Bab. 4. Janda Beranak Satu.

Lili merasa terkejut saat melihat dua orang yang sangat dia kenali ada dihadapannya, begitu juga dengan dua orang itu yang memandangnya dengan sinis.

"apa itu anakmu?" wanita yang ada dihadapan Lili kembali bicara.

Lili memandangnya dengan nanar, apalagi melihat lelaki yang ada di samping wanita itu, ingin sekali dia menyiram wajahnya dengan air garam.

"jika bukan anakku, lalu anak siapa lagi?" balas Lili, dia lalu memasukkan putrinya untuk duduk di dalam mobil.

Arthur merasa ada ketegangan diantara mereka, jiwa keponya meronta-ronta untuk mencari tau apa yang sedang terjadi.

"tentu saja dia anakmu! anak dari merebut suami orang,"

"Tutup mulutmu!"

Bibir Lili bergetar menahan segala gejolak amarah yang mulai menguasai hatinya, dia yang disakiti dan dibohongi, tapi dia jugalah yang anggap hina.

"kenapa? apa yang aku katakan salah?"

wanita itu tersenyum sinis, dia merasa seperti di atas angin.

"dan apa, ini? wanita hina dan kotor sepertimu malah menjadi seorang Dosen?"

Hinaan demi hinaan terus dia layangkan hingga membuat Lili merasa tidak terima, sementara lelaki yang ada di sampingnya sibuk memperhatikan Zia yang sedang bermain di dalam mobil.

"kau-"

"bagaimana mungkin seorang wanita bisa menghina wanita lain seperti ini?"

Lili dan dua manusia terkutuk itu beralih melihat kearah Arthur, Lili baru sadar kalau ternyata masih ada lelaki itu di tempat ini.

"siapa kau? aku tidak ada urusan denganmu!" berkata keras dengan mata melotot tajam seakan bola matanya ingin keluar.

"kalau begitu aku juga tidak ada urusan denganmu! aku hanya sekedar mengingatkan, kalau anda juga seorang wanita. Anda tidak pantas untuk menghina wanita lain seperti ini. Bukannya berkelas, anda malah tampak seperti wanita sampah,"

"apa?"

Arthur merasa bangga dengan apa yang dia ucapkan, dia tidak menyangka kalau bisa mengucapkan kata-kata baik seperti itu.

Lili melihat Arthur tanpa mengedipkan mata, dia seperti sedang melihat dua orang yang berbeda saat ini.

"beraninya kau-"

"sudah cukup, Meli! apa kau ingin membuat keributan?" lelaki yang ada di samping wanita itu baru angkat bicara, dia melirik kearah Arthur dengan penuh tanda tanya.

Wanita bernama Meli itu berdecak kesal, dia heran kenapa suaminya masih saja membela wanita itu.

"Lihat! kau masih saja melindungi simpananmu ini!"

Meli mendengus sebal dan berlalu meninggalkan tempat itu, tak lupa dia kembali melayangkan ucapan kasarnya pada Lili.

Arthur yang melihatnya sangat geram, ingin sekali dia menjambak bibir tebal wanita itu.

"maafkan Meli, Li. Dia-"

"aku tidak butuh kata maaf darimu!" Lili menyela, dia tidak ingin ada kata-kata lagi yang keluar dari bibir lelaki itu.

Lili masuk ke dalam mobil meninggalkan dua lelaki yang masih ada ditempat mereka berdiri, dia lalu menghidupkan mobilnya untuk melaju ke jalan raya.

"tunggu, Lili! aku ingin bicara dengan anakku!"

Lili mengabaikan apa yang lelaki itu katakan, dia lalu menginjak pedal gasnya dan melaju ke jalan raya.

"Sial!"

lelaki itu merasa kesal, dia lalu pergi meninggalkan Arthur yang masih setia berada ditempat itu.

Otak cerdas Arthur mulai memahami semuanya, dia yakin kalau lelaki yang barusan pergi tadi adalah mantan suami Lili.

"terus, perempuan kurang waras tadi siapa? istri barunya?" Arthur mulai merasa bingung, untuk pertama kalinya, Arthur menggunakan otaknya untuk berpikir.

Setelah semua orang pergi, Arthur memutuskan untuk kembali pulang. Awalnya dia ingin nongkrong bersama teman-temannya seperti biasa, tapi karna kepalanya terasa lelah untuk berpikir, dia memutuskan untuk segera pulang.

Dalam perjalanan, mata Arthur teralihkan oleh sesuatu. Dia menepikam mobilnya dan menurunkan kaca mobil itu untuk melihat seseorang.

"apa yang Mama lakukan di sini?"

Arthur melihat Mamanya sedang duduk ditaman kota, tidak berselang lama datanglah seorang wanita yang tadi sempat bersitegang dengannya.

"Apa? apa yang Mama lakukan dengan wanita sinting itu?" Arthur cepat-cepat memarkirkan mobilnya untuk melindungi Mamanya dari serangan wanita gila itu.

"Mama!"

Suara Arthur yang menggelegar berhasil mengagetkan semua orang, terutama Mamanya yang heran kenapa Arthur ada ditempat itu.

"Arthur? Ngapain kamu di sini?" tanya Mama Mawar dengan heran.

"kau!".

Arthur yang ingin menjawab pertanyaan Mama Mawar kalah cepat dengan ucapan wanita itu.

"mereka siapa, Ma?"

Arthur memutuskan untuk bertanya langsung dengan Mamanya dan mengabaikan apa yang dikatakan wanita itu.

"ooh, mereka anak dari sahabat Mama dan ingin meminta bantuan Mama untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Papa!"

Kening Arthur berkerut, dia bingung kenapa harus melalui Mamanya untuk menjalin kerja sama.

"maaf, Tante! apa dia itu anak Tante?"

Meri bertanya langsung untuk menghilangkan rasa penasarannya, untung saja dia tadi tidak sampai baku hantam dengan lelaki itu.

"benar! aku anaknya, masalah buat kamu?"

tantang Arthur, dia bisa melihat jelas kalau dua orang yang ada dihadapannya bukan orang baik-baik.

Meri mengepalkan tangannya, kalau bukan karna bisnis penting yang sedang dia kerjakan, udah pasti dia akan menutup mulut Arthur dengan kain

"Arthur! kenapa bicaramu tidak sopan begitu?"

Arthur memutar bola matanya dengan kesal, dia malas untuk menceritakan apa yang baru saja terjadi padanya.

Tiba-tiba, dering ponsel Arthur berbunyi. Dia segera mengangkat panggilan masuk dari temannya.

"ada apa?"

"Arthur, cepat ke sini!" seru temannya dari sebrang telpon.

"mau ngapain?" tanyanya dengan malas.

Jangankan untuk pergi keluar, untuk bernapas saja pun dia sudah sangat lelah.

"biasa, ada banyak cewek cantik yang menunggumu!"

Mendadak Arthur jadi semangat, dari pada pusing memikirkan sesuatu yang tidak berguna. Lebih baik dia mencari kesenangan bersama dengan teman-temannya.

"Kau mau ke mana, Arthur?"

Arthur hanya melambaikan tangannya untuk menjawab pertanyaan Mama Mawar membuat wanita paruh baya itu sangat kesal.

"dasar anak kurang ajar!" gumam Mama Mawar.

Lelaki yang bersama Meli memutuskan untuk menunggu dimobil, dia menyuruh wanita itu untuk merayu Mama Mawar agar mau membantu mereka.

"jadi, bagaimana Tante? apa Tante mau membantu kami?"

Sejujurnya Mama Mawar merasa tidak berhak untuk ikut campur dalam hal perusahaan, tapi karna dia bersahabat baik dengan orangtua Meli, jadi dia merasa tidak enak.

"Tante akan bicara dulu dengan suami Tante," hanya itulah yang dapat dilakukan oleh Mama Mawar.

Meli merasa tidak puas, tetapi dia juga tidak bisa memaksakan kehendaknya pada wanita paruh baya itu.

"baiklah, kalau begitu aku permisi dulu, Tante!" pamit Meli kemudian.

Mama Mawar menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan apa yang dikatakan oleh Meli.

Sebelum Meli pergi, dia teringat akan suatu hal tentang Arthur dan Lili yang tadi tidak sengaja bertemu dengannya.

"ada apa? apa masih ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?" Mama Mawar merasa kalau Meli ingin mengatakan sesuatu.

"itu Tante, tadi aku tidak sengaja melihat Anak Tante sedang bersama dengan seorang wanita, dan mereka telrihat sangat dekat," ucap Meli, entah apa tujuannya mengadukan semua itu pada orangtua Arthur.

"wanita? mungkin salah satu temannya?" Mama Mawar sudah biasa mendengar putranya dekat dengan seorang wanita.

"bisa jadi sih, tapi aku kenal dengan wanita itu, Tante! dan dia sangat berbahaya!"

Mama Mawar merasa tidak mengerti, kenapa hanya dekat dengan wanita saja bisa menyebabkan bahaya.

"kenapa? apa dia bisa menggigit?" Mama Mawar terkekeh kecil karna ucapannya sendiri.

"bukan begitu, Tante! tapi, wanita itu adalah seorang janda beranak satu,"

"Apa? Janda beranak satu?"

Tbc.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

Emma Tea

Emma Tea

Emangny lili herder bisa menggigit 😄

2022-12-17

3

Lia Fadliiea

Lia Fadliiea

hemmm ulet bulu beraksi

2022-12-15

1

Ning Mar

Ning Mar

ada ya orang yg suka menghasut dan memfi+nah...

2022-12-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan Melalui Tabrakan.
2 Bab. 2. Seorang Anak Kecil.
3 Bab. 3. Tidak Memaafkan.
4 Bab. 4. Janda Beranak Satu.
5 Bab. 5. Kehebohan Mama Mawar.
6 Bab. 6. Gara-gara Mangga.
7 Bab. 7. Persetujuan Mama Mawar.
8 Bab. 8. Memperebutkan Zia.
9 Bab. 9. Rencana Jahat!
10 Bab. 10. Permainan di Toilet.
11 Bab. 11. Dalam Balutan Handuk.
12 Bab. 12. Rencana Arthur.
13 Bab.13. Kami juga Keluargamu.
14 Bab. 14. Surat dari Pengadilan Agama.
15 Bab. 15. Menyiapkan Pengacara.
16 Bab. 16. Tawaran Kasus yang Sama.
17 Bab. 17. Kuda-kudaan.
18 Bab. 18. Mengibarkan Bendera Perang.
19 Bab. 19. Sebelum Persidangan.
20 Bab. 20. Perang di Pengadilan.
21 Bab. 21. Kekesalan Arthur.
22 Bab. 22. Curi-curi Pandang.
23 Bab. 23. Pindahan.
24 Bab. 24. Kepanikan Arthur!
25 Bab. 25. Tekad yang Mulia.
26 Bab. 26. Kejujuran Arthur.
27 Bab. 27. Tragedi Pecahnya Dua Biji.
28 Bab. 28. Aku Cemburu!
29 Bab. 29. Penolakan Arthur.
30 Bab. 30. Bercumbu Mesra.
31 Bab. 31. Mengejutkan Masya di Kantor.
32 Bab. 32. Gara-gara Duda.
33 Bab. 33. Ancaman Sih Malik.
34 Bab. 34. Pemecatan Dengan Tidak Hormat.
35 Bab. 35. Pembalasan Arthur!
36 Bab. 36. Curahan Hati Lili.
37 Bab. 37. Rasakanlah Cintaku!
38 Bab. 38. Perjalanan Ke Rumah Orangtua.
39 Bab. 39. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
40 Bab. 40. Ayah Barra VS Arthur.
41 Bab. 41. Rencana Ayah Barra.
42 Bab. 42. Percobaan Pertama Untuk Calon Menantu.
43 Bab. 43. Kemarahan Ibu Tasya.
44 Bab. 44. Rencana Pulang Ke Kota.
45 Bab. 45. Gangguan di Tengah Jalan.
46 Bab. 46. Kedatangan Orangtua Lili ke Rumah Arthur.
47 Bab. 47. Perjuangan Arthur.
48 Bab. 48. Kenangan Masa Lalu Ayah Barra.
49 Bab. 49. Klaim Kepemilikan.
50 Bab. 50. Calon Menantu.
51 Bab. 51. Perdebatan Para Pemegang Saham.
52 Bab. 52. Rencana Licik Gesya.
53 Bab. 53. Kedatangan Sang Kakak.
54 Bab. 54. Salah Paham Mengerikan.
55 Bab. 55. Pusakanya Baik-baik Saja.
56 Bab. 56. Sama-sama Terkejut.
57 Bab. 57. Permainan Licik Oknum Berseragam.
58 Bab. 58. Pertunjukan Bian.
59 Bab. 59. Pembalasan Ala Ayah Barra.
60 Bab. 60. Sungguh Memalukan.
61 Bab. 61. Mengalahlah Dengan Yang Lebih Muda.
62 Bab. 62. Persetujuan vs Penolakan.
63 Bab. 63. Kembali Mengingat Sang Pencipta.
64 Bab. 64. Mulai Kembali Bangkit.
65 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
66 Bab. 65. Dia Calon Istriku.
67 Bab. 66. Pembelaan Sampai Titik Darah Penghabisan.
68 Bab. 67. Demi Kau dan Sih Buah Hati.
69 Bab. 68. Meminta Restu.
70 Bab. 69. Akhirnya Setuju.
71 Bab. 70. Penderitaan Dibayar Tunai.
72 Bab. 71. Malam Lamaran.
73 Bab. 72. Dijadikan Satu Saja!
74 Bab. 73. Perdebatan di Butik.
75 Bab. 74. Aku Baik-baik Saja, Sumpah!
76 Bab. 75. Permintaan Lili.
77 Bab. 76. Persiapan Pernikahan.
78 Bab. 77. H-1 Pernikahan (menuju tamat).
79 Bab. 78. SAH! (Tamat)
80 Bab. 79. Ekstra Part (Pemersatu Bangsa)
81 Bab. 80. Ekstra Part (Salam Sayang)
82 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
83 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu
84 Promosi Novel Simbiosis Mitualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan Melalui Tabrakan.
2
Bab. 2. Seorang Anak Kecil.
3
Bab. 3. Tidak Memaafkan.
4
Bab. 4. Janda Beranak Satu.
5
Bab. 5. Kehebohan Mama Mawar.
6
Bab. 6. Gara-gara Mangga.
7
Bab. 7. Persetujuan Mama Mawar.
8
Bab. 8. Memperebutkan Zia.
9
Bab. 9. Rencana Jahat!
10
Bab. 10. Permainan di Toilet.
11
Bab. 11. Dalam Balutan Handuk.
12
Bab. 12. Rencana Arthur.
13
Bab.13. Kami juga Keluargamu.
14
Bab. 14. Surat dari Pengadilan Agama.
15
Bab. 15. Menyiapkan Pengacara.
16
Bab. 16. Tawaran Kasus yang Sama.
17
Bab. 17. Kuda-kudaan.
18
Bab. 18. Mengibarkan Bendera Perang.
19
Bab. 19. Sebelum Persidangan.
20
Bab. 20. Perang di Pengadilan.
21
Bab. 21. Kekesalan Arthur.
22
Bab. 22. Curi-curi Pandang.
23
Bab. 23. Pindahan.
24
Bab. 24. Kepanikan Arthur!
25
Bab. 25. Tekad yang Mulia.
26
Bab. 26. Kejujuran Arthur.
27
Bab. 27. Tragedi Pecahnya Dua Biji.
28
Bab. 28. Aku Cemburu!
29
Bab. 29. Penolakan Arthur.
30
Bab. 30. Bercumbu Mesra.
31
Bab. 31. Mengejutkan Masya di Kantor.
32
Bab. 32. Gara-gara Duda.
33
Bab. 33. Ancaman Sih Malik.
34
Bab. 34. Pemecatan Dengan Tidak Hormat.
35
Bab. 35. Pembalasan Arthur!
36
Bab. 36. Curahan Hati Lili.
37
Bab. 37. Rasakanlah Cintaku!
38
Bab. 38. Perjalanan Ke Rumah Orangtua.
39
Bab. 39. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
40
Bab. 40. Ayah Barra VS Arthur.
41
Bab. 41. Rencana Ayah Barra.
42
Bab. 42. Percobaan Pertama Untuk Calon Menantu.
43
Bab. 43. Kemarahan Ibu Tasya.
44
Bab. 44. Rencana Pulang Ke Kota.
45
Bab. 45. Gangguan di Tengah Jalan.
46
Bab. 46. Kedatangan Orangtua Lili ke Rumah Arthur.
47
Bab. 47. Perjuangan Arthur.
48
Bab. 48. Kenangan Masa Lalu Ayah Barra.
49
Bab. 49. Klaim Kepemilikan.
50
Bab. 50. Calon Menantu.
51
Bab. 51. Perdebatan Para Pemegang Saham.
52
Bab. 52. Rencana Licik Gesya.
53
Bab. 53. Kedatangan Sang Kakak.
54
Bab. 54. Salah Paham Mengerikan.
55
Bab. 55. Pusakanya Baik-baik Saja.
56
Bab. 56. Sama-sama Terkejut.
57
Bab. 57. Permainan Licik Oknum Berseragam.
58
Bab. 58. Pertunjukan Bian.
59
Bab. 59. Pembalasan Ala Ayah Barra.
60
Bab. 60. Sungguh Memalukan.
61
Bab. 61. Mengalahlah Dengan Yang Lebih Muda.
62
Bab. 62. Persetujuan vs Penolakan.
63
Bab. 63. Kembali Mengingat Sang Pencipta.
64
Bab. 64. Mulai Kembali Bangkit.
65
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
66
Bab. 65. Dia Calon Istriku.
67
Bab. 66. Pembelaan Sampai Titik Darah Penghabisan.
68
Bab. 67. Demi Kau dan Sih Buah Hati.
69
Bab. 68. Meminta Restu.
70
Bab. 69. Akhirnya Setuju.
71
Bab. 70. Penderitaan Dibayar Tunai.
72
Bab. 71. Malam Lamaran.
73
Bab. 72. Dijadikan Satu Saja!
74
Bab. 73. Perdebatan di Butik.
75
Bab. 74. Aku Baik-baik Saja, Sumpah!
76
Bab. 75. Permintaan Lili.
77
Bab. 76. Persiapan Pernikahan.
78
Bab. 77. H-1 Pernikahan (menuju tamat).
79
Bab. 78. SAH! (Tamat)
80
Bab. 79. Ekstra Part (Pemersatu Bangsa)
81
Bab. 80. Ekstra Part (Salam Sayang)
82
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
83
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu
84
Promosi Novel Simbiosis Mitualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!