Siang hari yang terik, Shu Qi hanya diam di depan sofa yang menghadap ke layar TV. Ia terus memperhatikan TV yang ia sendiri tidak tahu, itu benda apa.
Satu wanita paruh baya, tampak sibuk membersihkan rumah. Shi Jin memperhatikannya dengan seksama. Tanpa berani mengeluarkan kata. Wanita paruh baya itu, terlihat menjauh dari diri Shu Qi. Sudah sering, ia mendapat perlakuan buruk dari Shu Qi, ia tidak ingin terulang lagi.
Shi Jin penasaran dengan wajah takut wanita itu, ia berjalan mendekatinya.
“Siapa anda? Apa anda pelayan di rumah ini?” tanya Shi Jin dengan wajah bingung.
“Iya, Nona. Saya pembantu di rumah ini. Saya bekerja di pagi hari hingga sore. Nona tidak kuliah?” tanya wanita itu pelan.
“Kuliah?” Shi Jin mengulang perkataannya, dengan ekspresi bingung.
“Ya, Nona. Anda selalu kuliah dan pulang larut malam. Anda jarang ada di rumah, ketika siang hari.”
Shi Jin terdiam sejenak. Ia kembali mengingat si pemilik tubuh bernama Shu Qi. Ia tersenyum manis, agar tidak terlihat curiga.
“Aku tidak enak badan. Aku mau ke kamar dulu.” Shi Jin berjalan ke arah kamar. Ia tidak ingin ketahuan, kalau ia bukan pemilik tubuh yang asli.
Wanita paruh baya itu menggeleng bingung. Ia merasa sesuatu yang beda dari sikap Shu Qi hari ini, “Nona, apa yang membuatmu menjadi ramah seperti ini.” Wanita itu kembali melanjutkan pekerjaannya.
Shi Jin adalah permaisuri yang dikenal dengan sifat lembut dan penuh kasih sayang. Ia sangat mencintai Yang Mulia Raja. Sejak ia menikah dengan Yang Mulia Raja, Shi Jin sudah menjadi permaisuri yang sempurna. Ilmu analisis yang ia miliki sering kali mendapat pujian dari istana.
Hari ini ia kembali memanfaatkan ilmu analisis yang ia miliki. Shi Jin memeriksa isi kamar. Ia ingin mengetahui banyak informasi tentang Shu Qi.
Shi Jin duduk di ujung tempat tidur. Memandang sekeliling kamar. Ia memandang foto pernikahan Shu Qi dan Chen Ming di dinding. Ia beranjak dari duduknya dan berjalan mendekatinya.
“Wanita ini yang memiliki tubuh ini. Tapi, di mana dia sekarang?” Shi Jin terlihat bingung, ia berjalan ke arah sofa dan duduk di sana.
Satu bayangan muncul, ia melihat sosok wanita meminum racun dan terjatuh di atas tempat tidur. Napas Shi Jin berubah cepat. Ia kembali mengingat bayangan itu dengan jelas.
“Apa wanita yang bernama Shu Qi ini bunuh diri.” Shi Jin berjalan ke arah tempat tidur, ia berlutut untuk mencari botol racun yang di gunakan Shu Qi. Shi Jin menemukan botol itu di bawah meja, mengambil botol itu. Ia memperhatikan botol itu dengan seksama.
“Ini racun yang ia pakai untuk bunuh diri.” Shi Jin berdiri dan duduk di atas tempat tidur.
“Apa pemilik tubuh ini sudah meninggal? tapi, untuk apa ia bunuh diri?”
Shi Jin tidak menyerah, ia terus mencari semua info yang berhubungan dengan Shu Qi. Membuka lemari baju, hingga ia mengambil satu tas di dalamnya. Shi Jin membongkar isi tas itu dan menemukan satu diary kecil di dalamnya.
Shi Jin adalah Permaisuri dengan kecerdasan yang berada pada level tinggi. Ia bisa membaca ataupun menulis latin. Shu Qi menulis diarynya dengan tulisan huruf kanji. Hal itu memudahkan Shi Jin, dalam penyelidikannya hari ini. Shi Jin duduk di latai dan membaca lembar demi lembar diary itu.
Shi Jin menutup diary itu dengan wajah sedih, “Wanita ini di paksa menikah. Apa pria itu jahat, hingga ia ingin mengakhiri hidupnya?”
Di Kantor
Chen Ming baru saja selesai memarkirkan mobilnya. Ia turun dengan wajah tenang dan sangat santai. Berbeda dengan sifat ramahnya di rumah. Jika di kantor, Chen Ming bersikap dingin dengan rekan kerjanya. Seorang satpam menyambut kedatangan Chen Ming. Meskipun hanya berposisi sebagai manager, tapi Chen Ming merupakan orang kepercayaan pemilik perusahaan.
Perusahaan di bidang IT yang bernama PT. Dirta, yang terletak di Dresden, salah satu kota di Jerman. Karirnya berawal saat ia bekerja di kantor cabang kecil sebagai karyawan biasa, hingga mendapat promosi sebagai Manager. Takdir selalu memihak kepada Chen Ming, hingga ia di utus untuk mengawasi kantor pusat yang ada di Jerman.
Hal itu berbeda dengan Dong Ming, kakak Chen Ming. Dong Ming sejak dulu sudah menetap di Jerman. Ia kuliah dan langsung bekerja. Rumah yang saat ini di tinggali Chen Ming dan Shu Qi adalah milik Dong Ming. Rumah sederhana namun terasa sangat nyaman. Ada banyak furniture mewah di dalamnya. Dong Ming dan Chen Ming sejak dulu menyukai kesederhanaan.
Chen Ming terus berjalan ke arah lift. Beberapa karyawan yang berselisih dengannya terlihat menunduk hormat. Di dalam lift, Chen Ming kembali mengukir senyum. Ia mengingat panggilan sayang yang di ucapkan Shi Jin di rumah.
“Ini pertama kalinya, sejak kita menikah. Aku mendengar kata-kata itu dari bibirmu, Shu Qi.” Chen Ming berjalan keluar lift. Menuju ke arah ruang kerja miliknya.
Satu pria paruh baya baru saja keluar dari ruangannya. Ia memanggil Chen Ming untuk masuk ke dalam ruangan miliknya. Pria paruh baya itu adalah Direktur utama PT. Dirta, sekaligus pemilik sah PT. Dirta.
Dengan langkah cepat, Chen Ming masuk ke ruangan itu. Ia duduk di salah satu kursi, yang berhadapan dengan pria bernama Pak Antoni.
“Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Chen Ming dengan penuh hormat.
“Chen Ming, kamu sudah memberi banyak keuntungan bagi perusahaan. Saya ingin memberi hadiah kecil untukmu.” Pak Antoni mengambil satu kunci dari dalam laci, meja kerjanya. Meletakkan kunci itu di depan Chen Ming dengan penuh senyuman.
“Apa ini, Pak?” Chen Ming memegang kunci itu. Ia tahu, kalau itu adalah sebuah kunci rumah.
“Untukmu. Mulai hari ini, kau sudah bisa menempatinya,” jawab Pak Antoni dengan raut wajah bahagia. Baginya, rumah itu tidak sebanding dengan jasa Chen Ming selama ini. Perusahaan mendapat 300% keuntungan, setelah di pegang oleh Chen Ming.
“Terima kasih, Pak.” Chen Ming tersenyum bahagia, menerima hadiah itu. Di dalam hati, ia kembali ingat dengan Shu Qi.
Selama ini kau menginginkan rumah bukan. Sekarang kita sudah mendapatkan rumah ini, Sayang.
Chen Ming melamun untuk sejenak. Ia kembali ingat, permintaan Shu Qi selama ini. Ia ingin rumah yang lebih bagus dari rumah Dong Ming saat ini. Tapi tabungan Chen Ming, belum cukup membeli rumah yang diinginkan Shu Qi.
“Chen Ming, apa kau memikirkan sesuatu? jika tidak suka dengan desain atau modelnya, katakan saja. Saya akan mengganti dengan yang lebih bagus.”
“Tidak, Pak. Saya sangat bahagia, menerima hadiah ini. Saya hanya kaget, pagi ini bisa mendapat hadiah sebesar ini.” Chen Ming tesenyum bahagia.
“Baiklah, sebaiknya segera persiapkan semua berkas-berkas. Kita akan rapat sebentar lagi.” Pak Antoni melihat jam yang melingkar di tangannya. Memandang wajah Chen Ming dengan penuh harapan.
“Baik, Pak. Saya permisi dulu.” Chen Ming berdiri dari duduknya, membungkuk hormat sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.
Di depan pintu, ia kembali melihat kunci rumah itu dengan raut wajah bahagia, “Aku akan memberi kejutan padamu. Aku yakin, kau akan sangat bahagia.” Chen Ming berjalan ke arah ruangan miliknya. Duduk di kursi hitam besar yang terletak tidak jauh dari jendela. Chen Ming mengambil beberapa berkas, memeriksanya dengan seksama.
Meletakkan kunci rumah itu didalam laci, sebelum pergi menuju ruang rapat. Hari ini ia akan bertemu beberapa investor asing yang akan menghasilkan keuntungan besar bagi PT. Dirta. Ia harus berhasil, menjalin kerja sama dengan beberapa Investor yang ada di ruang rapat nanti.
“Aku akan menaklukan kalian,” ucapnya dengan penuh percaya diri, sebelum masuk ke dalam ruang rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
kirain MC cowo yg jd CEO 😂😂🤣🤣
2022-02-20
4
➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣
oh jadi Shu qi dipaksa menikah dan akhirnya bunuh diri .. karna sering bertengkar sama suaminya ??? entah lah
2021-12-22
0
Cahaya Warna
baru bab 4 lgsg sy ksh favorit, smg tdk mengecewakan
2021-08-08
0