Kerajaan Dong’E, Pertahanan militer abad ke 50
Shi Jin adalah permaisuri yang memiliki paras cantik dan kemampuan analisa yang baik.
Sejak kecil, Shi Jin sudah di lamar oleh Raja dan Ratu kerajaan Dong’E. Pangeran Thong Zhi adalah pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Dong’E. Setelah menjabat selama 30 tahun lebih, Raja memutuskan untuk menyerahkan jabatannya kepada Pangeran yang ia miliki. Raja hanya memiliki dua pangeran, yaitu Pangeran Thong Zhi dan Pangeran Zhu Qui.
Pangeran Thong Zhi adalah salah satu putra yang sangat disayangi oleh Raja. Selain anak kandung sang Ratu, Pengeran Thong Zhi juga memiliki prestasi yang besar di medan perang. Sudah puluhan kali ia memenangkan kompetisi berburu dan perang di perbatasan.
Pangeran Zhu Qui adalah anak dari selir yang juga sangat di sayangi oleh Raja. Pangeran Zhu Qui memiliki ilmu yang tinggi. Wajahnya tampan dan ia ahli dalam memanah. Pangeran Zhu Qui merupakan sahabat Shi Jin sejak kecil. Keduanya sering berjumpa karena berada di satu perguruan yang sama. Hubungan keduanya terjalin dengan begitu baik. Persahabatan yang saling melengkapi dan memahami. Perjodohan Shi Jin dengan Pangeran Thong Zhi membuat hati Pangeran Zhu Qui terluka. Tapi, demi kebaikan kerajaan Thong Zhi, Pangeran bisa menerima Shi Jin menjadi Kakak ipar. Seiring berjalan waktu.
Lin Yeon, anak seorang hakim daerah yang tidak memiliki orang tua lagi. Sejak usia 10 tahun, Lin Yeon tidak lagi memiliki orang tua. Sang Ratu kasihan pada dirinya, dan mengajak Lin Yeon ke dalam istana. Lambat laun, Lin Yeon jatuh cinta pada Pangeran Thong Zhi.
Wanita itu menginginkan posisi permaisuri di hatinya. Tapi keberuntungan tidak pernah berpihak pada dirinya. Sang Raja dan Ratu, lebih memilih Shi Jin sebagai Permaisuri, meskipun Pangeran Thong Zhi dan Shi Jin tidak saling kenal.
Sejak pengangkatan Shi Jin sebagai Permaisuri, Lin Yeon juga di angkat menjadi selir Raja. Tapi posisi itu tidak cukup baginya. Ia terus mencari cara untuk menurunkan posisi Shi Jin. Sudah berulang kali ia gagal. Namun, hal itu tidak menghentikan niat buruknya terhadap Shi Jin.
Setelah menjabat tiga bulan menjadi Permaisuri. Hari itu Shi Jin mendampingi Raja untuk menyambut para tamu penting di pesta perayaan Perburuan. Hari itu juga, menjadi hari terakhir Shi Jin berada di istana.
Lingkungan istana terasa sangat sejuk. Pemandangan indah, bisa di lihat dari sudut manapun. Di dampingi dengan pelayan pribadinya, Shi Jin berjalan-jalan mengelilingi istana. Ia suka berada di pinggiran sungai yang tidak jauh dari istana. Bermain air dengan para pelayan, sudah membuat Shi Jin bahagia. Selain cerdas, Shi Jin memiliki kelebihan lain. Ia mampu berbicara dengan semua binatang. Tapi, kemampuan ini hanya diketahui oleh Pangeran Zhu Qui. Selain dirinya, tidak ada seorangpun yang tahu, termasuk Raja.
“Nona, saya mendapat kabar dari dalam Istana untuk membawa Anda kembali ke Istana.” Salah seorang pelayan datang dengan wajah takut dan panik.
“Baiklah, saya akan segera kembali.”
Baru beberapa langkah ia berjalan, Shi Jin mendengar suara ikan minta tolong. Langkahnya terhenti, ia mencari ke sumber suara yang ia dengar. Beberapa pelayan juga berhenti, menunggu Shi Jin. Satu ikan emas berputar-putar di perairan sungai. Ada kail yang tersangkut di bagian mulut ikan emas itu. Shi Jin merasa kasihan. Namun, ia tidak ingin kemampuan berbicaranya dengan binatang diketahui oleh pelayan.
“Kalian pergi duluan. Aku akan menyusul nanti.” Shi Jin memberi perintah kepada pelayan untuk meninggalkan dirinya sendiri di sana.
“Baik, Permaisuri.” Pelayan itu menunduk secara bersamaan.
Pelayan-pelayan itu pergi meninggalkan Shi Jin. Shi Jin turun ke bebatuan sungai untuk menolong ikan emas.
“Apa kau baik-baik saja? Aku akan menolongmu.” Shi Jin mengambil ikan itu, melepas kail pancing yang tersangkut.
“Terima kasih,” ucap ikan itu sebelum pergi meninggalkan Shi Jin.
Dari kejauhan, Shi Jin melihat Pangeran Zhu Qui berlari kencang. Shi Jin penasaran dengan keadaan sahabat baiknya itu, ia berlari untuk mengejar Pangeran Zhu Qui. Pangeran masuk ke salah satu bilik istana dengan tergesah-gesah.
Shi Jin membuka bilik itu untuk melihat keadaan Pangeran Zhu Qui saat ini. Mendorong pintu bilik itu secara perlahan, sebelum melangkah masuk dengan hati-hati.
“Pangeran Zhu Qui, apa yang terjadi?” tanya Shi Jin dengan raut wajah khawatir.
“Pergi! jangan ke sini Shi Jin. Aku tidak bisa bertemu denganmu!” teriak Zhu Qui dari kejauhan.
“Apa yang terjadi? kenapa kau mengusirku?” Shi Jin semangkin penasaran, ia terus berjalan mendekati posisi Pangeran Zhu Qui saat ini.
“Shi Jin, Pergi!” ucap Zhu Qui semangkin prustasi.
“Tapi, kenapa. Aku sahabatmu sejak kecil. Apa yang terjadi pada dirimu? Aku ingin menolongmu, Zhu Qui.”
Wajah Zhu Qui merah, tubuhnya terasa panas dan ia sangat bergairah. Seseorang telah memasukkan obat ke dalam minuman Pangeran Zhu Qui. Wajah Shi Jin membuat tubuhnya tidak lagi bisa menolak. Saat itu ia sangat menginginkan Shi Jin. Wanita yang ia cintai sejak dulu.
Tanpa banyak kata lagi, Zhu Qui menyerang Shi Jin. Ia menarik tubuh Shi Jin, ke dalam pelukannya. Membuka baju Shi Jin dengan cepat.
“Apa yang kau lakukan!” Shi Jin protes. Ia terus menghalangi wajah Zhu Qui yang ingin mencium tubuhnya.
“Aku sangat mencintaimu, Shi Jin. Aku menginginkanmu. Tolong jangan tolak Aku lagi.”
Zhu Qui semangkin gelap mata. Ia meletakkan tubuh Shi Jin di atas tempat tidur kayu. Mencengkram kuat kedua tangan Shi Jin.
“Shi Jin, tubuhku sangat sakit. Tolong aku Shi Jin.” Zhu Qui mulai mencium Shi Jin dengan paksa.
Secara bersamaan, pintu bilik terbuka secara paksa. Raja Thong Zhi berdiri di sana dengan wajah murkah. Selir Lin Yeon juga berdiri di sana dengan satu senyuman licik. Beberapa pengawal berbaris rapi di belakang Raja Thong Zhi.
“Apa yang kau lakukan terhadap istriku, Zhu Qui!”
Zhu Qui mulai sadar dengan perbuatannya. Ia melepas tangan Shi Jin dan berdiri untuk menjauhinya. Ia berlutut di hadapan Thong Zhi dengan penuh rasa bersalah.
“Kakak, Aku sungguh tahu kesalahanku. Aku sungguh minta maaf. Ini tidak seperti yang Kakak bayangkan. Permaisuri Shi Jin tidak salah.”
“Kau sudah tertangkap basah, masih bisa membela Permaisuri? semua orang di istana tahu, sejak kecil kau memiliki hubungan yang spesial dengan Permaisuri.” Selir Lin Yeon angkat bicara, ia tidak ingin melewati kesempatan emas ini.
“Diam Kau!” Zhu Qui memandang Selir Lin Yeon dengan kebencian.
“Kakak kamu harus mendengarkanku. Ada seseorang yang ingin menjebak kami berdua.”
“Yang Mulia maafkan saya.” Shi Jin mengepal kedua tangannya sambil berlutut. Buliran air mata menetes di pipinya.
“Perbuatanmu sudah tidak dapat di maafkan Shi Jin. Kau mengecewakanku. Aku sudah lama menunggumu, tapi kau bersenang-senang bersama pria lain di sini,” ucap Raja dengan raut wajah kecewa.
“Kakak, jangan hukum Permaisuri, ini semua kesalahanku. Biar aku yang menerima hukuman.” Pangeran Zhu Qui terus memohon untuk Shi Jin.
“Kalian memang sangat serasi.” Selir Lin Yeon terus membuat suasana menjadi panas.
“Apapun alasanmu. Baru saja aku melihatmu ingin menyentuh wanitaku.” Thong Zhi mencengkram tangannya dengan begitu kuat.
“Pengawal! bawa Permaisuri Shi Jin ke paviliun kecil yang ada di tengah hutan. Dia harus di hukum untuk menyadari semua perbuatannya. Sebelum kau bisa menunjukan kebenaran padaku, jangan pernah menyentuh istana. Dan untuk pangeran Zhu Qui, kau akan di tugaskan untuk memimpin perang di daerah yang sangat jauh.”
Like dan Komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Oi Min
Lin Yeon wanita g tau diri..... Sdah di bawa ke istana krna sebatang kara, di jadikan selir jga masih ingin jdi permaisuri??? Bner2 g tau malu g tau diri
2022-02-05
0
➳️ anna🐣 ༒࿐ 🦣
astagaaa ini pasti jebakan si selir tuh
2021-12-22
0
Berkah Sayur
yg tak ku suka klo baca novel kek gini, namanya rumit
2021-07-28
1