Pagi yang cerah. Matahari sudah menembus masuk ke dalam kamar. Kicauan burung juga terdengar sangat merdu. Embun pagi di rerumputan sudah mengering.
Chen Ming masih tertidur lelap. Ia terbangun saat mendengar teriakan, dari wanita yang sangat ia cintai.
Chen Ming duduk dengan cepat. Ia melihat Shi Jin yang ketakutan, di depan cermin. Chen Ming menghempaskan selimut, dan turun dari tempat tidur. Ia mendekati tubuh Shi Jin.
“Sayang, ada apa? Kenapa kau teriak?” Chen Ming memegang kedua pundak Shi Jin.
“Siapa wanita yang di cermin,” tanya Shi Jin sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Chen Ming memandang cermin, ia tidak melihat siapapun di sana.
“Siapa yang kau maksud?” tanya Chen Ming dengan bingung.
“Wanita itu?” Shi Jin membuka tangannya. Memberanikan diri memandang dirinya di depan cermin.
Chen Ming tersenyum, dan memeluk tubuh Shi Jin dari belakang.
“Itu wajahmu sayang. Kau mengerjaiku sejak tadi malam.”
“Apa yang kau lakukan. Lepaskan!” Berontak Shi Jin. Ia tidak mengijinkan Chen Ming untuk memeluknya.
“Aku tidak ingin melepaskannya. Aku ingin seperti ini setiap hari,” jawab Chen Ming santai.
Shi Jin melepas paksa tangan Chen Ming. Memutar tubuhnya menghadap Chen Ming, “Siapa namamu? dan wajah ini milik siapa?” tanyanya dengan bingung.
“Sayang, aku Chen Ming suamimu. Kau Shu Qi istriku. Apa kau lupa? Sebenarnya, apa yang telah terjadi pada dirimu?” Chen Ming mengerutkan dahinya.
Shu Qi. Pemilik tubuh ini bernama Shu Qi. Sekarang aku ada dimana. Kenapa aku bisa bersama pria yang bernama Chen Ming ini. Dia bilang dia suamiku. Apa dia seorang Raja. Tapi tempat ini tidak seperti istana.
Shi Jin melamun. Ia mencerna semua perkataan Chen Ming.
“Sudahlah. Aku ingin mandi. Hari ini aku akan terlambat lagi.” Chen Ming berjalan ke kamar mandi.
Shi Jin memandang punggung Chen Ming. Ia hanya diam dan kembali mengingat semua yang terjadi.
Apa aku sudah meninggal. Sekarang aku rengkarnasi di jaman ini. Tapi tahun ke berapa ini?
Shi Jin berjalan keluar kamar. Ia berhenti di depan pintu kamar. Memperhatikan sekeliling rumah dengan seksama. Rumah sederhana yang hanya memiliki satu lantai.
Shi Jin berjalan pelan, selangkah demi selangkah. Tiba-tiba perutnya terasa lapar, saat mencium aroma makanan dari ujung ruangan. Ia mengikuti aroma itu, di lihatnya sebuah meja makan. Aneka menu sarapan sudah tersedia di sana. Satu pria sibuk menata isi meja makan.
“Shu Qi, kau sudah bangun? Apa kau tidak kuliah?” Dong Ming menyapa Shi Jin dengan senyuman.
Pemilik tubuh ini bernama Shu Qi. Aku harus terbiasa dengan nama ini.
Shi Jin hanya berdiam diri di situ. Sambil melamun memperhatikan Dong Ming.
“Shu Qi, kemarilah. Ayo kita sarapan. Dimana Chen Ming, apa dia sudah bangun. Dia pasti kesiangan lagikan.” Dong Ming duduk di salah satu kursi. Mengambil nasi goreng dan memakannya dengan lahap.
Shi Jin memegang perutnya lagi. Saat ini, ia benar-benar sangat lapar. Tapi ia takut untuk duduk bersama pria yang tidak ia kenali.
Tiba-tiba, seseorang merangkul pinggangnya. Membawanya berjalan ke arah meja makan, “Ayo kita sarapan sayang.” Chen Ming tersenyum memandang Shi Jin. Ia membukakan kursi untuk Shi Jin duduk.
Shi Jin menatap wajah pria itu dengan seksama. Ia duduk, dan kembali diam menatap wajah Chen Ming dan Dong Ming secara bergantian.
“Jika aku menjadi pemilik perusahaan. Aku sudah memberhentikanmu sejak dulu. Hampir setiap hari kau datang terlambat.” Dong Ming membuka percakapan.
“Kakak, mereka masih membutuhkan ilmu yang aku miliki. Tanpaku, perusahaan itu tidak akan bisa berkembang pesat seperti sekarang,” jawab Chen Ming santai.
Shi Jin hanya diam, mendengarkan keduanya berbicara.
Chen Ming memperhatikan wajah Shi Jin, “Sayang, kau tidak makan?” tanyanya dengan lembut.
“Aku boleh meminta ini?” Shi Jin mengambil buah anggur dan apel. Menunjukkannya di hadapan Chen Ming dengan wajah takut.
Chen Ming dan Dong Ming, saling menatap satu sama lain. Sebelum akhirnya, mereka memandang ke arah Shi Jin.
“Sayang, kau boleh memakannya. Kenapa harus minta ijin.” Chen Ming mengisi piring kosong yang ada di hadapan Shi Jin dengan nasi goreng.
“Makanlah, aku akan mengantarmu ke kampus. Kita pergi bersama hari ini.” Chen Ming melanjutkan sarapannya.
“Kampus?” tanyanya bingung. Ia kembali melirik nasi goreng yang lezat. Perlahan ia mencoba satu sendok nasi goreng.
“Ini sangat lezat. Pelayan istana sangat hebat dalam membuat masakan,” ucap Shi Jin kegirangan.
Dong Ming dan Chen Ming tersedak bersamaan. Mereka mengambil tisu untuk membersihkan mulut. Menatap Shi Jin lagi, dengan tatapan penuh tanya.
Tanpa perduli, Shi Jin menghabiskan nasi goreng itu dengan cepat. Ia tersenyum dengan ceria, saat perutnya sudah terasa kenyang.
“Sayang, apa yang terjadi pada dirimu?” tanya Chen Ming dengan penuh curiga. Ia mulai merasakan perbedaan sikap Shu Qi hari ini.
Sepertinya dia mulai menyadari sikapku saat ini. Aku tidak boleh membuat mereka curiga. Wanita bernama Shu Qi ini, sepertinya istrinya. Dia memanggil wanita ini dengan sebutan sayang. Pria yang di hadapanku, adalah kakaknya.
Shi Jin terdiam. Ia mulai memikirkan cara untuk mengelabuhi Chen Ming dan Dong Ming.
“Sayang, aku baik-baik saja. Aku sedikit tidak enak badan,” jawabnya dengan senyuman.
Chen Ming memegang dahi Shi Jin, “Kau sakit? Istirahatlah. Jangan ke kampus. Aku harus segera berangkat kerja.” Chen Ming beranjak dari duduknya.
“Aku ikut denganmu. Mobilku masih ada di bengkel.” Dong Ming juga berdiri dari duduknya.
“Sayang, aku pergi dulu.” Memberi satu kecupan di pucuk kepala.
Shi Jin hanya diam. Ia memperhatikan Chen Ming dan Dong Ming yang pergi meninggalkan rumah. Matanya lagi-lagi memperhatikan isi rumah itu dengan teliti.
Tempat ini seperti paviliun kecil yang ada di tengah hutan. Tapi di sini terdapat banyak barang-barang aneh.
Shi Jin beranjak dari duduknya. Berjalan perlahan menelusuri lorong rumah yang sempit. Ia keluar dari pintu samping, yang menghubungkan ke taman bunga. Shi Jin tersenyum manis, mendekati bunga-bunga itu. Menghirup bunga dengan penuh penghayatan.
“Apa aku tidak bisa kembali ke istana,” ucapnya dengan wajah sedih.
Shi Jin berjalan ke arah ayunan besi berwarna putih. Ia memperhatikan ayunan itu dengan seksama, “Apa ini, benda ini bisa bergerak. Seperti ayunan pangeran, tapi lebih bagus dan kuat.” Shi Jin duduk di atas ayunan dan menggerakkan ayunan secara perlahan.
“Benda ini sangat unik.”
Shi Jin tersenyum bahagia, menikmati ayunan itu. Ia mulai mengingat nama dan perannya saat ini. Ia tidak ingin celaka lagi, ia harus bisa menjadi pribadi yang tegas. Agar tidak mudah di bodohi orang lain.
“Selir Li Yeon. Apa kau bahagia, sudah berhasil membuatku menderita. Seharusnya sejak awal aku tahu, kalau kebaikanmu palsu. Kau menggunakan cara licik untuk mendapatkan perhatian Yang Mulia Raja.”
Shi Jin mengepal kuat tangannya. Ia kembali membayangkan wajah Selir Li Yeon yang tersenyum penuh kemenangan, saat ia di usir dari istana.
***
Di mobil.
“Kakak, apa kau merasakan perbedaan pada Shu Qi? Sejak kapan ia mau memanggilku dengan sebutan sayang?” Chen Ming masih fokus pada laju mobilnya.
“Ya, aku melihat sesuatu yang aneh pada dirinya. Mungkin karena dia lagi sakit. Sebaiknya kau jangan pulang larut malam. Temani dia. Aku malam ini tidak pulang, karena harus menggantikan Chef Ardin nanti malam.”
“Aku akan pulang lebih cepat.” Chen Ming memberhentikan mobilnya di depan restoran mewah. Dong Ming berprofesi sebagai Chef, di restauran ternama di Jerman.
Dong Ming turun dari mobil, sebelum masuk ia kembali memandang Chen Ming dari depan kaca.
“Ingat, jangan pulang terlambat!”
“Ok, kak.” Chen Ming melajukan mobilnya dengan cepat, meninggalkan Dong Ming yang masih berdiri di tengah jalan.
“Sejak menikah, aku tidak pernah melihat mereka akur seperti ini.”
Dong Ming menggeleng kepala, sebelum masuk ke dalam. Ia tahu, kalau cinta adiknya tidak pernah terbalaskan. Hari ini, untuk pertama kalinya. Ia melihat Chen Ming dan Shu Qi tidak berkelahi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sulati Cus
klu orang jmn old yg terlempar ke jmn now jd lucu soalnya kyk lola gitu😂
2022-11-23
1
➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣
haduh sesuai judul permaisuri modern .. oh iya si Shu qi emang kemana 🤔🤔🤔
2021-12-22
0
guest1052940504
lanjuttt
2021-08-13
0