part 9

" Astaga! itu orang kerasukan jin apa ya " kaget livy mengelus dadanya saat mobil aldrich melaju dengan kencang melewati nya.

Livy memperhatikan situasi di sekitar depan kampus, setelah terlihat sepi livy segera berlari memasuki gerbang kampus. karena hari ini jadwal kelasnya pagi.

" hei livy tunggu sebentar, ada yang ingin gue bicarakan sama lo, kemarin bokap Lo datang kesini-" panggil ana, ana teman sekampus livy bisa di bilang sahabat karib karena mereka selalu bersama di kampus maupun di luar kampus, mereka berbeda jurusan, jika ana di fakultas bisnis, sedangkan livy di fakultas teknologi.

Livy menghentikan langkahnya di depan pintu kelasnya dan menatap pada teman nya ana.

" Hay ana, sorry ya gue gak masuk kuliah kemarin, nanti saja bicaranya aku lagi ada kelas pagi nih, kalau gue udah selesai kita ke kantin oke" jawab livy cepat, karena di dalam ruangan sudah ada dosen yang memulai mapel nya.

" oke, udah sana cepat masuk " ujar ana terkekeh kecil.

Livy melengos pergi kedalam kelas nya ia harus menyiapkan mental menghadapi dosen killer nya yang terkenal tegas. meski begitu livy termasuk murid kesayangan pak dosen lantaran mempunyai kepintaran di atas rata-rata, dalam menangkap semua mata kuliah nya termasuk berlatih persenjataan dan sayang nya livy ketinggalan mengikuti pelatihan senjata waktu itu. tidak terasa waktu terus bergulir jam kelas livy telah berakhir, semua murid sudah keluar ruangan kini hanya livy dan pak dosen yang berada di ruangan. setelah membereskan buku-bukunya livy meraih tasnya dan berjalan keluar.

" livy kemari lah" panggil pak dosen menghentikan langkah livy.

" Iya pak, ada apa manggil saya" livy menatap pada pak dosen perlahan mengayunkan kakinya mendekati meja dosen.

" Ya, di kelas ini kamu sendiri yang belum mengikuti pelatihan senjata lusa lalu, jadi bapak mau kamu mengikuti pelatihan militer di tempat pak Al, ini alamatnya nanti kamu akan di pandu oleh pelatih terbaik di sana, dan ingat tiga hari lagi pelatihan nya akan di adakan, satu lagi pahami mapel mu di bidang ammunition " tutur pak dosen memberikan secarik kertas kepada livy.

" Baiklah pak, dengan senang hati aku datang kesana, permisi pak" jawab livy manggut-manggut menyimpan kertas tersebut kedalam tasnya dan berjalan keluar ruangan menuju ke kantin.

Pak dosen mengulum senyum melihat tingkah laku livy murid satunya ini memang sangat unik dan berani.

.

.

*insklopedia, sedikit berbagi informasi 🙏*

AMMUNITION atau Amunisi suatu benda yang mempunyai bentuk dan sifat balistik tertentu yang dapat diisi dengan bahan peledak atau mesiu dan dapat di tembakan atau di lontarkan dengan senjata maupun dengan alat lain dengan maksud di tujukan kepada suatu sasaran tertentu guna merusak atau membinasakan.* tidak ada maksud lain hanya sebatas pengetahuan terimakasih 🙏🙏*

.

.

Sesampainya di kantin livy langsung duduk bersama ana di meja kantin yang berada di tengah-tengah. tak lupa ia memesan minuman terlebih dahulu.

" hm sekarang bilang sama gue gimana ceritanya Lo bisa kabur dari rumah livy" desak ana mengintimidasi livy. membuat livy menghela napas berat nya.

" iya, Lo inget tiga hari lalu pas kita habis hang out dan pulang malam, saat gue sampai di rumah gue melihat nyokap gue lagi selig-" jelas livy mulai menceritakan perihal perbuatan kedua orang tuanya yang melewati batas dan memalukan.

" what! jadi gara-gara itu Lo pergi dari rumah " ana terkejut menggeleng berulang kali, seolah tak percaya ternyata di balik sifat ketus livy banyak luka di hatinya. meski bergelimang harta namun kasih sayang kedua orang tuanya minim.

" yang sabar ya Lo, gue yakin pasti mereka ada alasan tertentu melakukan hal itu" ujar ana.

"Iya ana, thanks ya Lo sudah mau bantuin gue dengan tidak memberi tahu ke nyokap gue dimana gue sekarang, gue ingin mereka menyadari kesalahannya dan berubah ana" livy menyeka air matanya. ia tidak ingin terus menerus terbelenggu dalam kesedihannya.

" sama-sama, sebagai teman kita harus saling membantu bukan, eh tunggu ngomong-ngomong Lo sekarang tinggal dimana ?" tanya ana menatap serius livy.

Gugup, bingung livy memutar bola matanya harus memberi jawaban apa pada temannya ini. " gue tinggal? aman lah pokoknya Lo tenang saja gue punya tempat tinggal kok, udah ah mending kita hang out ke mana gitu nanti gue yang tlaktir " ujar livy melebarkan senyumnya mengalihkan rasa paniknya.

" Hay girl, boy buat kalian semua yang di ada disini pesan lah makanan sepuasnya gue tlaktir, gue yang bakal bayarin " seru livy berdiri dari duduknya sambil menginterupsi kesemua anak-anak kampus yang tengah makan di kantin tersebut.

Suara teriakan heboh siswa, siswi bersorak riuh memenuhi seluruh isi kantin semua tatapan penuh pujian semua mahasiswa pun tertuju pada livy.

" woooah Lo memang paling ter the bast livy " teriak salah satu siswa pria. di soraki banyak siswi lainnya.

" hahaha jelas dong sang primadona kampus kita siapa dulu. livy Janson !" timpal salah satu siswi lainnya lagi yang turut memuji.

Gila tidak, seru iya, heboh apalagi, kocak sudah pasti. inilah sikap humble livy yang berani, ketus dan baik hati kepada teman sekampusnya.

" hahaha ya,ya thanks guys selamat bersenang-senang " sorak livy dengan wajah ceria nya. sejenak ia melupakan kepiluan di hidupnya.

Dari arah belakang tiba-tiba seorang pria berjalan mendekati livy dan ana, tanpa permisi pria itu langsung duduk di samping livy." Hay sayang dari tadi aku cariin ternyata di disini " seru petrik merangkul pundak kekasihnya dengan santai nya sembari meletakkan ponselnya di atas meja.

Livy yang sedang menyeruput minuman Starbucks di tangan nya meletakkan nya di meja lalu menatap pada pria berwajah cantik di sampingnya.

" Hay petrik, iya gue memang di sini dari tadi ya kan ana, terus Lo ngapain kemari katanya tidak kuliah" ucap livy. ia merasa pria itu tengah membohonginya. petrik menyadari livy tengah curiga ia menjadi gelagapan.

" hm" sahut ana manggut-manggut.

" hahaha, aku hanya bercanda livy, lalu kenapa tadi pagi kamu tidak mengangkat telepon dari ku" ujar petrik sebisa mungkin menghindari kecurigaan livy padanya.

plak

Livy memukul gemas bahu petrik hingga pria itu meringis menahan ngilu.

" Lo itu iseng banget sih sayang, gue kira beneran Lo gak berangkat, nyebelin" ujar livy cemberut. Tentu petrik merasa plong kekasihnya tak mencurigainya lagi.

" awh, sshht sakit livy, tenaga mu kenapa kuat sekali sih, ya aku kan mau ngasih kejutan buat kamu livy " petrik memegangi bekas luka tembak di bahunya. melihat petrik kesakitan livy menjadi panik dan bingung.

" aduh maaf petrik, serius gue gak sengaja ya kan ana" livy melirik ana dan di balas anggukkan kepala. " Ya ampun, lihat bajumu petrik, apa lenganmu habis terluka sampai seperti itu, aku ambilkan obat dulu ya" pekik livy syok saat melihat ada bercak merah di kemeja pria itu di bagian bahunya.

" Sudahlah tidak perlu cemas, ini hanya luka kecil. biasalah urusan anak cowok kayak kamu gak tahu saja livy" Petrik benar-benar gugup sambil memegangi bekas lukanya petrik sedang berpikir mencari alasan yang tepat untuk menghindari kecurigaan livy padanya.

" sayang aku pulang duluan aku lupa kalau ada janji dengan teman kampus lain bye.. " Pamit petrik langsung berbalik badan dan melangkah pergi dari kantin.

" Kenapa aku merasa ada yang aneh padanya" gumam livy penuh tanda tanya. ana pun menautkan kedua alisnya kebingungan menanggapi kejadian ini.

drrt drrt

Getaran ponsel di atas meja mengalihkan perhatian livy, Livy menatap ponsel itu dan mengambilnya cepat penasaran dengan panggilan masuk di ponsel petrik tersebut.

" Sayang, siapa dia itu?" batin livy membaca ID nama panggilan masuk di ponsel petrik.

Sangat tidak mungkin jika kekasihnya itu menduakan nya, pikir livy menerka-nerka berusaha keras menyangkal pikiran jeleknya. terlebih lagi mereka baru saja berjalan tiga bulan menjalin kasih jadi mana mungkin petrik tega berselingkuh. Tapi, ia tidak peduli dengan hal itu yang lebih penting yaitu menyelesaikan urusan pribadi nya dengan aldrich.

" ada apa kembali lagi" tanya livy.

" aku melupakan ponselku, ini. ya sudah aku pergi dulu ya " dengan napas ngos-ngosan petrik mengambil ponselnya lalu menunjukkan pada livy setelah itu ia kembali keluar dari kantin.

livy hanya tersenyum tipis sembari mengangguk ia mengelus dadanya merasa lega, Untung saja tadi ia memperhatikan kode dari ana bila petrik tengah menuju kearah mereka.

" makasih ana, untung Lo gercep hhhh" ujar livy terkekeh.

" Santai aja livy, jadi gimana nih jadi gak kita hang out " ucap ana mengedipkan sebelah matanya.

" Cabut lah, ayo berangkat sekarang Lo mau kemana ke mall, kafe , ke bar gue tlaktir pumpung lagi baik hati " livy tersenyum narsis .

" let's go girl kemana pun jadi" sahut ana memukul bahu livy gemas, livy menuju kasir kantin membayar semua makanan yang di pesan teman-teman sekampus nya tadi. setelah nya mereka pergi keluar dari sana.

Terpopuler

Comments

Barat laut menuju chang'an

Barat laut menuju chang'an

hadir kak oh ya jangan lupa mampir lagi kak

2023-01-08

3

Areum

Areum

semoga saja Livy tau klu Petrik selingkuh dg rosya dg begitu dia bisa mencintai suaminya sepenuhnya

2023-01-04

2

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

....

2023-01-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!