" sayang ada apa? kenapa sejak tadi kau hanya diam saja " ucap aldrich membelai lengan rosya dengan penuh kelembutan.
" Tidak ada sayang. aku hanya sedikit kesal saja " ujar rosya ia sebenarnya masih marah dengan kekasihnya itu yang telat menjemput nya di kampus.
"bukankah aku sudah mengatakan padamu alasannya rosya, kenapa kau masih membahasnya " aldrich tampak kesal dengan sikap kekasihnya yang membesar-besarkan masalah. padahal ia sudah meminta maaf dan mengajak rosya makan di kafe sebagai ungkapan rasa bersalahnya tapi justru ia kehilangan nafsu makan di buatnya.
" Maafkan aku bukan maksud ku begitu, tapi"
" Sudahlah. Cepat habiskan makanan mu itu " ketus aldrich. jujur ia saat ini sedang di Landa kebingungan, tidak mungkin ia mengatakan pada rosya kalau ia sebenarnya sudah menikah.
" iya sayang" balas rosya terdengar lembut. jika saja bukan karena uangnya rosya sejujurnya malas memacari aldrich.
Rosya adalah seorang mahasiswi fakultas teknologi di salah satu universitas terkenal di kotanya. selain cantik rosya juga sangat seksi, karena hal itulah aldrich menjadi tertarik untuk memilikinya tapi hanya sebatas mengagumi. karena selama ini aldrich tidak pernah membawa atau mengenalkan satupun kekasihnya kepada kakeknya.
Tapi, ada satu hal lain yang tidak di ketahui oleh aldrich, sebenarnya roysa hanya menganggapnya sebagai ATM berjalan. karena selama lima bulan ini roysa menjalani hubungannya dengan aldrich hanya berpura-pura. tanpa sepengetahuan aldrich rosya juga mempunyai kekasih lain yang lebih ia cintai yaitu petrik.
Setelah selesai makan siang dengan rosya. aldrich pun langsung kembali ke kantornya. karena pekerjaan kantor nya yang tertunda tadi pagi. selain itu ada hal lain yang harus dia kerjakan yaitu mencari informasi tentang musuhnya yang berhasil lolos darinya.
Di dalam ruangan kerja yang sangat luas dengan interior desain elegan, seorang pria tengah duduk di kursi kerjanya nampak frustasi dengan tumpukan berkas di atas meja nya dengan wajah kusut dan rambutnya sedikit acak acakan menandakan pria sangat marah.
" arrhhh lama lama aku bisa gila karena kertas sebanyak ini, kemana cecunguk itu perginya, lihat saja nanti jika dia datang, akan aku patahkan kaki nya" aldrich sangat frustasi dengan setumpuk berkas di atas meja kerja. apalagi keberadaan roky yang tidak terlihat sejak ia memasuki ruangan ini.
Mengangkat dan mengatupkan kedua lengannya kebelakang kepala aldrich bersandar di kursi kebesaran nya sambil memejamkan matanya sejenak.
aku ingin mati aku ingin mati saja
suara rintihan livy tiba-tiba memenuhi gendang telinga aldrich reflek ia membuka kedua matanya kembali.
" haah, sebegitu nya wanita itu ingin mati, apa dia tidak punya keluarga hingga sampai ingin meninggalkan dunia penuh intrik ini" aldrich bermonolog.
Aldrich menarik napas dalam-dalam. kemudian meraih laptopnya di ujung meja dan membukanya dengan segera kelima jarinya mulai menari nari di atas keyboard dan mengetikkan kalimat nama livy di sebuah situs web dalam aplikasi yang terdapat di laptopnya.
tot tok tok
suara pintu di ketuk dari luar.
" masuk" sahut aldrich masih setia di depan laptop nya.
" permisi Presdir ada tamu untuk anda" ucap seorang wanita bernama any staf divisi marketing.
" siapa?"
any menghela napas pelan.
" saya tidak tau namanya tapi dia datang bersama tuan rok?"
any membekap mulutnya melihat wanita yang sedang di bicarakan tiba-tiba menyelonong masuk ruangan dengan santai.
" woaahh amazing ternyata kantor mu sangat megah juga ya tau begini dari tadi aku datang kesini" serunya livy menatap takjub seisi ruangan kerja milik suaminya dengan raut wajah berbinar-binar.
Aldrich tercekat suara livy yang menggema di ruangan nya ia lantas menoleh kesamping kanan.
" hei hei diam di tempat jangan berani menyentuh benda antik termahal ku itu " teriak aldrich dengan suara keras membuat livy terkaget mematung seperti robot.
menutup laptopnya segera aldrich melangkah lebar mendekati livy yang mematung di dekat lemari.
" a.a.aku em. belum menyentuh nya sama sekali.aaaa" pekik livy merasakan tarikan kuat di pergelangan tangan nya.
bug.
" bohong. kau pasti sudah menyentuh nya kan dan ingin membawa pulang " tuduh aldrich menjatuhkan livy di sofa dengan kasar.
" awhs, kau itu kaya tapi pelit dan kasar, lagi pula aku tidak minat mengambil benda kayu jelek seperti itu" balas livy dengan sinis. di lihatnya pria di depannya itu tengah berkacak pinggang sedang menatapnya dengan sorot mata kekesalan.
" kau!" sentak aldrich dengan suara beratnya. " Cih, kau kira aku ini tidak tau akal bulus mu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan satu lagi kau itu hanya menumpang di tempat ku " ujar aldrich dengan wajah sengit menarik sudut bibirnya dalam.
" kau!" seru livy berdiri dan mengangkat telunjuk nya kearah wajah aldrich. " aku tidak serendah itu tuan aldrich yang terhormat, seperti nya kau salah orang jika menganggap ku wanita yang lemah " ucap livy menatap dengan tajam kearah aldrich.
Aldrich mendelik tajam beraninya istrinya itu bersikap lancang padanya. meraih kepalan di depan wajahnya dan menariknya dengan kuat.
" ho.. baru sehari jadi istri ku kau sudah berani bersikap lancang padaku dasar wanita lemah, seharusnya aku melenyapkan mu waktu itu, bukan kah itu keinginan mu mati sayang" bisikan aldrich lembut namun penuh dengan ancaman bagi livy. kini tubuh mereka begitu dekat livy sampai berjinjit.
gleg
livy menelan ludah nya dengan susah napasnya tercekat di tenggorokan ucapan mengerikan aldrich menghantui pikiran nya.
" ak-u yaaak aku waktu hanya syok saja jadi mulut ku melantur tak jelas dan ya kenapa tidak sekalian kau habisi aku waktu itu dan membawa ku ke mansion mu" gugup livy menyangkal perbuatannya. hatinya berdebar ketika aldrich mengunci tatapan mata mereka.
aldrich tersenyum devil melihat kegugupan di wajah livy ia sangat menyukai ekspresi itu. persetan apa yang merasukinya aldrich mengikis jarak dengan livy hingga hidung mancung serta bibir mereka saling menempel.
" kau yakin dengan ucapan mu itu aku bisa foreplay ulang jika kau menginginkan nya "
" ti-dak aku ha-nya "
" bos ada kabar penting ha-" seru roky terkejut dengan adegan life di depan matanya.
Aldrich dan livy menoleh kearah roky bersamaan.
" aaa" pekik livy refleks mendorong dada bidang aldrich dengan kuat.
tanpa persiapan tubuhnya terhuyung pelan kebelakang aldrich berdecak kesal.
any menggeleng berulang kali kearah roky memberi isyarat agar roky tidak banyak bicara.
" apa kau tidak punya tangan untuk mengetuk pintu dahulu sebelum masuk" ucap aldrich dengan dinginnya lalu kembali ke meja kerja nya.
" maaf bos, ini soal petrik" sahut roky terkekeh geli melihat pipi aldrich bersemu merah. ini kejadian yang langka pasalnya pria itu begitu dingin dan tegas.
" petrik, berita penting ?" sela livy menatap bingung kearah dua pria di ruangan itu.
" iya petrik musuh ma-"
" roky!!" teriak aldrich dengan lantang memekakkan telinga semua orang di ruangan tersebut.
" ma-af bos"
" kau keluar" tunjuk aldrich kearah any, wanita itu langsung menurut sedikit membungkuk dan keluar dari ruangan.
" bos mu sangat sangar tuan roky" ujar livy dengan santai membuang muka ke sembarang arah.
" hei! kau livy kemarilah " seru aldrich mengerakkan telunjuknya kearah livy agar wanita itu datang kepada nya.
" aku tidak mau katakan saja kau ingin bilang apa padaku" cetus livy tanpa beban.
" kau itu keras kepala sekali, kau mau jadi istri durhaka pada suami, telah menolak perintah suami mu hah"
" Cih, sejak kapan kau mengakui aku ini jadi istri mu tuan aldrich bukankah kau mencibir pernikahan ini" jawab livy masih tetap tenang.
roky menepuk jidatnya melihat perdebatan sengit di depannya tersebut.
" sejak kau berani melawan ku tadi dan mulai sekarang kau harus menjadi istri yang baik untuk melayani suamimu ini" ujar aldrich tersenyum penuh arti.
livy beringsut kepinggir sofa saat mengerti tatapan aldrich mencurigakan perasaan nya mulai tidak tenang.
" apa yang sedang kau rencanakan, jangan berpikir ingin menyentuhku tuan aldrich" seru livy dengan takut.
" hahaha ternyata kau punya takut juga livy" aldrich tertawa terpingkal-pingkal. " sudahlah lebih baik kau pulanglah aku ada urusan penting dengan roky jangan berani membantah nanti kau akan di antar bodyguard ku" aldrich mengambil ponsel di atas meja dan mengirim pesan.
beberapa menit dua orang bertubuh besar datang keruanganya.
" aku tidak mau" protes livy.
" diam dan jangan bawel , kalian antar dia pulang jangan sampai ada yang lecet paham" titah aldrich menatap tajam kearah bodyguard nya.
" baik tuan" jawab mereka serempak.
" apa kau kira aku tidak tau kau hanya berpura-pura peduli padaku. lagi pula aku ini tidak akan lecet, kecuali kau yang melukai ku" sindir livy penuh makna, Menghentakkan kakinya ke lantai dengan kesal bisa bisa nya pria itu mengusirnya. mau tidak mau livy pergi keluar dari ruangan aldrich dan pulang kemansion.
sebenarnya dia itu waras tapi kadang-kadang gila livy membatin. ribuan bunga seolah bermekaran dalam hati nya ketika ungkapan perhatian keluar dari bibir aldrich.
Setelah kepergian livy dari ruangan. aldrich memastikan terlebih dahulu kalau livy sudah benar benar keluar dari halaman kantor nya. setelahnya aldrich dan roky pun langsung bergegas keluar dari kantor nya dan pergi menuju ke markas mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Be___Mei "Hiatus"
mampir kak ragil 🥰🥰
2023-03-08
1
Maya●●●
aku mmpir kak. udah masuk fav yaa. semangatt.
1 bunga mendarat
2023-02-01
2
Elisabeth Ratna Susanti
nama tokohnya keren Livy aku suka 😍😍😍😍😍
2022-12-12
2