Aldrich menatap dingin livy yang menghalangi jalan nya, dilihatnya penampilan livy atas sampai bawah, livy yang memakai atasan kaos ketat sebatas perut di balut jaket kulit hitam dan celana jeans panjang, dengan rambut di ikat keatas."Beautiful" batin aldrich. jika saja ia tidak sedang terburu-buru, sudah di pastikan akan melucuti dan mengganti pakaian istrinya itu dengan pakaian yang lebih longgar. rasanya tidak rela membiarkan livy mengekspos lekuk tubuhnya di muka umum.
" Lain kali pakailah baju yang benar, apa kau sengaja ingin mengundang para buaya darat memakan mu " sindir aldrich berlalu pergi dan membuyarkan lamunan livy.
" Damttt " Umpat livy langsung berlari mengejar aldrich yang berjalan keluar meninggalkan dirinya begitu saja.
"Tunggu, ku mohon izinkan aku ikut bersama mu sekali saja plis " teriak livy menarik ujung jas yang di kenakan aldrich. Membuat aldrich urung membuka pintu mobil saat istrinya tiba-tiba menarik pakaian jas nya.
Aldrich hanya menghela napas berat, baru dua hari ia tinggal bersama istrinya tapi wanita itu kerap kali membuat nya emosi dan stress. bagaimana jadinya jika setiap hari harus berhadapan dengan istrinya yang cerewet, berani menentang, bisa rontok mendadak rambutnya.
" Cepat masuklah, jika aku lebih dulu masuk kau akan ku tinggal-" ancam aldrich yang di abaikan oleh livy yang langsung melesat masuk kedalam mobilnya.
" oh shitt beraninya dia mengabaikan ku" umpat aldrich segera masuk dan menutup pintu mobilnya dengan keras kemudian menjalankan mobilnya keluar dari gerbang mansion nya.
Tanpa mempedulikan tatapan kekesalan aldrich padanya. Livy memilih bungkam ia terseyum getir meratapi nasibnya yang sedang di titik tersulit, jujur, livy sebenarnya tidak ingin bersikap tak sopan kepada suami nya seperti tadi, karena ia membutuhkan tumpangan dan tak memiliki uang sepeser pun untuk membayar alat transportasi umum.
.
.
.
Di perjalanan.
Livy yang masih memainkan ponselnya Seketika mengangkat wajahnya saat merasakan mobilnya berjalan melambat.
" Loh kok berhenti di sini, kan kampus nya masih jauh di depan sana tuan" protes livy menyadari jarak kampus nya masih jauh di depan sana.
Tidak mungkin livy berjalan kaki menuju kampus nya, bisa-bisa teman sekampus nya menertawakan dirinya. terlebih lagi ia yang terbiasa membawa mobil mewah tiba-tiba tidak memiliki apapun pasti akan menjadi trending topik pembicaraan di kampus.
Tanpa menggubris layangan protes dari livy, aldrich sengaja melambatkan laju mobilnya saat matanya menangkap sosok rosya tengah berpelukan mesra dengan seorang pria di depan gerbang kampus. aldrich merasa kecewa dan di khianati oleh rosya. apalagi raut wajah rosya nampak jelas bahagia ketika bersama pria itu. sialnya aldrich tidak bisa melihat wajah dari selingkuhan kekasihnya tersebut karena posisi membelakangi.
" Cih dasar wanita murahan, semua laki-laki di layani hanya demi uang. selama ini kau ternyata cuma memanfaatkan ku " gerutu aldrich dalam hati. ia merasa tertipu dan akan membuat perhitungan dengan rosya. aldrich paling benci berkaitan dengan penghianat. aldrich adalah tipikal pria yang setia terhadap satu pasangan saja.
" Dasar wanita ja-lang" umpat aldrich dengan suara lantang membuat livy salah paham kepadanya.
Livy mengernyit heran menatap aldrich yang nampak marah, padahal ia tidak melakukan apapun pada pria itu. Tanpa berpikir lama livy memukul lengan kekar aldrich. livy tak terima ucapan suaminya yang merendahkan diri nya.
bugh
" hei tuan enak saja kau mengatai ku seperti itu, asal kau tahu aku ini bukan wanita murahan yang seperti kau katakan " ucap livy dengan suara meninggi tentu hal tersebut membuat aldrich langsung menatap penuh emosi.
" Diam kau! siapa yang bilang kau murahan, aku tidak mengatakan itu padamu livy, kenapa kau tidak turun dari mobilku, bukankah ini sudah sampai di kampus mu bukan " bentak aldrich dengan suara keras ia melupakan perkataan nya yang di tujukan pada rosya justru di anggap serius oleh livy.
Livy kebingungan bola matanya memutar berkeliaran merasa takut dan juga gengsi. ingin mengutarakan maksud nya meminjam uang kepada suami nya tapi pria itu terlihat sangat marah dan menyeramkan.
" Cepat turun" ucap aldrich dengan wajah kesal. dengan livy yang hanya terdiam tak kunjung keluar dari mobil nya.
" Aku boleh meminjam uang kepadamu tidak? aku tidak punya uang sama sekali untuk membayar taksi nanti di waktu pulang. uang yang di berikan kakek kemarin sudah aku gunakan untuk membeli laptop karena aku membutuhkan laptop itu untuk mengerjakan tugas skripsi " ucap livy cepat dengan wajah memelas seraya membuka kelima jarinya di depan wajah aldrich. berharap pria itu berbaik hati memberikan uang kepada nya.
" jadi kau membeli laptop itu dari uang pemberian kakek" tanya aldrich terkejut, livy hanya mengangguk.
" Dan sekarang kau meminta uang kepada ku lagi " ucapnya aldrich lagi masih di angguki oleh livy. membuat aldrich membelalak tak percaya kakeknya ternyata begitu menyayangi istrinya tersebut.
apa semiskin itu livy yang seorang mahasiswi di universitas terkenal di kota Amerika. batin aldrich ia melewatkan sesuatu tentang istrinya.
" Aku janji akan mengembalikan nya setelah aku mendapat pekerjaan" ujar livy dengan tegas.
Aldrich pun langsung menyeringai mendengar pernyataan dari bibir istrinya. Terlintas sebuah ide untuk menjerat wanita itu tetap di dekatnya. aldrich merogoh dompetnya di saku belakang celana nya lalu mengambil salah satu kartu black card-nya.
" Ini aku pinjam kan padamu, tapi katakan dulu berapa lama tempo waktu yang kau butuhkan untuk membayarnya" aldrich menyerahkan black card kearah livy. tentu livy tersenyum sumringah melihat nya dan hendak meraih black card tersebut dengan girangnya.
" Secepatnya tuan- hais curang" ucap livy dengan mengerucutkan bibirnya. pria itu menarik kembali kartu black card-nya dari hadapan nya.
" Tidak semudah itu livy, katakan apa yang bisa kau jaminkan jika sampai dirimu tidak bisa membayar nya " tukas aldrich mengangkat sebelah alisnya. hingga ia melupakan tentang permasalahannya dengan rosya.
" Diriku yang akan jadi jaminannya tuan. kau puas " tegas livy dengan wajah percaya diri. aldrich sengaja membiarkan livy merebut black card yang di pegangnya.
" Aku pegang janjimu itu livy "
" Terimakasih tuan" balas livy yang langsung turun dari mobil.
" Ingat gunakan sesuai kemampuan mu mengembalikan uang itu. jangan menghamburkan uang untuk hal tidak penting " ucap aldrich mengingat kan.
" Ya, lihat nanti jika aku tidak khilaf " seru livy mengerling nakal pada aldrich lewat jendela mobil yang terbuka. hal tersebut berhasil membuat aldrich mengumpat.
" Sial berani sekali dia menipu ku, kita lihat saja livy siapa yang akan menang nanti nya " sengit aldrich ia segera menjalankan mobilnya pergi dari kampus livy dan menuju kantor nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Areum
Aldrich jelas" sudah melihat rosya selingkuh waktunya u balas perbuatannya buatlah dia g bisa kuliah lagi klu bisa putusin tuh rosya
2023-01-03
2
Rahmi Miraie
aldrich bilang aja kalau kamu udah jatuh hati sama livy..sok"an jag image didepan dia 😂udah sana balas dendam aja sama rosya biar puas 😂
2022-12-17
2
¸.•♥•.¸¸.••[SKY]•♥•.¸¸.•♥•🎤🎧
lanjut kak smngt, tombol like msi ilangg
2022-12-17
2