Dua tahun yang lalu.
Shu Qi berjalan cepat menaiki anak tangga sebuah restoran. Ia terlambat 10 menit dari jadwal kerjanya. Shu Qi berlari ke arah kamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan baju kerja. Shu Qi masih berusia 18 tahun. Ia baru saja tamat SMA. Sejak tamat SMA, kedua orang tuanya tidak mampu untuk membiayai kuliah yang ia impikan.
Shu Qi gadis yang sangat cantik, hidung mancung, tubuh tinggi dengan kulit yang putih. Semua orang yang memandangnya, akan jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya. Sejak kecil, Shu Qi memang hidup dalam kekurangan. Saat berusia 17 tahun, Shu Qi sudah bekerja di restoran ternama yang ada di Jepang. Paras cantik yang ia miliki memudahkan dirinya untuk di terima bekerja. Meskipun ia masih berstatus sebagai pelajar.
Hari ini ia baru saja merayakan kelulusan di sekolah. Semua orang memaksanya untuk berkumpul di pinggiran pantai dan merayakan hari perpisahan. Shu Qi ikut dengan semua temannya untuk bersenang-senang. Tidak di sangka, ia lupa waktu hingga hampir lupa untuk bekerja.
“Shu Qi, apa yang kau lakukan. Kenapa kau tidak segera melayani tamu. Hari ini kita kedatangan tamu penting. Kau bisa melayani mereka dengan baik.” Satu pria paruh baya dengan perut sedikit buncit, dan badan berisi. Kini berdiri di belakang Shu Qi, ia memarahi Shu Qi dengan wajah yang sangat sangar.
“Baik Tuan. Saya akan segera ke sana.” Shu Qi menunduk takut, ia mengambil buku menu dan berjalan sambil menunduk. Hatinya sudah ingin berontak, namun masih ia tahan untuk mendapatkan upah.
Hanya di restoran ini aku bisa mendapat gaji tinggi. Si tua Bangka itu sungguh menyebalkan. Untung saja ia tidak menyadari, kalau aku datang terlambat hari ini.
Shu Qi berjalan ke arah meja yang ada di lantai atas. Lantai atas adalah ruang yang lebih privat. Biasanya, beberapa pembisnis ternama akan memilih ruangan atas untuk satu pertemuan penting. Shu Qi mendatangi meja yang berisi empat orang pria. Salah satu di antaranya adalah Chen Ming.
“Permisi, Tuan. Selamat datang di restoran sakura.” Shu Qi meletakan buku menu di atas meja. Ia tertunduk dalam sambil menunggu pesanan dari para pelanggannya. Satu pulpen dan sebuah note kecil, sudah ia genggam dengan erat.
“Aku ingin pesan, makanan spesial yang ada di restoran ini.” Chen Ming buka suara. Tiga rekan yang menjadi bawahannya itu hanya bisa menunduk diam dan mengikuti perkataan Chen Ming.
“Iya, Nona. Anda sudah mendengarnya. Jadi tidak perlu menunggu kami untuk memilih,” ucap salah satu pria yang duduk di samping Chen Ming.
“Baik, Tuan. Mohon di tunggu.” Shu Qi tersenyum manis. Ia mengambil buku menu itu, dan berjalan pergi meninggalkan meja.
Chen Ming terus memandang kepergian Shu Qi. Hatinya terasa berbeda, saat pertama kali melihat Shu Qi. Tiga pria yang ada di meja itu hanya bisa saling memandang, mereka tidak berani mengganggu Chen Ming.
‘Wanita yang cantik. Ini pertama kalinya aku berjumpa dengan wanita yang berbeda seperti dirinya.
Di dalam dapur, Shu Qi tersenyum licik. Ia kembali memikirkan wajah Chen Ming. Ia tahu, kalau Chen Ming adalah pria muda yang sukses.
“Aku harus mendapatkan pria itu. Ia memiliki banyak uang. Jika menjadi pacarnya, aku akan hidup dengan tenang. Tidak perlu bekerja di tempat ini lagi. Aku harus bisa menarik perhatian pria itu. Wajahnya juga terlihat sangat tampan. Sepertinya ia pria baik.”
Beberapa saat kemudian. Shu Qi kembali naik ke lantai atas, ia membawa beberapa menu yang di pesan oleh Chen Ming. Shu Qi mengukir senyuman manis yang ia miliki. Matanya sesekali melirik Chen Ming untuk menggoda.
Dengan sengaja, Shu Qi menyenggol gelas berisi air putih. Hingga gelas itu tumpah dan membasahi jas milik Chen Ming.
“Maaf, Tuan. Maaf.” Shu Qi menunduk dengan raut wajah takut.
“Tidak apa-apa, ini hanya air. Apa kau bisa mengantarku ke toilet?” tanya Chen Ming dengan lembut.
“Baik, Tuan. Mari ikuti saya.” Shu Qi tersenyum penuh kemenangan. Ia membawa Chen Ming ke arah toilet.
“Di sini, Tuan. Silahkan. Sekali lagi maafkan saya.”
“Jangan khawatir. Aku tidak marah.” Chen Ming tersenyum, dan masuk ke dalam toilet.
Shu Qi kembali memikirkan rencana baru, ia tidak ingin Chen Ming lepas dari genggaman tangannya.
Apa lagi yang harus aku lakukan.
Shu Qi terus berpikir keras, tapi ia tidak menemukan cara untuk merayu Chen Ming. Ia masih berdiri di depan toilet sambil melamun tidak jelas. Chen Ming keluar dari toilet dan tersenyum manis melihat Shu Qi masih ada di depan.
“Apa kau menungguku?” Chen Ming berdiri di depan Shu Qi.
“Tuan, saya merasa bersalah. Bagaimana cara saya meminta maaf pada anda, Tuan?”
Sebenarnya ini hanya masalah kecil. Tapi wanita ini ….
Chen Ming melihat bet nama Shu Qi. Ia melipat kedua tangannya, sebelum mengeluarkan kata.
“Bagaimana kalau bertemu denganku di luar. Kau bisa menemaniku nonton minggu ini.”
Shu Qi terbelalak kaget, ia tidak pernah menyangka, bisa secepat ini mendapat perhatian dari Chen Ming.
“Apa kau tidak mau?” tanya Chen Ming lagi.
“Saya mau, Tuan,” ucap Shu Qi dengan penuh semangat. Ia kembali sadar atas sikapnya saat ini. Shu Qi kembali menunduk untuk menyembunyikan rasa bahagianya saat ini.
“Saya takut di marah oleh kekasih anda, Tuan.”
“Panggil aku Chen Ming, Shu Qi. Tidak akan ada yang marah. Aku tunggu di bioskop yang ada di mall Kuoshi.” Chen Ming memutar tubuhnya, dan pergi meninggalkan Shu Qi.
Shu Qi tersenyum dengan penuh kemenangan, “Tidak ku sangka. Ternyata semudah ini mendapatkan pria kaya. Aku akan menjadikanmu mesin uang.” Shu Qi tersenyum licik.
***
Shu Qi dan Chen Ming bertemu di sebuah mall terbesar yang ada di Jepang, tepatnya di kota Tokyo. Sejak pertemuan pertama itu, Chen Ming telah jatuh cinta pada Shu Qi. Rencana Shu Qi berjalan dengan begitu mulus. Hingga dalam waktu singkat, keduanya sudah berstatus pacaran.
Shu Qi berhasil menjadikan Chen Ming mesin uang. Ia tidak pernah memiliki rasa cinta seperti yang di rasakan oleh Chen Ming. Chen Ming melarang Shu Qi untuk bekerja di restoran itu lagi. Semua keinginan Shu Qi, dikabulkan oleh Chen Ming. Hubungan keduanya berjalan dengan begitu indah selama tiga bulan.
Hingga suatu ketika, Chen Ming di pindah tugaskan ke Jerman. Ia tidak sanggup untuk meninggalkan Shu Qi. Chen Ming sudah cinta mati padanya. Ia ingin menikahi Shu Qi, meskipun ia tahu, kalau Shu Qi baru saja menginjak usia 18 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
mama yuhu
wooww..dlm keseharian..su qie ternyata jahat
wajar kl dia.mendapatkan fakta.kl Chen ming miskin
d luar ekspektasi ya
makanya kelakuan nya jd bar bar
g tau diri..dulunya jg berasal dr kelas bawah🙄🙄🤬
2023-08-27
1
Hamokitsi Run
Shu qi aneh ya.. dy yg jeran Cheng min dy jg yg bunuh dri krn g mau sma Cheng min... syukurlah ktmu shijin
2022-06-08
0
Oi Min
Shu Qi gadis gila ternyata.......g tau diri
2022-02-05
0