part 2

" nah sudah selesai, anda sangat cantik sekali nona" puji salah seorang wanita yang membantu merias livy memakaikan gaun pengantin merasa kagum melihat livy begitu cantik.

ke-dua pipi livy langsung bersemu merah karena merasa malu atas pujian yang di lontarkan wanita itu padanya

Siapapun yang melihat livy hari ini pasti akan pangling, dengan memakai gaun pengantin berwarna putih melekat sempurna di tubuh ramping livy, apalagi bagian depan dada yang di beri payet mutiara membuat penampilan nya bersinar dan anggun.

" hhh mba bisa aja" balas livy malu- malu. ia melihat bayangan dirinya dari pantulan cermin di depan nya. rasanya masih seperti mimpi menerima kenyataan bahwa hari ini ia akan menikah tanpa orang tua.

ibu ayah putrimu ini akan menikah apa kalian merestui pernikahan tabu ini jika tahu aku menikah dengan orang tak ku kenal sama sekali. monolog livy dengan sendu.

" Ayo nona kita turun kebawah, tuan akan marah nanti jika menunggu terlalu lama" ajak seorang kepala pelayan kepada livy. ia tahu tuan mudanya itu sangat membenci hal yang berkaitan dengan menunggu.

" Hem" livy mengangguk lalu berjalan keluar dari kamar bersama dua seorang pelayan menuntun dirinya menuju lantai bawah mansion.

tak tak tak tak.

Suara derap langkah high heels livy menuruni anak tangga menghebohkan para tamu undangan yang hadir di ruangan luas itu, mereka semua menantikan kedatangan livy di sana.

Tapi, berbeda halnya dengan aldrich pria itu tidak begitu memperhatikan kehadiran livy di sana, ia sibuk memegang ponselnya dan berbalas pesan dengan kekasihnya rosya. ya, rosya hari meminta aldrich untuk mengantarkannya ke kampus, namun aldrich tak bisa berbuat banyak, karena hari ini aldrich harus menikah dengan livy terlebih dahulu, setelah itu barulah ia akan menjemput kekasihnya.

" bos lihat dia sangat cantik " bisik roky menggerakkan dagunya kearah livy yang berjalan kearah mereka.

Aldrich terkesiap saat roky memuji calon istri dadakannya tersebut ia pun menyimpan ponsel nya ke saku jas nya dan mengangkat wajahnya kedepan.

" Cih, lebih seksi rosya di bandingkan dia, dan tutup matamu itu jangan melihat keindahan yang bukan milik mu atau mau ku congkel matamu itu hah" sengit aldrich entah mengapa rasanya juga tidak rela roky memandangi kecantikan livy calon istri nya itu. meskipun ia tidak menaruh hati terhadap wanita itu karena ia mempunyai kekasih yang harus di jaganya.

livy terbungkam membisu dirinya menjadi bahan pembicaraan para tamu di sana meskipun pujian yang di lontarkan untuk nya tapi, tetap saja rasanya hambar tidak merasakan kebahagiaan semestinya.

" kau terlihat begitu cantik anak muda" seru pria paruh baya mendekati livy yang berada di hadapan aldrich namun pria itu menganggap nya seperti bayangan tak terlihat.

" makasih tuan" jawab livy sopan.

" hei jangan panggil tuan, panggil saya kakek, karena mulai hari ini kau akan menjadi istri dari cucuku ini" ucap sang kakek menepuk kuat pundak aldrich. membuat pria garang itu mengadu kesakitan.

" sshh sakit kek, bisa tidak jangan suka seenaknya memukul kebiasaan sekali kau kek " aldrich mendengus kesal mengusap pundak nya yang nyeri.

Roky terkekeh geli melihat bos mafia mereka melemah saat di hadapan kan dengan sang kakek legendaris tersebut.

" sudahlah cepat kalian duduk dan cepat mulai acara nya pak " seru Abraham menuntun livy untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan untuk mereka menikah.

Livy pun menurut melempar senyum tipis kearah kakek abraham. lain lagi dengan aldrich pria itu terlihat begitu dingin duduk di samping livy.

Semua orang yang berada di dalam mansion itu terdiam mendengar kan suara lantang aldrich yang sedang mengikrarkan janji suci pernikahan yang menggema di ruangan luas mansion Abraham tersebut.

Lima menit berlalu akhirnya kini mereka sudah resmi menyandang sebagai pasangan suami istri yang sah di mata hukum dan negara walaupun tidak ada konsumsi publik yang menayangkan acara pernikahan mereka.

prok prok prok.

suara riuh tepuk tangan para tamu yang hadir memenuhi ruangan dan semakin memeriahkan acara pesta pernikahan tuan aldrich Lincoln Abraham dan livy Janson yang baru saja selesai. satu persatu dari mereka memberi ucapan selamat ke pasangan pengantin baru tersebut.

" selamat bos, selamat nona livy" seru roky bersalaman dengan aldrich sambil melempar senyum kearah livy.

" tidak usah lebay kau" kata aldrich pada roky. ia merasa jengah berada di ruangan ini.

" makasih tuan " balas livy tersenyum kecut mendengar perkataan acuh aldrich.

Hatinya begitu perih impian yang biasa di idam-idamkan para pengantin baru itu hanya lah tabu dan palsu, kenyataan nya pernikahan yang di jalaninya saat ini tidak lah layak di sebut kebahagiaan.

sreek

" awh, apa yang kau lakukan hah" pekik livy terkejut saat Aldrich menarik pinggulnya dengan kasar.

" apa yang sedang kau pikirkan hah, mukamu itu seperti badut saat kau melamun jadi tersenyumlah kepada mereka semua termasuk di hadapan kakek kau paham" bisik Aldrich sedikit membungkuk karena tubuhnya lebih tinggi dari livy yang hanya 160 sedang kan aldrich 180. hal itu membuatnya kesulitan untuk bertatap muka.

" hah, apa apaan dia itu, bertindak sesuka hatinya, memang aku ini boneka yang harus menuruti kemauan nya, dasar pria monster" batin livy menggerutu sebal.

" hilih kau saja bersikap kasar padaku tapi memintaku untuk tersenyum, bersikap manis dulu padaku baru aku akan tersenyum" balas livy dengan wajah cemberut.

Aldrich memajukan tubuhnya hingga hidung mereka menempel. " berani kau mengancam ku, turuti kata kataku atau kau kehilangan hidung mu ini hah" bisik aldrich penuh tekanan sembari mengeratkan rengkuhannya dan menggigit hidung Livy dengan kasar.

" awshh, kau itu kasar sekali dasar pria gila " desis livy mengusap pangkal hidung nya yang memerah. " lepaskan, aku akan lakukan apa yang kau minta" ucap livy mencoba melepas rengkuhan pria itu sembari menginjak sepatu Aldrich kuat.

" Opsh shitt, kau!" umpat Aldrich menahan linu di kakinya melotot tajam kearah livy namun wanita itu melempar senyum smirk kearah nya. " sial, lihat saja nanti kau livy" gumamnya menyeringai tajam.

" ada apa dengan kalian berdua?" seru kakek abraham menghentikan perdebatan sengit antara aldrich dan livy yang sedang berlangsung. ia melihat pasangan pengantin baru itu tengah berseteru ia pun mendatangi nya.

" A itu tidak ada apa-apa kek kita hanya ingin saling mengenal bukan begitu livy" ucap aldrich gagap seraya merengkuh kuat pinggang livy. livy mengatupkan bibirnya kedalam menahan nyeri di pinggulnya.

" iya kek, kami tida papa, terimakasih sudah menerima kedatangan ku di sini kek, tapi suatu saat nanti kalau aku sudah punya uang banyak dan pekerjaan aku akan membalas kebaikan kakek dan mengganti uang nya " ujar livy sangat yakin.

livy menyesali perbuatannya ia keluar dari rumah tanpa membawa uang sepeser pun hanya membawa mobil kesayangan nya dan apesnya mobilnya ringsek di tabrak oleh mobil aldrich kemarin malam. dan sampai akhirnya livy terjebak di mansion ini dan pernikahan tabu ini.

kening kakek berkerut menyatu ini bukan yang dia inginkan, pria paruh baya itu mendekati keduanya.

" cih, kau lupa ini mansion ku jadi kau harus berurusan dengan ku bukan bersama kakek" sahut aldrich sinis entah mengapa perasaan nya tidak menyukai livy berucap seperti itu.

" Livy kau tau, saya begitu ingin memiliki buyut dari cucuku ini, jadi jangan pernah berpikir kau akan berpisah dari nya, dan jika dia berani berbuat kasar padamu maka katakanlah pada kakek, saya akan menghajarnya tanpa ampun apa kau mengerti" ucapnya abraham menggenggam tangan mungil livy sejenak setelah itu menepuk nepuk bahu cucunya. " jangan pernah kau sia sia kan dia atau kau akan menyesal" Abraham membisiki kata-kata penuh makna di telinga aldrich.

deg

Aldrich mengatupkan bola matanya sejenak laku kembali membuka nya. entah kenapa ucapan kakeknya seolah peringatan keras dan dia harus berhati-hati.

" kakek tenang lah jaga kesehatan kakek jangan sampai kakek kembali sakit" pinta aldrich mengalihkan topik pembicaraan. meskipun sebenarnya ia memang khawatir dengan kesehatan kakek nya.

livy menatap penuh selidik kearah aldrich, meminta penjelasan tentang ucapan barusan tentang pria paruh baya yang lima menit lalu sudah menjadi kakeknya.

" ada apa dengan kakek?" tanya livy membisik penasaran.

" Diam lah" balas aldrich datar.

" sudah jangan berdebat kakek mau menemui mereka dulu" Abraham mulai pusing melihat dua orang di depannya itu berdebat ia pun berlalu pergi dari hadapan keduanya.

" kau dengar jaga sikap mu, dan jangan banyak bicara " kata aldrich kepada livy.

" CK, tidak bisa kah kau bersikap lembut sama perempuan " livy mendengus mengerucutkan bibirnya.

" tidak. dan jangan kau kira aku akan bersikap manis padamu, sudah lah jangan cerewet ayo ikut aku" aldrich menarik pergelangan tangan livy dan membawanya menyapa para teman terdekat mereka yang hadir di sana.

Satu jam terlewati kini mansion terlihat sepi semua tamu undangan sudah kembali pulang dan mansion tampak bersih rapih seperti biasanya, karena puluhan pelayan yang sudah membersihkan nya tadi.

" aku pergi dulu karena ada hal penting yang harus ku selesaikan" ucap aldrich tanpa menatap lawan bicaranya berlari kecil melewati livy yang duduk sofa di ruang tengah.

" tunggu " seru livy. aldrich mengerem langkah kakinya di ambang pintu keluar.

" apa lagi "

" hal penting apa, apa aku boleh ikut "

" tidak, dan bukan urusan mu, jangan menunggu ku pulang" jawab Aldrich mendesah pelan.

" cih siapa juga yang mau menunggu mu, gak usah kepedean " sinis livy menyandarkan tubuhnya kasar ke sofa. livy meratapi nasib sialnya begitu menyedihkan dan menyesakkan dada.

" sial" umpat Aldrich melanjutkan langkahnya kembali keluar dan bergegas memasuki mobilnya dan pergi keluar dari mansion.

Di dalam mobil aldrich kembali teringat akan kekasihnya yang marah karena dia terlambat menjemput nya karena pernikahan nya dengan wanita itu. Seketika aldrich menjadi merasa bersalah telah meninggal istri beberapa menit nya itu, demi menemui kekasihnya. tapi mau bagaimana lagi ia juga tidak mungkin ingkar janji kepada rosya. biarlah urusan livy di pikirkan nanti.

Aldrich memakaikan earpond ke telinga nya.

" hallo bos" sahut roky di sebrang sana.

" kau cari tau identitas istriku dan selidiki latar belakang nya" titah Aldrich.

" oke bos" jawab roky .Tut Tut aldrich menutup panggilannya.

Aldrich kembali memacu kemudinya dengan kecepatan penuh agar cepat sampai ketempat sang kekasih.

Terpopuler

Comments

Be___Mei "Hiatus"

Be___Mei "Hiatus"

sebuah perbedaan tinggi yang menggemaskan 🤣🤣

2023-02-24

2

Be___Mei "Hiatus"

Be___Mei "Hiatus"

mau nikah 😱 masih mikirin pacar. Kasihan livy 😤

2023-02-24

2

Rusme Juthec

Rusme Juthec

suka dgn karakter luvy yg tdk mau dah d tindas

2023-01-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!