Di kantin.
Shi Jin dan Naya duduk berdampingan. Di depan shi Jin ada Ricko yang sejak awal terus memandang wajahnya.
“Seharusnya kalian cari tempat untuk berdua. Jangan merusak pemandangan seperti ini.” Naya protes. Ia tidak ingin menjadi anti nyamuk untuk sepasang kekasih yang kini ada di dekatnya.
“Sayang, apa yang terjadi padamu?” tanya Ricko dengan begitu lembut.
“Maaf , Ricko. Tapi mulai sekarang, kita tidak bisa seperti dulu lagi. Aku ingin mengakhiri hubungan ini.” Shi Jin memalingkan pandangannya dari wajah Ricko.
“Shi Jin, apa yang kau katakan?” tanya Naya kaget. Ia tahu, kalau sejak awal, Shi Jin yang mengejar-ngejar Ricko.
“Apa ada yang salah dari perkataanku? aku sudah menikah dengan Chen Ming. Aku tidak ingin mengkhianati suamiku.” Shi Jin beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Naya dan Ricko.
Ricko memandang tubuh Shu Qi dengan tatapan tajam, “Kau tidak akan bisa pergi dari hidupku dengan begitu mudah , Shu Qi. Kau harus jadi milikku.”
“Ricko, apa yang ingin kau lakukan? jangan lakukan hal buruk pada Shu Qi.” Wajah Naya berubah takut. Ia tahu, bagaimana sikap jahat Ricko.
“Kau tenang saja, Naya. Aku tidak akan menyakiti sahabat terbaikmu itu. Aku hanya ingin membuat dirinya tidak bisa jauh dari hidupku. Shu Qi tidak akan melupakanku secepat ini.” Ricko beranjak dari duduknya untuk mengejar Shu Qi.
***
Shi Jin terus berjalan meninggalkan gedung tinggi itu. Ia melangkah ke arah taman dan duduk di sebuah kursi. Kursi itu terletak di bawah pohon yang rindang. Shi Jin menyandarkan tubuhnya sebelum menarik napas dalam.
“Dalam kerajaan, aku dan Zhu Qui bersahabat. Bagaimana mungkin di dunia ini aku selingkuh dengannya.” Shi Jin semangkin prustasi. Ia membuka tas Shu Qi sambil mencari-cari benda kecil yang selama satu minggu ini ia pelajari.
“Ini dia,” ucap Shi Jin dengan raut wajah bahagia.
Shi Jin mengeluarkan handphone milik Shu Qi. Menekan layar handphone itu untuk mencari nama Chen Ming. Hanya Chen Ming, orang yang ia percaya saat ini.
“Hallo, Chen Ming. Bisakah kau menjemputku pulang?”
[Baiklah, sayang. Aku akan menjemputmu setengah jam lagi. Bisakah kau menungguku sebentar?]
“Baiklah. Aku tunggu di kursi taman. Lokasi ini tidak jauh dari gedung itu.”
[Ok. Aku tahu dimana tempatnya. Jangan kemana-mana. Aku akan segera menjemputmu, setelah menyelesaikan pekerjaan ini.”
Shu Qi memutuskan panggilannya dengan Chen Ming. Ia memasukkan handphone itu ke dalam tas. Ia duduk dengan tenang, sambil menikmati suasana tenang di taman itu.
Beberapa saat kemudian.
Dari kejauhan, Ricko berjalan untuk mendekatinya. Shi Jin melihat kedatangan Ricko, ia hanya menarik napas dalam dengan wajah kesal.
“Untuk apa pria itu mengikutiku hingga ke sini.”
“Sayang ….” Ricko tersenyum manis di hadapan Shi Jin.
“Jangan panggil aku seperti itu. Aku tidak menyukainya.” Shi Jin memalingkan wajahnya dan menyentuh jantungnya yang terasa sakit.
Apa ini. Kenapa aku tidak bisa marah pada pria ini. Tubuh Shu Qi menolakku untuk berkata kasar pada pria ini. Apa Shu Qi sangat mencintai pria ini.
“Shu Qi. Apa kau baik-baik saja. Apa kau sakit? Aku akan mengantarmu ke dokter.” Ricko berlutut dengan satu kaki di tekuk satu. Ia memegang tangan Shi Jin dengan begitu lembut. Memandang wajah Shi Jin denga cinta yang ia miliki.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Shi Jin pelan.
“Aku sangat mengkhawatirkanmu. Jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu.” Ricko meraih tangan Shi Jin untuk mencium tangan itu.
Dengan cepat, Shi Jin melepas genggaman tangan Ricko. Shi Jin beranjak dari duduknya dan menjauh dari tubuh Ricko.
“Jangan lakukan hal itu. Aku sudah bilang, jangan dekati aku lagi. Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi.”
“Shu Qi. Apa kau sudah lupa dengan cinta kita. Kau sangat mencintaiku. Bahkan kau rela melakukan apapun untukku,” teriak Ricko dari kejauhan.
Shi Jin terdiam sejenak.
Apa kau benar-benar sebodoh ini Shu Qi. Kau meninggalkan suami yang mencintaimu hanya untuk pria ini.
“Aku tidak ingin mengingat semuanya. Mulai detik ini jauhi diriku. Aku ingin hidup bahagia dengan suamiku.” Shi Jin menatap wajah Ricko dengan tatapan tajam.
“Tidak! kau tidak mencintai pria itu. Kau hanya mencintaiku Shu Qi. Kau sendiri yang mengatakan hal itu padaku. Bahkan kau mau tidur denganku dengan penuh cinta. Kau jijik dengan pria yang menjadi suamimu itu.” Ricko membalas tatapan tajam Shu Qi.
“Apa kau bilang? kau pernah tidur dengan istriku?”
Entah sudah berapa Chen Ming berdiri di sana. Tapi ia dengar dengan jelas pekataan terakhir Ricko.
“Kau di sini. Bagus kalau kau sudah dengar semuanya. Aku yakin, bentar lagi Shu Qi akan mengandung anakku. Kau harus segera menceraikannya, karena dia akan menikah denganku.” Ricko tersenyum tipis dengan penuh kemenangan.
Shi Jin terdiam tanpa bisa membela diri. Dia tidak bisa mengingat apapun. Ia terus menekan ingatannya untuk mengingat hubungan Shu Qi dengan Ricko. Tapi ia tidak kunjung berhasil.
Apa yang harus aku lakukan. Wanita ini sungguh sangat kotor. Kenapa ia tega melakukan hal seperti itu dengan pria lain.
“Shi Jin, apa yang dikatakan pria ini benar? katakan padaku, kalau semua ini tidak benar. Aku akan lebih percaya dengan perkataanmu dari pada pria ini.” Chen Ming memegang tangan Shu Qi untuk menagih satu penjelasan.
“Dia tidak akan mengakuinya, Chen Ming. Tapi kau bisa lihat dari ekspresi wajahnya.” Ricko terus berusaha memisahkan Chen Ming dan Shu Qi.
Chen Ming tidak lagi bisa menahan emosi. Ia memukul wajah Ricko dengan kuat.
“Jangan pernah muncul di hadapanku lagi. Jangan pernah sentuh Shu Qi untuk selamanya!”
Ricko terjatuh di rumput. Ia menghapus bercak cairan merah di ujung bibirnya. Memandang Chen Ming dan Shu Qi dengan penuh kemenangan.
Meskipun kau tidak mengakuinya. Tapi aku yakin, kalau Chen Ming sudah mempercayai perkataanku. Kau sudah menikah dengan pria itu dan kehilangan malam pertamamu bersamanya. Ini membuatku menjadi mudah untuk menjebakmu Shu Qi. Chen Ming tidak akan pernah menyadari kebohongan yang baru saja aku buat.
Chen Ming menarik tangan Shu Qi, membawanya pergi meninggalkan taman itu. Wajahnya sudah dipenuhi amarah dan kecemburuan. Ia tidak lagi mau mengeluarkan kata untuk Shu Qi saat ini. Chen Ming membuka pintu mobil. Shi Jin masuk dengan wajah ketakutan. Ia juga tidak bisa membela diri Shu Qi saat ini. Shi Jin tidak tahu, apa yang dikatakan Ricko benar atau tidak.
Pria itu adalah pria yang sama saat mengantar kau pulang dalam keadaan mabuk waktu itu. Apa benar kau telah melakukan semua itu padanya, Shu Qi. Kenapa kau tega melakukan hal ini padaku. Aku tulus mencintaimu, tapi kenapa kau mengkhianati perasaanku ini.
Chen Ming melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak memandang wajah Shu Qi selama di perjalanan.
Maafkan aku Chen Ming. Aku bukan pemilik tubuh ini. Jika ini benar diriku. Aku tidak akan melakukan hal memalukan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣
hiks kenapa jadi begini Shu qi.. kamu lebih memilih ricko timbang Chen Ming suamimu sendiri 🤧
2021-12-22
0
Kim Yoona
auh ah gelap..
2020-12-02
0
hani chaq
memangnya chen ming ga bisa bedakan ya...
2020-10-13
0