Chen Ming berjalan mendekati tubuh Shi Jin. Memeluk pinggang ramping wanita itu dari belakang.
“Sayang, Ayo kita tidur. Udara di sini terasa sangat dingin. Kau bisa sakit, jika berdiri terlalu lama.” Chen Ming mengecum pundak kanan Shi Jin.
“Chen Ming. Jika aku bukan Shu Qi, namun aku berada di tubuh Shu Qi. Apa kau tetap mencintaiku?” celetuk Shi Jin tiba-tiba.
Chen Ming tersenyum sebelum menjawab, “Aku hanya mencintaimu, Shu Qi. Aku tidak akan pernah mencintai wanita manapun, selain dirimu. Meskipun orang lain itu mirip dengaanmu.” Chen Ming mempererat pelukannya.
Shi Jin diam untuk mencena perkataan Chen Ming. Memejamkan mata untuk menahan buliran air mata yang hampir saja menetes.
Sejak awal seharusnya aku sadar, kalau perhatian dan cinta ini hanya untuk Shu Qi bukan untukmu, Shi Jin. Jangan terlalu banyak bermimpi dan berharap.
“Melamun lagi?” Chen Ming meletakkan kepalanya di pundak kiri Shi Jin. Hingga kepala keduanya saling berjajar.
“Ayo kita tidur.” Shi Jin mengukir senyuman terpaksa.
Chen Ming melepas pelukannya, memutar tubuh Shi Jin aga menghadap ke arah tubuhnya.
“Meskipun nantinya wajahmu tidak secantik sekarang, aku akan tetap mencintaimu.” Chen Ming menarik dagu Shi Jin, mengecup bibir Sh Jin yang terlihat basah dengan mesra.
Shi Jin mengalungkan kedua tangannya di leher jenjang milik Chen Ming. Menikmati setiap momen indah yang kini ia rasakan bersama Chen Ming.
Shu Qi, apa kau akan kembali lagi ke tubuh ini? atau aku akan berada di tubuh ini selamanya? apa masih ada cara agar tubuh kita tertukar kembali. Aku tidak bisa menjalani kebohongan seperti ini terus-menerus. Aku bukan Shu Qi, Aku ingin di anggap sebagai Shi Jin.
Chen Ming terus memejamkan mata, pelukannya di pinggang Shi Jin semangkin ia perkuat. Pria itu tidak ingin ada jarak antara dirinya dan Shi Jin saat ini.
Shu Qi, kau selalu menggodaku sejak dulu. Hanya dengan senyuman, tubuhku selalu saja tergoda.
Bayangan Yang Mulia Raja kembali muncul di dalam pikiran Shi Jin. Raja Thong Zhi, terlihat marah karena melihat sikap Shi Jin saat ini. Dengan cepat, Shi Jin melepas ciuman itu dan mendorong tubuh Chen Ming hingga menjauh dari dirinya.
Chen Ming mundur beberapa centi. Mengerutkan dahi dan menatap wajah Shi Jin dengan penuh tanya.
“Sayang, apa yang terjadi? kenapa kau mendorongku? Chen Ming mencoba untuk merah tangan Shi Jin.
“Ayo kita tdur.” Shi Jin berjalan cepat ke arah tempat tidur. Hatinya di selimuti rasa bersalah saat melihat bayangan Raja yang juga berstatus sebagai suaminya itu.
Kenapa Raja Thong Zhi muncul lagi di dalam ingatanku. Apa ini satu peringatan, kalau aku tidak boleh memanfaatkan tubuh Shu Qi. Tapi, bagaimana caranya agar aku bisa kembali ke kerajaan lagi.
Shi Jin membuka selimut sebelum naik ke atas tepat tidur. Ia memandang wajah Chen Ming sesaat sebelum membaringkan tubuh di atas tempat tidur.
Maafkan aku Chen Ming. Aku tidak tahu harus bebuat apa. Apa kaupercaya, jika aku menceritakan semua yang yang terjadi? Apa kau tetap memperlakukanku seperti ini, jika kau tahu kalau aku bukan Shu Qi.
Chen Ming bejalan pelan mendekati tempat tidur. Hatinya kembali di penuhi ketakutan, kalau Shu Qi kembali seperti dulu lagi. Perlahan Chen Ming duduk di atas tempat tidur, sambil memandang wajah Shi Jin yang sudah memejamkan mata.
“Shu Qi, kau tidak pernah tidur secepat ini. Katakan padaku, apa yang mengganggu pikiranmu.” Chen Ming mengusap lembut rambut Shi Jin.
Perlahan Shi Jin membuka mata. Menatap wajah Chen Ming yang berjarak sangat dekat dengan wajahnya.
“Aku hanya malu. Kau menciumku di tempat yang terbuka seperti itu. Bagaimana kalau ada yang melihat.” Shi Jin belum siap untuk berkata juju. Ia lebih memilih berbohong untuk menutupi semua yang kini ia rasakan.
Chen Ming tersenyum manis, “Apa hanya itu alasannya?” tanya Chen Ming dengan bahagia.
Shi Jin mengangguk cepat, “Maafkan aku.”
Chen Ming tertawa terbahak-bahak. Menyandarkan tubuhnya di sandara tempat tidur.
“Shu Qi, kau sangat menggemaskan. Maafkan aku karena tidak melihat keadaan lebih dulu. Tapi ….”
Chen memandang wajah Shi Jin dengan tatapan penuh arti.
“Di sini hanya ada kita berdua. Apa aku boleh melanjutkannya lagi?” Chen Ming tersenyum untuk menggoda Shi Jin.
“Chen Ming! kau ini.” Shi Jin membalikkan tubuhnya, membelakagi tubuh Chen Ming.
Chen Ming tesenyum dan mengatur posisi tidurnya, “Aku hanya bercanda, sayang. Tidurlah, tubuhmu pasti sangat lelah karena perjalanan tadi siang.” Chen Ming mengusap lembut rambut Shi Jin.
Shi Jn tersenyum dengan bahagia, “Selamat tidur Chen Ming.”
“Selamat tidur, sayang ….” Chen Ming memejamkan matanya.
.
.
Di tengah malam yang sangat sunyi. Hanya terdengar hembusan angin yang ingin menembus masuk dari balik kaca. Chen Ming terbangun dari tidurnya, saat mendengar Shi Jin mengucapkan kata. Perlahan ia membuka matanya, untuk memastikaan apa yang kini ia dengar. Menghidupkan lampu, untuk melihat jelas wajah Shu Qi yang kini ada di sampingnya.
“Yang Mulia Raja, maafkan aku ….”
Buliran air mata menetes di pipi Shu Qi. Matanya masih tepejam. Ia terus saja mengucapkan kata-kata itu.
Chen Ming menepuk pelan pucuk kepalanya, “Apa istriku bemimpi menjadi istri raja lagi.”
Chen Ming menggoyang tubuh Shi Jin untuk membangunkan Shi Jin, “Sayang, ini aku Yang Mulia Raja. Apa kau sangat merindukanku?” Chen Ming berbisik di telinga Shi Jin sambil menahan tawa.
Shi Jin membuka matanya dengan cepat, saat mendengar perkataan Chen Ming. Ia kembali bernapas lega saat melihat wajah Chen Ming yang kini ada di hadapannya.
“Hei, Permaisuri. Apa kau sudah bangun?” ledek Chen Ming lagi.
“Permaisuri?” tanya Shi Jin kaget.
Apa Chen Ming sudah tahu, kalau aku bukan Shu Qi? kenapa dia memanggilku dengan sebutan Permaisuri?
Shi Jin menatap wajah Chen Ming dengan seksama.
“Sayang. Kau menyebut nama Yang Mulia Raja, apa kau bermimpi sedang menjadi Permaisuri?” Chen Ming tahu, dengan wajah bingung Shi Jin saat ini.
“Aku menyebut nama itu?” tanya Shi Jin kembali memastikan.
Chen Ming mengangguk cepat, “Apa kau masih membawa komik itu?”
“Komik? apa itu komik?” Shi Jin menutup mulutnya dengan tangan.
Kenapa aku tidak menggunakan ingatan Shu Qi untuk mengetahui jawabannya. Chen Ming akan curiga dengan pertanyaanku saat ini.
Hati Shi Jin di selimuti rasa khawatir yang sangat besar.
Chen Ming menarik napas dalam, sebelum kembali tidur di samping Shi Jin. Menarik tubuh Shi Jin ke dalam pelukannya.
“Ayo kita tidur. Aku bisa tertawa terus jika mengikuti pekataanmu malam ini.”
Chen Ming menganggap, pertanyaan Shi Jin hanya sebuah lelucon yang sengaja di buat Shu Qi. Ia masih belum menyadari, kalau di dalam tubuh Shu Qi, ada Shi Jin yang lagi kebingungan.
Shi Jin menarik napas lega, saat Chen Ming tidak membahas masalah itu lagi. Ia juga ikut memejamkan mata, melanjutkan tidurnya yang tertunda untuk beberapa saat.
Like ya Readers...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Oi Min
Apa Shi Jin akan jujur?? Apa Chen Ming akan percaya dan bsa mnerima Shi Jin??
2022-02-06
0
Angelliana
kalau aku mah pasti curiga kalau pasangan kita berubah sikap 180 derajat dalam sekejap..
2020-12-06
0
Dhina Ar
kallo dibuat film pasti kereen👍👍👍👍👍
2020-08-27
14