"Kak, Maafin Mas Arman dan Mama ya. mereka sudah keterlaluan sama kakak."Ucap Nadia yang bertemu dengan Karina di sebuah Cafe.
Karina tidak punya masalah dengan Nadia, Nadia pun wanita yang baik dan juga menyayangi nya sebagai kakak ipar, membuat Karina tidak bisa menolak ketika Nadia menghubungi nya dan mengajak mau bertemu. Namun tak banyak yang bisa Karina jawab, ia pun merasa ingin menangis saat itu, tapi berusaha untuk tenang.
"Mas Arman bilang, Kak Karin udah ajukan surat cerai, kakak yakin mau cerai sama Mas Arman?." tanya Nadia.
"Aku tidak bisa memaafkan kesalahan kakak mu Nadia, itu sudah keterlaluan, lebih baik berpisah, dia bisa bebas melakukan apa pun yang dia ingin kan."Ucap Karina.
"Aku dukung kok apa pun keputusan kak Karin, tapi kita masih keluarga kan kak??" balas Nadia.
"Selalu, kamu selalu baik sama aku Nadia, kamu adik ipar yang baik, aku selalu berharap kamu menemukan suami yang baik dan sayang sama kamu."Ucap Karina dengan tulus. Nadia tersenyum memegangi tangan kakak ipar nya itu.
"Bagaimana keadaan sisi Nadia?." tanya Karina.
"Aku bilang pada nya, Kak Karin pasti akan datang menjemput nya. meski masih kadang nangis, namun sekarang sudah jarang, tapi tetap saja dia selalu merindukan kakak."Ucap Nadia, sembari memperlihatkan rekaman Cctv yang terpasang di kamar sisi, tampak Sisi sedang bermain Boneka di kamar di temani baby sister nya. Karina tersenyum dan tanpa sadar air mata nya pun kembali jatuh.
•••
Dering telefon Arman berbunyi saat ia sedang duduk memikirkan Karina.
"Karina." gumam nya, dengan cepat ia mengangkat telefon dari Karina.
Disisi lain, Karina di temani Kedua sahabat nya yang mendukung nya untuk kuat dan mengajak Arman berbicara.
"Karina, sayang."
"Mas, Besok aku ingin bertemu dengan mu."Ucap Karina.
"Baik lah, baik, dimana, Aku akan datang tepat waktu."ucap Karina.
"Di rumah orang tua mas Arman, jam makan siang." Balas Karina.
"Baik lah Karina, Aku akan datang, Karina Aku Merin..."
Sambungan telefon lansung di matikan Karina setelah ia tahu apa yang ingin di katakan Arman pada nya.
Karina menghela nafas setelah sambungan telefon di matikan.
"Kau harus Kuat Karina."Ucap Intan. Karina menganggukkan kepala nya.
•••
Keesokan hari nya.
Karina berjalan menghampiri Arman yang sudah menunggu nya sejak tadi, meski ia tak mengerti kenapa Karina mengajak nya bertemu di rumah ibu nya, karena reaksi ibu nya pasti tidak lah suka.
Saat Karina baru saja sampai di ambang pintu, Bu Windi sudah menghampiri nya dengan tatapan yang meremehkan.
"Sudah aku kata kan, Kamu tidak akan mampu hidup tanpa Arman."Ucap Bu Windi. Karina tidak perduli dan bersikap biasa saja, Mata nya mencari sosok putri mereka yang tak terlihat.
"Ma, berhenti lah."Ucap Arman.
Nadia yang mendengar kedatangan Karina pun menemui kakak ipar nya itu. ia sudah tahu kedatangan Karina kesini, ia pun hanya berdiri diam mendengar percakapan mereka.
"Karina, kamu sudah datang, Ayo duduk."Arman ingin memegangi tangan Karina, namun Karina menghindar. Arman pun hanya bisa menahan diri nya untuk sabar.
"Mas, aku ingin kita bercerai secara baik-baik dan hak asuh di berikan pada ku, Aku tidak akan melarang mu jika ingin bertemu dengan sisi nanti."Ucap Karina menuturkan maksud pertemuan mereka lansung pada inti nya.
"Karina, aku sudah bilang, aku tidak mau bercerai dengan mu."Ucap Arman.
Karina mengeluarkan sebuah kertas yang berisikan foto Arman dengan Olivia.
"Mungkin ini bisa membuat mas Arman menyetujui nya, Bukan kah citra mas Arman untuk perusahaan dan keluarga besar itu penting."ucap Karina.
Arman terdiam, kini ia tak bisa berkata-kata lagi.
"Karina, kau mengancam ku?, kenapa?, apa tak ada lagi cinta di hati mu untuk ku?." Tanya Arman.
"Tanda tangan disini mas. dan bawa sisi pada ku."Ucap Karina.
"Tidak tahu malu, bisa-bisa kau melakukan ini, jangan pikir kamu bisa melakukan ini seenak kamu ya."Ucap Bu Windi.
"Sudah lah Arman, Tanda tangan saja, lagi pula dia sudah bilang kalian masih bisa bertemu, dia tak lama mengurus sisi, nanti juga dia tidak akan tahan karena tidak punya biaya."Ucap Bu Windi.
"Mama." Sisi berlari menghampiri Karina, Karina dengan senang dan semangat menyambut kedatangan putri nya yang menghampiri nya.
"Mama, Aku kangen Mama."Ibu dan anak itu berpelukan dengan haru, setelah beberapa Minggu sudah mereka terpisahkan.
"Mama juga rindu Sisi."
Bu Windi yang melihat pun kesal dan menyenggol Arman.
"Cepat Arman, Mama muak liat dia disini."Ucap Bu Windi. Sisi menatap nenek nya yang bicara kasar terhadap ibu nya.
"Baiklah." Arman menanda tangani surat cerai itu. Karina pun melihat pria dengan wajah gusar menanda tangani surat itu. Arman lalu bangkit berdiri meninggalkan ruang tamu dengan perasaan kecewa.
Bu Windi pun ikut meninggalkan ruang tamu. Nadia tersenyum melihat Sisi dan Karina saling berpelukan hari melepaskan rindu.
•••
Bantu Like dan Vote nya ya teman-teman, karya ini sedang di ikuti lomba menulis, Mohon dukungan nya untuk tekan 👍 dan ❤️ nya ya.
Makasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Windi
tenang araman g ada karma buatmu kan gitu orang selingkuh biasanya baik baik aja tinggal nyesel minta maaf udh selesai
2023-03-05
0
Kar Genjreng
lama lama ko cuma dikit bab nya
2022-12-07
0