Jealous

Ketika dalam perjalanan menuju rumah Sam, telepon genggam Afa kembali berbunyi menandakan ada pesan masuk. Afa pun bergegas untuk membaca pesan tersebut.

“Fa, lagi ngapain?” pesan dari Shane.

“Lagi sama Bang Sam nih. Kenapa kak?” balas Afa.

“Nggak Fa. Kirain lagi gabut. Oh sama Abang ya? Pantesan rumah sepi. Mami juga lagi ada arisan sama teman-temannya. Have fun ya Fa.” Balas Shane.

“Iya kak. Kakak kalau gabut nonton TV aja. See you kak.” Balas Afa.

Afa tidak memberi tahu bahwa dia dan Sam sedang menuju ke rumah Sam. Afa hanya membalas pesan seperlunya.

“Menurut Lo, si Jin itu bakalan balik lagi nggak sih? Gue tuh rishi tau kalau emaknya balik lagi menghubungi gue. Bukannya apa-apa ya. Tapi masa mereka kayak nggak merasa bersalah gitu tiba-tiba minta balikan. Seharusnya kan dia sebagai seorang wanita juga ngerti dong gimana rasanya dikecewain. Apalagi sampai ngeliat proses mesum 2 paus berarti kan udah fatal.” Tiba-tiba Afa nyerocos sambil memegang keningnya.

“Namanya juga muka tembok dan ga punya hati. Mana bisa ngotak?” jawab Sam sambil sesekali memperhatikan Afa.

“Aneh gue sama mereka. Mereka yang salah tapi sekarang gue yang dituduh jadi malingnya.” Gerutu Afa.

“Udahlah biarin aja. Cuekin aja. Namanya berhadapan sama orang nggak punya otak sampai kapan pun mereka nggak akan bisa mikir salahnya dimana!” Perintah Sam.

Tiba-tiba semuanya hening. Afa tidak menjawab apapubn perkataan Sam. Dia masih memikirkan hal yang baru saja terjadi di hidupnya hari ini. Dia masih tidak hais pikir dengan tidakan Artha yang seolah habis manis sepah dibuang. Sekarang dihati Afa ada sedikit penyesalan kenapa dulu dia begitu mencintai Artha sampai dia setia selama 8 tahun lamanya.

Tidak terasa mereka akhirnya sampai di rumah Sam setelah menempuh perjalanan yang cukup lama karena akhir pekan memang sering macet. Afa dan Sam pun masuk kedalam rumah. Merekalangsung menuju ruang keluarga.

“Mau Bir?” tanya Sam.

“Kayak baru kenal gue berapa hari aja? Mana pernah gue minum gituan?” kata Afa sambil mulai memainkan perangkat gamenya.

“Ya siapa tau aja. Soalnya tadi kata-katanya menusuk. Gue kira Lo beneran sudah jadi orang lain.” Jawab Sam sambil berjalan ke arah dapur dan mengambil air mineral.

“Nih.” Sam memberikan sebotol air mineral dingin.

“Thank you.” Jawab Afa yang mengambil air mineral di tangan Sam.

Mereka berdua pun akhirnya bermain PES.

*** Di kamar Shane ***

“Kapan sih wajah ini akan sembuh? Rasanya ingin keluar rumah dan bersantai.” Gumam Shane dalam hati.

“Mana Afa juga lagi asik liburan sama Sam deh kayaknya.” Batinnya.

Shane pun mulai berselancar di media sosialnya. Dia stalking media sosial Afa. Satu per satu photo Afa dilihat dan dibaca captionnya.

“Huh, dasar cupu! Dulu kamu begitu polos saat pertama kali bertemu denganku. Aku kira kamu akan tetap menjadi si kutu buku. Ternyata zaman juga merubah sikap seseorang ya Fa. Sekarang kamu sudah berubah. Bisa dandan, bisa gombal pula.” Kata Shane mengoceh sambil terus melihat media sosial Afa.

Tidak banyak yang Shane tau tentang percintaan Afa dengan Artha. Karena begitu Afa memberi tahu bahwa dia mulai berpacaran dengan Artha, Shane mulai menjaga jarak. Berbeda dengan Sam yang terus berada di samping Afa sehingga tahu semua kisah percintaan Afa secara detail.

Shane tahu dulu saat Afa SMA, Sam pernah menyatakan cinta. Shane juga tahu bahwa Abangnya itu sudah suka Afa sejak dulu dan diapun tidak keberatan karena pada saat itu Shane juga hanya menganggp Afa hanya sebatas teman. Tapi saat ini ada yang berubah. Shane tidak tahu itu apa. Tapi ada kecemburuan yang dia rasakan saat tahu Afa sedang bersama Sam.

Kini Shane merasa lapar. Sejak terakhir tadi pagi dia makan bubur, dia belum memakan apapun juga. Kalau akhir pekan biasanya Bibi pulang setelah menyiapkan sarapan dan akan kembali di hari Senin pagi sebelum sarapan. Tentu saja Shane tahu pasti di dapurnya tidak akan ada makanan apapun. Shane pun berinisiatif untuk turun kebawah untuk menuju dapur dan memasak Mie instan.

Saat sudah dibawah, dari kejauhan Shane melihat Afa sedang bermain game dengan Sam. Dia kaget karena Afa ada dirumahnya padahal tadi Afa bilang sedang bersama Sam.

“Ah, mungkin maksudanya sedang bersama Sam di rumah ini. Bukan jalan-jalan keluar. Dasar bodoh!” umpat Shane dalam hati yang mengira bahwa Afa dan Sam sedang bersenang-senang diluar rumah.

“Afa daritadi disini?” Tanya Shane mendekati.

Afa melirik kearah sumber suara dan melihat ada Shane didekatnya. “Iya kak. Udah ada 1 jam kali Afa disini. Sini kak gabung.” Jawab Afa yang matanya kembali mengarah ke layar TV.

“Lanjut aja Fa, kakak mau buat mie instan dulu. Lapar soalnya.” Jawab Shane sambil memalingkan badan kea rah dapur.

“Kakak belum makan memang? Ya udah ini lanjutin main yang punya Afa sama Bang Sam. Afa masakin dulu makanan buat Kak Shane.” Pinta Afa yang menoleh ke arah Shane.

“Nggak usah Fa, kamu lanjut main aja.” Jawab Shane yang mulai mengambil mie instan.

“Lo lapar nggak bang?” Tanya Afa sambil menghentikan permainannya.

“Lapar lah belum makan dari tadi.” Jawab Sam sambil menoleh ke arah Afa.

“Gue masakin mau nggak?” Tanya Afa.

“Boleh calon istriku.” Jawab Sam sedikit berteriak untuk membuat Shane cemburu.

“Ya udah tunggu ya.” Jawab Afa yang kemudian beranjak menuju dapur.

Afa pun langsung mematikan kompor yang sudah Shane nyalakan.

“Ko dimatiin Fa?” tanya Shane kesal.

“Main dulu sana temenin Bang Sam. Afa masakin dulu buat kalian makan. Mie instan mulu nggak baik.” Jawab Afa sambil merebut mie instan yang sedang dipegang oleh Shane.

“Apaan sih orang maunya mie instan.” Kata Shane sedikit membentak dan kembali merebut mie instannya dari Afa.

“Oh, mungkin masakanku nggak cocok kali ya di lidah Kak Shane.” Pikir Afa dalam hati sambil mengangguk.

Afa hanya diam lalu mengambil bahan masakan yang ada di dalam kulkas. Sambil tersenyum walau hatinya merasa kecewa karena untuk pertama kalinya dia merasa bahwa Shane membentaknya. Shane melihat perubahan wajah Afa. Afa yang awalnya ceria dan penuh dengan senyumannya menjadi diam seribu Bahasa.

Shane sedikit merasa bersalah karena telah menyakiti hati Afa. Namun dia juga enggan untuk mengakui bahwa sebenarnya dia seperti itu karena dia merasa cemburu kepada Sam. Ditambah lagi Shane sedikit kesal karena Afa memasakkan makanan untuk Sam. Itu menambah rasa kecemburuannya terhadap Sam.

Terpopuler

Comments

anizah

anizah

lanjutkan semangat terus kk

2022-12-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!