Setelah lima jam berada diluar untuk menghilangkan beban pikirannya Aldrich pun memutuskan untuk kembali pulang ke panthouse setelah menemukan sebuah solusi untuk masalah yang sedang di hadapinya.
" Livy!" Teriak Aldrich memangil Livy sembari masuk ke dalam panthouse, Aldrich terus berteriak memanggil Livy istrinya namun tidak ada sahutan sama sekali. "Kemana dia?" Aldrich merasa cemas itupun segera mencari keberadaan Livy ke dapur, di kamar tamu, bahkan sampai halaman belakang panthouse tapi tidak menemukan istrinya di sana.
"Oh God!" Pekik Aldrich teringat sesuatu, Aldrich segera naik kelantai dua dan membuka pintu kamarnya dan benar saja istrinya itu tengah tertidur pulas di atas ranjang dengan hanya memakai celana hotpants berbahan kain dan tangtop terlebih lagi wanita itu tidur menungging sembari memeluk bantal guling.
" Damttt!" Umpat Aldrich merasakan dalam celananya penuh dan berhasrat melihat istrinya seperti itu, jika bisanya ia tidak pernah berhasrat meskipun berdekatan dengan wanita sexsi sekalipun itu Rosya, tapi ini hanya melihat istrinya mengenakan pakaian dalam saja, tanpa di paksa hasratnya muncul, tidak sampai disitu, pergerakan wanita itu membalik badan menjadi tidur terlentang membuat ia harus menelan air liurnya.
gleg.
"Sialan, apa dia sengaja menggodaku, dan apa ini, seharusnya dia itu membuatkan aku makanan tapi malah enak-enak tidur di ranjang ku." Geram Aldrich menarik kasar tangan istrinya tapi justru dirinya yang tertarik oleh Livy yang mengigau dan iapun jatuh di atas tubuh sexsi istrinya. Hingga bibirnya menyentuh bulatan kenyal itu. " Oh tuhan, ujian apa lagi ini, shittt!" Umpatnya berusaha beranjak dari atas tubuh sexsi itu. Dan seringai licik di bibir Aldrich.
" Kebakaran....!!"
" Kebakaran.... Hah kebakaran dimana ?" Livy terlonjak kaget itu langsung berdiri di atas kasur menahan keseimbangan tubuh nya yang masih setengah sadar." Tolong aku ayah aku tidak mau mati," teriaknya dengan lirih Livy terdiam sesaat mengumpulkan kesadarannya, di detik berikutnya ia mendengus kesal ternyata ia di kerjai oleh suaminya yang sudah tertawa.
" hahahaha...!!" Aldrich tertawa puas dan senang melihat ekspresi lucu dan penampilan berantakan istrinya itu, tawanya menggema di ruangan tersebut.
Dengan bekal keberanian Livy mendekati suaminya yang tengah tertawa dan menggigit hidung pria itu dengan kuat, hingga membungkam tawa suaminya.
" Rasakan ini, itu balasan karena kau sudah mengganggu tidur ku." Sinis Livy setelah melepas gigitannya, ia sangat puas melihat ekspresi terkejut suaminya begitu unik. ia hendak melenggang pergi dari ruangan tapi hanya beberapa langkah karena sebuah tarikan kuat ditangannya terjadi.
"Ah...." Pekik Livy terkejut dengan tubuhnya berada di bawah kungkungan suaminya.
" Apa kau pikir aku tidak bisa berbuat sepertimu " Aldrich menyeringai, ia pikir istrinya itu begitu berani dan membuatnya tersiksa menahan hasratnya.
Livy bergidik ngeri berusaha melepaskan diri dari dekapan suaminya. " IM sorry, tapi aku tidak senga-emmp." Aldrich membungkam mulutnya dengan ciuman.
Ciuman yang awalnya begitu lembut kini berubah semakin menuntut tanpa jeda, situasi dan kondisi yang mendukung ditambah keadaan hanya ada mereka berdua ciuman mereka kini semakin memanas dan tangan Aldrich begitu lancang meremas bulatan kenyal itu yang nantinya akan menjadi tempat kesayangan dan candu baginya, tidak hanya sampai disitu ciuman memabukkan itu kini berpindah di leher mulus Livy, hingga Aldrich yang kehilangan kendali nya ingin melakukan hal lebih dan intim.
" Aldrich...." lenguh Livy yang mulai merasakan panas dalam tubuhnya. dan menyadarkan Aldrich dari kegilaannya.
" Livy ... " Aldrich tersadar mengusap bibir ranum Livy lalu bangkit dari atas tubuh Livy dan membetulkan tangtop istrinya. " Lain kali pakai baju piyama tidur mu." Sebenarnya Aldrich sangat tersiksa saat melihat istrinya hanya memakai baju minim seperti itu, ia belum siap menggauli istrinya seutuhnya karena dirinya belum yakin dengan hubungan mereka.
" Apa yang kau lakukan tuan?" Livy bangkit sambil membenahi tangtopnya. " Jangan-jangan kau ingin memperkosaku ya, saat aku tertidur tadi, ah! ciuman pertama ku kau sudah merenggutnya dua kali." Tuduhnya pada Aldrich dengan wajah sendunya. Livy merutuki dirinya sendri dalam hati yang mudah terbuai hanya di sentuh seperti tadi oleh suaminya.
"CK, kau ini, aku tidak mungkin bernafsu dengan tubuhmu itu, jadi jangan berpikir sejauh itu, lagi pula tadi itu hanya tidak sengaja, aku terbawa efek mabuk." Jelas Aldrich berbohong sembari mentoyor kening istrinya dengan keras, ia berusaha menahan hasratnya yang minta segera di tuntaskan di kamar mandi.
Deg.
" Hais, sakit tahu tidak ... " Livy mengerucutkan bibirnya. " Ck, bilang tidak bernafsu tapi barusan kau menciumiku, kalaupun aku tidak seksi itu bukan urusanmu, justru itu bagus kau tidak akan lagi menyentuh ku," sindir Livy dengan pedas ia kesal di katai seperti itu oleh suaminya, Livy tidak sebodoh itu tahu mana yang efek mabuk dan tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Kulanter
Livy, aku kasih tau,, kalau ciuman yang kedua itu bukan yang pertama, 😅
2023-01-08
2
Kulanter
Galak kali livy, pake gigit segala,, itu hidung woy, bukan perkedel, ✌😆
2023-01-08
2
Lee
Udah terkam aja Aldrich livy kan udh sah..
2023-01-08
2