Ayo bermain

Mengingat ini adalah seperti sebuah pertengkaran, Sam mungkin akan melakukan kekerasan kepada Shane lagi. Afa pun membalikan kembali badannya dan berjalan ke arah mereka berdua. Afa terkejut, kali ini justru tangan Shane yang sedang mengepal. Afa pun bergegas menghampiri Shane dan memegang tangan Shane yang sedang mengepal dengan kedua tangannya.

“Jangan berantem!” kata Afa yang kemudian sedikit menarik tangan Shane agar menjauh dari Sam.

“Sini, duduk dulu!” lanjut Afa sambil menarik lengan Sam dan Shane menuju ruang keluarga.

“Ini, mainin dulu PESnya.” Afa memberikan console game kepada mereka berdua sedangkan mereka berdua masih saling bertatapan penuh dengan amarah.

“Ayo! Main dulu! Nanti yang menang gue kasih hadiah dinner romantis ya. Yang kalah harus jadi sopir dan nganter kemanapun yang gue mau selama 3 hari. Gimana tawaran gue?” tanya Afa menggoda.

“Oke!” Jawab mereka berdua penuh dengan persaingan.

Afa hanya tertawa melihat kelakuan keduanya. Afa pun memainkan telepon genggamnya sambil menunggu mereka berdua menyelesaikan pertandingannya.

Hampir 2 jam berlalu. Akhirnya Sam menjadi pemenangnya. Hal itu sudah tidak mengherankan lagi karena sejak dulu Sam memang paling suka bermain game daripada belajar. Berbeda dengan Shane yang lebih suka membaca buku daripada menghabiskan waktu untuk bermain.

“Yes! Dinner bareng Afa.” Teriak Sam dengan sangat gembira.

Berbeda dengan Shane yang justru terlihat kesal. Mungkin karena dia tidak bisa memenangkan pertandingan atau mungkin tidak bisa balas dendam pada Sam.

“Ya udah, karena hasilnya sudah terlihat jelas, jadi kalian sekarang mandi dulu.  Setelah itu kita pergi nanti malam. Tapi sebelum pergi, antar aku pulang dulu ya Kak Shane, soalnya aku harus mandi juga.” Suruh Afa kepada mereka berdua.

Shane pun hanya mengangguk pasrah sedangkan Sam terlihat sangat bahagia. Mereka berdua pun akhinya mandi sedangkan Afa menunggu di ruang keluarga.

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam tapi kedua kakak beradik itu masih belum juga turun. Afa masih saja menunggu mereka berdua sambil menonton TV.

“Eh, ada Afa. Ko sendirian?” Sapa Mami.

“Mami baru pulang? Bang Sam sama Kak Shane lagi mandi dari tadi nggak turun-turun Mi.” Jawab Afa yang bangun dari tempat duduknya.

“Iya Mami habis arisan. Duh mereka ini kenapa mandinya barengan sih waktunya? Kan kasian Afa ditinggal sendiri.” Jawab Mami yang kemudian mengajak Afa duduk kembali.

“Ga apa-apa Mi. Oh iya Mi, Afa ijin mau ngajak Bang Sam sama Kak Shane malam mingguan. Boleh Mi?” Afa meminta ijin kepada Mami.

“Boleh dong sayang. Tapi ko kamu yang ijin? Harusnya itu mereka berdua yang ijin.” Tanya Mami.

“Nggak apa-apa Mi, orang yang ngajakin juga Afa.” Jawab Afa sedikit tertawa.

Tidak lama kemudian Sam dan Shane turun dari lantai atas. Terlihat mereka berdua sudah sangat rapi. Sam mengenakan celana jeans navy dan kemeja hitam sedangkan Shean mengenakan Jelana Jeans hitam dan kaos pendek putih.

“Loh, ko pada nggak kompak gini? Yang 1 pakai kemeja yang 1 pakai kaos?” tanya Mami.

“Sam mau dinner sama Afa jadi harus rapi. Kalau Shane kan Cuma jadi supir aja.” Jawab Sam bangga.

“Nggak gitu ko Mi. Mmm kita berangkat dulu ya Mi biar pulangnya  nggak kemalaman.” Kata Afa mengalihkan pembicaraan.

Akhirnya mereka bertiga pun pergi menggunakan mobil Shane dengan Shane sebagai sopirnya sedangkan Afa duduk dibelakang dan Sam duduk disamping Shane. Mereka bertiga hendak ke rumah Afa dulu karena Afa juga perlu membersihkan diri.

Sesampainya di depan gang rumah Afa, mereka berdua menunggu di dalam mobil sedangkan Afa masuk ke dalam rumahnya.

Tidak lama kemudian Afa keluar dengan mengenakan jaket oversize dan celana jeans navy. Afa mendekati mobil mereka dan Afa pun masuk ke dalam mobil.

“Sorry ya nunggunya lama.” Kata Afa yang sudah terlihat lebih segar.

“Nggak apa-apa Fa. Mau setahun juga gue tungguin ko.” Jawab Sam.

Berbeda dengan Sam, Shane justru hanya terlihat diam. Sejak tadi tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut Shane.

“Kak, ke Lembang ya. Nanti kalau sudah sampai alun-alun Lembang, aku arahin arahnya.” Kata Afa kepada Shane.

Shane tidak menjawab apapun. Dia hanya mengangguk lalu melajukan mobilnya ke arah Lembang.

“Wah Afa romantis ya. Dinnernya di Lembang segala. Biasanya Lembang kan tempatnya indah.” Puji Sam.

“Hahaha iya dong. Gue kan emang romantis.” Kata Afa memuji dirinya sendiri.

1 jam berlalu, akhirnya mereka sampai di tempat yang indah. Suasana alam dengan banyak lampu putih menghiasai restoran yang dimaksud. Banyak pasangan muda mudi ada disana.

“Yuk, masuk!” pinta Afa yang kemudian turun dari mobil.

Sam pun ikut keluar dari mobil sedangkan Shane hanya diam di dalam mobil. Afa pun mengetuk kaca mobil dan Shane pun membukanya.

“Kak! Ayo masuk! Ngapain diam aja di dalam mobil?” Tanya Afa.

Shane merasa bingung. Pasalnya dia kalah tapi dan yang diajak dinner adalah Sam, tapi kenapa Shane harus ikut? Tapi mendengar perintah Afa, Shane pun sedikit tenang.

“Ko Shane diajak? Kan dia Cuma sopir Fa.” Tanya Sam kesal.

“Udah, masuk aja! Ikut gue!” Perintah Afa.

Terlihat suasana yang sangat romantis di dalamnya. Tidak hanya itu, ada tempat outdoor juga disana.

“Maaf, sudah reservasi?” tanya Mba resepsionis.

“Sudah Mba, atas nama Afa.” Jawab Afa.

“Tunggu sebentar ya Kak. Saya lihat dulu.” Jawab mba resepsionis itu sambil melihat monitor.

“Oke mba.” Jawab Afa.

Setelah beberapa menit akhirnya resepsionis menemukan data pemesanan Afa.

“Atas nama Kak Afa untuk 2 orang di outdoor VIP ya kak?” Kata mba resepsionisnya.

“Iya betul mba.” Jawab Afa sambil tersenyum.

“Kalau begitu, kakaknya bisa ikut rekan saya, nanti dia yang akan menunjukan arahnya ya kak.” Kata mba resepsionis tersebut.

“Mari kak saya antar.” Kata seorang pegawai laki-laki.

“Oke, terima kasih y amba.” Jawab Afa kepada mba resepsionis itu.

“Mari mas.” Lanjut Afa mengikuti pegawai laki-laki itu.

Sam dan Shane terlihat heran. Mereka berdua tentu mendengar bahwa itu tempat VIP untuk 2 orang. Tapi kini mereka sedang bertiga. Tanpa banyak tanya, Sam dan Shane pun mengikuti Afa yang mengikuti Pegawai laki-laki itu.

Tidak lama kemudian pegawai laki-laki itu mengarahkan jalan menuju tempat makan outdoor. Disana terlihat ada yang datang berdua, ada pula yang datang bersama-sama seperti acara reuni. Suasananya begitu romantic sampai Sam dan Shane merasa terkesima.

Tiba akhirnya pada tempat VIP yang sudah Afa pesan. Tempatnya agak jauh dari keramaian yang barusan dia lewati. Tempat makannya langsung menghadap ke pemandangan kota.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!