Zelle bersiap membersihkan diri. Dia mengenakan dress yang dibelinya kemaren. Tak lupa pula memoles kan sedikit make up. Zelle sudah belajar dari YouTube kemaren.
" Selamat pagi, Nona. Sarapan sudah siap, silakan dinikmati. Nanti supir yang akan mengantar Nona." Ezra sudah menunggunya.
" Baiklah. Terima kasih." Zelle turun kebawah. Dengan penampilan barunya. Dia terlihat seperti anak SMA. Cantik.
🐯🐯🐯
" Permisi, Nona cantik. umm, Toilet dimana ya?." Tanya seorang gadis, kira-kira seumuran Zelle. Ya, Zelle bertemu dengannya. Gadis itu melihat Zelle dan menghampiri nya dengan mata berbinar.
" Toilet nya tepat di belakang mu." Jawab Zelle dengan senyum lembut.
" Oh, benarkah? astaga, napa aku tidak melihat nya? Terima kasih banyak. By the way, kamu karyawan baru disini ya? boleh aku tahu nama mu?." Audy merasa bahwa Zelle jauh lebih cantik dari pada di poto. Dia langsung menyukainya.
" Ya, saya karyawan baru disini. Nama saya Grizelle Lavota. um, apa kamu tidak jadi ke toilet?." jawab Zelle.
" Izinkan aku memperkenalkan diriku dulu. Aku Audy Dharmendra. Sekarang kita adalah rekan kerja. Senang bertemu dengan mu." Audy menjabat tangan Zelle dengan senyum ramah.
" Baiklah, saya harus kembali bekerja, lain kali kita ngobrol lagi." Pekerjaan Zelle masih menumpuk. Apalagi dia Masih karyawan baru.
" Oh, baiklah. Semoga kamu punya waktu luang nanti. Silakan Nona Zelle." Audy membiarkan Zelle pergi dengan senyum yang tak pernah pudar. Kemudian Audy mengeluarkan Ponselnya untuk menelepon seseorang. "Mom, aku sudah bertemu Zelle Mom. Dia sangat cantik. Aku menyukainya."
***
Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Tapi, Zelle masih sibuk dengan kegiatan nya. Karyawan lain sudah pergi meninggalkan kantor.
Zelle merenggangkan tubuhnya, pekerjaan nya sekarang sudah selesai dan saatnya pulang. Tidak lama kemudian, ponsel Zelle berdering. Zelle sudah tahu siapa peneleponnya. Ezra.
Sebenarnya Zelle sangat malas mengangkatnya. Sekarang tidak ada lagi yang namanya kebebasan. Ezra selalu membututinya. Pergi pulang selalu Ezra.
Zelle teringat ayahnya. Sudah lama dia tak menjenguknya. Bagaimana keadaan nya sekarang?
Zelle memberitahu Ezra bahwa dia sebentar lagi akan datang. Zelle mengemasi barang-barang nya. Lalu pergi.
" Ezra, boleh aku menjenguk ayah ku?." Tanya Zelle
" Tentu saja Nona. Apa mau berangkat sekarang?." Jawab Ezra.
Respon yang diberikan Ezra membuat Zelle terkejut. Dia tidak menyangka Ezra mengiyakannya. " Ya, sekarang kita berangkat. Aku sangat merindukan ayah." Zelle ingin sekali mengucapkan terima kasih pada sang suami. Meskipun tidak pernah melihat wajah nya, ternyata dia sangat baik.
Setelah sampai dirumah sakit, Zelle langsung menuju ke ruang rawat ayahnya. Saat dia memasuki ruangan tersebut, dia kaget, ternyata Liam berada disana. Entah apa yang dikatakan nya pada ayah. Yang Zelle lihat ayahnya sekarang jauh lebih baik dan sering tersenyum.
Selama setengah tahun ayahnya dirawat dirumah sakit, tapi Liam tidak pernah mengunjunginya. Tapi kenapa sekarang malah dia datang? Zelle melihat Liam dengan tatapan jijik.
" Zelle, kenapa kalian tidak datang bersama?" Tanya Jaster. Dia tidak mengetahui kalau mereka sudah bercerai.
" Ayah, Zelle baru pulang kerja." Zelle belum mau mengatakan yang Sebenarnya. Ayahnya mengalami penyakit jantung. Terlalu berisiko untuk memberitahu nya.
" Iya ayah, kebetulan hari ini aku pulang cepet, makanya aku bisa datang lebih dulu." Ucap Liam sambil memegang tangan Zelle.
Sungguh Zelle sangat jijik pada Liam. Dia ingin melepaskan tangannya, namun, Liam mengenggamnya dengan erat.
" Apa kamu mau lihat ayah mu kumat lagi?." Liam berbisik.
Tubuh Zelle membeku mendengar ancaman Liam. Ternyata Liam pintar bersandiwara.
" Sayang, aku kan sudah bilang, jangan terlalu keras berkerja, aku masih sanggup membiayai kebutuhan mu." Kata Liam pada Zelle.
" Benar Zelle, kamu harus menuruti suami mu. Ayah sudah tua. Ayah tidak akan bisa merawatmu lagi. Hargailah Liam nak, hidup lah bahagia bersama nya." Jaster senang melihat hubungan mereka baik-baik saja.
Zelle sangat muak dengan akting Liam. Entah apa yang direncanakan si brengsek ini?
" Ngomong- ngomong ayah, dimana stemple perusahaan? aku sudah mencarinya, tapi gak ketemu." Tiba-tiba Liam mengubah topik pembicaraan.
" Ah, yeah, stemple nya berada di....." Jaster hendak mengatakan nya, tapi Zelle dengan cepat memotongnya.
" Ayah sayang, sepertinya ayah terlalu banyak bicara hari ini. Itu tidak baik untuk ayah. Ayah masih dalam pemulihan. Lain kali saja ya ngobrol nya." Zelle menyeringai ke arah Liam.
Zelle pun melepaskan tangannya dari Liam. Dia berjalan ke ayahnya, dia melihat buah-buahan yang sudah busuk di nakas. Siapa lagi kalau bukan Liam yang membawanya. Zelle mengambil buah-buahan itu dan membuangnya ke tong sampah.
Bersambung......
Note :
Hai pembaca setia😄
Jangan lupa ya,
karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi
Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄
Love You All 🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Aidah Djafar
kurang asem tuh c Liam.. 🤦 mau sabotase perusahaan ayh Zalle ...🤔🤦
jngn sampe ktemu lagi tuh ayhnya Zalle sama Liam 🤔🤦
2023-07-06
4
Jaspit Elmiyanti
semakin seru
2023-06-16
1