Menjadi Istri Jenderal
"Teeeet"
Bel berbunyi. Pertanda jam pelajaran berakhir.
Celine mahasiswa tingkat 6 berjalan keluar ruangan sambil menenteng tas punggungnya. Gayanya yang *charming* cukup menggoda. Terbukti beberapa mahasiswa langsung menoleh melihat ke arah Celine berjalan.
"Wew....gadis paling cantik dan pintar lewat"
"Benar.....dia cantik sekali!"
"Kamu tidak akan berhasil,,,,,"
"Ya,,,,,dia tidak mudah terpikat,,,,"
"Hebat sekali"
Bisikan-bisikan seperti suara lebah mengelilingi Celine. Terpesonakah? Tentu saja. Selain memiliki body yang seksi, Celine begitu menggemaskan dan cantik. Dia selalu acuh tak acuh. Meski banyak yang terpikat padanya dia tak peduli dan hanya menganggap mereka semua sama. Temannya. Ya tak ada kasus pacaran di diri Celine. Oleh sebab itu dia tak pernah pacaran. Apalagi jatuh cinta.
Dia hidup sebagai anak tunggal. Ayahnya seorang pemimpin perusahaan di bidang transportasi. Ibunya adalah seorang arkeolog. Ibunya tergila-gila dengan sejarah Tiongkok kuno. Wajar jika di rumahnya banyak sekali barang-barang yang berbau Tiongkok kuno, misalnya guci kuno, vas kuno, keramik kuno, gulungan lukisan kuno dan juga buku berlatar Tiongkok kuno. Celine bahkan ikut tertular menyukai cerita-cerita Tiongkok kuno. Meski Celine sendiri tidak terlalu paham juga.
Tiap bulan, selalu ada saja buku yang dibeli ibunya. Alhasil rumah Celine lebih mirip perpustakaan daripada rumah biasa.
Ya, dimana-mana ada buku. Meski rapi dan teratur, tapi.....yah buku dimana-mana.
Hari ini Celine pulang ke rumah lebih awal. Karena dosen pengampu mata kuliahnya sedang cuti melahirkan. Dia mendapati rumah dalam keadaan kosong, seperti biasanya. Ayah dan ibu Celine sering pergi ke luar negeri, setiap kali pergi akan memakan waktu berbulan-bulan. Sudah 3 bulan mereka belum kembali.
'Setiap kali ayah dan ibu terjebak dalam obsesi *pekerjaan* mereka, aku akan terlupakan. Yah beginilah nasibku' pikir Celine miris.
Setelah berganti pakaian santai, dia mengambil mi instan dan mencampurkannya dengan beberapa bahan seperti cabai, bawang putih, bawang merah, dan sawi hijau. Sepuluh menit kemudian mie instan itupun jadi. Celine makan dengan tenang. Dia berpikir. Meski dia hidup bahagia dengan keluarganya tapi mereka jarang berkumpul.
'Sebaiknya aku ke perpustakaan, biasanya tiap bulan ada beberapa buku yang dikirim, lumayan membuang kebosanan' pikir Celine senang.
Celine naik ke lantai 2. Dibukanya pintu dan langsung disambut ruangan serba putih. Ruangan di samping kamarnya yang disulap menjadi perpustakaan pribadi oleh ibunya. Berukuran 4x7m cukup luas untuk menjadi perpustakaan mini. Di pojok ruangan ada sofa malas warna coklat disertai meja berwarna senada. Di tengah-tengah ruangan ada jendela dengan tirai biru. Tak jauh dari pintu masuk ada meja kecil dengan komputer di atasnya.
Celine duduk dan memeriksa kardus kiriman ibunya di sana. Tiap bulan Celine bertugas memasukkan data-data buku-buku baru ke komputer. Buku-buku itu dipilah-pilah berdasarkan genrenya, lalu dilanjutkan memilahnya berdasarkan alfhabet nya.
Celine asyik menekuri kegiatannya hingga tanpa sadar tangannya memegang sebuah novel Tiongkok kuno yang menarik. Judulnya "Menjadi Istri Jenderal". Kertas sampul maupun kertas bahan untuk menulis novel itu tampak sudah mulai menguning. Tapi tulisannya masih jelas dan dapat dibaca. Jelas buku itu dalam perawatan yang bagus. Entah ibunya mendapatkan darimana buku itu.
Tanpa sadar dipisahkannya buku itu secara tersendiri berniat membacanya nanti.
Hari sudah beranjak petang. Entri buku memang sangat mengasyikkan. Celine sampai lupa waktu.
Diregangkannya otot-otot leher dan jari tangannya yang kaku karena terlalu banyak menunduk dan menulis. Perutnya keroncongan. Celine pun berdiri, berniat pergi dari sana.
"Brukkk"
Bunyi sesuatu yang jatuh. Terlihat sebuah buku jatuh dari meja. Diambilnya buku itu.
"Sepertinya menarik" kata Celine.
Tiba-tiba perutnya berbunyi "kruyuuukkk"~~~
"Aku mau mandi dulu, memasak makan malam dan segera setelah itu berurusan dengan mu buku. Hmmmm hari ini ada sawi putih, wortel, brokoli, kentang, buncis, jamur, dan ayam. Ok kita masak sop ayam+perkedel saja" putus Celine senang.
Sambil bersenandung kecil Celine mulai memotong-motong sayur, mencuci, menyiapkan bumbu, menumis dll. Dalam waktu sejam masakannya sudah jadi.
'Wahhh harum sekali. Memang aku cukup handal dalam kegiatan masak memasak hehehehe" Celine berkata sambil tersenyum lebar.
'Celine ingin punya restoran yang besar yang bisa menghasilkan banyak uang' pikirnya dalam.
Setelah makan malam Celine kembali ke kamar. Sambil membawa camilan kesukaannya (keripik kentang, kacang dan minuman), Celine bersiap-siap membaca novel tadi.
"Sepertinya sedikit seram" pikir Celine.
Tak lama diapun hanyut dalam cerita novel itu.
Memang benar novel bergaya Tiongkok kuno. Ceritanya berkisah tentang seorang gadis yang menikah dengan Jenderal Agung yang sekaligus putra mahkota kerajaan. Pada awalnya Jenderal menghargai gadis itu dan pernikahannya. Pernikahan mereka terjadi berkat perjodohan yang diatur mendiang permaisuri Kaisar, yaitu ibunda dari Sang Jenderal.
Setelah menikah sang gadis bersikap sangat sombong. Merasa dicintai dan disayangi Sang Jenderal sehingga bebas berbuat apa saja. Gadis itu bahkan tidak pernah melayani Sang Jenderal dalam hubungan suami istri.
Singkat cerita karena Kaisar (ayah sang Jenderal) wafat, maka Jenderal itupun naik takhta menjadi Kaisar. Kaisar menikah lagi dengan seorang wanita dari daerah kemenangannya. Karena tidak pernah dianggap dan diperhatikan oleh permaisurinya (gadis pada awal cerita) dan hasutan selir kekaisaran yang baru, menyebabkan Kaisar membenci dan mengucilkan permaisurinya. Permaisuri yang sadar berusaha merebut kembali perhatian Kaisar. Sayangnya semua itu sudah terlambat.
Akhirnya permaisuri dihukum gantung sambil membawa liontin giok warna hijau pemberian Kaisar. Dia dituduh menjadi dalang pembunuhan calon anak Kaisar dari Selir. Sedangkan selir kekaisaran ternyata adalah mata-mata yang akhirnya melakukan pemberontakan bersama komplotannya, anak selir itu adalah anak dari komplotannya itu. Dalam pemberontakan itu Kaisar dan seluruh pengikutnya terbunuh. Pada akhirnya kerajaan hancur dan dikuasai oleh selir dan komplotannya. Tamat.
"Aihhh, permaisurinya sangat bodoh sekali, mengapa acuh pada Kaisar dan lalu terang-terangan membenci selir kekaisaran??!! Dasar permaisuri yang bodoh!! Hhhhh,,,Cerita yang sedih ternyata, aku sempat terharu tadi" sambil menguap Celine membalik halaman terakhir.
"Pluk,,,,"
"Ehh ini liontin giok hijau yang diceritakan buku itu? Wah baik sekali pengarang sampai memberi sovenir bagi pembeli bukunya" kata Celine sambil meraih liontin giok itu.
Terlihat di sana sebuah liontin giok hijau yang di dalamnya ada ukiran Phoenix. Warna oranye keemasannya membuat burung Phoenix itu terkesan hidup.
"Waahhhh,,,,,indah sekali,,,,,di dalam liontinnya ada lukisan Phoenix 3D. Pasti yang membuat liontin ini adalah seorang ahli" kata Celine sambil meneliti liontin itu lebih jauh.
"Pyaaaasssshhhhhh"
Tiba-tiba cahaya putih menyilaukan keluar dari dalam liontin itu.
Cahaya itu berpendar dan menyebar menyelimuti tubuh Celine.
Perlahan-lahan cahaya itu membungkus tubuh Celine, membentuk dinding pemisah seolah-olah memisahkan Celine dengan sekitarnya.
"Apa ini,,,,,apa yang terjadi??!!!!!" Teriak Celine ketakutan….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Elok Noviana
fitting
2023-01-01
0
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘
2022-12-08
2
Yeni Karunia
semangat thor
2022-12-07
1