🖤🖤🖤
Zelle sedang tidur nyenyak dia merasakan seseorang memeluknya, aroma mint menyeruak menusuk hidungnya.
Dengan tubuh panas yang menempel padanya dan bekas ciuman erotis di sana-sini, diwajah, leher, hingga dikedua bukit kembarnya. Zelle terbangun oleh belaian lembut Brandon.
Zelle ingin menolak namun dia ingat bahwa mereka sudah menikah dan dia berhak atas dirinya.
Brandon mencium lehernya dan Zelle tidak bisa menahan erangan, sambil terus membelai rambutnya. Lampu mati, jadi dia tidak bisa melihat wajah suaminya dengan jelas tapi rambutnya pendek dan lembut.
"Kamu... emmm... suamiku. Kenapa kamu tidak mau menunjukkan wajahmu padaku?"
"Aku tidak ingin membuatmu takut."Brandon menjawab singkat dan fokus membelai pahanya.
Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Sejak dia melakukan nya dengan Zelle itu merupakan pertama kali dalam hidupnya, dia sungguh tertarik padanya. Bahkan ketika dia sedang bekerja, dia tidak bisa tidak merindukan tubuh Zelle.
Brandon berusia dua puluh sembilan tahun dan Zelle adalah wanita pertamanya. Ayolah, tidak ada yang akan percaya itu.
'Dia tidak ingin membuatku takut, haha..." Zelle tertawa.
Sementara Brandon tidak senang mendengar tawa Zelle. Bukankah seharusnya dia fokus untuk bercocok tanam? Tapi kenapa dia malah tertawa?
"Kenapa kamu tertawa? Fokus!" dia sibuk dengan aksinya sementara Zelle malah tertawa!
"Kamu tidak akan pernah membuatku takut bahkan jika kamu sangat jelek sekali pun. Percuma tampan tapi jahat. Orang seperti itu lebih mengerikan" Zelle berbicara tentang Liam, bajingan itu.
Liam memang tampan tapi sayang dia adalah pria brengsek.
Brandon berhenti menciumnya dan menjadi sedikit kecewa. Dia tahu Zelle membandingkannya dengan Liam. Tapi serius? Bagaimana si brengsek itu bisa bersaing dengannya? Selain itu, apa yang mereka lakukan sekarang? Mereka bercocok tanam dan dia masih memikirkan mantannya. Dia pasti bercanda, kan?
Mungkin Brandon harus bekerja lebih keras lagi? Ya! Dia harus membuktikan pada Zelle bahwa dia lebih baik! Jadi, Brandon mulai menciumnya lebih brutal lagi. Tangannya membelai tubuh istrinya, menjilat telinga yang begitu sensitive. Aksinya itu membuat tubuh Zelle bereaksi. Bagus! Ternyata tidak sia-sia usaha Brandon, Zelle pun menggeliat tak tentu arah, erangan demi erangan meluncur begitu saja, dan terjadi lah gempa bumi susulan disepanjang malam itu.
Permainan panas mereka membuat Zelle begitu kelelahan hingga tertidur. Brandon memandanginya dengan senyum puas, dia yakin dia mengalahkan Liam.
Brandon tak habis pikir, bisa-bisanya istrinya malah memikirkan mantannya ditengah kegiatan bercocok tanam mereka, dan lihatlah sekarang, dia tertidur begitu nyenyak, sungguh Brandon ingin sekali menghukum Zelle, tapi mengingat Zelle harus bekerja besok di perusahaan nya, Brandon pun mengalah, membiarkannya lolos malam ini.
***
Keesokan paginya, Zelle menciuma roma bunga yang seakan menarik nya untuk bangun. Dia menarik napas dalam-dalam, semoga saja hari ini kegiatan nya lancar.
Ketika dia bangun dia melihat ke luar jendela, wow, astaga! apa itu ? ada bunga mawar di bawah jendela?
Ternyata suaminya sangat romantic banget. Dia menanam begitu banyak mawar, tapi kenapa warna merah? Benarkah ini? Itu tidak banci kan?
Zelle menarik napas dalam-dalam dan pergi ke kamar mandi membersihkan diri. Saat dia membuka lemari, matanya melotot sempurna, bagaimana tidak, semua brand ternama dan tentunya sangat mahal berjejer rapi di dalam nya. Dior, Valentino dan Burberry... wow, dia tertegun. Boleh kah untuk saat ini dia ingin tetap rendah hati ? kemudian dia mengambil beberapa pakaian yang lebih murah untuk dikenakan. Dia tidak mau temannya nanti atau bahkan orang lain berpikiran yang tidak-tidak, padahal dia baru bekerja. Jika dia memakai pakaian mahal besar kemungkinan orang akan bilang dia memiliki tuyul.
Selain itu, dia tidak ingin berutang terlalu banyak kepada suaminya selama dua tahun menikah. Dia takut dia tidak bisa membayarnya nanti.
Zelle memilih gaun berwarna biru muda dengan motif bunga yang menambah kemolekannya, jangan lupakan kesan mewah nya. Sebenarnya hanya itu yang terlihat lebih sederhana dibandingkan yang lainnya. Kemudian Zelle berbalik ke meja rias. Ada banyak kosmetik di sana, tapi Zelle
tidak pandai memakai make-up. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya memilih lipstik. Bagus, dia puas dengan dirinya sendiri.
Kemudian, dia siap untuk pergi keluar dengan tas bertengger dibahunya.
"Nona, sarapannya sudah siap. Silakan dinikmati dan nanti saya akan meminta sopir untuk mengantar Anda bekerja. Dan saat anda pulang saya yang akan menjemput nya". Ucap Ezra.
"Tidak perlu repot-repot Ezra. Tuan mu sudah membayar pengobatan ayahku. Aku tidak ingin berutang Lebih banyak lagi padanya." Zelle langsung menolak.
Penolakannya yang cepat mengejutkan Ezra. Dia tampak seperti wanita yang baik tapi mengapa mantannya mengkhianatinya?
Meskipun Ezra baru mengenal Zelle, tapi Zelle cukup meninggalkan kesan yang sangat baik padanya. Sekarang, dia berpikir bahwa tuannya sangatlah beruntung memilikinya.
***
Saat ini Zelle sudah berada di Gweneth Group. Dia sangat gugup karena ini pengalaman pertama nya apalagi sekarang dia bekerja di perusahaan besar. Ternyata mimpinya selama ini terwujud.
"Zelle, kamu di sini!" Vela baru saja datang, begitu dia melihat Zelle, dia pun berlari ke arahnya.
Mereka berdua adalah kandidat yang lulus dan dipekerjakan oleh Gweneth Group. Ketika Zelle melihat Vela dia pun merasa bahagia karena bisa bekerja ditempat yang sama. Kemudian mereka pergi ke Departemen Sumber Daya Manusia. Yah, itu lah posisi mereka. Zelle di Departemen Sekretariat dan Vela di Departemen Desain.
Meski terpisah di departemen yang berbeda, untungnya kedua departemen ini berdekatan satu sama lain dilantai yang sama.
Ketika Zelle datang ke Departemen Sekretariat, semua orang berhenti bekerja dan melihat ke arahnya.
"Apakah Anda Nyonya Celina ?" Zelle bertanya dengan sopan.
"Anda pasti pegawai baru, Miss Zelle, kan? Saya Mrs. Celina." Nyonya Celina berjabat tangan dengan Zelle. Dia terlihat sangat cantik, mungkin berusia tiga puluhan. Tidak hanya cantik tapi juga sangat anggun.
"Halo, Nyonya Celina. Saya Grizelle Lavota. Senang bertemu dengan Anda. Saya akan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan ini." Zelle tersenyum.
"Bagus. Ikutlah denganku. Ini tempat dudukmu". Nyonya Celina menunjuk ke sebuah meja.
Meja ini berada di dekat sudut. Tapi Zelle sangat menyukainya karena letaknya di dekat jendela. Kemudian Mrs. Celina memperkenalkan Zelle kepada rekan-rekan lainnya. Belakangan ini Zelle sering haus dan dia pun bertanya kepada wanita yang duduk di sebelahnya."Hai, bisakah kamu memberitahuku di mana ruang teh itu?"
"Tentu, keluar dan belok kiri. Kamu akan melihatnya." dia menjawab dengan antusias.
" Baiklah, terima kasih banyak." Zelle pergi ke ruang teh.
Saat Zelle keluar dengan secangkir teh, dia menabrak seseorang. Ups, air ditangan Zelle pun tumpah mengenai bajunya.
Zelle ingin meminta maaf, dia mendongak melihat wajah orang yang ditabraknya, dia tidak sengaja melakukan nya.
Sungguh sial nasib mu Zelle. Ternyata orang yang dia tabrak adalah mantan suaminya. Padahal hari ini adalah hari pertama dia bekerja disini. Sungguh merusak mood nya pagi ini.
Sejak mereka bertemu, Zelle tidak akan lagi melepaskannya dengan mudah. Sekarang saatnya untuk menendang pantat pria yang tidak setia itu.
'Kita lihat saja!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Febby Fadila
semangat zelle, jangan biarkan mantan melakukan smaux
2023-06-22
1