Salah Sasaran

Setelah sorenya mengaji di TPQ berlanjut malamnya mengaji di masjid dan dengan orang yang sama seperti sore harinya. Malam ini seperti biasa tiga gadis kecil telah selesai setoran hafalan pada ustadzah mereka. Mereka sedang duduk bersantai di teras depan kediaman ustadah sambil menikmati jambu biji yang telah dipetik Mala dari belakang rumah ustad Fathon suami dari ustadah Yuni. Meski kami adalah anak perempuan tapi kemampuan kami untuk memanjat pohon tak kalah hebat dengan anak laki-laki.

"Gimana Vi apa kamu sudah siap.?" Tanya Mala sambil menggigit buah jambu yang ada ditangan kanannya.

"Siap apa.?" kata Vivian cuek sambil menggigit buah jambunya sendiri.

"Hadeh.. kamu lola banget sih Vivian. Parah parah". Juwita geleng-geleng kepala.

"Kalian ini kenapa sih.? Bisa tidak kita makan buah jambu yang manis ini dulu". Celetuk Vivian geram.

"Bagaimana kalau kita kirim surat.?" Tanya Juwita.

" No way. Mau nulis apaan coba.? Yang ada kalian malah bikin aku tambah malu". Seru Vivian.

"Ya enggak lah. Nanti aku kirim langsung ke dia. Gimana.?" Sahut Mala antusias.

Vivian terdiam dan berfikir sejenak sambil mengunyah buah jambu dalam mulutnya.

Apa benar kayak gitu.? jadi aku nggak harus ketemu dia langsung. hati vivian senang bukan main.

" Woi.!! Belum juga kita mulai sudah senyum senyum sendiri kayak orang gila". Kata Mala sambil menyenggol bahu Vivian dengan tangannya.

"Kalian apaan sih". Sahut Vivian dengan senyumnya yang mengembang.

" udah vi serahin semua sama kita". Juwita merangkul bahu Vivian dan memainkan mata ke arah Mala dan Mala membalas dengan mengedipkan sebelah matanya pada Juwita. Vivian memandang bergantian kedua temannya yang bertingkah konyol itu lalu mereka tertawa besama.

Vivian memang tak memiliki pengalaman soal hubungan percintaan karena memang baru sekarang dia suka dengan lawan jenis. Berbeda dengan Juwita yang sudah pernah berpacaran meski umur Juwita lebih muda dari Vivian. Namun Juwita lebih berpengalaman akan hal tersebut.

Akhirnya malam itu mereka memutuskan untuk menulis surat pendek yang berisi tentang perasaan Vivian pada orang yang dia suka. Siapa lagi kalau bukan Nurdin.

Setelah surat selesai ditulis oleh Juwita kini giliran Mala yang bertugas untuk menyerahkannya pada Nurdin. Vivian hanya bisa menunggu dengan gelisah. Apakah Nurdin akan membalas cintanya atau malah menolaknya. Vivian harus mempersiapkan hatinya dengan jawaban apapun dari Nurdin.

Mala menemui Nurdin diam-diam agar tidak ketahuan oleh teman-teman yang lain. Akhirnya surat itu sampai padanya. Bukannya memberi jawaban Nurdin malah meletakkan surat cinta itu begitu saja diatas meja. Karena Nurdin berfikir kalau yang mengirim surat itu adalah Mala bukan Vivian.

Tanpa sepengetahuan Nurdin ternyata Jalal mengambil surat itu dan membacanya. Terlihat seuntai senyum diujung bibirnya saat membaca surat itu. Dan dia menunjukkan surat itu pada sahabatnya yang bernama Sofyan. Sofyan tak kalah terkejut membaca surat itu dan dalam diam hati Jalal sedang berbunga-bunga.

Adzan isya berkumandang keseluruh penjuru. Malam ini giliran Sofyan yang piket adzan isya. Suara Sofyan tak kalah merdu dengan suara Nurdin. Bisa dibilang 11 12 suara mereka sangat lembut dan merdu. mungkin karena mereka masih bersaudara jadi suara merdu itu memang sudah keturunan dari keluarga mereka.

Tiga gadis itu sedang mengantri untuk berwudhu ditoilet perempuan disamping masjid.

" gimana"? Tanya Vivian pada Mala dengan penasaran.

" beres". Jawab Mala mengacungkan jempolnya.

" haduh.. aku grogi nih". Sahut Vivian sambil meremas jemarinya sendiri.

Kini giliran mereka untuk berwudhu. Mala menyelesaikan wudhunya lebih awal. dan dia segera masuk kedalam masjid. entah apa yang membuatnya terburu-buru seperti itu. Juwita dan Vivian hanya saling pandang dan mengangkat bahu mereka.

Vivian dan Juwita masuk kedalam masjid. Saat mereka duduk tiba-tiba Mala menghambur kearah keduanya.

" gawat-gawat". Kata Mala cemas.

" maksud kamu apa Mala"? Tanya Vivian heran dan mengerutkan dahi.

" Tadi habis wudhu aku langsung ngintip ditempat laki-laki. Aku lihat surat Vivian dipegang sama Jalal". Lanjut Mala sambil berbisik.

" Apa ".??? Vivian setengah berteriak dan Mala langsung membungkam mulut Vivian.

" Sssttt. Jangan keras-keras.!!" Kata Mala berbisik dan Juwita hanya diam mendengarkan.

" kok bisa".?? Vivian berbisik.

" Aku juga nggak tahu. Padahal tadi Nurdin yang terima surat itu. Aku sendiri yang ngasih ke dia". Lanjut Mala.

" Kita nggak lupa ngasih nama pengirimnya dibagian bawah surat kan".? Sahut Juwita tiba-tiba.

" what.?" Kata Vivian sambil menepuk dahinya sendiri.

" Terus sekarang gimana dong".? Tanya Mala dan memandang bergantian kedua sahabatnya yang terlihat lesu.

" udah-udah kita fikirkan lagi besok". Jawab Vivian malas.

Mala menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Bagaimana bisa mereka melakukan hal seceroboh itu. Surat yang seharusnya diterima oleh orang yang Vivian suka malah terkirim ke orang lain tanpa terduga.

Mereka melaksanakan sholat isya berjamaah dengan khusuk. Meski fikiran Vivian tidak karuan dengan adanya insiden surat salah kirim tersebut. Tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Sekarang impian Vivian untuk menyatakan cintanya pada Nurdin hanya sebatas mimpi yang takkan pernah menjadi kenyataan. Karena kecerobohan mereka sendiri yang menyebabkan semua ini.

Vivian tidak dapat menyalahkan kedua sahabatnya karena itu semua juga bukan murni kesalahan mereka. Bagaimanapun itu semua juga kesalahan Vivian sendiri. Andai saja dia punya sedikit keberanian untuk menyatakan cintanya pada Nurdin mungkin kedua sahabatnya tidak perlu terlibat dengan semua ini.

Usai melaksanakan sholat isya mereka keluar masjid untuk segera pulang.

" Maaf ya Vi ini semua salahku". Kata Juwita tiba-tiba.

" Udah nggak usah difikirin".!! Nggak apa-apa kok. Lagian aku juga salah. Kalau saja aku lebih berani buat bilang langsung sama dia mungkin ini semua tak akan terjadi". Jawab Vivian dengan senyum hangat dibibirnya.

Saat diluar pagar masjid mereka tak sengaja berpapasan dengan Jalal dan Sofyan.

Ya Allah.. kenapa jadi seperti ini. kenapa juga aku tidak mengecek surat itu sebelum diserahkan ke Nurdin. ceroboh.. ceroboh.. mau ditaruh dimana mukaku ini.

" Hai Vi mau pulang ya".? Tanya Jalal tiba-tiba membuat langkah mereka terhenti dan Vivian kelabakan ingin menjawab apa. kedua sahabatnya hanya diam dan saling pandang satu dengan yang lain. Tumben Jalal menyapa mereka seperti itu. Ini merupakan momen langka.

" i iya kak". Jawab Vivian gugup.

" Hati-hati dijalan ya". Lanjut Jalal dengan senyum dibibirnya dan segera berjalan menjauhi mereka bertiga yang masih diam ditempat.

" Vivian itu barusan apa".? Tanya Mala menatap Vivian tanpa berkedip.

" Aduh aku juga nggak ngerti. Jangan tanya aku".!! Sahut Vivian dengan raut muka cemas.

" Kalau menurut aku. Kayaknya Jalal fikir kamu suka sama dia. Dan dia juga diam-diam suka sama kamu". Jelas Juwita sambil memegang dagu dan menganggukan kepalanya.

" udah diam".!! Vivian menggelengkan kepalanya sendiri.

" pulang-pulang". Lanjut Vivian sambil menggandeng lengan kedua sahabatnya untuk segera meninggalkan tempat itu.

kenapa jadi kayak gini sih..?? Vivian menggerutu dalam hati.

Terpopuler

Comments

Choirul Azzami

Choirul Azzami

maaf ya author cantik..
aku bacanya dari akhir ke awal.. ckckck.. maafken pembacamu yang agak koplak ini..

2021-11-05

1

chelina azzahra

chelina azzahra

semangat Thor..
AQ juga semangat bacanya nih.. maraton.. 😁😁😁

2021-07-10

3

Danang Hernanda

Danang Hernanda

next

2021-01-21

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Curi Pandang
3 Salah Sasaran
4 Galau
5 Lega
6 Bukan Aku
7 Apa ini..??
8 Semakin Terjerumus
9 Berdarah
10 Pergi - Pulang (PP)
11 Cinta terasa hambar
12 Embun hangat
13 Tamparan Keras
14 Ketulusan hati Jalal
15 Belajar Melepaskan
16 Rasa itu Mulai Tumbuh
17 First Date
18 Kelulusan
19 Apa arti hadirku untukmu?
20 Bila Rasaku ini Rasamu
21 Sakit tak Berdarah
22 Hati yang Membatu
23 D3 ( D Trhee )
24 Penyesalan tiada akhir
25 Cewek Lesbian
26 Rasa syukur
27 Dalam Kesederhanaan
28 Foto Selfi Terindah
29 Perasaan apa ini.???
30 Fitting Baju
31 Wedding Party
32 Tau Tatu
33 Catatan Kecil ( Pengumuman )
34 Hari Pertama MOS
35 Di Pandang Rendah
36 Perfect
37 Empat Mata Saja
38 Selebar Daun Kelor
39 Pesan Mas Candra
40 Kemeja Merah
41 Pantai BOOM
42 Calon Keluarga Baru
43 Tampil Perdana
44 Ruam Merah
45 Drama di Pagi Hari
46 Porsi Kuli
47 Akibat Noda Merah
48 Terkulai Lemah
49 RS Bhakti Husada
50 Koki Dadakan
51 Saat di Cafe
52 Saat di Cafe 2
53 Menangis di bahu mu
54 Kantor Polisi
55 Tumpangan ke Sekolah
56 Semua telah Berlalu
57 Alergi Makanan Laut
58 Kecerobohan Faro
59 Kenyataan Pahit
60 Hasrat Terpendam
61 Pacar baru.?
62 Tersadar
63 Kamu harus Kuat.!!
64 Rahasia yang Terungkap
65 Our Sweet Home
66 Tamu Tak Di Undang
67 Candra Vs Faro
68 Di bawah Payung Biru
69 Rahasia Dua Lelaki
70 Alun-Alun Belambangan
71 Aku Bukan Penghianat
72 Mau Pulang Bareng Nggak.?
73 Aku Sayang Kamu
74 Home Sweet Home
75 Jealous
76 Dijemput Cowok Keren
77 Menolong Berlian
78 Ponsel tak Berdosa
79 Kepergok Warga
80 Sudah Tak Menarik
81 Mereka Tahu..
82 Kita Sudah Kenal Lama
83 Not a Big Problems
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Curi Pandang
3
Salah Sasaran
4
Galau
5
Lega
6
Bukan Aku
7
Apa ini..??
8
Semakin Terjerumus
9
Berdarah
10
Pergi - Pulang (PP)
11
Cinta terasa hambar
12
Embun hangat
13
Tamparan Keras
14
Ketulusan hati Jalal
15
Belajar Melepaskan
16
Rasa itu Mulai Tumbuh
17
First Date
18
Kelulusan
19
Apa arti hadirku untukmu?
20
Bila Rasaku ini Rasamu
21
Sakit tak Berdarah
22
Hati yang Membatu
23
D3 ( D Trhee )
24
Penyesalan tiada akhir
25
Cewek Lesbian
26
Rasa syukur
27
Dalam Kesederhanaan
28
Foto Selfi Terindah
29
Perasaan apa ini.???
30
Fitting Baju
31
Wedding Party
32
Tau Tatu
33
Catatan Kecil ( Pengumuman )
34
Hari Pertama MOS
35
Di Pandang Rendah
36
Perfect
37
Empat Mata Saja
38
Selebar Daun Kelor
39
Pesan Mas Candra
40
Kemeja Merah
41
Pantai BOOM
42
Calon Keluarga Baru
43
Tampil Perdana
44
Ruam Merah
45
Drama di Pagi Hari
46
Porsi Kuli
47
Akibat Noda Merah
48
Terkulai Lemah
49
RS Bhakti Husada
50
Koki Dadakan
51
Saat di Cafe
52
Saat di Cafe 2
53
Menangis di bahu mu
54
Kantor Polisi
55
Tumpangan ke Sekolah
56
Semua telah Berlalu
57
Alergi Makanan Laut
58
Kecerobohan Faro
59
Kenyataan Pahit
60
Hasrat Terpendam
61
Pacar baru.?
62
Tersadar
63
Kamu harus Kuat.!!
64
Rahasia yang Terungkap
65
Our Sweet Home
66
Tamu Tak Di Undang
67
Candra Vs Faro
68
Di bawah Payung Biru
69
Rahasia Dua Lelaki
70
Alun-Alun Belambangan
71
Aku Bukan Penghianat
72
Mau Pulang Bareng Nggak.?
73
Aku Sayang Kamu
74
Home Sweet Home
75
Jealous
76
Dijemput Cowok Keren
77
Menolong Berlian
78
Ponsel tak Berdosa
79
Kepergok Warga
80
Sudah Tak Menarik
81
Mereka Tahu..
82
Kita Sudah Kenal Lama
83
Not a Big Problems

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!