Mendapatkan pekerjaan

Memang benar ternyata kabar baiknya meredakan kemurungan Zelle. Dia berseri-seri dalam suasana hati yang jauh lebih baik sekarang.

"Bagaimana dengan surat nikah saya?"Zelle ingin melihat seperti apa rupa suaminya.

Tapi sepertinya dia tidak bisa.

Mendengar kata-katanya, Ezra menghentikannya dengan wajah tegas. "Nona, saya khawatir kalau Anda lupa ketentuan kontraknya?"

🐯🐯🐯

Mendengar kata-katanya, Ezra menghentikannya dengan wajah tegas. "Nona, saya khawatir kalau Anda lupa ketentuan kontraknya?"

Zelle merasa sakit hati ketika mendengar perkataan Ezra, tetapi dia segera menguasai dirinya.

'Bagus kalau aku tidak bisa melihat surat nikah. Jika aku memiliki perasaan padanya dalam dua tahun ini sementara dia tidak jatuh cinta padaku, itu akan terlalu memalukan. Jadi sebaiknya aku tidak melihat surat itu. Kami hanya perlu berhubungan badan setiap hari, dan aku masih bisa melakukan apapun yang aku suka'.

"Ezra, aku harus pergi besok." kata Zelle kepada Ezra

"Tidak masalah. Kamu bisa pergi ke manapun yang kamu mau, Nona. Tapi karena lokasi kita agak jauh dari pusat kota. Akan sulit untuk naik taksi atau naik bus. Saya akan memberikan sopir untuk mu. Ini nomor telepon saya. Kalah Anda ingin pulang, hubungi saya dan saya akan meminta sopir untuk menjemput Anda." Ezra mengatur segalanya dengan sangat baik.

"Bisakah tidak terlalu formal Ezra? aku merasa kaku bicara dengan mu" Zelle cemberut dan Ezra melihat nya dengan bibir terangkat.

"Baiklah, nona". Senyum Ezra lembut.

Ketika Zelle berbalik dan siap untuk pergi, Ezra memanggilnya dari belakang,"Nona, bagaimana wawancara kamu hari ini? Apakah kamu mendapatkan pekerjaan nya?"

"Sepertinya tidak Ezra, aku rasa aku tidak akan mendapatkan pekerjaan itu. Jadi, aku akan terus mencari pekerjaan lain besok." Zelle melihat Brandon menggelengkan kepalanya. Tidak ada kesempatan baginya untuk mendapatkan pekerjaan itu!

"Tidak apa-apa Nona, kamu bisa meluangkan waktu, aku akan tetap mendukung mu." Ezra tidak mengerti. Kenapa dia masih mau bekerja padahal dia sudah punya suami yang kaya?

"Terima kasih, Ezra. Aku akan kembali ke kamarku sekarang. Kamu bisa meneleponku kalau butuh sesuatu." Lalu, Zelle naik ke atas. Suasana hatinya sekarang sedang buruk.

Zelle tidak berharap dia bisa mendapatkan pekerjaan itu. Dia merasa sial bertemu Brandon di sana. Padahal, dia benar-benar ingin bekerja Gweneth Group. Tapi seperti nya Brandon adalah seorang manajer. tebak Zelle.

Ada hal yang lebih buruk lagi dari itu, yaitu dia bercerai! Nah, karena Liam benar-benar pria brengsek, Zelle memutuskan untuk membiarkannya pergi dan melanjutkan hidup. Tapi kemudian dia menikah lagi! Dia bahkan tidak tahu siapa suaminya dan seperti apa wujudnya. Ya ampun, Zelle bertanya-tanya apakah dia benar-benar membuat keputusan yang tepat. Seperti gadis-gadis lain, dia selalu bermimpi untuk mengadakan pernikahan yang megah dan menikah dengan kekasihnya dengan gaun pengantin yang indah. Tapi sekarang, itu hanya mimpi.

Sebelum dia menyadarinya, dia tertidur dan dibangunkan oleh deringan ponsel. Yah, dia tidak ingin mengangkatnya, tapi telepon itu terus saja berdering seperti neraka. Dia tidak punya pilihan lain selain mengangkatnya.

Zelle melihat itu adalah nomor yang tidak dikenal. Sebuah suara lembut berbicara dari telepon.

"Halo. Apakah ini Nona Zelle?"

"Ya, ini saya. Ada yang bisa saya bantu?" Mendengar suara yang begitu menyenangkan, kemarahan Zelle pun berkurang.

"Ya, Miss Zelle. Saya dari Gweneth Group. Apakah Anda ada wawancara di perusahaan kami pagi ini, kan?"

"Ya, ya, memang." Zelle mengangguk.

"Saya dengan hormat memberi tahu Anda bahwa kami senang Anda bekerja GwenethGroup. Anda bisa datang ke perusahaan besok." Sepotong kabar baik telah disampaikan sepenuhnya.

"Benarkah?" Zelle menaikkan suaranya Dan langsung duduk dari baringan nya. Dia akan bekerja di Gweneth Group!.

"Y... ya, Nona Zelle. Itu benar."Dia tampaknya kaget juga dengan suara Zelle.

"Fantastis! Saya pasti akan kesana besok.

Terima kasih banyak." Zelle menutup telepon. Dia sangat bersemangat hari ini sampai melompat-limpat di tempat tidur. Semua pikiran buruk nya menghilang begitu saja.

Dia begitu bahagia dengan kabar itu. Sehingga dia terus terkikik sepanjang hari itu. Sementara Ezra menatapnya dengan mata khawatir.

Apakah Zelle menjadi gila? Jika dia beneran gila, Maka ini akan akan menjadi berita buruk bagi tuannya.

Akhirnya, dia memutuskan untuk bertanya, "Apa yang terjadi? Nona, kamu terlihat... aneh..."

Zelle tersenyum bahagia, "Ezra! Aku berhasil! Aku mendapat pekerjaan dan akan datang ke Gweneth Group besok."

Jadi itu alasannya ternyata. Ezra sama sekali tidak terkejut. Sebaliknya, dia tersenyum dan berkata dengan santai, "Itu bagus untukmu, Nona. Aku ikut senang untukmu."

Ini lebih dari bagus! Ini sangat luar biasa! Dia mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan dan dia bisa menghasilkan uang untuk menghidupi ayahnya. Zelle merasa telah membuat kemajuan besar dalam hidupnya.

Zelle bermimpi indah malam itu dan tertawa dalam tidurnya, yang membuat Brandon kebingungan saat melihat nya.

Hari ini, Sebenarnya Brandon ingin mengadakan pertemuan sampai tengah malam. Dia berencana untuk bermalam di kantor seperti biasa. Tapi kemudian dia ingat bahwa dia sudah menikah dan ada istri nya menunggunya di rumah.

Dengan cahaya bulan dari jendela, Brandon menatap Zelle. Dia adalah seorang gadis cantik dengan kulit putih dan bulu mata yang panjang.

Brandon terpesona oleh pesonanya, Brandon menundukkan kepalanya dan meninggalkan ciuman lembut di wajah Zelle.

Setelah mandi, dia tidak bisa lagi menahan keinginannya. Dia melepas handuk mandinya dan pergi merangkak pada wanita mungil ditempat tidur.

Bersambung.....

Note :

Hai pembaca setia😄

Jangan lupa ya,

karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi

Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄

Love You All 🤍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***