[Selamat! Master sekarang sudah berada di Ranah Jalan Kesengsaraan Puncak. Semua PP yang didapatkan sebelumnya dan digabungkan dengan PP dari hasil ledakan di markas musuh sudah terpakai semuanya.]
*BOOM!
Sebuah ledakan kecil tanda akan terobosan yang berhasil terdengar, Alafin membuka matanya dan beranjak dari posisi duduknya, dia kemudian keluar dari dalam tenda sederhananya dan mencoba kekuatannya pada padang pasir luas di depannya.
“Desert Tornado : Tornado Gurun!” Alafin mengeluarkan serangannya dengan cara menebaskan pedangnya ke salah satu arah, lalu muncullah sebuah tornado pasir yang cukup untuk menghempaskan 30 orang sekaligus.
“Masih belum cukup, sekarang mari kita coba Quicksand Guard : 10 Golem Pasir Hisap!” Teriakan Alafin yang memekakkan telinga itu dibarengi dengan kemunculan 10 Golem setinggi 3 meter sebanyak 10 buah.
10 Golem itu masih-masing membawa palu, pedang, kapak dan masih berbagai jenis senjata lainnya yang terbuat dari pasir, kemudian dengan perintah Alafin, mereka semua langsung mengeluarkan serangannya ke satu titik.
“Batu raksasa ini masih belum hancur! Kalau begitu bagaimana dengan Raging Sandstorm : Amukan Badai Pasir!” Alafin mengeluarkan salah satu skill terkuat miliknya yang dapat mengubah gurun dalam radius 10 km.
Gurun yang awalnya tenang dan memiliki langit yang cerah, dalam seketika saja, langsung berubah menjadi mendung dan badai pasir yang sangat kuat terbentuk, badai ini lebih kuat dari badai pasir alami yang biasanya tercipta oleh alam.
Alafin terus melatih semua skillnya sampai akhirnya sebuah batu raksasa yang terbuat dari berlian tadi hancur menjadi kerikil kecil, setelah itu barulah dia menghentikan latihan kerasnya tersebut.
Bertepatan dengan itu, Mansa dan Laila terbangun dari pingsannya, mereka berdua saling memandang dan melihat tenda asing tempat mereka berada sekarang.
Lalu mereka sepakat untuk melihat siapa yang sudah mengeluarkan berbagai suara menakutkan dan skill yang bahkan terasa sampai dalam itu, mereka berdua keluar.
“Sepertinya keputusan yang tepat untuk tidak mengkhianatinya, untung saja di akhir sebelum kita pingsan, kita mengakui kesalahan dan tidak jadi menyerangnya,” ucap Mansa yang melihat skill terakhir Alafin yang tidak masuk akal itu.
“Aku setuju, bagaimanapun Alafin sudah berada di level yang berbeda, dia benar-benar orang yang sangat kuat dan misterius, aku masih penasaran sampai sekarang, dari mana dia mempelajari semua hal itu,” ucap Laila menanggapi.
Kedua orang itu melihat Alafin dari jauh, sampai akhirnya Alafin mendekat ke arah mereka dengan sebuah senyuman yang menenangkan, itulah ciri khas yang dimiliki oleh Alafin.
“Oh kalian berdua sudah bangun? Bagaimana tidur nyenyak kalian selama 1 hari 1 malam, apakah kalian sudah lega membuatku tidak ada teman bicara seharian penuh?” kesal Alafin berniat bercanda.
Alafin sama sekali tidak membicarakan mengenai kejadian beberapa hari yang lalu, dia menganggap semua hal itu biasa saja, toh pada kenyataannya Mansa dan Laila memang orang yang tulus berteman dengannya.
Berbeda dengan hal itu, Mansa dan Laila sendiri sangat tidak enak hati, mereka berdua terus berulang kali meminta maaf atas kejadian yang kemarin, sampai membuat Alafin bosan mendengar mereka berdua minta maaf.
“Begini saja, daripada kalian terus minta maaf tidak jelas, padahal aku sudah memaafkan kalian, bagaimana kalau kalian mengajakku untuk ke tempat asal kalian masing-masing, mari kita jelajahi Desert World ini,” ajak Alafin tiba-tiba.
“Kalau begitu mari datang ke Klan Malek milikku, setelah dari sana, kita akan berkunjung ke kota tempat asal Laila. Kebetulan kami berdua sudah jarang sekali pulang, kami juga rindu dengan kampung halaman kami itu,” jawab Mansa.
“Boleh saja, kalau begitu mari kita berangkat setelah menghabiskan sarapan ini!” jawab Alafin senang, karena Mansa sudah kembali seperti sebelumnya. Petualangan mereka berkeliling Padang Pasir Luas ini dimulai dari sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments