Part 3

Ia kira cerita pisikopat hanya ada di film atau di novel-novel saja. Dan sekarang Dita sendiri tak menyangka jika dirinya akan menjadi salah satu tokoh dari cerita itu.

Dita menangis tanpa henti di dalam kurungan yang penuh dengan bau anyir dan juga busuk. Ia tak tahu akan sampai kapan nasibnya seperti ini. Jika ia bisa memilih dari pada tersiksa seperti ini lebih baik ia memilih cepat mati.

Dita menghela napas panjang dan memejamkan matanya. Ia pun menahan rasa sakit yang berada di area punggungnya. Pisikopat gila itu dengan sangat dalam menggoreskan pisau miliknya ke dalam tubuhnya hingga terasa sangat pedih.

Bahkan tak sampai di situ penderitaan Dita kemarin. Luka akibat goresan pisau milik sang pisikopat tersebut juga ditambahkan dengan air garam dan juga jeruk.

Mengingat betapa perihnya membuat Dita langsung memejamkan mata karena ia masih bisa merasakan rasa sakit tersebut.

Setelah melakukan hal gila itu, si pria juga langsung mengobati dirinya. Tampaknya dia benar-benar ingin menyiksa Dita. Seolah ada dendam kusumat pada diri lelaki tak berperasaan tersebut.

"Hiks, Ayah, Bunda, apakah kalian akan mencari ku? Tolong aku, hiks, kenapa dunia sangat kejam," ujar Dita yang merasa jika hidupnya benar-benar berada di titik yang sangat melelahkan.

Bahkan ia tak tahu kapan akan selesai pada penderitaan ini. Menunggu ajal, mungkin tak semudah itu karena setiap dirinya disiksa ia tak dibiarkan mati dan akan kembali diobati lalu disiksa kembali dan terus hidupnya seperti itu.

Hal itu menyebabkan Dita bertanya-tanya apa yang membuat pria itu sangat menyimpan dendam kepadanya.

Padahal dia tidak tahu apa yang selama ini ia lakukan kepada pria itu. Ia rasa juga tak pernah melihatnya sebelumnya dan apalagi mencari masalah dengan pria itu.

Tapi kenapa laki-laki tersebut seolah-olah sangat marah kepada dirinya. Apakah ini semua ada kaitannya kepada keluarganya?

Satu hal yang membuat Dita susah mencari tahu motif pria itu karena si pria tiap kali ditanya selalu dibalas dengan menyalahkan dirinya alih-alih menjawab pertanyaan.

"Kau pasti sangat lapar," ujar seseorang yang tiba-tiba masuk.

Dita terkejut saat melihat pria itu lagi. Laki-laki tersebut tersenyum miring seakan sangat puas dengan penderitaan Dita.

"Buat apa kau ke sini? Pergi dari sini! Aku tidak sudi melihat mu."

"Kau yakin?" tanyanya. "Kau pasti sangat lapar. Tenanglah, aku paling mengerti diri mu dan makanya aku membawakan ini untuk mu," ucapnya.

Dita terkejut saat melihat pria itu membawakannya makanan dengan daging yang sangat banyak.

Dita yang sangat lapar dan ditambah dengan melihat daging yang begitu menggiurkan membuatnya sangat bernafsu inginmakan.

Abraham yang tahu ke mana arah tatapan Dita pun tersenyum lebar. Ia memberikan makanan tersebut kepada Dita.

"Kau ingin ini, bukan?" Dita mengangguk.

Kemudian ia meletakkan piring tersebut di depan Dita. Dita yang amat lapar tanpa basa-basi pun langsung memakan makanan tersebut. .

Ia tertawa melihat betapa lahapnya Dita makan hingga tak peduli lagi dengan caranya makan yang tampak bukan seperti manusia.

Dita pun menghabiskan makanan tersebut. Setelah semuanya sudah tak tersisa barulah ia merasa heran kenapa hari ini pria tersebut sangat baik kepadanya dan bahkan memberikan daging untuknya.

"Terima kasih."

"Apakah enak?" Dita pun mengangguk. "Yah, daging manusia memang sangat enak. Itu adalah daging wanita yang aku bunuh tadi. Yang berada di sel sebelah mu."

Mata Dita kontan membulat. Apa? Dia baru saja memakan daging manusia? Dan itu adalah daging wanita yang berada di sel sebelah dan sempat menjadi temannya.

"Tidak mungkin, apa yang telah kau lakukan?" tanya Dita dengan mata yang berkaca-kaca.

Ia merasa mual saat membayangkan telah memakan daging manusia. Dita berusaha untuk memuntahkan kembali daging itu hingga membuat dirinya merasa sakit perut.

Tapi bagaimana caranya pun ia berusaha tetap saja sia-sia karena semuanya sudah terlanjur dan Dita hanya bisa menangis meraung.

"Apa yang kau inginkan dari ku? Apakah selanjutnya aku yang akan menjadi makanan mu?"

"Tidak. Aku tidak akan membunuh mu karena menyiksa mu adalah hobi ku."

Dita menatap Abraham dengan sangat dalam. Tatapan yang sangat sendu dan penuh permohonan. Dari tatapan Dita membuat Abraham merasa kembali ke masa lalu.

Ia pun mengepalkan tangannya. Ia membenci tatapan itu hingga Dita yang awalnya ingin memohon ampun langsung terdiam saat Abraham berteriak keras dan sangat frustasi sampai menuju tembok di samping Dita.

Ia menarik tangan Dita lalu mendorongnya hingga wanita itu terjatuh. Pria tersebut seakan sudah gelap mata.

"Kau! Aku membenci mu!! Aku ingin kau selalu tersiksa hahaha!"

__________

Abraham berdiri dengan wajah kaku. Pria itu memandang keluar jendela yang penuh dengan kegelapan.

Berada di tengah hutan bukanlah sesuatu yang membuat dirinya bisa tenang. Akan tetapi di sini lah tempat ia biasa melakukan aksinya untuk membunuh para mangsanya.

Mereka semua adalah para wanita. Tidak ada yang salah dengan mereka akan tetapi hanya saja rasa bencinya kepada wanita yang memiliki tatapan sendu dan rambut panjang berwarna hitam sedikit kepirangan membuatnya selalu ingin membunuh mereka.

Dia bukanlah orang yang memiliki kelainan mental, tapi karena rasa benci yang sangat kental membuat dirinya tak bisa mengenali orang-orang.

"Lapor!"

Abraham menatap bawahannya. Mungkin hanya Abraham lah seorang pisikopat tapi memiliki anak buah. Biasanya seorang pisikopat lebih cenderung misterius.

Abraham memanglah seorang pengusaha dan ia tentu memiliki anak buah sebelum sebuah bencana menimpa dirinya dan mengubahnya menjadi seorang monster.

"Katakan."

"Mobil yang ditumpangi Dita berada di sisi jurang."

Si pisikopat Abraham tersebut menyeringai. "Jadi benar dia kecelakaan. Wah nasib baik sedang memihak ku," ujarnya penuh rasa bangga.

"Memangnya apa yang membuat mu tertarik dengan wanita itu, kau tak seperti biasanya yang selalu membunuh dengan cepat?"

"Dia telah memberikan aku jalan yang sangat luas untuk mencapai impian ku, dia yang membuat aku merasa senang karena rintihannya. Dan dia adalah tujuan utama ku, karena kehadirannya di dunia membuat dunia ku hancur," ucap Abraham yang berapi-api.

Ia tak bisa melupakan masa lalu dan bahkan rasa bencinya dapat mengenali Dita dengan sekali lihat walau ia sudah sangat lama tak melihat wanita itu lagi setelah pertama kali melihat Dita saat umur wanita itu 3 tahun.

"Aku ingin menyiksanya seumur hidup ku."

_________

Tbc

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA DAN KOMEN.

Terpopuler

Comments

TIMS

TIMS

masih kepikiran motif cowok nya apa keren nih cewek😭

2023-12-31

1

TIMS

TIMS

bicara nya jadi banyak menandakan mental nya sudah balik lagi, agak aneh bagi ku soalnya dia disiksa terus harusnya diem karena mental nya drop. semangat terus ceritanya menarik🔥👍

2023-12-31

0

Widia

Widia

Thor jangan patah semangat yah terus nulis walau masih sedikit yg liat tapi nanti jg pada berdatangan ko jadi kamu harus semangat ini kan masih baru jg sih semangat Thor up up up 😆😆

2022-12-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!