Karina dan Arman kini telah resmi bercerai, Meski ia sudah mendapatkan uang bulan dari Arman untuk putri mereka yang di tetapkan oleh pengadilan, Karina harus memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini, ia harus bekerja untuk menghasilkan uang sebagai seorang single parent.
Karina duduk di teras rumah memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya, tiba-tiba sebuah Taxi berhenti di depan rumah Karina, Karina pun melihat dan menunggu dengan tanya siapa yang datang ke rumah nya.
Saat Orang itu turun, Karina terkejut saat ia melihat Ayah dan Ibu nya datang. Karina antara senang dan juga takut, karena Ia memang sengaja tidak memberitahu orang tua nya tentang masalah dengan Arman, karena ia tak ingin membuat orang tua nya ke pikiran, Apa lagi usia mereka sudah tidak muda.
Kedatangan Ibu dan Bapak nya tentu saja Membuat Karina berfikir, Apakah orang tua nya tahu tentang perceraian nya, atau Arman yang memberitahu mereka.
"Ibu, Bapak kok datang ga bilang-bilang, kan bisa Karina jemput." Karina mencium puncak tangan orang tua nya.
"Gak mau ganggu kamu, lagian banyak taxi kok dimana-mana."Balas Pak Anwar.
"Iya, Sisi dimana?." Tanya Bu Ningsi juga.
"Ada Bu di dalam, Ayo masuk Bu, Pak." Ajak Karina.
"Nenek.." Panggil Sisi dengan senang dan Antusias nya, berlari ke arah nenek dan kakek nya dan memeluk nya, Karina tersenyum melihat nya.
"Sedang apa Sayang? ."
"menggambar."
Tiba-tiba saja Arman datang membuat Karina begitu terkejut. Kedua mata Karina membulat besar menatap Arman dengan kesal, seolah bertanya kenapa pria itu bisa berada disini, apa lagi pas dengan kondisi ayah dan ibu yang datang juga.
"Papa." Sisi kini beralih memeluk Arman yang datang.
"Hi sayang." Balas Arman mengecup pipi putri nya.
Arman masuk dan menatap Karina dengan sendu nya, sembari ia mengendong Sisi di tangan nya.
"Arman."
"Pak, Buk." Arman mencium punggung tangan ibu nya dengan sopan nya.
"Baru pulang kerja Nak?." Tanya Bu Ningsi.
"Iya Buk, Kenapa ga bilang lebih dulu mau datang buk, Pak, Kan bisa Arman jemput."Ucap Arman.
"Gak Apa-apa, Kalian kan pasti sibuk, Makanya Ibu sama Bapak ga mau repotkan kalian." Ucap Bu Ningsi tersenyum menatap anak dan menantu nya.
Karina pun tampak diam saja, sebenarnya ingin ia bertanya pada Arman untuk apa dia kemari dan bersikap seolah-olah tidak ada masalah apa pun di antara mereka. Namun setelah nya itu perkataan ayah nya membuat ia mengerti untuk apa Arman disini.
"Pasti karena Ibu telfon sudah mau sampai di rumah makanya kamu jadi pulang cepat ya, biasa kan kata Karina kamu selalu lembur."Ucap pak Anwar.
Anwar tersenyum ragu dan mengangguk. lalu menatap Karina yang saat itu juga menatap nya.
"Masuk Dulu Pak, Bu ke kamar untuk taruh barang-barang."Ucap Karina. Pak Anwar dan istri ny pun mengiyakan lalu berjalan ke kamar. "Ayo kita kekamar nenek sisi."Ajak Bu Ningsi.
Setelah nya Karina memegangi tangan Arman untuk keluar dari rumah.
"Kenapa sih mas kamu disini, Gak usah sok baik mas. mending sekarang Mas Arman pulang saja."Ucap Karina dengan kesal nya.
"Karina, kan ada bapak dan Ibu, izinkan aku menginap disini hari ini Karina, Aku tahu bapak dan Ibu belum tahu tentang perceraian kita, kalau sudah tahu tidak mungkin Ibu dan Bapak masih menghubungi ku."Ucap Arman.
"Gila kamu mas, kita sudah berpisah dan tidak boleh lagi 1 rumah, jangan cari kesempatan Mas, Aku tetap tidak akan pernah menerima mu kembali sebagai suami ku."Ucap Karina.
Tiba-tiba Bu Ningsi keluar menghampiri mereka.
"kok kalian diluar. ibu ada bawa makanan, Ayo kita masuk makan."Ajak Bu Ningsih.
Arman tanpa menolak, ia mengangguk dan masuk ke dalam, Karina yang melihat Arman yang kekeh menghela nafas dengan kesal nya, ia bahkan tak berharap melihat Arman lagi ada disini.
•••
Bantu Like dan Vote nya ya teman-teman, karya ini sedang di ikuti lomba menulis, Mohon dukungan nya untuk tekan 👍 dan ❤️ nya ya.
Makasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments