“Kamu sangat hebat kawan, kamu bahkan bisa mengalahkan mereka dengan tangan kosong, bahkan di klan milikku pengangkatan pemimpin tidak akan sebrutal itu,” ucap Mansa memuji teman barunya itu.
“Mereka semua hanya mengalah, pada dasarnya tidak mungkin aku mengalahkan mereka semua hanya dengan kekuatanku yang sebatas ini, jadi mereka sedikit menurunkan kekuatan agar aku bisa menang,” jawab Alafin.
“Kalau mereka mau mengeluarkan kekuatan aslinya, maka aku akan kalah langsung, bahkan Klan Arabaz akan dengan mudah membantai sebuah kerajaan seperti Kerajaan Mahkota Elang, itulah kekuatan asli mereka,” sambung Alafin lagi.
“Sepertinya kamu benar, jadi aku tadi tidak salah ketika melihat semua orang mengalah. Meskipun begitu, kamu yang sendirian bertarung melawan orang-orang kuat itu juga tidak bisa diremehkan,” ucap Laila.
“Apalagi setengah dari mereka semua memiliki kekuatan di atasmu, benar-benar klan yang sangat menakutkan, tidak heran tidak ada yang berani mengganggu Klan Arabaz, mereka semua benar-benar sesuatu,” puji Laila lagi.
“Sudahlah, lebih baik kita fokus dalam perjalanan kita menuju ke Organisasi Guardian of Desert, kalau bisa ketika fajar menyingsing besok kita sudah sampai di sana, mari kita percepat gerakan kita,” ajak Alafin sudah mulai melesat lebih cepat.
Mansa dan Laila tidak mau kalah, mereka terus mengekor di belakang Alafin yang bergerak begitu cepat.
Mereka berdua juga dibuat sedikit aneh lagi dengan Alafin, bagaimana dia bisa mengetahui arah dari markas organisasi tersembunyi mereka, padahal mereka berdua belum memberitahunya.
Tapi semakin dipikir, Mansa dan Laila tidak bisa menebak kenapa seakan-akan Alafin sudah tahu mengenai markas organisasi itu.
Akhirnya mereka memutuskan untuk tetap diam dan menanyakannya secara langsung nanti ketika mereka sudah sampai, karena sekarang mereka sedang fokus dalam kecepatannya untuk sampai di markas organisasi.
***
Keesokan harinya di sebuah perbukitan padang pasir yang begitu luas, mereka bertiga akhirnya sampai di depan pintu gerbang masuk Markas Organisasi yang terletak tepat di bawah tanah tempat mereka bertiga berdiri.
Dengan beberapa kode yang diberikan oleh Mansa, gerbang bawah tanah yang tertimbun oleh pasir itu perlahan membuka lebar kemudian memperlihatkan sebuah tangga yang cukup curam yang mengarahkan mereka ke bagian dalam markas.
Tepat ketika mereka bertiga sudah masuk, pintu gerbang itu kembali menutup dan semua obor yang ada di dalamnya langsung menyala, menerangi semua anak tangga dan beberapa bagian lainnya yang dimiliki oleh organisasi ini.
“Selamat datang Para Pejuang, siapakah gerakan pemuda ini? Apakah dia adalah orang yang sudah membuat keributan di kota tempat kalian berdua ditugaskan?” Seorang Pria Paruh Baya muncul dan melihat Alafin dari ujung kepala sampai ke kaki.
“Lalu apakah kamu benar-benar pemilik bakat yang sedang dicari semua orang itu? Tapi setelh dilihat-lihat sepertinya memang benar, kamu memiliki bakat yang baik anak muda,” puji Pria Paruh Baya yang memiliki kepala gundul itu.
“Salam Pemimpin Organisasi, perkenalkan nama orang yang kami bawa ini adalah Alafin, dia merupakan orang yang Anda suruh rekrut itu, kami berdua berhasil melakukannya,” jawab Mansa memberikan laporan secara formal.
“Kalau begitu kamu langsung diterima, kamu akan masuk ke Pasukan Utama bersama dengan Mansa dan Laila, tentu saja bersama dengan 997 orang lainnya, sekarang berkelilinglah dan pilihlah kamar yang kamu suka,” ucap Pemimpin Organisasi itu.
“Selama beberapa bulan berikutnya, kamu akan menjalani latihan layaknya seorang Pejuang Organisasi, aku harap kamu bisa segera menyesuaikan diri agar segera mendapatkan misi pertamamu,” ucap Pemimpin Organisasi.
“Mansa! Tolong tunjukkan Alafin tempat-tempat yang boleh dikunjungi dan tidak boleh dikunjungi di tempat ini, silakan,” ucap Pemimpin Organisasi membiarkan ketiganya pergi.
Mansa mengangguk paham, setelah itu dia mengajak Alafin berkeliling, sedangkan Laila sudah kembali ke barak khusus wanita.
Sejak hari ini kehidupan baru Alafin dimulai, meskipun secara artian tidak bisa dikatakan hal baru, karena di kehidupan masa lalunya, dia juga sudah pernah merasakan tempat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Don T
gak ada ding ding nya? 🤔🤔
2023-01-09
2