Terjebak Pesona Mama Muda
"Arthur!"
suara keras menggelegar memanggil seorang lelaki yang masih bergelung dalam selimut, terik matahari mulai masuk ke dalam kamar tetapi tidak juga membuat lelaki itu bangun.
"Arthur! bangun kamu!"
Untuk sekali lagi terdengar jeritan seorang wanita sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar.
"Iya-iya!" Akhirnya lelaki yang dipanggil Arthur turun dari ranjang dan berjalan gontai ke arah pintu.
"Hoam! kenapa sih Ma?" Arthur menggaruk-garuk kepalanya sembari terus menguap.
"Kenapa-kenapa? ini sudah siang! kamu gak kuliah?"
Omelan Mamanya berhasil membuat Arthur menutup kedua telinga. "Iya-iya! inikan udah bangun!"
Arthur berbalik dan kembali masuk ke dalam kamar, suara gerutuan dari Mamanya masih bisa dia dengar walaupun sudah berada di dalam kamar mandi.
"Menyebalkan sekali! kenapa pagi-pagi harus ada kelas sih?" Tangan Arthur terulur mengambil handuk karna proses mandinya sudah selesai.
"durururu nanana, selamat pagi Ma, Pa!" sapa Arthur yang sedang berjalan ditangga menuju dapur, terlihat kedua orang tuanya sedang sarapan saat ini.
"kamu itu sudah dewasa, Arthur! seharusnya kamu sudah bisa bangun sendiri!" Lelaki paruh baya yang mempunyai wajah mirip dengan Arthur memberi nasehat, dia sudah bosan mendengar keributan setiap pagi.
"Aku bangun sendiri kok!" Arthur memakan sarapan yang sudah tersedia, dan tidak peduli dengan ucapan papanya.
Kedua orangtuanya hanya bisa mengelus dada, mereka tidak tau lagi harus bagaimana memberi nasehat pada putra mereka itu.
"aku berangkat duluan ya!" pamit Arthur kemudian, dia bangkit dan menyambar kunci mobilnya yang ada di atas meja.
Begitulah Arthur Ravindra, anak dari pasangan Papa Ari dan Mama Mawar yang sukses membuat seisi rumah penuh dengan keributan.
Semua orang yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kapala, entah bagaimana lagi harus memberi nasehat agar Arthur bisa lebih dewasa lagi.
Arthur melajukan mobilnya dengan kencang membelah keramaian jalanan pagi ini, dia terus menambah laju mobilnya dan menyalip kendaraan lain yang ada di depannya.
Tidak berselang lama, Arthur sampai di Universitas tempatnya kuliah. Dia memarkirkan mobilnya dideretan mobil mewah lainnya yang khusus disediakan untuk para orang kaya.
"pagi, Arthur!"
"hay, Arthur!"
"hello, tampan!"
Arthur mengedipkan matanya saat para wanita menyapa, dia terus berjalan dengan angkuh menuju ruang kelasnya.
Bruk, tiba-tiba tubuh Arthur ditabrak oleh seorang wanita yang nyaris membuat mereka berdua terjatuh.
"hah! apa-apaan sih?" Arthur mendorong tubuh wanita itu yang masih menempel ditangannya.
"Maaf-maaf, saya tidak sengaja!" Wanita itu berjongkok untuk mengambil buku-buku yang berserakan di atas tanah.
"lain kali hati-hati dong! kamu sengaja yah?" bukannya membantu, Arthur malah menuduh wanita itu sengaja menabraknya.
Wanita itu mendongakkan wajahnya untuk menatap Arthur, mata mereka saling tatap dan seakan terkunci untuk beberapa saat.
"Saya sedang terburu-buru, jadi tidak sengaja menabrak anda!" Wanita itu lalu berdiri, dan berjalan meninggalkan Arthur yang seakan terhipnotis dengan wajah cantiknya.
"gila! dia cantik sekali," mata Arthur masih terus mengikuti ke mana wanita itu pergi.
"Woy! ngapain kamu diam di sini?"
Tiba-tiba Arthur terkejut saat salah satu temannya datang, sangking khusyuknya melihat wanita itu dia sampai tidak sadar dengan sekitarnya.
"ngapain sih? awas kesambet loh," seru Dewa, yang tadi mengejutkan Arthur.
"siapa dia? kenapa aku belum pernah melihatnya?" tanya Arthur.
"hah! siapa?" teman Arthur melihat ke kanan dan kiri, dia tidak mengerti siapa yang sedang dibahas oleh Arthur saat ini.
"wanita tadi, yang barusan menabrakku!" Arthur memberi penjelasan, dia bahkan sampai menunjuk-nunjuk kearah di mana wanita tadi pergi.
"Aku tidak melihat ada wanita! jangan-jangan tadi malam kau habis bercinta yah, makanya masih terbayang-bayang sampai sekarang!" Dewa menaik turunkan alisnya bermaksud untuk menggoda Arthur.
"Ck!" Arthur hanya berdecak kesal mendengar ucapan temannya.
Tidak mau ambil pusing dengan wanita tadi, akhirnya Arthur dan temannya berjalan kearah kelas mereka.
Brak, suara pintu terbuka membuat seisi ruang kelas yang tadinya riuh kini terdiam.
"Tumben dosennya belum masuk?" Arthur berjalan kearah kursi kosong di samping temannya, diikuti oleh lelaki yang bersamanya tadi.
"bukan belum masuk, tapi udah keluar!" jawab Bimo, dia tidak habis pikir karna Arthur dan Dewa baru datang saat jam pelajaran mereka sudah selesai.
Arthur menaikkan bahunya seakan tidak peduli, dia lalu mengambil ponsel dan melihat aplikasi hijau untuk memasang story di akun sosial medianya.
Suasana kelas yang tadinya ramai dipenuhi oleh suara, kini mulai diam saat ada seorang wanita yang masuk ke dalam kelas itu.
"assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya," sapa seorang wanita sembari tersenyum manis kearah mereka semua.
Para mahasiswa dan mahasiswi membalas sapaan wanita itu dengan penuh semangat, apalagi kaum adam yang terpesona melihat kecantikan wanita itu.
"gila! cantik sekali dia," seru Dewa, matanya melotot tajam memandangi makhluk ciptaan Tuhan yang ada dihadapan matanya.
"cih, kampungan!" ledek Arthur sembari tetap fokus dengan ponselnya.
"lihatlah, Arthur! dia benar-benar cantik." Dewa menarik kepala Arhur untuk melihat wanita yang sedang dia kagumi.
"Cih, tidak ada wanita yang lebih cantik dari yang sedang kulihat ini!" Rupanya Arthur sedang melihat-lihat foto model top dunia yang sedang memamerkan keseksian tubuh mereka.
Dewa merasa tidak peduli, dia mengabaikan Arthur dan kembali melihat kearah depan.
"perkenalkan, nama saya Liliana Fadhilah. Saya akan menggantikan Pak Ammar mengajar mata kuliah Ilmu Bisnis selama satu semester ke depan," wanita bernama Lili memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan maksud dari kedatangannya keruangan kelas itu.
"jadi, Pak Ammar sudah tidak mengajar lagi?" tanya salah seorang mahasiswi yang ada diruangan itu.
Lili tersenyum. "Saya tidak tau apakah beliau mengajar lagi atau tidak, tapi yang pasti saat ini saya yang akan mengajar dikelas ini."
Para mahasiswi bergumam kesal karna dosen favorit mereka sudah tidak masuk ke dalam kelas dan digantikan oleh Ibu Lili.
"Baiklah, apa ada yang ingin kalian tanyakan?" Lily mengeluarkan tumpukan berkas dari dalam tasnya dan diletakkan di atas meja.
"apa Ibu sudah menikah?" satu pertanyaan berhasil meluncur dari salah satu mahasiswa, terlihat semua orang juga penasaran dengan status dosen cantik itu.
"saya sudah menikah, dan juga sudah bercerai!"
"Hah?" Seluruh kelas menjadi ramai karna jawaban yang terlontar dari mulut dosen baru mereka.
"Hebat sekali! sudah menikah sekaligus bercerai." Arthur yang sejak tadi merasa tidak tertarik kini mendongakkan kepalanya untuk melihat sosok wanita yang menjadi dosen dikelasnya. Sementara keributan yang terjadi langsung senyap saat mendengar ucapan Arthur.
"Kau! apa yang kau lakukan di sini?" Arthur berdiri menatap wanita yang tadi tidak sengaja bertabrakan dengannya.
•
•
•
Tbc.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
Semoga kalian suka dengan karya baruku ini yah 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Ariyani Ariyani
hadir menyimak
2023-09-11
2
Soraya
ASSALAMU'ALAIKUM numpang duduk dl ya kak
2023-09-05
1
Ta..h
nyimak kk .
2023-02-04
1