Bakal mansion utama Sean dan Tiffany.
(Rencana Kediaman setelah pernikahan).
Sean berusaha mengejar langkah Tiffany yang tiba lebih dulu ke bakal kediaman mereka, dimana mansion tersebut dirancang dan dibangun 1 tahun yang lalu, dan rencananya akan mereka tempati setelah pernikahan.
Barang-barang gadis tersebut telah berpindah ke sana dan kini Tiffany memaksa untuk mengeluarkan nya.
Bisa dia lihat gadis tersebut begitu masuk ke sana, dengan tangan gemetaran, sambil menangis tanpa henti mem packing seluruh pakaiannya, membuang seluruh kenangan tentang mereka, bahkan tidak mampu menghentikan isakan nya yang keluar dari bibirnya, tubuh nya bergetar dan masih berharap semua hanya mimpi, nyata nya itu realita yang harus dia terima.
Sean berusaha untuk menggapai tangan dan tubuh Tiffany, berharap gadis tersebut menatap nya dan mendengar kan penjelasan nya, tapi Tiffany menganggap dia tidak ada, mengabaikan nya dan membuang pandangannya, memasukkan pakaian miliknya yang dipindahkan sejak tiga kemarin dimana kala itu kebahagiaan menghantam nya, Sean baru selesai melamar nya dan membuat perencanaan hidup bersama.
Mimpi mereka terlalu indah, sampai-sampai Tiffany nyaris lupa, ada Allah SWT yang mengatur semuanya, manusia hanya berencana, tapi yang memberikan garis finish nya hanya Allah SWT, bahkan 1 jam lagi akad nikah pun, bisa jadi berubah menjadi kabar duka, dia lupa istighfar, lupa jika ada Allah maha pengatur segalanya.
Berulang kali gadis tersebut menyeka air matanya, tubuhnya tidak berhenti bergetar sembari dia terisak-isak tanpa henti, gaun pengantin yang menjadi kebanggaan nya telah berganti dengan pakaian biasa, dia berkata pada sang pemilik galeri,
"Hancurkan gaun nya, aku tidak ingin melihat nya"
Apakah dia egois melakukan nya?.
Tiffany pikir gadis manapun akan melakukan hal yang sama atau bahkan lebih histeris dari dirinya.
"Tif.... dengarkan aku..."
Sean mencoba meraih tubuh nya, mencoba menyentuh wajah Tiffany, berharap gadis tersebut melihat nya, tapi Tiffany dengan cepat memundurkan langkahnya, dia menahan tangan nya kearah Sean dan meminta laki-laki tersebut tidak mendekati nya.
"don't touch me, Sean"
Dia berusaha tidak berteriak histeris seperti di galeri, memangkas hatinya yang hancur berkeping-keping,.dia menyentuh dada atas nya sembari menepuk-nepuk dadanya pelan.
"Aku hanya manusia biasa, aku memang tidak sempurna Sean, tapi aku menekan sikap egoisme ku selama bersama kamu, aku tidak pernah menjadi kekasih over protective, tidak mengatur mu, memberikan kamu kebebasan, seluruh perhatian ku jatuh pada mu, dari ujung kaki hingga ujung kepala...."
Tiffany mengentikan kata-kata nya sejenak, mencoba menahan tangis nya, dia menghapus air matanya dengan punggung tangannya.
"semua aku...aku memperhatikan semua nya dan mengurus semuanya tanpa mengeluh, bahkan aku....aku memberikan kamu tempat seperti keinginan kamu, aku bahkan menuruti semua ucapan mu, tapi jika tidur bersama sebelum menikah...aku tidak bisa...."
Lagi Tiffany menghentikan kata-kata nya.
"Satu itu aku tidak bisa memberikan nya, maafkan aku Sean...tapi kenapa? seandainya memang itu prioritas utama mu, aku.... tidak apa-apa kamu melakukan nya dengan orang lain, tapi bukan Jessica"
Yah mungkin Tiffany masih bisa lapang hati, membatalkan pernikahan dengan alasan rasional, Sean bosan dan dia mengubah keinginan nya, tapi jika Sean melakukan itu pada Jessica bayangkan bagaimana hancurnya dia saat ini?!.
"Bagaimana bisa kalian menikam ku dari belakang Sean? andaikan kamu sejak awal berkata tidak mencintai ku dan lebih...."
Tiffany membuang pandangannya, tidak sanggup mengatakan kalimat selanjutnya.
Seandainya dia tahu mereka melakukan Affair dibelakang nya, mungkin dia akan mengikhlaskan nya, dan rencana pernikahan ini tidak akan terjadi.
Semua telah siap, undangan telah disebarkan, dan beberapa Minggu lagi pernikahan....?!.
"Aku khilaf, maafkan aku tiff...aku"
Sean mencoba memajukan langkahnya, berusaha kembali mendekati Tiffany.
"Khilaf?"
Tiffany kembali membalikkan tubuhnya, menatap Sean dengan air mata berlinang.
"Gampang sekali kamu mengatakan nya Sean?"
Bibir nya bergetar, menatap nanar kearah laki-laki yang dia cintai segenap hati sejak SMA itu.
"kalau aku tahu rasanya sesakit ini, seharusnya kita tidak pernah memulai nya Sean"
Ucap Tiffany kemudian, dia menaikkan telapak tangan secara perlahan, mengarah nya kearah laki-laki dihadapan nya tersebut.
"Aku seperti orang bodoh, jatuh cinta pada mu dan jatuh seperti hari ini"
Lagi bahu gadis tersebut bergetar.
"kalau aku tahu kau menghianati aku seperti hari ini dengan Jessica, seharusnya kau tidak meminta ku untuk Jatuh cinta pada mu Sean, seharusnya sejak awal kau memilih dia"
Dia kembali berteriak histeris, menatap Sean dengan jutaan kemarahan.
"aku berharap orang yang aku cintai bukan kamu, aku berharap aku tidak jatuh cinta pada mu hingga sejauh ini"
Dia terus berteriak histeris.
Sean berusaha untuk menggapai tubuhnya, tapi Tiffany langsung histeris, menolak sentuhan laki-laki tersebut dan dia terduduk di lantai sambil menangis histeris.
"Pergi dari hadapan ku, tolong...kau tidak tahu betapa hancur nya hati ku saat ini Sean, tolong pergi dari hadapan ku, aku tidak ingin lagi melihat mu"
Pada akhirnya Tiffany berusaha menahan ke histeris'an nya, duduk dilantai sambil memejamkan bola matanya.
Sean membeku, menatap Tiffany untuk beberapa waktu, tidak berani melanjutkan langkahnya untuk meminta Tiffany mendengarkan nya, dia beranjak dari sana dalam kebisuan dimana Tiffany menggenggam erat telapak tangan sambil menangis didalam diam.
Dia memukul berkali-kali dadanya, melepaskan beban kemarahan yang tidak bisa dia tahan.
"Mommmm..."
Tiba-tiba dia merindukan mommy nya, wanita tersebut merupakan satu-satunya orang yang memang bisa dia percaya setelah Allah SWT.
*****
Andaikan aku tahu jatuh cinta itu menyakitkan, mungkin aku lebih suka membiarkan orang lain yang jatuh cinta pada ku.
Dan Kehilangan Seseorang Tak Pernah Mudah karena Semua Tak Lagi Sama.
Tiffany.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Kugy Narisa
DaH JangAn NAngiS TiffAny....
coWo SeperTi SeAn Ga PAntes D TAngiSi
2023-07-17
0
Wati_esha
Kuat dan bangkitlah Tiffani, jangan biarkan Jesica menertawaimu.
2023-04-28
0
Wati_esha
Tq update nya.
2023-04-28
0