Raja memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan Shi Jin dan Zhu Qui. Hatinya terasa sakit dan kecewa saat melihat istri yang sangat ia cintai selingkuh dengan adiknya. Selir Lin Yeon tersenyum penuh kemenangan, sebelum mengikuti langkah Raja.
Shi Jin terdiam, hatinya juga terluka saat melihat Raja tidak lagi percaya pada dirinya. Zhu Qui memandang wajah Shi Jin dengan wajah penuh rasa bersalah.
“Maafkan Aku. Seseorang memang ingin menjebak kita. Maafkan aku Shi Jin. Tidak seharusnya aku melakukan hal itu padamu.”
“Aku yang salah, sejak awal kau sudah menyuruhku pergi. Tapi aku tidak mendengarkan perkataanmu.” Shi Jin berdiri dan menghapus air matayang menetes di pipi.
“Aku akan membicarakan hal ini padanya. Ia lagi emosi, aku yakin, kalau aku bisa membujuknya saat ini.” Zhu Qui berjalan pergi meninggalkan Shi Jin.
“Jangan! jangan lakukan itu. Aku punya caraku sendiri untuk membuktikan kebenaran ini.”
“Apa yang ingin kau lakukan Shi Jin?” tanya Zhu Qui penasaran.
“Pergilah untuk berperang dan jangan urus masalah hidupku lagi. Hubungan kita tidak bisa sedekat dulu lagi.” Shi Jin memalingkan wajahnya dari Zhu Qui.
Shi Jin berjalan keluar menuju kamarnya. Sedangkan Zhu Qui masih berdiri mematung. Hatinya di selimuti perasaan kecewa dan rasa bersalah.
Hari berlalu dengan begitu cepat. Hari ini adalah jadwal Shi Jin di asingkan ke hutan. Semua orang menangis sedih melihat kepergian Shi Jin. Pangeran Zhu Qui hanya bisa berdiri dari kejauhan untuk melihat kepergian Shi Jin.
Yang Mulia Raja tidak ada. Ia menyendiri di dalam kamar. Meskipun baru tiga bulan mengenal Shi Jin, tapi ia sudah jatuh cinta dan sangat menyayangi Shi Jin. Hukuman itu ia berikan pada Shi Jin karena ia ingin melindungi Shi Jin. Ia tahu, kalau seluruh selir memusuhi Shi Jin dan berniat untuk mencelakainya.
“Aku berharap, kau cepat menemukan bukti untuk membersihkan namamu lagi, Shi Jin. Aku tahu, kau wanita yang sangat cerdas,” ucap Thong Zhi penuh harap.
Paviliun kecil, di tengah hutan.
Dua pelayan dan 10 pengawal menjaga Shi Jin di paviliun itu. Air mata masih terus menetes membasahi wajah Shi Jin.
“Kenapa hidupku jadi begini. Kenapa ia tidak percaya padaku,” ucapnya dengan penuh kecewa.
Shi Jin berjalan mengambil tinta dan kertas. Ia menulis surat untuk Raja. Semua yang kini ada di isi hatinya, ia tulis dalam surat itu. Shi Jin melipat surat itu dengan begitu rapi, sebelum memberi surat itu pada pengawal yang berjaga.
“Berikan ini pada Yang Mulia Raja. Aku akan menunggunya di Telaga Biru.” Shi Jin berjalan pergi meninggalkan paviliun.
“Maaf, Permaisuri. Tapi apa yang ingin anda lakukan? Telaga Biru sangat berbahaya.” Satu pelayan mencoba untuk mencegah Shi Jin.
“Aku ingin membuktikan kebenaran.” Shi Jin mempercepat langkah kakinya ke arah Telaga Biru.
Di Istana.
Surat yang di tulis Shi Jin, telah sampai ke tangan Yang Mulia Raja. Kini hati Thong Zhi diselimuti rasa khawatir yang begitu besar, saat mengetahui niat Shi Jin. Ia berlari dengan cepat untuk menghentikan Shi Jin. Beberapa pengawal juga mengikuti langkah Thong Zhi.
Telaga biru adalah sebuah telaga kejujuran. Siapa saja yang melompat ke dalam telaga biru, jika ia benar tubuhnya akan timbul di permukaan. Jika ia bersalah, maka tubuhnya akan tenggelam untuk selamanya.
Shi Jin sudah berdiri di pinggir jurang. Telaga itu ada di dasar jurang yang sangat dalam. Ia percaya, kalau tubuhnya akan muncul ke permukaan dan ia bisa hidup dengan tenang bersama Raja.
“Aku tidak akan mati. Telaga ini tidak pernah membunuh siapapun yang berkata jujur,” ucap Shi Jin penuh keyakinan.
“Shi Jin, apa yang kau lakukan! turun! aku sudah memaafkanmu. Aku mempercayaimu, maafkan aku. Turunlah dari tempat berbahaya itu.” Thong Zhi berusaha untuk membujuk Shi Jin, ia tidak ingin kehilangan Shi Jin.
“Maafkan saya Yang Mulia Raja. Tapi saya harus melakukan ini. Ini semua untuk kebaikan saya dan Pangeran Zhu Qui. Sejak dulu kami menjalin satu persahabatan. Seseorang memanfaatkan persahabatan kami untuk kepentingan yang lain.” Shi Jin memandang wajah Selir Li Yeon dengan penuh kebencian.
‘Apa yang ingin dilakukan wanita ini. Jika tubuhnya muncul dipermukaan, Raja akan menghukumku. Aku tidak akan berhasil menduduki posisi Permaisuri.
Selir Li Yeon sudah di selimuti rasa takut yang amat besar. Sebentar lagi, kebohongan yang ia ciptakan akan segera terbongkar.
“Shi Jin, turunlah. Aku mohon.” Raja Thong Zhi berlutut di atas tanah. Ia benar-benar frustasi dan takut, jika harus kehilangan Shi Jin.
“Maafkan saya, Yang Mulia Raja.”
Shi Jin tersenyum manis. Ia melompat ke dalam telaga sambil tersenyum dan memejamkan mata.
“Shi Jin!” teriak Raja Thong Zhi.
Raja Thong Zhi ingin melompat untuk menolong Shi Jin. Tapi, beberapa pengawal mengahalangi Thong Zhi.
Telaga yang airnya jernih seperti Kristal, berubah menjadi biru. Langit berubah gelap, suara gemuruh mulai terdengar.
Thong Zhi menangis dengan penuh penyesalan. Tubuh Shi Jin tidak kunjung muncul di permukaan. Meskipun Shi Jin bersalah, ia sudah memaafkan Shi Jin karena rasa cintanya.
Namun, beberapa saat kemudian. Semua orang kembali di kejutkan. Tubuh Shi Jin keluar dari Telaga Biru dan terbang di atas telaga. Raja Thong Zhi melompat untuk membawa tubuh Shi Jin naik ke atas.
Hatinya bahagia, karena melihat Shi Jin masih hidup dan berhasil membuktikan kebenaran. Thong Zhi menggendong tubuh Shi Jin, membawanya kembali ke istana. Beberapa tabib terbaik juga sudah datang untuk memeriksa Shi Jin.
“Permaisuri masih hidup, Yang Mulia. Tapi saya tidak tahu, kenapa Permasuri belum bangun.” Tabib itu menunduk takut.
“Kapan Shi Jin akan bangun?” Thong Zhi meraih tangan Shi Jin menggenggamnya dengan erat.
“Saya tidak bisa memastikannya, Yang Mulia. Ini kejadian langkah. Baru Permaisuri Shi Jin yang berani melompat ke dalam telaga itu.”
Thong Zhi memandang wajah Shi Jin dengan wajah sedih, “Aku akan menunggumu, Shi Jin. Tidak ada seorangpun yang bisa merebut posisimu sebagai Permaisuriku.”
Thong Zhi meletakkan tangan Shi Jin dengan hati-hati. Ia berdiri dengan wajah yang dipenuhi amarah. “Seret Selir Li Yeon, kurung dia di penjara bawah tanah. Aku akan memberi hukuman mati padanya!”
Beberapa pengawal menunduk hormat, “Baik, Yang Mulia.”
“Kau harus membayar semua perbuatanmu, Li Yeon. Aku tidak akan pernah memaafkan dirimu! kau harus menerima hukuman ini sebagai balasannya.”
Raja mencium pucuk kepala Shi Jin dengan penuh cinta.
“Bangunlah. Aku akan menunggumu sampai kapanpun itu. Aku akan terus melindungimu, meskipun harus mengorbankan nyawaku. Aku sangat menyayangimu, Shi Jin.”
Thong Zhi pergi melangkahkan kakinya meninggalkan Shi Jin untuk sementara. Ia sudah tidak sabar melihat kematin Li Yeon dan tersenyum bahagia mewakili Shi Jin.
Air mata Shi Jin menetes, sebelum Thong Zhi pergi meninggalkan kamarnya. Ia masih mendengar jelas perkataan Thong Zhi, namun matanya, tidak bisa terbuka.
Hingga saat ia membuka mata, ia sudah berada di kamar Shu Qi. Wanita yang kini menjadi raga untuk kehidupan yang ia miliki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sulati Cus
makanya jgn py selir ckp satu istri ae😂
2022-11-23
0
Oi Min
Gmn klo Shi Jin nnti jatuh cinta ma suami modern nya??? Apa Shi Jin ttp bsa kmbli??
2022-02-05
0
➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣
akhirnya kebenaran terungkap tapi shi jin pindah ke tubuh orang lain ya 🤔
2021-12-22
0