Tapi ketika dia melihat gaunnya yang kotor dan basah kuyup dan teringat terciprat genangan air, dia tahu itu bukan hanya kesalahannya.
"Aku hanya melempar kaleng kosong karena mobil mu ini membuat gaun ku terciprat air itu. Aku tidak bermaksud merusak mobil mu. Disini kamu juga salah, ngapain mengemudi seperti itu? makanya lain kali hati-hati." Ceramah Zelle membela diri.
Kemudian pintu mobil terbuka dan sepatu mengkilap melangkah ke arah nya.
🐯🐯🐯
Melihat pintu mobil terbuka, Zelle pun mundur dan menatap seseorang yang melangkah keluar berjalan menuju ke arahnya.
Tingginya lebih dari enam kaki dan terlihat sangat menakjubkan dengan setelan biru tua. Dia bahkan terlihat jauh lebih tampan dari pada model internasional mana pun yang pernah Zelle lihat. Namun, dia juga tampak dingin dan tidak tersentuh.
Brandon turun dari mobilnya dan langsung memeriksa goresan pada mobilnya tanpa memperhatikan wanita di hadapan nya. Sebenarnya tidak terlalu parah hanya saja Brandon tidak suka barang nya di rusak apalagi itu mobil mahal keluaran terbaru.
Setelah memeriksa, dia menoleh ke wanita di hadapan nya. "Kau menolak uang ku pagi ini supaya kau bisa membalasku sekarang. Yah, harus ku akui kau memang merencanakan semua ini." Dia menatap Zelle dengan sinis.
Kemarahan Zelle meledak begitu dia mendengarnya. Dia menderita sepanjang hari, dan masih mau bersikap sopan padahal dia adalah korban disini, tetapi pria didepannya malah menganiaya nya dan bahkan menuduhnya merencanakan semua ini.
"Aku merencanakan ini? Bagaimana aku bisa tahu kamu akan membawa mobil dengan kecepatan tinggi? Apakah aku mengenalmu? Mengapa aku merencanakan ini? Kamu sangat luar biasa!" Zelle berteriak dan berbalik. Dia hanya ingin pergi dari sini secepat mungkin.
Mengapa dunia menghukumnya? Bukankah dia sudah cukup menderita?
Sang supir benar-benar kaget saat Zelle memarahi Tuannya itu tanpa rasa takut sedikit pun. Dikota B, semua orang takut pada Brandon dan tidak ada yang berani memarahinya.
Wajah Brandon menjadi gelap. Seumur hidup, belum pernah ada yang berani memarahinya seperti ini. Apalagi seorang wanita. Seharusnya dia marah kan? tetapi yang membuat syok adalah dia tidak melakukannya. Sebaliknya, dia menganggap wanita itu sangat lucu dan imut apalagi saat marah seperti tadi. Sepertinya ada yang salah dengan Brandon?
Brandon menatap punggungnya dan mengingat kembali malam panas yang mereka habiskan kemarin malam. Wanita itu sangat bersemangat. Tapi sekarang dia malah marah-marah. Sayangnya, Brandon merindukan tubuh sintal itu dan buah mangga goleknya.
"Tuan... saya pikir wanita itu..." Sopir itu melihat Brandon diam saja dia pikir sang tuan lagi menahan amarah makanya dia berusaha menjelaskannya agar amarah itu tidak meledak.
"Sudahlah. Ayo pergi." Brandon tersenyum. Sekarang suasana hatinya berubah dari berkabut menjadi cerah secerah sinar bulan purnama.
Saat Brandon masuk ke dalam mobil, dia menelepon temannya Attar Chokri. Dia ingin mengetahui semua tentang Zelle dan meminta bantuan Attar untuk menyelidikinya.
***
Sementara itu, Zelle berjalan tanpa tujuan dan tanpa dia sadari ternyata kakinya membawa nya kerumah sakit.
Zelle sangat khawatir dengan ayahnya. Jadi dia memutuskan untuk menemuinya dan mungkin akan tidur di kursi luar kamar rawat sang ayah.
Zelle mengintip ke dalam kamar, ternyata ayahnya sudah tidur.
Penyakit yang diderita sang ayah menguras keuangan keluarganya. sekarang mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa berharap mendapatkan suatu keajaiban.
Setelah puas melihat ayahnya, Zelle duduk dikursi tunggu. Untung saat ini musim panas, jadi dia tidak perlu khawatir dengan hawa dingin yang akan menusuk kulit nya. Tidak butuh waktu lama bagi Zelle untuk tertidur, dia pun menuju alam mimpinya.
Suara sepatu bertemu keramik yang menimbulkan bunyi yang cukup membuat tidur Zelle terganggu. Sayup- sayup kelopak mata membuka perlahan sambil mengumpulkan nyawanya, terlihat beberapa orang sedang tergesa-gesa menuju ke sebuah ruangan yang lain tak bukan adalah kamar dimana sang ayah dirawat. Zelle belum sepenuhnya sadar, sehingga dia tidak tahu kemana tujuan manusia berjubah putih itu.
'Apa yang sedang terjadi? Mengapa mereka terburu-buru? Zelle duduk dan menggosok matanya. padahal ini masih larut malam. Mungkin ada keadaan darurat dirumah sakit', pikirnya.
Tapi ketika dia melihat dengan jelas, dan dia pun tersentak.
Bersambung........
Note :
Hai pembaca setia😄
Jangan lupa ya,
karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi
Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄
Love You All 🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Aidah Djafar
apakah papahnya Zelle sekarat 🤔
2023-07-05
0
Erma Salma
ceritanya sangat menarik
2023-06-13
1
Nicky Nick
semangat thoor.,
2023-01-20
2