Chapter 18 : Forging Magic

30 menit telah berlalu sementara ujian pertandingan masih berlangsung.

“Sudah pertandingan ke berapa ini ya?,” tanya Noa sambil membaca buku.

”Sepertinya sudah pertandingan ke 25, sejauh ini pertandingannya berlangsung cepat, belum ada pertandingan yang berlangsung lama” kata Charles

”Walaupun begitu tapi menonton pertandingan seperti ini seru juga, bisa melihat kemampuan para peserta yang lain,” kataku

”Ya itu benar, Rid,” kata Chloe.

”Aku tidak tertarik dengan pertandingan orang yang tidak ku kenal,” kata Noa sambil tetap membaca buku.

”Apa ada pertandingan yang kamu tunggu, Noa,” tanya Charles.

”Aku menunggu pertandingan kalian, tapi kalau soal yang paling aku tunggu itu sudah pasti pertandingannya Rid, pasti dia akan membuat heboh lagi,” kata Noa.

”Haha sepertinya itu benar,” kata Charles

”Aku setuju,” kata Chloe

”Ya lihat saja nanti,” kataku.

”Ngomong-ngomong Chloe, kenapa kamu tidak memakai anak panah yang disediakan oleh pengawas ? Aku liat tadi peserta yang menggunakan busur panah juga memakai anak panah yang disediakan, cuma kamu saja yang cuma menggunakan busur panahnya saja, kamu lebih memilih membuat anak panahnya sendiri,” tanyaku kepada Chloe.

”Hmm, aku lebih suka membuat anak panahnya karena lebih praktis sih. Jika kamu memakai anak panah yang sudah jadi, kamu harus meletakkan anak panahnya terlebih dahulu di busur panahnya, tapi jika membuat panah sihir, kamu cuma harus menarik string busurnya lalu saat sudah ditarik kamu tinggal membuat anak panah pada posisinya dan tinggal langsung ditembakkan,” kata Chloe menjelaskan.

”Begitu ya, itu benar juga. Tapi itu tergantung dengan kapasitas mananya juga, karena menyalurkan sihir elemen ke senjata hanya memerlukan sedikit mana daripada membuat senjata elemen menggunakan sihir,” kataku.

”Kamu benar, Rid. Tapi aku percaya diri dengan kapasitas mana yang ku miliki jadi aku belum terlalu membutuhkan anak panah asli, tapi saat di Akademi nanti mungkin aku akan membutuhkannya karena jika ada ujian tanding seperti ini lagi, aku tidak boleh lengah karena murid-murid yang berhasil masuk ke Akademi sudah pasti bukan lawan yang bisa diremehkan,” kata Chloe.

”Begitu ya, baiklah kalau begitu,” kata ku.

Sepertinya Chloe sudah mulai lancar untuk mengobrol dengan ku dan Noa, beda dengan saat pertama kali tadi.

”Tapi daritadi aku tidak melihat peserta yang memakai senapan ya ? Padahal ada senapan yang tersedia saat memilih senjata tadi,” tanya Noa sambil membaca buku.

”Kenapa kamu tau padahal kamu membaca buku daritadi,” tanya Charles.

”Suara senapan itu kan punya ciri khas sendiri, meskipun saat ujiannya aku tidak memperhatikannya dan hanya mengobrol atau membaca buku, jika ada orang yang memakai senapan pun aku akan tau,” kata Noa.

”Haha benar juga,” kata Charles.

”Mungkin karena senapan tidak cocok untuk ujian seperti ini, seperti yang kamu tau senapan hanya bisa menembakkan 1 peluru meskipun peluru itu dilapisi sihir elemen. Ujian kedua saja kita harus menghancurkan 6 boneka kayu sekaligus dalam 1x sihir. Mustahil menembakkan 6 peluru sekaligus,” kata Chloe.

”Sebenarnya tidak mustahil kok jika memakai senapan,” kataku menjawab.

”Apa maksudmu, Rid ?,” tanya Chloe.

”Jika kamu bisa menggunakan sihir membuat senjata dalam jumlah banyak, kamu tinggal membuat 6 senapan dan tiap-tiap senjata menembak otomatis ke arah boneka itu dan akhirnya hancur, sama seperti yang dilakukan Putri Irene tadi, tapi tadi dia memakai Rapier bukannya senapan,” kataku menjelaskan.

”Seperti Irene ya,” kata Chloe.

”Masih ada cara lain selain itu,” kataku melanjutkan.

”Huh ?,” kata Chloe.

”Yang ku jelaskan tadi mungkin agak curang karena menggunakan senjata buatan dari sihir, cara lainnya adalah dengan menggunakan senapan asli dan membuat pelurunya dari sihir,” kataku.

”Tadi sudah kubilang jika senapan hanya bisa menembakkan 1 peluru, bagaimana bisa menembakkan 1 peluru terus langsung menghancurkan 6 bonekanya,” kata Chloe.

”Padahal tadi ku sudah menjelaskan tentang Manipulasi Sihir dan Mana kepadamu,” kataku.

”Maksudmu dengan membuat peluru tapi dengan diisi dengan sihir lain ?,” tanya Chloe.

”Benar, kamu tinggal menggabungkan 2 aliran mana untuk sihir yang berbeda menjadi satu. Jika aku menggunakan senapan, aku akan membuat peluru yang digabungkan dengan sihir yang memiliki daya hancur sampai bisa membuat 6 boneka itu hancur. Tidak usah sampai membuat peluru, peluru asli saja bisa kamu aliri dengan sihirnya langsung. Apa kamu tidak pernah terpikirkan ?,” tanyaku.

”Tidak pernah sih, aku pernah memakai panah asli dan cuma mengaliri dengan elemen saja seperti mengaliri ellemen api ke dalam panah yang sudah jadi dan jadilah Panah Api, tapi aku tak pernah mengaliri sihir ke dalam panahnya,” kata Chloe.

”Apa kamu belum pernah diajari tentang itu saat belajar tentang sihir ?,” tanyaku lagi.

”Belum pernah, aku malah terkejut kenapa kamu tau tentang itu semua, Rid ? Apa kamu diajari seseorang ?,” tanya Chloe.

”Orang tuaku pergi meninggalkanku saat aku baru lahir, aku cuma diajari oleh mendiang kakekku. Itupun hanya sedikit yang diajari oleh kakekku. Sebagian besar aku belajar sendiri dari buku yang ada di rumah kakekku,” jawabku.

”M-Maaf Rid, jika pertanyaanku barusan membuatmu mengenang masa lalumu,” kata Chloe menyesal.

”Tidak apa-apa, santai saja lagian kan kamu bertanya karena penasaran,” kataku.

”B-baiklah,” kata Chloe.

”Tapi sepertinya kamu akan mulai diajari tentang teknik itu saat belajar di Akademi, karena aku sudah bisa teknik itu sepertinya aku tidak perlu belajar lagi, haha,” tawaku.

”Kenapa kamu jadi sombong begitu, Rid ?,” tanya Noa yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan ku dengan Chloe.

”Sejak kapan kamu mendengarkan, aku kira kamu sedang asik membaca buku,” kataku.

”Sejak kamu mulai ngobrol dengan Chloe, mustahil aku melewatkan pembicaraanmu tentang teknikitu, pasti ada yang bisa kupelajari,” kata Noa.

”Aku juga mendengarkan sejak tadi,” kata Charles.

”Aku juga,” kata Enzo.

”Begitu ya, yah bukan berarti pembicaraanku dengan Chloe adalah sebuah rahasia,” kataku.

”Yah pokoknya kalian pelajari saja teknik itu, termasuk kamu Chloe, teknik itu pasti akan sangat berguna. Meskipun Panah Api yang kamu tembakkan memiliki damage yang lumayan, tapi mungkin akan tidak terlalu berguna untuk kedepannya. Tambahkan sebuah sihir ke dalam panahmu, jika kamu berniat membuat anak panah dari sihir, kamu tinggal menggunakan Manipulasi Sihir dan Mana. Jika kamu memakai anak panah asli, kamu tinggal mengaliri mana dari sihir yang kamu buat ke senjatamu. Anggaplah kamu memegang anak panah di tangan kananmu, lalu kamu mengaliri mana dari sihir yang ingin kamu buat ke tangan kananmu juga seolah kamu sedang mengeluarkan sihir sembari kamu memegang anak panahnya. Konsentrasilah dalam mengaliri mananya agar manamu bisa mengalir ke dalam anak panah itu. Jika anak panahnya sudah dialiri mana dari sihir yang ingin kamu buat, kamu tinggal tembakan ke target, selesai. Bayangkan jika kamu ingin melancarkan sihir ~Fire Bomb~ tapi lokasimu dari musuh terlalu jauh, kamu tinggal memasukkan sihir ~Fire Bomb~ tadi ke dalam anak panah, dan kamu tinggal tembakkan anak panah itu ke targetnya, dan targetpun akhirnya kena serangannya. Bukahkah itu sangat berguna untukmu yang seorang pemanah, Chloe ?,” tanyaku setelah menjelaskan.

”Kamu benar, sebelumnya aku tidak pernah terpikirkan soal itu. Terima kasih Rid, atas sarannya. Aku akan mencoba berlatih teknik itu dari yang tadi kamu jelaskan,” kata Chloe.

“Terima kasih atas penjelasannya, Guru Rid,” kata Noa.

”Kenapa aku dipanggil Guru ?,” tanyaku.

”Sepertinya aku akan mencobanya nanti,” kata Charles.

”Aku juga,” kata Enzo.

”Kalian coba perlahan saja, tidak perlu buru-buru. Lagipula nanti pasti akan diajari kembali di akademi. Memang senjata biasa yang dialiri elemen dari sihir tidak akan pernah sama dengan senjata sihir yang asli. Karena senjata sihir yang asli dibuat dengan kristal elemental yang mengandung kekuatan elemen tersebut. Daya serang dan ketahanannya tentu berbeda jauh dengan senjata biasa yang dialiri oleh elemen dari sihir. Senjata yang dialiri oleh elemen cuma bisa menyerang dengan serangan dasar yang dialiri elemen. Makanya teknik ini bisa dibilang sangat berguna.

”Ngomong-ngomong Rid, apa nama teknik ini ? Kamu tadi sudah menjelaskan tentang Manipulasi Sihir & Mana, tapi untuk Teknik ini tidak ada nama jelasnya,” kata Chloe

”Nama teknik ini ya ? Aku menyebutnya Forging Magic/Menempa Sihir,” kataku.

- Bersambung

Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula
2 Chapter 2 : Perjalanan Menuju Ibukota
3 Chapter 3 : Ibukota San Estella
4 Chapter 4 : San Fulgen Akademiya
5 Chapter 5 : Pembukaan Ujian Masuk Akademi
6 Chapter 6 : Ujian Masuk Tahap Pertama
7 Chapter 7 : Setelah Ujian Pertama
8 Chapter 8 : Hasil Ujian Pertama
9 Chapter 9 : Rid dan Pangeran Charles
10 Chapter 10 : Hipotesis Rid
11 Chapter 11 : Sebelum Ujian Kedua
12 Chapter 12 : Ujian Masuk Tahap Kedua
13 Chapter 13 : Pangeran Charles dan Putri Irene
14 Chapter 14 : Hasil Ujian Kedua
15 Chapter 15 : Setelah Ujian Kedua
16 Chapter 16 : Manipulasi Sihir dan Mana
17 Chapter 17 : Ujian Masuk Tahap Ketiga
18 Chapter 18 : Forging Magic
19 Chapter 19 : Ujian Tahap Ketiga, Noa vs Alfred
20 Chapter 20 : Wind Ballista
21 Chapter 21 : Kontrak dengan Senjata
22 Chapter 22 : Magic Martial Arts
23 Chapter 23 : Protes Javier
24 Chapter 24 : Hal Tersembunyi di Ujian Ketiga
25 Chapter 25 : Ujian Tahap Ketiga, Chloe vs Emily
26 Chapter 26 : Ujian Tahap Ketiga, Irene vs Jeremy
27 Chapter 27 : Freezing Air Slash
28 Chapter 28 : Kemenangan
29 Chapter 29 : Tekad Chloe
30 Chapter 30 : Fire Piercing Arrow
31 Chapter 31 : Putri Es
32 Chapter 32 : Putri Chloe dan Putri Irene
33 Chapter 33 : Penantian
34 Chapter 34 : Ujian Tahap Ketiga, Rid vs Javier
35 Chapter 35 : Sihir Peningkatan
36 Chapter 36 : Cluster Flame Ball
37 Chapter 37 : Sesuatu Yang Aneh
38 Chapter 38 : Sebuah Rumor
39 Chapter 39 : Sihir Tingkat Tinggi
40 Chapter 40 : Waktu Bermain Habis
41 Chapter 41 : Flame Slayer Slash
42 Chapter 42 : Akhir Pertandingan
43 Chapter 43 : Berakhirnya Ujian Tahap Ketiga
44 Chapter 44 : Laporan Tentang Javier
45 Chapter 45 : Percakapan Antar Saudari
46 Chapter 46 : Sebuah Tugas Baru
47 Chapter 47 : Peserta Yang Lolos Ujian
48 Chapter 48 : Berakhirnya Ujian Masuk Akademi
49 Chapter 49 : Peringatan Javier
50 Chapter 50 : Asrama Murid
51 Chapter 51 : Penunjukan Wali Kelas
52 Chapter 52 : Dua Pangeran
53 Chapter 53 : Berkeliling Di Sekitar Akademi
54 Chapter 54 : Alasan Sebenarnya
55 Chapter 55 : Penyambutan Murid Baru
56 Chapter 56 : Hari Pertama Di Akademi
57 Chapter 57 : Peraturan Dan Ketentuan Akademi
58 Chapter 58 : Sistem Poin
59 Chapter 59 : Gedung-Gedung Akademi
60 Chapter 60 : Kedua Putri Duke
61 Chapter 61 : Pertandingan Harian Pertama
62 Chapter 62 : Sihir Penyembuhan
63 Chapter 63 : Pertandingan Harian, Charles vs Noa
64 Chapter 64 : Benturan Air Dan Angin
65 Chapter 65 : Badai Melawan Ombak
66 Chapter 66 : Kabar Mengejutkan
67 Chapter 67 : Sihir Elemen Dasar
68 Chapter 68 : Malaikat Dan Iblis
69 Chapter 69 : Kerajaan Yang Hancur, Framtida
70 Chapter 70 : Pangeran Charles Dan Putri Amelia
71 Chapter 71 : Rahasia Rid
72 Chapter 72 : Tempat Latihan Tahun Pertama
73 Chapter 73 : Tarian Pedang Salju
74 Chapter 74 : Rid Dan Putri Irene
75 Chapter 75 : Pertandingan Harian, Rid vs Charles
76 Chapter 76 : Aqua Longsword
77 Chapter 77 : Aqua Slayer Slash
78 Chapter 78 : Auman Naga
79 Chapter 79 : Ketua Elevrad, Vyn Laterza
80 Chapter 80 : Murid Tahun Keempat
81 Chapter 81 : Nona Sekretaris Elevrad
82 Chapter 82 : Kepercayaan Diri
83 Chapter 83 : Janji Pertemuan
84 Chapter 84 : Lamaran Palsu Putri Irene
85 Chapter 85 : Kerja Sama Antara Rid Dan Putri Irene
86 Chapter 86 : Impian Yang Konyol
87 Chapter 87 : Perpustakaan Akademi
88 Chapter 88 : Sebuah Surat
89 Chapter 89 : Keributan Di Perpustakaan
90 Chapter 90 : Masa Lalu Leandra
91 Chapter 91 : Surat Untuk Noa
92 Chapter 92 : Hari Libur Di Akademi
93 Chapter 93 : Kekasih Putri Es
94 Chapter 94 : Taruhan Antara Putri Duke
95 Chapter 95 : Putri Mawar
96 Chapter 96 : Pertandingan Harian, Rid vs Putri Amelia
97 Chapter 97 : Garden of Roses
98 Chapter 98 : Hell of Roses
99 Chapter 99 : Kunjungan Pertama
100 Chapter 100 : Pertemuan Rahasia
101 Chapter 101 : Kapasitas Mana
102 Chapter 102 : Informasi Untuk Duke
103 Chapter 103 : Persiapan Ujian Pertama
104 Chapter 104 : Ujian Pertama Tahun Pertama
105 Chapter 105 : Tingkat Kesulitan Ujian Pertama
106 Chapter 106 : Akhir Ujian Pertama
107 Chapter 107 : Sebuah Julukan
108 Chapter 108 : Murid Terkuat Akademi
109 Chapter 109 : Gedung Staf dan Pengajar
110 Chapter 110 : Mantan Bangsawan
111 Chapter 111 : Tekanan Aura
112 Chapter 112 : Kemungkinan-Kemungkinan Lainnya
113 Chapter 113 : Frost Wolf
114 Chapter 114 : Tempat Latihan Khusus
115 Chapter 115 : Primadona Akademi
116 Chapter 116 : Persiapan Ujian Kedua
117 Chapter 117 : Ujian Kedua Tahun Pertama
118 Chapter 118 : Noa & Irene vs Chloe & Mauro
119 Chapter 119 : Pasangan Terkuat Ujian Kedua
120 Chapter 120 : Kotaro & Lily vs Ray & Leandra
121 Chapter 121 : Orang Yang Penuh Dengan Rahasia
122 Chapter 122 : Noa & Irene vs Rid & Julie
123 Chapter 123 : Teknik Rahasia Keluarga
124 Chapter 124 : Akhir Pertandingan Rid vs Irene
125 Chapter 125 : Akhir Ujian Kedua
126 Chapter 126 : Pesan Kepada Ibunda
127 Chapter 127 : Perayaan Tahun Baru di Akademi
128 Chapter 128 : Bergabung Dengan Elevrad
129 Chapter 129 : Anggota Resmi Elevrad
130 Chapter 130 : Orang Yang Harus Diwaspadai
131 Chapter 131 : Ujian Ketiga Tahun Pertama
132 Chapter 132 : Serigala Api
133 Chapter 133 : Artifact Sihir Penciptaan
134 Chapter 134 : Akhir Ujian Ketiga
135 Chapter 135 : Konten Ujian
136 Chapter 136 : Wajah Yang Sama
137 Chapter 137 : Hal Yang Beruntung
138 Chapter 138 : Surat Untuk Putri Amelia
139 Chapter 139 : Persiapan Ujian Keempat
140 Chapter 140 : Kota San Minerva
141 Chapter 141 : Kediaman Duke San Minerva
142 Chapter 142 : Berkeliling Kota San Minerva
143 Chapter 143 : Tempat Latihan Prajurit Duke San Minerva
144 Chapter 144 : Ujian Keempat Tahun Pertama
145 Chapter 145 : Sebuah Firasat
146 Chapter 146 : Komandan Pasukan Silver Peacock
147 Chapter 147 : Silver Magic
148 Chapter 148 : Ujian Di Alam Liar
149 Chapter 149 : Bekerja Sama Di Ujian
150 Chapter 150 : Rasa Hormat Rid
151 Chapter 151 : Rencana Yang Kejam
152 Chapter 152 : Akhir Ujian Keempat
153 Chapter 153 : Meninggalkan Kota San Minerva
154 Chapter 154 : Suasana Yang Sama
155 Chapter 155 : Persiapan Turnamen dan Festival Akademi
156 Chapter 156 : Format Turnamen
157 Chapter 157 : Kualifikasi Turnamen Akademi
158 Chapter 158 : Sebuah Keyakinan
159 Chapter 159 : Turnamen Akademi
160 Chapter 160 : Turnamen Akademi, Vyn vs Noa
161 Chapter 161 : Tidak Akan Ada Yang Berubah
162 Chapter 162 : Babak 8 Besar Turnamen Akademi
163 Chapter 163 : 8 Besar Turnamen Akademi, Chloe vs Nadine
164 Chapter 164 : Peluru Pemantul dan Peluru Penghancur (END)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula
2
Chapter 2 : Perjalanan Menuju Ibukota
3
Chapter 3 : Ibukota San Estella
4
Chapter 4 : San Fulgen Akademiya
5
Chapter 5 : Pembukaan Ujian Masuk Akademi
6
Chapter 6 : Ujian Masuk Tahap Pertama
7
Chapter 7 : Setelah Ujian Pertama
8
Chapter 8 : Hasil Ujian Pertama
9
Chapter 9 : Rid dan Pangeran Charles
10
Chapter 10 : Hipotesis Rid
11
Chapter 11 : Sebelum Ujian Kedua
12
Chapter 12 : Ujian Masuk Tahap Kedua
13
Chapter 13 : Pangeran Charles dan Putri Irene
14
Chapter 14 : Hasil Ujian Kedua
15
Chapter 15 : Setelah Ujian Kedua
16
Chapter 16 : Manipulasi Sihir dan Mana
17
Chapter 17 : Ujian Masuk Tahap Ketiga
18
Chapter 18 : Forging Magic
19
Chapter 19 : Ujian Tahap Ketiga, Noa vs Alfred
20
Chapter 20 : Wind Ballista
21
Chapter 21 : Kontrak dengan Senjata
22
Chapter 22 : Magic Martial Arts
23
Chapter 23 : Protes Javier
24
Chapter 24 : Hal Tersembunyi di Ujian Ketiga
25
Chapter 25 : Ujian Tahap Ketiga, Chloe vs Emily
26
Chapter 26 : Ujian Tahap Ketiga, Irene vs Jeremy
27
Chapter 27 : Freezing Air Slash
28
Chapter 28 : Kemenangan
29
Chapter 29 : Tekad Chloe
30
Chapter 30 : Fire Piercing Arrow
31
Chapter 31 : Putri Es
32
Chapter 32 : Putri Chloe dan Putri Irene
33
Chapter 33 : Penantian
34
Chapter 34 : Ujian Tahap Ketiga, Rid vs Javier
35
Chapter 35 : Sihir Peningkatan
36
Chapter 36 : Cluster Flame Ball
37
Chapter 37 : Sesuatu Yang Aneh
38
Chapter 38 : Sebuah Rumor
39
Chapter 39 : Sihir Tingkat Tinggi
40
Chapter 40 : Waktu Bermain Habis
41
Chapter 41 : Flame Slayer Slash
42
Chapter 42 : Akhir Pertandingan
43
Chapter 43 : Berakhirnya Ujian Tahap Ketiga
44
Chapter 44 : Laporan Tentang Javier
45
Chapter 45 : Percakapan Antar Saudari
46
Chapter 46 : Sebuah Tugas Baru
47
Chapter 47 : Peserta Yang Lolos Ujian
48
Chapter 48 : Berakhirnya Ujian Masuk Akademi
49
Chapter 49 : Peringatan Javier
50
Chapter 50 : Asrama Murid
51
Chapter 51 : Penunjukan Wali Kelas
52
Chapter 52 : Dua Pangeran
53
Chapter 53 : Berkeliling Di Sekitar Akademi
54
Chapter 54 : Alasan Sebenarnya
55
Chapter 55 : Penyambutan Murid Baru
56
Chapter 56 : Hari Pertama Di Akademi
57
Chapter 57 : Peraturan Dan Ketentuan Akademi
58
Chapter 58 : Sistem Poin
59
Chapter 59 : Gedung-Gedung Akademi
60
Chapter 60 : Kedua Putri Duke
61
Chapter 61 : Pertandingan Harian Pertama
62
Chapter 62 : Sihir Penyembuhan
63
Chapter 63 : Pertandingan Harian, Charles vs Noa
64
Chapter 64 : Benturan Air Dan Angin
65
Chapter 65 : Badai Melawan Ombak
66
Chapter 66 : Kabar Mengejutkan
67
Chapter 67 : Sihir Elemen Dasar
68
Chapter 68 : Malaikat Dan Iblis
69
Chapter 69 : Kerajaan Yang Hancur, Framtida
70
Chapter 70 : Pangeran Charles Dan Putri Amelia
71
Chapter 71 : Rahasia Rid
72
Chapter 72 : Tempat Latihan Tahun Pertama
73
Chapter 73 : Tarian Pedang Salju
74
Chapter 74 : Rid Dan Putri Irene
75
Chapter 75 : Pertandingan Harian, Rid vs Charles
76
Chapter 76 : Aqua Longsword
77
Chapter 77 : Aqua Slayer Slash
78
Chapter 78 : Auman Naga
79
Chapter 79 : Ketua Elevrad, Vyn Laterza
80
Chapter 80 : Murid Tahun Keempat
81
Chapter 81 : Nona Sekretaris Elevrad
82
Chapter 82 : Kepercayaan Diri
83
Chapter 83 : Janji Pertemuan
84
Chapter 84 : Lamaran Palsu Putri Irene
85
Chapter 85 : Kerja Sama Antara Rid Dan Putri Irene
86
Chapter 86 : Impian Yang Konyol
87
Chapter 87 : Perpustakaan Akademi
88
Chapter 88 : Sebuah Surat
89
Chapter 89 : Keributan Di Perpustakaan
90
Chapter 90 : Masa Lalu Leandra
91
Chapter 91 : Surat Untuk Noa
92
Chapter 92 : Hari Libur Di Akademi
93
Chapter 93 : Kekasih Putri Es
94
Chapter 94 : Taruhan Antara Putri Duke
95
Chapter 95 : Putri Mawar
96
Chapter 96 : Pertandingan Harian, Rid vs Putri Amelia
97
Chapter 97 : Garden of Roses
98
Chapter 98 : Hell of Roses
99
Chapter 99 : Kunjungan Pertama
100
Chapter 100 : Pertemuan Rahasia
101
Chapter 101 : Kapasitas Mana
102
Chapter 102 : Informasi Untuk Duke
103
Chapter 103 : Persiapan Ujian Pertama
104
Chapter 104 : Ujian Pertama Tahun Pertama
105
Chapter 105 : Tingkat Kesulitan Ujian Pertama
106
Chapter 106 : Akhir Ujian Pertama
107
Chapter 107 : Sebuah Julukan
108
Chapter 108 : Murid Terkuat Akademi
109
Chapter 109 : Gedung Staf dan Pengajar
110
Chapter 110 : Mantan Bangsawan
111
Chapter 111 : Tekanan Aura
112
Chapter 112 : Kemungkinan-Kemungkinan Lainnya
113
Chapter 113 : Frost Wolf
114
Chapter 114 : Tempat Latihan Khusus
115
Chapter 115 : Primadona Akademi
116
Chapter 116 : Persiapan Ujian Kedua
117
Chapter 117 : Ujian Kedua Tahun Pertama
118
Chapter 118 : Noa & Irene vs Chloe & Mauro
119
Chapter 119 : Pasangan Terkuat Ujian Kedua
120
Chapter 120 : Kotaro & Lily vs Ray & Leandra
121
Chapter 121 : Orang Yang Penuh Dengan Rahasia
122
Chapter 122 : Noa & Irene vs Rid & Julie
123
Chapter 123 : Teknik Rahasia Keluarga
124
Chapter 124 : Akhir Pertandingan Rid vs Irene
125
Chapter 125 : Akhir Ujian Kedua
126
Chapter 126 : Pesan Kepada Ibunda
127
Chapter 127 : Perayaan Tahun Baru di Akademi
128
Chapter 128 : Bergabung Dengan Elevrad
129
Chapter 129 : Anggota Resmi Elevrad
130
Chapter 130 : Orang Yang Harus Diwaspadai
131
Chapter 131 : Ujian Ketiga Tahun Pertama
132
Chapter 132 : Serigala Api
133
Chapter 133 : Artifact Sihir Penciptaan
134
Chapter 134 : Akhir Ujian Ketiga
135
Chapter 135 : Konten Ujian
136
Chapter 136 : Wajah Yang Sama
137
Chapter 137 : Hal Yang Beruntung
138
Chapter 138 : Surat Untuk Putri Amelia
139
Chapter 139 : Persiapan Ujian Keempat
140
Chapter 140 : Kota San Minerva
141
Chapter 141 : Kediaman Duke San Minerva
142
Chapter 142 : Berkeliling Kota San Minerva
143
Chapter 143 : Tempat Latihan Prajurit Duke San Minerva
144
Chapter 144 : Ujian Keempat Tahun Pertama
145
Chapter 145 : Sebuah Firasat
146
Chapter 146 : Komandan Pasukan Silver Peacock
147
Chapter 147 : Silver Magic
148
Chapter 148 : Ujian Di Alam Liar
149
Chapter 149 : Bekerja Sama Di Ujian
150
Chapter 150 : Rasa Hormat Rid
151
Chapter 151 : Rencana Yang Kejam
152
Chapter 152 : Akhir Ujian Keempat
153
Chapter 153 : Meninggalkan Kota San Minerva
154
Chapter 154 : Suasana Yang Sama
155
Chapter 155 : Persiapan Turnamen dan Festival Akademi
156
Chapter 156 : Format Turnamen
157
Chapter 157 : Kualifikasi Turnamen Akademi
158
Chapter 158 : Sebuah Keyakinan
159
Chapter 159 : Turnamen Akademi
160
Chapter 160 : Turnamen Akademi, Vyn vs Noa
161
Chapter 161 : Tidak Akan Ada Yang Berubah
162
Chapter 162 : Babak 8 Besar Turnamen Akademi
163
Chapter 163 : 8 Besar Turnamen Akademi, Chloe vs Nadine
164
Chapter 164 : Peluru Pemantul dan Peluru Penghancur (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!