Mandi

Zelle memeriksanya, Ponselnya, KTP, dan beberapa lembar uang, semuanya masih lengkap.

"Terima kasih. Saya akhirnya mendapatkan semua barang ini. " Zelle sangat berterima kasih.

Tapi tunggu, sepertinya ada yang aneh, tiba- tiba Zelle teringat akan sesuatu, kenapa dia tidak menanyakannya tadi. Dasar Zelle pikun.

🐯🐯🐯

Zelle sedang duduk di sofa dan menunggu Ezra.

Ezra meletakkan kontrak di ruang kerja, dia kembali ke Zelle. "Miss Zelle, saya akan menunjukkan kamar anda sekarang."

"Baklah. By the way, siapa nama tuanmu? Dia akan menjadi suamiku. Dan aku bahkan tidak tahu namanya." tanya Zelle, mengikuti Ezra.

Ezra berhenti tiba-tiba sehingga Zelle hampir saja menabraknya.

"Aduh." Zelle tidak menyangka kalau Ezra akan berhenti di depannya.

"Saya minta maaf, Nona Zelle. Untuk menghindari masalah yang akan terjadi dalam pernikahan kontrak ini, maka anda tidak akan diberitahu nama tuan dalam pernikahan dua tahun ini. Dan kalian berdua tidak akan terikat emosional setelah perceraian nanti", kata Ezra kepada Zelle.

Zelle mengangguk setuju. Dia berpikir bahwa suaminya itu sangat bijaksana. Sebenarnya, Zelle juga tidak ingin tahu siapa dia. Pria itu bahkan tidak ingin melihat wajahnya. Mungkin dia malu menampakkan wajah jeleknya itu.

Karena Zelle tidak keberatan, Ezra juga tidak mengatakan apa-apa. Dia memberitahu Zelle kamarnya, dan kemudian dia pergi.

Ruangan itu sangat luas dengan tempat tidur king size di tengah dan beberapa dekorasi hitam putih di sekelilingnya. Zelle menduga ini mungkin kamar tidur untuk seorang pria.

Zelle kelelahan dalam dua hari ini dan segera berbaring di tempat tidur setelah Ezra keluar.

Dia melepas sepatunya dan tertidur tanpa menyadari bahwa dia masih mengenakan gaun robek itu.

Zelle tidur sangat nyenyak. Saat dia bangun, terlihat dari celah jendela ternyata hari sudah gelap.

Zelle sangat enggan meninggalkan kasur empuk nya, tetapi perut nya sudah bersorak ria minta diisi, karena dia belum makan hari ini.

Jadi dia harus bangun dan menyalakan lampu. Dia sendirian di sini dan sangat sunyi. Zelle melihat ponselnya, ternyata sudah jam 8 malam.

Zelle keluar menuju dapur mencari sesuatu buat dimakan. Saat melewati ruang tamu ternyata sangat gelap. Dia tidak tahu di mana harus menyalakan lampu, dan terpaksa lah harus menggunakan senter hpnya. Zelle berjalan berkeliling menyusuri kegelapan dengan cahaya seadanya tapi tidak juga menemukan dapur.

Tiba-tiba lampu menyala, membuat Zelle kaget bukan main. Dia menyipitkan matanya karena cahaya lampu yang begitu kuat.

"Nona Zelle, apakah Anda lapar?" Suara Ezra menghampirinya.

"Ya, aku sangat lapar." Zelle mengakui itu.

"Ada beberapa kue dan susu. Kamu bisa memakannya." Ezra mengeluarkan beberapa makanan dari lemari es dan memberikannya kepada Zelle.

Zelle sangat menghargainya dan langsung menggigitnya. Perut nya memang sudah lapar.

"Nah, Miss Zelle. Pakaian anda sudah ada dalam lemari, jadi anda bisa ganti baju. Dan juga, Miss Zelle sebaiknya anda mandi dulu sebelum tidur." tadi Ezra melihat nya tertidur tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu saat Ezra berniat memanggilnya untuk makan malam, namun, Ezra mengurungkan niatnya melihat Zelle yang terlihat begitu kelelahan. Jika tuannya melihat ini, dia pasti tidak akan tahan dengan Zelle.

Wajah Zelle memerah. Ezra pasti mengira dia adalah gadis yang berantakan. Zelle menundukkan kepalanya dan mengangguk malu.

Setelah mengisi perutnya, Zelle kembali kekamar bergegas untuk mandi. Sudah dua hari ini dia tidak mandi, Zelle sedikit malu pada dirinya terlebih Ezra tadi menyindir nya meski secara halus.