Chapter 3 : Ibukota San Estella

Kereta kuda terus melaju, melewati kota Bibury yang dipimpin oleh Marquess Adelmo Nielba dan akhirnya tak terasa akhirnya kereta kuda mendekati gerbang Ibukota kerajaan San Fulgen, San Estella.

"Jadi ini San Estella ?" kataku takjub.

Kota yang sangat cantik dan indah, bangunan yang sangat megah, jalanan yang sangat bersih. Tidak mengherankan jika ini merupakan Ibukota San Fulgen. Dari gerbang Ibukota bisa dilihat di tengah kota kalau ada kastil yang megah yang didominasi oleh warna putih yang indah, ya itu adalah kastil tempat Yang Mulia Ratu tinggal.

"Benar-benar kastil yang indah" kataku takjub.

"Hahaha benar kan ? tiap ku datang ke Ibukota, aku selalu takjub melihat kastil Yang Mulia Ratu, aku ingin sekali rasanya kesana tapi kelihatannya tak mungkin hahaha" tawa Paman Isaac.

"Setahuku hanya yang mendapatkan undangan khusus atau bangsawan-bangsawan yang mengatur negara ini yang boleh masuk ke kastil Yang Mulia Ratu" lanjutku.

"Benar itulah alasannya, makanya tadi ku bilang kalo ku tak mungkin bisa kesana karena kan aku bukan orang penting hahaha" lanjut Paman Isaac.

"Tidak usah bilang begitu Paman, siapa tau nanti bisa diundang kesana" lanjutku.

"Mana mungkin" tegas Paman Isaac.

"Tapi ya Paman, ntah kenapa seperti ada yang aneh" pikirku.

"Aneh kenapa ?" tanya Paman Isaac.

Selain di gerbang Ibukota tadi, ksatria tampak banyak berpatroli di dalam Ibukota.

"Banyak sekali ksatria lalu lalang, apa Ibukota normalnya begini atau karena sekarang merupakan hari ujian tes masuk Akademi jadi banyak ksatria berpatroli ?" tanyaku ke Paman Isaac.

"Normalnya tidak ramai begini sih, benar menurutmu banyak ksatria ramai karena sekarang adalah hari dimulainya tes masuk akademi untuk tahun ajaran baru" kata Paman Isaac.

"Terlebih akan ada calon murid penting seperti yang tadi kubilang" lanjut Paman Isaac.

"Begitu ya" kataku.

Kereta kuda terus melaju menuju San Fulgen Akademiya. San Fulgen Akademiya berada disebelah timur Ibukota San Estella. Jalanan Ibukota pun terus dilalui melewati pertokoan dan pasar sampai aku melihat sesuatu. Seorang Beast Human dari ras kelinci dan seorang Elf sedang berbelanja tetapi terdapat kalung besi di lehernya.

"Apa itu seorang budak ?" tanyaku yang kemudian ditanggapi oleh Paman Isaac.

"Benar itulah budak yang biasanya dimiliki oleh para bangsawan, kamu baru pertama melihat budak ya ? biasanya mereka yang jadi budak itu adalah orang-orang yang dibuang dari negara asal mereka atau mereka yang pergi sendiri dari negara asal mereka karena ada konflik atau lainnya, setelah itu mereka ditangkap oleh penjual budak dan dijual sebagai budak. atau bisa juga terjadi bagi mereka yang mempunyai hutang dan tidak bisa membayarnya, maka cara penebusannya ialah dijual sebagai budak," kata Paman Isaac.

"Budak Demihuman & Elf ya ? biasanya suatu negara dengan mayoritas ras tertentu tidak memiliki budak dengan ras yang sama, sebagai contoh Kerajaan San Fulgen yang mayoritas ditinggali manusia, jarang atau tidak memiliki budak dari ras manusia. Sebaliknya jika kita pergi ke Negeri Elf atau Kerajaan Demi Human, pastinya disana ada banyak budak dari ras manusia" lanjut Paman Isaac.

"Bahkan masing-masing negara masih menggunakan sistem perbudakan ya ? bukannya ini terlalu kejam ? para budak itu tidak bisa hidup bebas dan damai, setiap hari hanya melayani majikan mereka saja" kataku dengan sedih.

"Budak yang barusan kamu lihat itu masih mending, mereka tampak berbelanja dengan biasa saja. Waktu dulu saat ku ke Ibukota, aku melihat bangsawan yang tengah menyiksa budaknya di tengah kota hanya karena budak itu melakukan kesalahan kecil saja. Warga yang lain cuma melihat saja tanpa bisa apa-apa, karena jika warga biasa menghentikan bangsawan itu, mereka akan dianggap menantang bangsawan itu. Tergantung bangsawannya, jika kita menasehati bangsawan yang baik, tidak egois dan tidak keras kepala, mereka pasti akan senang hati menerima nasihatnya. Sedangkan untuk bangsawan yang egois, merasa punya harga diri tinggi dan keras kepala, menasehati mereka sama aja dengan menentang mereka. Warga biasa yang menentang bangsawan pasti akan diancam & diteror terus sepanjang hidupnya". lanjut Paman Isaac.

"Bangsawan itu benar-benar" kataku sedikit marah sambil mengepalkan tangan.

"Aku tahu kamu marah, Rid. Aku pun juga demikian saat melihat kejadian itu. Walaupun kita berbeda ras, tapi kita sama-sama makhluk hidup seperti mereka. Tapi aku tak bisa apa-apa, aku juga takut diancam bangsawan seperti mereka. Rid, jika kamu ingin merubah sistem di kerajana ini. Kamu harus menorehkan prestasi besar di kerajaan ini agar kamu bisa meraih posisi penting di kerajaan ini dan semua orang tau namamu. Jika kamu bisa meraih posisi penting, kamu bisa menghapus sistem perbudakan di negara ini jika kamu tak suka" kata Paman Isaac.

"Iya Paman, aku akan bekerja keras untuk meraih prestasi besar" lanjutku.

Sekian lama kereta kuda melaju, akhirnya tiba di depan gerbang San Fulgen Akademiya.

"Jadi ini San Fulgen Akademiya ?" kataku.

"Sampai disini saja ya Rid. Sebagai ganti biaya aku mengantarmu, ciptakan saja rekor saat ujian tes masuk dan buat mereka semua tercengang hahaha" kata Paman Isaac sambil tertawa.

"Terima kasih Paman karena telah mengantarku. Aku akan berusaha sekuat tenaga saat ujian masuk" kataku.

"Baiklah aku pergi dulu, giatlah belajar di akademi ini agar nanti kamu bisa mencapai tujuanmu. Selamat tinggal, Rid" kata Paman Isaac.

"Iya Paman, hati-hati di jalan" kataku sambil melambaikan tangan ke arah Paman Isaac yang perlahan mulai menjauh. Lalu aku mulai berjalan memasuki gerbang San Fulgen Akademiya dan aku ditanyai oleh penjaga atau lebih tepatnya ksatria kerajaan yang ditugaskan di akademi tersebut.

"Ada yang bisa dibantu nak ?" tanya penjaga tersebut.

"Aku ingin mengikuti tes masuk akademi " kataku menjawab.

"Boleh disebutkan nama lengkap dan asalmu darimana ?" tanya penjaga tersebut.

"Rid Archie dari Desa Aston" jawabku.

"Rid Archie dari Desa Aston ya" kata penjaga tersebut sambil melihat kertas-kertas yang kemungkinan kalau itu adalah list para peserta yang akan mengikuti tes.

"Ah ketemu, Rid Archie dari Desa Aston. Ini adalah kartu pengenal untuk tes masukmu" kata penjaga tersebut sambil menceklist namaku di list tersebut dan sambil memberikan kartunya.

"Terima kasih, tuan" kataku sambil menerima kartunya.

Di kartuku terdapat nomor 154 yang merupakan nomor peserta ku dan mungkin aku juga peserta ke 154 yang sudah hadir disini.

"Apa sudah banyak peserta lain yang sudah hadir, tuan ?" tanyaku ke penjaga tersebut.

"Seperti yang kamu lihat di nomor kartumu, kamu adalah peserta ke 154 yang telah hadir. Sepertinya peserta yang lain belum datang karena sekarang juga masih jam 8 pagi. Kan tes masuknya dimulai jam 10." jawab penjaga tersebut.

"Kamu bisa langsung masuk saja ke dalam aula tunggu atau keliling melihat-lihat akademi" lanjut petugas tersebut.

"Owh begitu ya, baiklah kalau begitu aku pergi ke dalam dulu ya, tuan. Terima kasih atas bantuannya" kataku.

"Semoga kamu lulus dalam ujiannya ya" kata penjaga tersebut.

Setelah beberapa langkah dari penjaga tersebut, aku melihat ke arah penjaga itu lagi.

"Melelahkan sekali, kenapa aku harus mengurus anak-anak ini. Kebanyakan mereka ini bukan bangsawan, harusnya mereka sadar diri kalau mereka tidak akan bisa lolos tes. Membuatku capek saja harus berurusan dengan rakyat jelata dan harus mendoakan agar mereka lulus" kata penjaga tersebut di dalam hatinya.

"Jadi bahkan seorang ksatria kerajaan saja bisa bersikap seperti ini, apalagi para bangsawan yang ada di atasnya. Di Desa Aston sangat damai dan para warganya sangat baik, berbeda sekali dengan disini. Jadi ini yang namanya Ibukota Kerajaan" kataku setelah melihat isi hati penjaga tersebut.

Skill membaca isi hati sangat berguna untuk keadaan seperti ini, aku jadi tahu orang-orang seperti apa yang mendekatiku. Skill ini tidak selalu aktif ketika aku melihat orang lain, skill ini aktif jika aku memutuskan untuk menggunakannya saat melihat orang lain. Aku bisa menggunakan skill ini dari sejak kecil, skill ini sepertinya bawaan dari lahir. Ketika aku bertanya ke mendiang kakekku, beliau berkata jika skill milikku mungkin skill yang diturunkan dari orang tuaku. Apapun itu skill ini sangat berguna dan aku sangat bersyukur karena memilikinya. Setelah mendengar isi hati penjaga tersebut, aku memutuskan untuk berjalan lagi menuju aula tes.

-Bersambung

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

budak pake kalung besi. kya🦮 aja

2022-12-09

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula
2 Chapter 2 : Perjalanan Menuju Ibukota
3 Chapter 3 : Ibukota San Estella
4 Chapter 4 : San Fulgen Akademiya
5 Chapter 5 : Pembukaan Ujian Masuk Akademi
6 Chapter 6 : Ujian Masuk Tahap Pertama
7 Chapter 7 : Setelah Ujian Pertama
8 Chapter 8 : Hasil Ujian Pertama
9 Chapter 9 : Rid dan Pangeran Charles
10 Chapter 10 : Hipotesis Rid
11 Chapter 11 : Sebelum Ujian Kedua
12 Chapter 12 : Ujian Masuk Tahap Kedua
13 Chapter 13 : Pangeran Charles dan Putri Irene
14 Chapter 14 : Hasil Ujian Kedua
15 Chapter 15 : Setelah Ujian Kedua
16 Chapter 16 : Manipulasi Sihir dan Mana
17 Chapter 17 : Ujian Masuk Tahap Ketiga
18 Chapter 18 : Forging Magic
19 Chapter 19 : Ujian Tahap Ketiga, Noa vs Alfred
20 Chapter 20 : Wind Ballista
21 Chapter 21 : Kontrak dengan Senjata
22 Chapter 22 : Magic Martial Arts
23 Chapter 23 : Protes Javier
24 Chapter 24 : Hal Tersembunyi di Ujian Ketiga
25 Chapter 25 : Ujian Tahap Ketiga, Chloe vs Emily
26 Chapter 26 : Ujian Tahap Ketiga, Irene vs Jeremy
27 Chapter 27 : Freezing Air Slash
28 Chapter 28 : Kemenangan
29 Chapter 29 : Tekad Chloe
30 Chapter 30 : Fire Piercing Arrow
31 Chapter 31 : Putri Es
32 Chapter 32 : Putri Chloe dan Putri Irene
33 Chapter 33 : Penantian
34 Chapter 34 : Ujian Tahap Ketiga, Rid vs Javier
35 Chapter 35 : Sihir Peningkatan
36 Chapter 36 : Cluster Flame Ball
37 Chapter 37 : Sesuatu Yang Aneh
38 Chapter 38 : Sebuah Rumor
39 Chapter 39 : Sihir Tingkat Tinggi
40 Chapter 40 : Waktu Bermain Habis
41 Chapter 41 : Flame Slayer Slash
42 Chapter 42 : Akhir Pertandingan
43 Chapter 43 : Berakhirnya Ujian Tahap Ketiga
44 Chapter 44 : Laporan Tentang Javier
45 Chapter 45 : Percakapan Antar Saudari
46 Chapter 46 : Sebuah Tugas Baru
47 Chapter 47 : Peserta Yang Lolos Ujian
48 Chapter 48 : Berakhirnya Ujian Masuk Akademi
49 Chapter 49 : Peringatan Javier
50 Chapter 50 : Asrama Murid
51 Chapter 51 : Penunjukan Wali Kelas
52 Chapter 52 : Dua Pangeran
53 Chapter 53 : Berkeliling Di Sekitar Akademi
54 Chapter 54 : Alasan Sebenarnya
55 Chapter 55 : Penyambutan Murid Baru
56 Chapter 56 : Hari Pertama Di Akademi
57 Chapter 57 : Peraturan Dan Ketentuan Akademi
58 Chapter 58 : Sistem Poin
59 Chapter 59 : Gedung-Gedung Akademi
60 Chapter 60 : Kedua Putri Duke
61 Chapter 61 : Pertandingan Harian Pertama
62 Chapter 62 : Sihir Penyembuhan
63 Chapter 63 : Pertandingan Harian, Charles vs Noa
64 Chapter 64 : Benturan Air Dan Angin
65 Chapter 65 : Badai Melawan Ombak
66 Chapter 66 : Kabar Mengejutkan
67 Chapter 67 : Sihir Elemen Dasar
68 Chapter 68 : Malaikat Dan Iblis
69 Chapter 69 : Kerajaan Yang Hancur, Framtida
70 Chapter 70 : Pangeran Charles Dan Putri Amelia
71 Chapter 71 : Rahasia Rid
72 Chapter 72 : Tempat Latihan Tahun Pertama
73 Chapter 73 : Tarian Pedang Salju
74 Chapter 74 : Rid Dan Putri Irene
75 Chapter 75 : Pertandingan Harian, Rid vs Charles
76 Chapter 76 : Aqua Longsword
77 Chapter 77 : Aqua Slayer Slash
78 Chapter 78 : Auman Naga
79 Chapter 79 : Ketua Elevrad, Vyn Laterza
80 Chapter 80 : Murid Tahun Keempat
81 Chapter 81 : Nona Sekretaris Elevrad
82 Chapter 82 : Kepercayaan Diri
83 Chapter 83 : Janji Pertemuan
84 Chapter 84 : Lamaran Palsu Putri Irene
85 Chapter 85 : Kerja Sama Antara Rid Dan Putri Irene
86 Chapter 86 : Impian Yang Konyol
87 Chapter 87 : Perpustakaan Akademi
88 Chapter 88 : Sebuah Surat
89 Chapter 89 : Keributan Di Perpustakaan
90 Chapter 90 : Masa Lalu Leandra
91 Chapter 91 : Surat Untuk Noa
92 Chapter 92 : Hari Libur Di Akademi
93 Chapter 93 : Kekasih Putri Es
94 Chapter 94 : Taruhan Antara Putri Duke
95 Chapter 95 : Putri Mawar
96 Chapter 96 : Pertandingan Harian, Rid vs Putri Amelia
97 Chapter 97 : Garden of Roses
98 Chapter 98 : Hell of Roses
99 Chapter 99 : Kunjungan Pertama
100 Chapter 100 : Pertemuan Rahasia
101 Chapter 101 : Kapasitas Mana
102 Chapter 102 : Informasi Untuk Duke
103 Chapter 103 : Persiapan Ujian Pertama
104 Chapter 104 : Ujian Pertama Tahun Pertama
105 Chapter 105 : Tingkat Kesulitan Ujian Pertama
106 Chapter 106 : Akhir Ujian Pertama
107 Chapter 107 : Sebuah Julukan
108 Chapter 108 : Murid Terkuat Akademi
109 Chapter 109 : Gedung Staf dan Pengajar
110 Chapter 110 : Mantan Bangsawan
111 Chapter 111 : Tekanan Aura
112 Chapter 112 : Kemungkinan-Kemungkinan Lainnya
113 Chapter 113 : Frost Wolf
114 Chapter 114 : Tempat Latihan Khusus
115 Chapter 115 : Primadona Akademi
116 Chapter 116 : Persiapan Ujian Kedua
117 Chapter 117 : Ujian Kedua Tahun Pertama
118 Chapter 118 : Noa & Irene vs Chloe & Mauro
119 Chapter 119 : Pasangan Terkuat Ujian Kedua
120 Chapter 120 : Kotaro & Lily vs Ray & Leandra
121 Chapter 121 : Orang Yang Penuh Dengan Rahasia
122 Chapter 122 : Noa & Irene vs Rid & Julie
123 Chapter 123 : Teknik Rahasia Keluarga
124 Chapter 124 : Akhir Pertandingan Rid vs Irene
125 Chapter 125 : Akhir Ujian Kedua
126 Chapter 126 : Pesan Kepada Ibunda
127 Chapter 127 : Perayaan Tahun Baru di Akademi
128 Chapter 128 : Bergabung Dengan Elevrad
129 Chapter 129 : Anggota Resmi Elevrad
130 Chapter 130 : Orang Yang Harus Diwaspadai
131 Chapter 131 : Ujian Ketiga Tahun Pertama
132 Chapter 132 : Serigala Api
133 Chapter 133 : Artifact Sihir Penciptaan
134 Chapter 134 : Akhir Ujian Ketiga
135 Chapter 135 : Konten Ujian
136 Chapter 136 : Wajah Yang Sama
137 Chapter 137 : Hal Yang Beruntung
138 Chapter 138 : Surat Untuk Putri Amelia
139 Chapter 139 : Persiapan Ujian Keempat
140 Chapter 140 : Kota San Minerva
141 Chapter 141 : Kediaman Duke San Minerva
142 Chapter 142 : Berkeliling Kota San Minerva
143 Chapter 143 : Tempat Latihan Prajurit Duke San Minerva
144 Chapter 144 : Ujian Keempat Tahun Pertama
145 Chapter 145 : Sebuah Firasat
146 Chapter 146 : Komandan Pasukan Silver Peacock
147 Chapter 147 : Silver Magic
148 Chapter 148 : Ujian Di Alam Liar
149 Chapter 149 : Bekerja Sama Di Ujian
150 Chapter 150 : Rasa Hormat Rid
151 Chapter 151 : Rencana Yang Kejam
152 Chapter 152 : Akhir Ujian Keempat
153 Chapter 153 : Meninggalkan Kota San Minerva
154 Chapter 154 : Suasana Yang Sama
155 Chapter 155 : Persiapan Turnamen dan Festival Akademi
156 Chapter 156 : Format Turnamen
157 Chapter 157 : Kualifikasi Turnamen Akademi
158 Chapter 158 : Sebuah Keyakinan
159 Chapter 159 : Turnamen Akademi
160 Chapter 160 : Turnamen Akademi, Vyn vs Noa
161 Chapter 161 : Tidak Akan Ada Yang Berubah
162 Chapter 162 : Babak 8 Besar Turnamen Akademi
163 Chapter 163 : 8 Besar Turnamen Akademi, Chloe vs Nadine
164 Chapter 164 : Peluru Pemantul dan Peluru Penghancur (END)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula
2
Chapter 2 : Perjalanan Menuju Ibukota
3
Chapter 3 : Ibukota San Estella
4
Chapter 4 : San Fulgen Akademiya
5
Chapter 5 : Pembukaan Ujian Masuk Akademi
6
Chapter 6 : Ujian Masuk Tahap Pertama
7
Chapter 7 : Setelah Ujian Pertama
8
Chapter 8 : Hasil Ujian Pertama
9
Chapter 9 : Rid dan Pangeran Charles
10
Chapter 10 : Hipotesis Rid
11
Chapter 11 : Sebelum Ujian Kedua
12
Chapter 12 : Ujian Masuk Tahap Kedua
13
Chapter 13 : Pangeran Charles dan Putri Irene
14
Chapter 14 : Hasil Ujian Kedua
15
Chapter 15 : Setelah Ujian Kedua
16
Chapter 16 : Manipulasi Sihir dan Mana
17
Chapter 17 : Ujian Masuk Tahap Ketiga
18
Chapter 18 : Forging Magic
19
Chapter 19 : Ujian Tahap Ketiga, Noa vs Alfred
20
Chapter 20 : Wind Ballista
21
Chapter 21 : Kontrak dengan Senjata
22
Chapter 22 : Magic Martial Arts
23
Chapter 23 : Protes Javier
24
Chapter 24 : Hal Tersembunyi di Ujian Ketiga
25
Chapter 25 : Ujian Tahap Ketiga, Chloe vs Emily
26
Chapter 26 : Ujian Tahap Ketiga, Irene vs Jeremy
27
Chapter 27 : Freezing Air Slash
28
Chapter 28 : Kemenangan
29
Chapter 29 : Tekad Chloe
30
Chapter 30 : Fire Piercing Arrow
31
Chapter 31 : Putri Es
32
Chapter 32 : Putri Chloe dan Putri Irene
33
Chapter 33 : Penantian
34
Chapter 34 : Ujian Tahap Ketiga, Rid vs Javier
35
Chapter 35 : Sihir Peningkatan
36
Chapter 36 : Cluster Flame Ball
37
Chapter 37 : Sesuatu Yang Aneh
38
Chapter 38 : Sebuah Rumor
39
Chapter 39 : Sihir Tingkat Tinggi
40
Chapter 40 : Waktu Bermain Habis
41
Chapter 41 : Flame Slayer Slash
42
Chapter 42 : Akhir Pertandingan
43
Chapter 43 : Berakhirnya Ujian Tahap Ketiga
44
Chapter 44 : Laporan Tentang Javier
45
Chapter 45 : Percakapan Antar Saudari
46
Chapter 46 : Sebuah Tugas Baru
47
Chapter 47 : Peserta Yang Lolos Ujian
48
Chapter 48 : Berakhirnya Ujian Masuk Akademi
49
Chapter 49 : Peringatan Javier
50
Chapter 50 : Asrama Murid
51
Chapter 51 : Penunjukan Wali Kelas
52
Chapter 52 : Dua Pangeran
53
Chapter 53 : Berkeliling Di Sekitar Akademi
54
Chapter 54 : Alasan Sebenarnya
55
Chapter 55 : Penyambutan Murid Baru
56
Chapter 56 : Hari Pertama Di Akademi
57
Chapter 57 : Peraturan Dan Ketentuan Akademi
58
Chapter 58 : Sistem Poin
59
Chapter 59 : Gedung-Gedung Akademi
60
Chapter 60 : Kedua Putri Duke
61
Chapter 61 : Pertandingan Harian Pertama
62
Chapter 62 : Sihir Penyembuhan
63
Chapter 63 : Pertandingan Harian, Charles vs Noa
64
Chapter 64 : Benturan Air Dan Angin
65
Chapter 65 : Badai Melawan Ombak
66
Chapter 66 : Kabar Mengejutkan
67
Chapter 67 : Sihir Elemen Dasar
68
Chapter 68 : Malaikat Dan Iblis
69
Chapter 69 : Kerajaan Yang Hancur, Framtida
70
Chapter 70 : Pangeran Charles Dan Putri Amelia
71
Chapter 71 : Rahasia Rid
72
Chapter 72 : Tempat Latihan Tahun Pertama
73
Chapter 73 : Tarian Pedang Salju
74
Chapter 74 : Rid Dan Putri Irene
75
Chapter 75 : Pertandingan Harian, Rid vs Charles
76
Chapter 76 : Aqua Longsword
77
Chapter 77 : Aqua Slayer Slash
78
Chapter 78 : Auman Naga
79
Chapter 79 : Ketua Elevrad, Vyn Laterza
80
Chapter 80 : Murid Tahun Keempat
81
Chapter 81 : Nona Sekretaris Elevrad
82
Chapter 82 : Kepercayaan Diri
83
Chapter 83 : Janji Pertemuan
84
Chapter 84 : Lamaran Palsu Putri Irene
85
Chapter 85 : Kerja Sama Antara Rid Dan Putri Irene
86
Chapter 86 : Impian Yang Konyol
87
Chapter 87 : Perpustakaan Akademi
88
Chapter 88 : Sebuah Surat
89
Chapter 89 : Keributan Di Perpustakaan
90
Chapter 90 : Masa Lalu Leandra
91
Chapter 91 : Surat Untuk Noa
92
Chapter 92 : Hari Libur Di Akademi
93
Chapter 93 : Kekasih Putri Es
94
Chapter 94 : Taruhan Antara Putri Duke
95
Chapter 95 : Putri Mawar
96
Chapter 96 : Pertandingan Harian, Rid vs Putri Amelia
97
Chapter 97 : Garden of Roses
98
Chapter 98 : Hell of Roses
99
Chapter 99 : Kunjungan Pertama
100
Chapter 100 : Pertemuan Rahasia
101
Chapter 101 : Kapasitas Mana
102
Chapter 102 : Informasi Untuk Duke
103
Chapter 103 : Persiapan Ujian Pertama
104
Chapter 104 : Ujian Pertama Tahun Pertama
105
Chapter 105 : Tingkat Kesulitan Ujian Pertama
106
Chapter 106 : Akhir Ujian Pertama
107
Chapter 107 : Sebuah Julukan
108
Chapter 108 : Murid Terkuat Akademi
109
Chapter 109 : Gedung Staf dan Pengajar
110
Chapter 110 : Mantan Bangsawan
111
Chapter 111 : Tekanan Aura
112
Chapter 112 : Kemungkinan-Kemungkinan Lainnya
113
Chapter 113 : Frost Wolf
114
Chapter 114 : Tempat Latihan Khusus
115
Chapter 115 : Primadona Akademi
116
Chapter 116 : Persiapan Ujian Kedua
117
Chapter 117 : Ujian Kedua Tahun Pertama
118
Chapter 118 : Noa & Irene vs Chloe & Mauro
119
Chapter 119 : Pasangan Terkuat Ujian Kedua
120
Chapter 120 : Kotaro & Lily vs Ray & Leandra
121
Chapter 121 : Orang Yang Penuh Dengan Rahasia
122
Chapter 122 : Noa & Irene vs Rid & Julie
123
Chapter 123 : Teknik Rahasia Keluarga
124
Chapter 124 : Akhir Pertandingan Rid vs Irene
125
Chapter 125 : Akhir Ujian Kedua
126
Chapter 126 : Pesan Kepada Ibunda
127
Chapter 127 : Perayaan Tahun Baru di Akademi
128
Chapter 128 : Bergabung Dengan Elevrad
129
Chapter 129 : Anggota Resmi Elevrad
130
Chapter 130 : Orang Yang Harus Diwaspadai
131
Chapter 131 : Ujian Ketiga Tahun Pertama
132
Chapter 132 : Serigala Api
133
Chapter 133 : Artifact Sihir Penciptaan
134
Chapter 134 : Akhir Ujian Ketiga
135
Chapter 135 : Konten Ujian
136
Chapter 136 : Wajah Yang Sama
137
Chapter 137 : Hal Yang Beruntung
138
Chapter 138 : Surat Untuk Putri Amelia
139
Chapter 139 : Persiapan Ujian Keempat
140
Chapter 140 : Kota San Minerva
141
Chapter 141 : Kediaman Duke San Minerva
142
Chapter 142 : Berkeliling Kota San Minerva
143
Chapter 143 : Tempat Latihan Prajurit Duke San Minerva
144
Chapter 144 : Ujian Keempat Tahun Pertama
145
Chapter 145 : Sebuah Firasat
146
Chapter 146 : Komandan Pasukan Silver Peacock
147
Chapter 147 : Silver Magic
148
Chapter 148 : Ujian Di Alam Liar
149
Chapter 149 : Bekerja Sama Di Ujian
150
Chapter 150 : Rasa Hormat Rid
151
Chapter 151 : Rencana Yang Kejam
152
Chapter 152 : Akhir Ujian Keempat
153
Chapter 153 : Meninggalkan Kota San Minerva
154
Chapter 154 : Suasana Yang Sama
155
Chapter 155 : Persiapan Turnamen dan Festival Akademi
156
Chapter 156 : Format Turnamen
157
Chapter 157 : Kualifikasi Turnamen Akademi
158
Chapter 158 : Sebuah Keyakinan
159
Chapter 159 : Turnamen Akademi
160
Chapter 160 : Turnamen Akademi, Vyn vs Noa
161
Chapter 161 : Tidak Akan Ada Yang Berubah
162
Chapter 162 : Babak 8 Besar Turnamen Akademi
163
Chapter 163 : 8 Besar Turnamen Akademi, Chloe vs Nadine
164
Chapter 164 : Peluru Pemantul dan Peluru Penghancur (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!