Di restoran.
" Ini tuan Aldrich, semua bukti ada di dalam sana." Ucap Janson.
Janson menaruh map berwarna coklat di atas meja, hari ini Janson bertemu dengan Aldrich yang tujuannya meminta bantuan kepada pria berpengaruh tersebut. Dengan kekuasaan yang dimiliki Aldrich ia yakin bahwa kematian pegawai manajer di kantor nya bisa terungkap.
Meski di awal janson cukup terkejut, rekan kerja nya ini ternyata seorang bos besar dan di takuti banyak kalangan pengusaha, dan ternyata janson juga pernah bertemu Aldrich di saat dia dan istrinya sedang mencari putrinya berapa hari lalu.
Aldrich tersenyum iblis. " Sudah cukup tuan Janson, sepertinya akan semakin seru," jiwa mafia nya meronta-ronta Aldrich tidak sabar ingin segera melibas habis musuhnya yang begitu kejam.
Senyum mengerikan di wajah Aldrich membuat suasana di sekitar restoran menjadi seram dan mencekam tak hanya Roky kedua pria di tempat itu bergidik ngeri melihat betapa sangarnya seorang Aldrich.
Janson dengan tubuh bergetar berkata." Terimakasih tuan Aldrich, saya sangat senang anda sudah berkenan membantu saya, kalau begitu kami permisi." Janson berharap Aldrich secepatnya menemukan pria misterius itu. Sembari pamit undur diri Janson mengulurkan tangannya sebagai tanda terjalin nya kerja sama tersebut.
" Bukan masalah, itu sudah menjadi bagian dari tugas kami menjalankan misi," jawab Aldrich dengan tegas dan dingin, menyambut uluran tangan pria tersebut.
Sebelum keluar dari ruangan Janson dan asisten nya membungkuk memberi hormat kepada Aldrich tak lupa tersenyum ramah ia tunjukan lalu pergi dari tempat itu.
Aldrich hanya membalas dengan tatapan datar, ia buru-buru duduk kembali namun pandangan matanya teralihkan oleh objek di samping meja nya.
" hei! sedang apa kau di situ seperti maling saja," seru Aldrich dengan nada mengejek.
Livy yang tengah bersembunyi di samping meja itupun mendongak, menatap terkejut pada pria yang di kenalnya sedang berdiri di samping nya tengah menatap nya dengan sorot mata tajam.
"sstt ..." livy menempelkan telunjuknya di depan bibinya memberi isyarat pada Aldrich agar tidak berbicara dengan lantang. Namun di luar dugaan pria itu justru dengan enaknya mengeraskan suara nya.
" Aku tanya kau sedang apa berada disana hah! kurang kerjaan." Ujar Aldrich dengan suara meninggi. Livy yang kesal pun langsung berdiri.
Livy melotot tajam." Astaga kau itu, aku kan sudah bilang, jangan keras-keras bicaranya tuan, apa kau tidak melihatnya aku sedang sembunyi tahu tidak sih," ucapnya dengan suara pelan.
"Kenapa aku merasa tadi mendengar suara ayah, dan pria ini berada di sini," livy membatin tadi ia sempat mendengar samar-samar percakapan di sekitarnya menyangkut bukti-bukti begitulah? bola matanya berkeliaran melihat kearah punggung pria berjas hitam menghilang di balik pintu restoran.
Aldrich melihat wajah livy memerah karena marah terlihat lucu dan cantik di matanya Aldrich tak mampu membendung tawanya.
" Hahaha, kau itu sangat lucu seperti boneka badut livy, " seloroh Aldrich sukses membuat kekesalan livy kian bertambah. Livy pikir pria di depannya itu sedang tidak waras wanita secantik dirinya di samakan dengan badut, livy tidak terima.
Livy maju dua langkah kedepan," hei, apa tadi kau bilang, biar kau kata seperti badut begini-begini aku wanita tercantik di kampusku asal kau tahu itu tuan Aldrich, dan jangan lupa aku ini juga istri mu. Jadi, kau memiliki istri badut seperti ku hih." Ucap livy dengan percaya diri. Membuat pria di depannya itu menatap nya dengan dingin.
" Sombong, lagi pula kau itu hanya istri sementara dan siapa juga yang mau memiliki istri tak jelas seperti mu ini? " ujar Aldrich dengan berbohong sejujurnya ia tidak tahan melihat pakaian terbuka livy saat ini hingga para pria yang melihat penuh minat pada wanita itu.
Deg
Hatinya seolah teriris pisau tajam perih sangat menyakitkan kala pria itu tidak menganggap nya ada, dan meremehkan pernikahan nya, meskipun memang benar adanya pernikahan yang ia jalani saat ini bukanlah pernikahan sesungguhnya.
Roky menepuk jidatnya. "Bos, apa kau belum tahu siapa istri mu itu? " bisik roky berpikir pria garang itu belum mengecek email yang dia kirim waktu itu. Membuat Aldrich terpaku seketika saat mengingat ia telah melupakan sesuatu yang penting.
Wajah livy berubah murung dan sendu ia hendak menjawab ucapan Aldrich, suara familiar terdengar menyeru di sana.
" Livy ..." seru wanita yang tidak lagi muda membawa tas import nya di tangan kirinya berjalan mendekati livy yang tengah berdiri membelakangi wanita itu.
deg
Livy mematung tak bergerak, sementara Aldrich dan roky kebingungan menyadari ekspresi livy berubah drastis, tadi nya murung sekarang terkejut dan lebih parahnya terlihat sorot mata kecewa dan amarah di wajah cantik livy.
...Jangan lupa like komen fav makasih semua nya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Maya●●●
semangat kk. aku mmpir lagi
2023-02-15
2
🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️
hahahahahaha ngak tahan, cantik Kan badut mu itu Al...
2023-01-03
2
🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️
badut badut...lama lama kamu bucin... iya Kan Thor...hahahahahah
2023-01-03
2