Sampai di Klan Malek.
“Wah akhirnya kamu pulang juga Tuan Muda, apakah sekarang kamu sudah siap untuk memimpin klan ini? Apakah pencarian pengalamanmu telah usai?” tanya seseorang yang menyambut Mansa.
“Belum Paman, masih banyak hal yang belum aku ketahui di seluruh Gurun Desert World ini. Aku hanya berkunjung saja bersama dengan teman-temanku,” jawab Mansa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Oh, akhirnya Dewa menjawab permintaan kita, Tuan Muda kita sudah memiliki beberapa teman, tidak seperti dulu lagi semuanya!” teriak orang itu menghebohkan satu wilayah kafilah dari Klan Malek itu.
Semua orang langsung menjadi heboh dengan kedatangan Tuan Muda mereka itu. Namun Mansa seperti menyadari sesuatu, bahwa jumlah anggota klannya yang datang tidak sebanyak dulu.
“Kemana yang lainnya Paman? Kenapa aku tidak melihat beberapa keluarga?” Mansa bertanya pada semua orang yang menyambutnya itu, dia terlihat sangat peduli dengan klannya itu.
Orang yang ditanya tidak langsung menjawab, mereka semua seakan-akan menyembunyikan sesuatu, hal ini malah membuat Mansa semakin yakin bahwa telah terjadi sesuatu dengan klannya.
“Mereka hanya sedang beristirahat saja Tuan Muda, tidak usah dipikirkan, mari kita menyambut Anda di tempat lain saja, pasti Anda sangat lelah setelah melakukan perjalanan kemari.” Orang yang ditanya itu langsung mengajak ke tempat lain.
“Jangan berbohong padaku, Paman! Apa yang sebenarnya terjadi disini?!” Mansa meninggikan suaranya, dia ingin tahu apa yang tengah menimpa klan yang sudah ditinggalkannya selama 2 tahun itu.
“Sudah jangan marah-marah seperti itu. Paman bisakah Anda memberitahu kami apa yang sebenarnya terjadi. Siapa tahu kami bisa membantu menanganinya,” ucap Alafin menengahi.
“Se– sebenarnya mereka semua terkena sebuah penyakit aneh dan sekarang kami memberikan pertolongan pada semua orang di tenda yang berada di pinggir wilayah kafilah ini,” jawab Paman itu.
“Penyakit? Memangnya penyakit apa yang bisa menyerang anggota klan kita? Bukankah seharusnya kita banyak kebal terhadap penyakit?” Mansa memberondong Paman itu dengan banyak pertanyaan sekaligus.
“Kami juga tidak tahu, Tuan Muda! Kami sudah berusaha keras bertahan dari semua penyakit ini selama setahun lebih. Tapi, setiap beberapa hari pasti ada yang meninggal dari mereka,” jawab Paman itu.
“Padahal kami sudah mencari banyak obat-obatan dan mengundang beberapa tabib terkenal untuk mengobati anggota klan kita, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berhasil,” sambungnya lagi.
“Aku ingin melihat mereka, cepat antar aku kesana! Siapa tahu aku pernah melihat penyakit itu di suatu tempat, dengan begitu aku bisa mencari solusinya,” pinta Mansa.
“Jangan mendekat ke sana Tuan Muda. Kalau Anda tertular akan sulit untuk sembuh. Apalagi penyakit yang bahkan merusak wajah itu akan membuat Anda ngeri,” jawab Paman itu menahan Mansa.
“Paman dan kalian semua. Apakah kalian masih mengakuiku menjadi Calon Pemimpin Klan di masa depan?” Mansa mengeluarkan suara baritonnya.
“Ya kami masih mengakuinya dan akan selalu mendukung Anda!” Semua orang menjawab dengan serentak, karena pada dasarnya hal itu sudah diwasiatkan sejak kematian ayah dari Mansa.
“Kalau begitu, maka antarkan aku ke sana sekarang juga! Aku adalah calon pemimpin klan yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kalian semua, termasuk mengenai masalah penyakit ini!”
“Jadi jangan halangi aku untuk bertemu dengan semua anggota klan dengan alasan tidak mau aku tertular atau melihat wajah mereka yang rusak, kalian semua paham dengan apa yang aku katakan, bukan?”
Baru kali ini Mansa mengeluarkan aura kepemimpinan yang kuat, jarang sekali dia melakukannya ketika masih di organisasi, tidak heran dia begitu dihormati di dalam klannya sendiri.
Akhirnya tidak ada pilihan lain, beberapa orang mengajak Mansa dan kedua temannya untuk melihat penyakit yang menimpa anggota klan itu, mereka semua sampai di pinggiran wilayah kafilah itu.
“INI BENAR-BENAR PENYAKIT YANG MEMATIKAN!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments