"Ucap nya, sang prabu"

"Bangunlah, Raden prabu Sura"

"Kau tak pantas seperti itu"

"Titipkan anak ku paman"

"Tentu saja, bila kau ijinkan ,

akan aku didik dia menjadi

yang sakti mandraguna"

"Silahkan paman senopati,

lingga"

Rupanya rasa hormat nya pada, ki buana , masih tersimpan dalam, dia tidak menjadi adiguna sebagai sang Maha Raja, kerajaan Nirwana.

Sang Maha raja pun, pamit, dan percakapan, secara raga sukma pun selesai, dan ki buana pun terbangun dari mimpi nya. dan langsung bergegas melakukan tirakat.

Terpopuler

Comments

Minaa Lee💅

Minaa Lee💅

aku mampir ya ,😊 sudah subscribe di tunggu eps terbaru nya yah

2023-01-24

0

Bank Йаім

Bank Йаім

citrakala apa citraloka gak jels suu

2023-01-12

0

auliasiamatir

auliasiamatir

aku subscribe kak, ceritanya bagus,

aku pengen coba deh puasa 40 hari nya biar cept kurus 🤣🤣🤣

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Raden Adiwira, minggat dari istana kerajaan
2 Perguruan silat cakrawala
3 Di Tempa di gunung Halimun
4 Pemberontakan kadipaten jati waringin
5 Serangan dari perguruan Silat tapak kemuning
6 Kedatangan saudagar kaya Asal Aceh tamiang
7 Lumpuhnya Munding kajali
8 Di Tempa Di kaki Gunung Ngampar Gelap
9 Misteri Alunan Gamelan Di Sungai Pamoyanan
10 Bersatu padu nya kerajaan Wangsa tunggal dan Nasta tunggal
11 Pengkhianatan candrakala dan Indrakala berguru pada ki rawa daksa
12 Harumnya perguruan silat cakrawala
13 Pertarungan Sengit dengan Ki Rawa Daksa
14 Pergerakan pendekar bertopeng itu sungguh licin sekali
15 Panglima prajurit wasta kancana
16 Dayeuh manggung, menjadi tempat pusara nya Ki rawa daksa
17 Turun dari gunung pertapaan panjang
18 Keberadaanku tercium oleh kadek taruswara dan gerombolan nya.
19 Cinta segi tiga antara Raden Arya, Raden askara dan Nyi mas ayu ningsih.
20 Pertemuan hangat ki sudrawirya dan Raden Adipati adiwira sanjaya kusumah.
21 Kitab Pusaka Ranggeuyan Hasta Jingga,Di curi oleh Durgala kawelung.
22 Harta, Tahta Dan Wanita.
23 Pemberontakan di lakukan indrakala dan candrakala di kadipaten waringin jati.
24 Pulang ke istana dengan sebuah kegagalan
25 Raden Arya nekad ingin menghabisi indrakala dan candrakala
26 Masih dalam nuansa berkabung atas gugur nya raden Arya Wijaya kusumah
27 kemarau panjang membuat para petani gagal panen
28 Lahirnya Buah cinta dari nyi mas ayu ningsih dan raden Arya sanjaya kusumah
29 Acara ruwatan bumi berhasil di selenggarakan dengan baik dan lancar
30 Godaan siluman ular di curug parukuyan
31 Raden suryacalaka dan raden askara di cegat indrakala
32 Kerajaan Tanjung parang mencoba merobohkan benteng kokoh kerajaan Nirwana
33 Sang Maha raja prabu menjemput pulang keluarga nya di kadipaten waringin jati
34 Pengawalan saudagar aceh tamiang selesai di jalankan
35 kesembuhan kyai tunggul pamancar
36 Tirakat Muja semedi di hari ke 69 Raden wira tergoncang
37 Pernikahan megah raden askara dan nyi mas ayu ningsih
38 Pertemuan dengan ki reksa panayun
39 kegaduhan terjadi di kadipaten Merak dampit
40 Kegelisahan maha patih jaya ledra kencana
41 Di angkat nya jaka kelana menjadi panglima prajurit
42 Kesembuhan raden adipati adiwira sanjaya Wijaya kusumah
43 Patih jaya perkasa moksa di puncak gunung rengganis
44 Tradisi upacara wiwitan para petani dusun buniwangi
45 Senopati darma kusumah, pulang ke istana kerajaan nirwana, membawa kabar gembira
46 Tileum nya eyang lingga buana di Gunung gelap ngampar
47 Berkunjung ke petilasan Eyang lingga buana.
48 Berpamitan kepada ki janggawareng
49 Tamatnya riwayat durgala pati
50 Raden suryacalaka berhutang budi dan nyawa
51 Penculikan permaisuri diah rengganis
52 Ucapan rasa Terima kasih patih jaya ledra kencana kepada Raden wira sanjaya.
53 Prabu sura jalu sudarsana kembali pulang ke istana kerajaan nirwana
54 Pertemuan raden wira sanjaya dengan kedua orang tua nya
55 Padepokan cakrawala di serang padepokan buluh hinis
56 Perjalanan menuju gunung kidung pananjung
57 Eyang hariang giri mewariskan ilmu kanuragan kepada raden wira sanjaya
58 Raden wira sanjaya di persilahkan untuk melanjutkan perjalanan lagi
59 Raden wira sanjaya tiba di gunung kidung pananjung
60 Nyi mas citrakala meminta kepastian dari raden wira sanjaya
61 Terbongkarnya kebusukan adipati janggala kerta
62 Raden suryacalaka menjadi seorang maha raja Kerajaan wangsa tunggal
63 Acara sakral pelantikan maha raja Raden suryacalaka berjalan secara lancar
64 Pernikahan Raden suryacalaka dan nyi mas citraloka
65 Raden wira di berikan pilihan sulit
66 Malapetaka di kerajaan wangsa tunggal
67 kerajaan wangsa tunggal di rebut kembali oleh Raja darusa lingga
68 Senopati batara kerta berhasil mengawal ratu nyi mas citraloka
69 Bangkit nya ki rawa daksa dari gunung gelap ngampar.
70 Mantan maha raja yang malang.
71 Sambutan hangat dari sang maha raja Wira sanjaya kusumah
72 Senopati darma kusumah berpindah haluan.
73 Misi asta batarakala berjalan sukses dan sesuai rencana
74 Asta batarakala kembali ke istana kerajaan nirwana
75 Kerajaan kecil ligar wangi
76 prahara besar di kadipaten legok hinis
77 Ngahiang dan moksa nya Gusti prabu sura jalu sudarsana
78 Pura sasih penenjoan
79 Kedatangan saudagar asal Tionghoa
80 Pernikahan Gusti prabu Wira sanjaya dan putri cantik Mei-yin asal Tionghoa
81 Panji anggalarang di hukum pancung
82 Prahara Dendam dan Amarah Raja Darusa lingga
83 Patih Mangku asbanijaya tidak berdaya di hadapan pemuda Ksatria
84 Geger genjik akan berita kekalahan patih Mangku asbanijaya
85 Lahirnya buah cinta Gusti prabu wira sanjaya dan ratu citrakala
86 Kitab Astawiguna Menjadi rebutan para Raja di daratan Pulau jawa
87 Maha prabu wira sanjaya kusumah menjadi sakti mandraguna berkat kitab astawiguna
88 Pertarungan hebat Mangkara rajendra Wijaya dan Adipati wirahma sanjaya.
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Raden Adiwira, minggat dari istana kerajaan
2
Perguruan silat cakrawala
3
Di Tempa di gunung Halimun
4
Pemberontakan kadipaten jati waringin
5
Serangan dari perguruan Silat tapak kemuning
6
Kedatangan saudagar kaya Asal Aceh tamiang
7
Lumpuhnya Munding kajali
8
Di Tempa Di kaki Gunung Ngampar Gelap
9
Misteri Alunan Gamelan Di Sungai Pamoyanan
10
Bersatu padu nya kerajaan Wangsa tunggal dan Nasta tunggal
11
Pengkhianatan candrakala dan Indrakala berguru pada ki rawa daksa
12
Harumnya perguruan silat cakrawala
13
Pertarungan Sengit dengan Ki Rawa Daksa
14
Pergerakan pendekar bertopeng itu sungguh licin sekali
15
Panglima prajurit wasta kancana
16
Dayeuh manggung, menjadi tempat pusara nya Ki rawa daksa
17
Turun dari gunung pertapaan panjang
18
Keberadaanku tercium oleh kadek taruswara dan gerombolan nya.
19
Cinta segi tiga antara Raden Arya, Raden askara dan Nyi mas ayu ningsih.
20
Pertemuan hangat ki sudrawirya dan Raden Adipati adiwira sanjaya kusumah.
21
Kitab Pusaka Ranggeuyan Hasta Jingga,Di curi oleh Durgala kawelung.
22
Harta, Tahta Dan Wanita.
23
Pemberontakan di lakukan indrakala dan candrakala di kadipaten waringin jati.
24
Pulang ke istana dengan sebuah kegagalan
25
Raden Arya nekad ingin menghabisi indrakala dan candrakala
26
Masih dalam nuansa berkabung atas gugur nya raden Arya Wijaya kusumah
27
kemarau panjang membuat para petani gagal panen
28
Lahirnya Buah cinta dari nyi mas ayu ningsih dan raden Arya sanjaya kusumah
29
Acara ruwatan bumi berhasil di selenggarakan dengan baik dan lancar
30
Godaan siluman ular di curug parukuyan
31
Raden suryacalaka dan raden askara di cegat indrakala
32
Kerajaan Tanjung parang mencoba merobohkan benteng kokoh kerajaan Nirwana
33
Sang Maha raja prabu menjemput pulang keluarga nya di kadipaten waringin jati
34
Pengawalan saudagar aceh tamiang selesai di jalankan
35
kesembuhan kyai tunggul pamancar
36
Tirakat Muja semedi di hari ke 69 Raden wira tergoncang
37
Pernikahan megah raden askara dan nyi mas ayu ningsih
38
Pertemuan dengan ki reksa panayun
39
kegaduhan terjadi di kadipaten Merak dampit
40
Kegelisahan maha patih jaya ledra kencana
41
Di angkat nya jaka kelana menjadi panglima prajurit
42
Kesembuhan raden adipati adiwira sanjaya Wijaya kusumah
43
Patih jaya perkasa moksa di puncak gunung rengganis
44
Tradisi upacara wiwitan para petani dusun buniwangi
45
Senopati darma kusumah, pulang ke istana kerajaan nirwana, membawa kabar gembira
46
Tileum nya eyang lingga buana di Gunung gelap ngampar
47
Berkunjung ke petilasan Eyang lingga buana.
48
Berpamitan kepada ki janggawareng
49
Tamatnya riwayat durgala pati
50
Raden suryacalaka berhutang budi dan nyawa
51
Penculikan permaisuri diah rengganis
52
Ucapan rasa Terima kasih patih jaya ledra kencana kepada Raden wira sanjaya.
53
Prabu sura jalu sudarsana kembali pulang ke istana kerajaan nirwana
54
Pertemuan raden wira sanjaya dengan kedua orang tua nya
55
Padepokan cakrawala di serang padepokan buluh hinis
56
Perjalanan menuju gunung kidung pananjung
57
Eyang hariang giri mewariskan ilmu kanuragan kepada raden wira sanjaya
58
Raden wira sanjaya di persilahkan untuk melanjutkan perjalanan lagi
59
Raden wira sanjaya tiba di gunung kidung pananjung
60
Nyi mas citrakala meminta kepastian dari raden wira sanjaya
61
Terbongkarnya kebusukan adipati janggala kerta
62
Raden suryacalaka menjadi seorang maha raja Kerajaan wangsa tunggal
63
Acara sakral pelantikan maha raja Raden suryacalaka berjalan secara lancar
64
Pernikahan Raden suryacalaka dan nyi mas citraloka
65
Raden wira di berikan pilihan sulit
66
Malapetaka di kerajaan wangsa tunggal
67
kerajaan wangsa tunggal di rebut kembali oleh Raja darusa lingga
68
Senopati batara kerta berhasil mengawal ratu nyi mas citraloka
69
Bangkit nya ki rawa daksa dari gunung gelap ngampar.
70
Mantan maha raja yang malang.
71
Sambutan hangat dari sang maha raja Wira sanjaya kusumah
72
Senopati darma kusumah berpindah haluan.
73
Misi asta batarakala berjalan sukses dan sesuai rencana
74
Asta batarakala kembali ke istana kerajaan nirwana
75
Kerajaan kecil ligar wangi
76
prahara besar di kadipaten legok hinis
77
Ngahiang dan moksa nya Gusti prabu sura jalu sudarsana
78
Pura sasih penenjoan
79
Kedatangan saudagar asal Tionghoa
80
Pernikahan Gusti prabu Wira sanjaya dan putri cantik Mei-yin asal Tionghoa
81
Panji anggalarang di hukum pancung
82
Prahara Dendam dan Amarah Raja Darusa lingga
83
Patih Mangku asbanijaya tidak berdaya di hadapan pemuda Ksatria
84
Geger genjik akan berita kekalahan patih Mangku asbanijaya
85
Lahirnya buah cinta Gusti prabu wira sanjaya dan ratu citrakala
86
Kitab Astawiguna Menjadi rebutan para Raja di daratan Pulau jawa
87
Maha prabu wira sanjaya kusumah menjadi sakti mandraguna berkat kitab astawiguna
88
Pertarungan hebat Mangkara rajendra Wijaya dan Adipati wirahma sanjaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!