Bab 3

Pagi yang cerah. Matahari sudah menembus masuk ke dalam kamar. Kicauan burung juga terdengar sangat merdu. Embun pagi di rerumputan sudah mengering.

Chen Ming masih tertidur lelap. Ia terbangun saat mendengar teriakan, dari wanita yang sangat ia cintai.

Chen Ming duduk dengan cepat. Ia melihat Shi Jin yang ketakutan, di depan cermin. Chen Ming menghempaskan selimut, dan turun dari tempat tidur. Ia mendekati tubuh Shi Jin.

“Sayang, ada apa? Kenapa kau teriak?” Chen Ming memegang kedua pundak Shi Jin.

“Siapa wanita yang di cermin,” tanya Shi Jin sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Chen Ming memandang cermin, ia tidak melihat siapapun di sana.

“Siapa yang kau maksud?” tanya Chen Ming dengan bingung.

“Wanita itu?” Shi Jin membuka tangannya. Memberanikan diri memandang dirinya di depan cermin.

Chen Ming tersenyum, dan memeluk tubuh Shi Jin dari belakang.

“Itu wajahmu sayang. Kau mengerjaiku sejak tadi malam.”

“Apa yang kau lakukan. Lepaskan!” Berontak Shi Jin. Ia tidak mengijinkan Chen Ming untuk memeluknya.

“Aku tidak ingin melepaskannya. Aku ingin seperti ini setiap hari,” jawab Chen Ming santai.

Shi Jin melepas paksa tangan Chen Ming. Memutar tubuhnya menghadap Chen Ming, “Siapa namamu? dan wajah ini milik siapa?” tanyanya dengan bingung.

“Sayang, aku Chen Ming suamimu. Kau Shu Qi istriku. Apa kau lupa? Sebenarnya, apa yang telah terjadi pada dirimu?” Chen Ming mengerutkan dahinya.

Shu Qi. Pemilik tubuh ini bernama Shu Qi. Sekarang aku ada dimana. Kenapa aku bisa bersama pria yang bernama Chen Ming ini. Dia bilang dia suamiku. Apa dia seorang Raja. Tapi tempat ini tidak seperti istana.

Shi Jin melamun. Ia mencerna semua perkataan Chen Ming.

“Sudahlah. Aku ingin mandi. Hari ini aku akan terlambat lagi.” Chen Ming berjalan ke kamar mandi.

Shi Jin memandang punggung Chen Ming. Ia hanya diam dan kembali mengingat semua yang terjadi.

Apa aku sudah meninggal. Sekarang aku rengkarnasi di jaman ini. Tapi tahun ke berapa ini?

Shi Jin berjalan keluar kamar. Ia berhenti di depan pintu kamar. Memperhatikan sekeliling rumah dengan seksama. Rumah sederhana yang hanya memiliki satu lantai.

Shi Jin berjalan pelan, selangkah demi selangkah. Tiba-tiba perutnya terasa lapar, saat mencium aroma makanan dari ujung ruangan. Ia mengikuti aroma itu, di lihatnya sebuah meja makan. Aneka menu sarapan sudah tersedia di sana. Satu pria sibuk menata isi meja makan.

“Shu Qi, kau sudah bangun? Apa kau tidak kuliah?” Dong Ming menyapa Shi Jin dengan senyuman.

Pemilik tubuh ini bernama Shu Qi. Aku harus terbiasa dengan nama ini.

Shi Jin hanya berdiam diri di situ. Sambil melamun memperhatikan Dong Ming.

“Shu Qi, kemarilah. Ayo kita sarapan. Dimana Chen Ming, apa dia sudah bangun. Dia pasti kesiangan lagikan.” Dong Ming duduk di salah satu kursi. Mengambil nasi goreng dan memakannya dengan lahap.

Shi Jin memegang perutnya lagi. Saat ini, ia benar-benar sangat lapar. Tapi ia takut untuk duduk bersama pria yang tidak ia kenali.

Tiba-tiba, seseorang merangkul pinggangnya. Membawanya berjalan ke arah meja makan, “Ayo kita sarapan sayang.” Chen Ming tersenyum memandang Shi Jin. Ia membukakan kursi untuk Shi Jin duduk.

Shi Jin menatap wajah pria itu dengan seksama. Ia duduk, dan kembali diam menatap wajah Chen Ming dan Dong Ming secara bergantian.

“Jika aku menjadi pemilik perusahaan. Aku sudah memberhentikanmu sejak dulu. Hampir setiap hari kau datang terlambat.” Dong Ming membuka percakapan.

“Kakak, mereka masih membutuhkan ilmu yang aku miliki. Tanpaku, perusahaan itu tidak akan bisa berkembang pesat seperti sekarang,” jawab Chen Ming santai.

Shi Jin hanya diam, mendengarkan keduanya berbicara.

Chen Ming memperhatikan wajah Shi Jin, “Sayang, kau tidak makan?” tanyanya dengan lembut.

“Aku boleh meminta ini?” Shi Jin mengambil buah anggur dan apel. Menunjukkannya di hadapan Chen Ming dengan wajah takut.

Chen Ming dan Dong Ming, saling menatap satu sama lain. Sebelum akhirnya, mereka memandang ke arah Shi Jin.

“Sayang, kau boleh memakannya. Kenapa harus minta ijin.” Chen Ming mengisi piring kosong yang ada di hadapan Shi Jin dengan nasi goreng.

“Makanlah, aku akan mengantarmu ke kampus. Kita pergi bersama hari ini.” Chen Ming melanjutkan sarapannya.

“Kampus?” tanyanya bingung. Ia kembali melirik nasi goreng yang lezat. Perlahan ia mencoba satu sendok nasi goreng.

“Ini sangat lezat. Pelayan istana sangat hebat dalam membuat masakan,” ucap Shi Jin kegirangan.

Dong Ming dan Chen Ming tersedak bersamaan. Mereka mengambil tisu untuk membersihkan mulut. Menatap Shi Jin lagi, dengan tatapan penuh tanya.

Tanpa perduli, Shi Jin menghabiskan nasi goreng itu dengan cepat. Ia tersenyum dengan ceria, saat perutnya sudah terasa kenyang.

“Sayang, apa yang terjadi pada dirimu?” tanya Chen Ming dengan penuh curiga. Ia mulai merasakan perbedaan sikap Shu Qi hari ini.

Sepertinya dia mulai menyadari sikapku saat ini. Aku tidak boleh membuat mereka curiga. Wanita bernama Shu Qi ini, sepertinya istrinya. Dia memanggil wanita ini dengan sebutan sayang. Pria yang di hadapanku, adalah kakaknya.

Shi Jin terdiam. Ia mulai memikirkan cara untuk mengelabuhi Chen Ming dan Dong Ming.

“Sayang, aku baik-baik saja. Aku sedikit tidak enak badan,” jawabnya dengan senyuman.

Chen Ming memegang dahi Shi Jin, “Kau sakit? Istirahatlah. Jangan ke kampus. Aku harus segera berangkat kerja.” Chen Ming beranjak dari duduknya.

“Aku ikut denganmu. Mobilku masih ada di bengkel.” Dong Ming juga berdiri dari duduknya.

“Sayang, aku pergi dulu.” Memberi satu kecupan di pucuk kepala.

Shi Jin hanya diam. Ia memperhatikan Chen Ming dan Dong Ming yang pergi meninggalkan rumah. Matanya lagi-lagi memperhatikan isi rumah itu dengan teliti.

Tempat ini seperti paviliun kecil yang ada di tengah hutan. Tapi di sini terdapat banyak barang-barang aneh.

Shi Jin beranjak dari duduknya. Berjalan perlahan menelusuri lorong rumah yang sempit. Ia keluar dari pintu samping, yang menghubungkan ke taman bunga. Shi Jin tersenyum manis, mendekati bunga-bunga itu. Menghirup bunga dengan penuh penghayatan.

“Apa aku tidak bisa kembali ke istana,” ucapnya dengan wajah sedih.

Shi Jin berjalan ke arah ayunan besi berwarna putih. Ia memperhatikan ayunan itu dengan seksama, “Apa ini, benda ini bisa bergerak. Seperti ayunan pangeran, tapi lebih bagus dan kuat.” Shi Jin duduk di atas ayunan dan menggerakkan ayunan secara perlahan.

“Benda ini sangat unik.”

Shi Jin tersenyum bahagia, menikmati ayunan itu. Ia mulai mengingat nama dan perannya saat ini. Ia tidak ingin celaka lagi, ia harus bisa menjadi pribadi yang tegas. Agar tidak mudah di bodohi orang lain.

“Selir Li Yeon. Apa kau bahagia, sudah berhasil membuatku menderita. Seharusnya sejak awal aku tahu, kalau kebaikanmu palsu. Kau menggunakan cara licik untuk mendapatkan perhatian Yang Mulia Raja.”

Shi Jin mengepal kuat tangannya. Ia kembali membayangkan wajah Selir Li Yeon yang tersenyum penuh kemenangan, saat ia di usir dari istana.

***

Di mobil.

“Kakak, apa kau merasakan perbedaan pada Shu Qi? Sejak kapan ia mau memanggilku dengan sebutan sayang?” Chen Ming masih fokus pada laju mobilnya.

“Ya, aku melihat sesuatu yang aneh pada dirinya. Mungkin karena dia lagi sakit. Sebaiknya kau jangan pulang larut malam. Temani dia. Aku malam ini tidak pulang, karena harus menggantikan Chef Ardin nanti malam.”

“Aku akan pulang lebih cepat.” Chen Ming memberhentikan mobilnya di depan restoran mewah. Dong Ming berprofesi sebagai Chef, di restauran ternama di Jerman.

Dong Ming turun dari mobil, sebelum masuk ia kembali memandang Chen Ming dari depan kaca.

“Ingat, jangan pulang terlambat!”

“Ok, kak.” Chen Ming melajukan mobilnya dengan cepat, meninggalkan Dong Ming yang masih berdiri di tengah jalan.

“Sejak menikah, aku tidak pernah melihat mereka akur seperti ini.”

Dong Ming menggeleng kepala, sebelum masuk ke dalam. Ia tahu, kalau cinta adiknya tidak pernah terbalaskan. Hari ini, untuk pertama kalinya. Ia melihat Chen Ming dan Shu Qi tidak berkelahi.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

klu orang jmn old yg terlempar ke jmn now jd lucu soalnya kyk lola gitu😂

2022-11-23

1

➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣

➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣

haduh sesuai judul permaisuri modern .. oh iya si Shu qi emang kemana 🤔🤔🤔

2021-12-22

0

guest1052940504

guest1052940504

lanjuttt

2021-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Epilog
103 Terima Kasih
104 Pesan Author...
105 S2 Bab 1
106 S2 Bab 2
107 S2 Bab 3
108 S2 Bab 4
109 S2 Bab 5
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Epilog
103
Terima Kasih
104
Pesan Author...
105
S2 Bab 1
106
S2 Bab 2
107
S2 Bab 3
108
S2 Bab 4
109
S2 Bab 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!