Bab 11

Di dalam kamar.

Chen Ming membuka kotak kecil yang berisi kunci rumah. Ia bahkan belum sempat untuk melihat rumah itu. Hadiah rumah yang ia dapatkan dari perusahaan, masih ia rahasiakan dari Shu Qi dan Dong Ming. Ia menunggu waktu yang tepat untuk memberi tahu soal rumah itu.

Chen Ming tidur di atas sofa sambil memandang langit-langit kamar. Ia meletakkan kunci rumah itu kembali ke dalam kotak dan melempar kotak itu ke atas meja.

“Aku selalu bermimpi. Kalau kita memiliki anak dan tinggal bersama dengan bahagia. Kenapa kau terus mengecewakanku Shu Qi. Apa rasa cintaku belum cukup untuk membuat hidupmu bahagia.”

Chen Ming mulai memejamkan matanya. Namun, pikirannya terus saja dipenuhi dengan kebersamaan Shu Qi dan Ricko. Ia duduk sambil mengacak-acak rambutnya.

“Pria itu. Aku harus memberi pelajaran padanya. Aku harus menemuinya saat ini.”

Chen Ming mengambil kunci mobil dan berjalan meninggalkan kamar. Di depan kamar, Chen Ming bertemu dengan Shi Jin. Shi Jin menunduk takut saat melihat wajah Chen Ming.

Chen Ming tidak ingin mengeluarkan kata. Ia pergi meninggalkan Shi Jin tanpa ingin memandang wajahnya.

Shi Jin menunduk sedih. Buliran air mata kembali menetes membasahi pipinya.

Apa yang terjadi dengan perasaan ini. Kenapa hatiku sangat sakit saat Chen Ming bersikap seperti ini. Apa aku sudah jatuh cinta padanya. Tapi apa perasaan ini milikku? atau perasaan ini milik Shu Qi.

Shi Jin terus memandang punggung Chen Ming yang berlalu pergi meninggalkan rumah. Ia memutar tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar, saat melihat Chen Ming sudah pergi meninggalkan rumah.

“Aku ingin tidur. Tubuhku terasa sangat lelah.”

Shi Jin berjalan ke arah tempat tidur. Kotak kecil yang tergeletak di atas meja, menarik perhatiannya.

“Benda apa itu?” Shi Jin berjalan mendekati meja. Ia duduk di sofa dan mengambil kotak kecil itu. Membukanya perlahan. Shi Jin mengambil kunci rumah yang ada di dalamnya.

“Ini kunci rumah. Tapi ini rumah siapa?”

Shi Jin memasukkan kunci itu ke dalam kotak. Ia tidak ingin mendapat masalah baru lagi. Shi Jin meletakkan kotak itu kembali ke atas meja. Ia berjalan ke arah tempat tidur. Menyibakkan selimut dan naik ke atas tempat tidur. Shi Jin menyelimuti tubuhnya dengan selimut itu. Memejamkan mata untuk tidur dengan tenang.

“Chen Ming. Dimanapun kamu berada. Aku selalu mendoakanmu, agar kau tidak dalam bahaya.”

***

Chen Ming melajukan mobilnya dengan cepat. Sejak awal, ia sudah menyuruh orang untuk menyelidiki keberadaan Ricko. Satu Club malam tempat Ricko bersenang-senang, menjadikan tempat pertemuannya dengan Ricko malam ini.

“Aku harus memberi pelajaran padamu. Beraninya kau menyentuh wanitaku.”

Mobil Chen Ming berhenti di salah satu parkiran mobil. Ia turun dengan cepat. Melirik ke arah pria yang menjadi orang bayarannya. Pria itu membawa Chen Ming masuk ke dalam Club. Ia menunjukkan arah tempat Ricko berada.

Pria itu berhenti di depan pintu ruangan VVIP.

“Pria itu ada di dalam, Tuan. Ia sedang bersenang-senang dengan para wanita.”

“Pria brengsek. Ternyata Shu Qi sudah tertipu dengan sifat manisnya.”

Chen Ming mendorong pintu itu dengan kasar. Ricko berdiri dari duduknya. Ia melihat kehadiran Chen Ming dengan senyuman licik.

“Kalian pergilah. Aku kedatangan tamu.” Ricko mengusir wanita-wanita seksi itu.

“Untuk apa kau ke sini? apa kau igin bersenang-senang denganku? tenang, aku akan berbagi wanita milikku kepadamu, karena kau sudah berbagi Shu Qi denganku.”

Chen Ming masih menahan emosinya saat ini. Ia ingin mengetahui kebenaran yang terjadi.

“Aku tidak terlalu suka berbagi.” Chen Ming duduk di salah satu kursi. Mengambil minuman beralkohol, menuangkannya ke salah satu gelas Kristal yang kosong.

Ricko semangkin tertarik saat melihat Chen Ming minum minuman keras. Ia duduk dengan santai di sofa yang bersebrangan dengan Chen Ming. Mengambil gelas yang sudah berisi minuman.

“Jadi, apa tujuanmu ke sini? di sini hanya tempat untuk bersenang-senang.”

“Aku ke sini hanya ingin menyerahkan Shu Qi padamu. Aku tidak suka wanita bekas pria lain.” Chen Ming meletakan gelas itu kembali ke atas meja. Ia masih menjaga kesadarannya.

“Baiklah. Aku akan menerima Shu Qi dengan senang hati. Aku akan membahagiakan hidupnya, Jangan khawatir.”

Ricko menambah minuman yang ada di gelasnya. Ia meneguk minuman itu dengan penuh semangat. Wajahnya berseri bahagia, saat mendengar tawaran Chen Ming.

“Aku lebih dulu melakukannya. Jangan terlalu bahagia seperti itu.” Chen Ming menyandarkan tubuhnya dengan tenang.

“Ya, aku tahu itu. Aku menjadi pria kedua setelah dirimu. Kau sangat beruntung.” Ricko menambah minumannya lagi.

“Sejak kapan hubungan kalian terjalin?” tanya Chen Ming penuh selidik.

“Kau ingin tahu, Tuan? aku hanya menjadikan Shu Qi untuk bersenang-senang. Dia mengejar-ngejar diriku di kampus. Dia rela melakukan apapun untuk mendapatkan perhatianku.”

Chen Ming mengepal kuat tangannya. Ia masih menahan emosinya untuk mendapatkan hasil malam ini.

“Kapan pertama kali kalian tidur bersama?” tanya Chen Ming dengan raut wajah yang begitu tenang.

Ricko sudah mabuk dan hampir tidak sadarkan diri. Pandangan matanya sudah tidak lagi jelas.

“Kau mau tahu. Kapan kami bersenang-senang. Malam itu. Apa kau ingat wajahku, aku yang mengantar Shu Qi pulang dalam keadaan mabuk. Apa kau tidak menyadari kalau kami baru saja bersenang-senang.” Ricko semangkin hilang kesadaran.

Chen Ming tersenyum tipis. Ia berdiri dan menarik kerah kemeja Ricko.

“Apa kau yakin sudah tidur dengannya malam itu?” Mata Chen Ming berubah tajam.

“Apa yang ingin kau lakukan. Lepaskan aku.” Ricko berontak. Ia tidak suka dengan perlakuan Chen Ming saat ini.

“Kenapa kau bilang kalau kau adalah yang kedua? malam itu, saat kau mengantar Shu Qi pulang ke rumah. Ia masih perawan, dan aku yang menikmatinya lebih dulu.”

Satu pukulan mendarat di pipi kanan Ricko. Chen Ming menarik tubuh Ricko hingga pria itu berdiri dengan sempoyongan.

“Seharusnya sejak awal aku sudah tahu. Kalau kau hanya menjebakku dengan cerita bohongmu itu.”

Satu pukulan lagi mendarat di pipi kiri Ricko. Ricko tidak dapat melawan Chen Ming saat ini. Meskipun hanya bekerja sebagai karyawan di perusahaan, tapi kekuatan Chen Ming untuk memukul selevel dengan tenaga petinju profesional.

“Ini untuk Shu Qi.”

Satu pukulan mendarat di perut Ricko. Chen Ming mendorong tubuh Ricko hingga pria itu terjatuh ke atas sofa. Chen Ming pergi meninggalkan ruangan itu. Ia tersenyum dengan bahagia. Saat mengetahui kebenaran yang kini ia dapat.

“Maafkan aku sayang. Seharusnya aku menyelidiki ini semua. Sebelum memperlakukanmu seperti tadi.”

Chen Ming mempercepat langkah kakinya. Ia meninggalkan club malam itu dengan wajah berseri. Chen Ming ingin segera menemui Shu Qi, istrinya. Wanita yang sangat ia cintai.

Like sebelum lanjut,

Terpopuler

Comments

Hamokitsi Run

Hamokitsi Run

syukurlah Cheng min cerdik... dy pintar ngorek informasi... dlu kn shu qi msh perawan... hemm ketauan boong kamu Ricko

2022-06-08

0

Oi Min

Oi Min

Huft...... Untung Ricko sdah tau kbnarannya.....
Jdi klo sewaktu2 Shu Qi hamil..... Aman lah

2022-02-06

0

➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣

➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣

nah kan Chen Ming nyesel kan udah keburu emosi sih

2021-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Epilog
103 Terima Kasih
104 Pesan Author...
105 S2 Bab 1
106 S2 Bab 2
107 S2 Bab 3
108 S2 Bab 4
109 S2 Bab 5
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Epilog
103
Terima Kasih
104
Pesan Author...
105
S2 Bab 1
106
S2 Bab 2
107
S2 Bab 3
108
S2 Bab 4
109
S2 Bab 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!