Alafin dan seluruh anggota organisasi yang ditugaskan sudah berangkat menuju ke tempat yang ditugaskan, mereka semua bergerak cepat, karena perjalanan mereka akan berlangsung selama seharian, jadi mereka tidak ingin membuang waktu.
Setelah berjalan selama bergerak selama 12 jam penuh, mereka hendak beristirahat sebentar dan membuat tenda untuk tempat istirahat mereka semua, kini semua orang sudah memasuki tenda masing-masing di tengah padang pasir yang luas itu.
Kebetulan sekali Mansa dan Laila masih terjaga, mereka berdua mengangguk bersama kemudian berniat mendekati tenda tempat Alafin berada, entah apa yang mereka lakukan, tapi yang pasti pergerakan mereka sangat mencurigakan, namun…
“Masuklah jika kalian berdua ingin melihat apa yang sedang aku lakukan, jangan sungkan, bukankah kalian adalah dua orang temanku yang bisa aku percaya daripada anggota yang lain, jadi lebih kalian masuk ke dalam tenda ini,” ucap Alafin lirih.
Tentu saja, Mansa dan Laila terkejut bukan main, padahal tenda yang ditempati oleh Alafin itu sudah gelap dan tidak mengeluarkan suara sama sekali, tapi akhirnya mereka berdua masuk.
“Apa yang ingin kalian ketahui memangnya? Apakah ini semua berkaitan dengan misi khusus yang kalian dapatkan dari Pemimpin Organisasi?” Alafin bisa menebak semuanya dengan tepat.
“Maafkan kami Alafin, kamu berdua sama sekali tidak ingin hal ini terjadi, tapi bagaimanapun perintah dari organisasi mutlak dan tidak bisa ditolak,” jawab Mansa sambil mengeluarkan tombaknya.
“Oh jadi kalian bertugas untuk membunuhku? Kenapa memangnya? Apakah aku dianggap sebagai salah anggota yang tidak bisa dikendalikan?” Lagi-lagi tebakan Alafin tepat sasaran.
“Begitulah yang kami dengar, aku juga minta maaf karena telah melakukan ini, tapi kalau kami tidak melakukannya, maka keluarga dan kota kami akan dihancurkan oleh organisasi,” jawab Laila bersiap dengan mantra sihirnya.
“Sepertinya kalian berdua ini masih terlalu polos ya? Apakah organisasi memang memiliki kemampuan seperti itu? Itu hanyalah sebuah ancaman palsu,” ucap Alafin membuat dua orang itu bingung.
“Karena pada dasarnya kalian berdua sudah terkena mantra sihir pemimpin organisasi selama ini, otak kalian sudah dicuci olehnya, hingga akhirnya kalian berdua tidak bisa menolak perintahnya!” Alafin meninggikan suaranya.
Frekuensi suara Alafin yang sedikit tinggi itu membuat Mansa dan Laila terjatuh ke lantai, lalu dari bawah tempat mereka berdiri sudah muncul sebuah lingkaran sihir yang mengeluarkan rantai.
“Kalian berdua tidurlah terlebih dulu, aku akan menyelesaikan semua anggota organisasi yang juga memiliki tugas seperti kalian ini, mereka sudah mengelilingi tendaku, saatnya menumpahkan darah!”
Alafin langsung memukul tengkuk leher Mansa dan Laila hingga pingsan, lalu dia meninggalkannya begitu saja dengan rantai-rantai sihir yang masih mengikat mereka berdua.
Sedangkan dirinya sudah keluar dari tenda sambil mengeluarkan Pedang Kematiannya, kali ini dia bisa melihat bagaimana semua anggota organisasi yang ada di sana sudah mengendap mendekati tendanya.
“Jiwa Pedang Padang Pasir Aktif! Sand Walk : Patuhilah Perintahku Wahai Pasir!” Alafin memunculkan skill pasif miliknya, kemudian tubuhnya terangkat oleh pasir yang ada di sana.
“Kenapa kalian semua mengendap ke arah tendaku dengan membawa senjata tersembunyi yang penuh racun itu? Apakah kalian sedang memastikan kematianku?” teriak Alafin dari atas membuyarkan ketenangan semua orang yang ada di sana.
“Sialan! Bagaimana dia bisa mengendalikan pasir yang ada di padang pasir ini! Kalian semua cepat bunuh anak muda itu sebelum dia membuat badai pasir yang bisa membunuh kita semua!” teriak satu orang yang berada dekat dengan Alafin.
Seluruh anggota organisasi yang menyadari itu langsung mendekati Alafin dan mencoba meraihnya dengan berbagai senjata, mereka semua mengepung Alafin dari berbagai arah, sebagian lainnya juga mengeluarkan serangan jarak jauh.
“KEMARI DAN MATILAH DI TANGAN PEDANG KEMATIANKU!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments