Pertemuan

"Kamu langsung ke Restoran sebelah rumah ya! Kita jadi makan malam di Restoran. Cepetan kamu ke sini. Tante Anjani sudah datang. Gak enak kalau disuruh menunggu lama." seru Mamanya Vino dalam telpon.

"Baik, Ma." ucap Vino datar. Kemudian ia menutup teleponnya dan melajukan kendaraannya menuju Kafe.

Sementara aku hanya duduk terdiam di kursi sambil memainkan ponselku, buka buka medsos.

Setibanya di sebuah Kafe. Vino berusaha mengingatkan aku untuk bisa berpura-pura menjadi pacarnya. Agar orang tua Vino percaya dan membatalkan perjodohannya.

"Kamu harus ingat ya, jangan sampai lupa. Awas kalau gak berhasil!" ancam Vino padaku.

"Lihat saja nanti." Aku menjawab datar. Lalu turun dari mobil dan Vino yang membuka pintu mobilnya,terus menggandeng tanganku ketika berjalan.

"Kesempatan sekali!" omelku.

"Kan ceritanya kita pasangan paling romantis. Biar mama gak curiga," ujar Vino seakan memaksa ku untuk menggandeng tangannya.

Aku gandeng tangannya, lalu berjalan menuju tempat yang sudah disiapkan oleh orang tua Vino. Tiba-tiba ponselku berdering, dan ternyata panggilan dari Ibu. Aku berhenti seketika. "Tunggu, Vin. Ada telepon dari Ibu. Aku mau angkat dulu ya, sok aja mau duluan mah. Nanti aku nyusul."

"Oh gitu. Gak apa- apa aku menunggu di sini saja." jawab Vino sambil berdiri sebelahku.

"Oke, sebentar ya." Kemudian aku segera mengangkat telepon dari Ibu.

"Iya, Bu."

"Kamu masih di mana? Ibu dan Tante Mawar sudah menunggu." tanya Ibu dalam telepon.

"Iya sebentar lagi kok, Bu. Ini ada urusan dulu. Bentar lagi juga Lean ke sana." ucapku.

"Jangan lama-lama, kasian mereka harus menunggu lama." ucap Ibu

"Iya, iya, Bu. Gak akan lama kok."

Kemudian Ibu menutup teleponnya.

"Kenapa?" tanya Vino padaku.

"Ibu sudah menungguku. Jadi aku gak bisa lama-lama ya. Ketika sudah ketemu dan berkenalan dengan orang tuamu. Aku langsung pulang ya," Aku beri penjelasan kepada Vino.

"Iya, gak apa-apa. Asal kamu ketemu dulu sama orang tua ku saja." jawab Vino. "Ya sudah yuk!" ajaknya lagi. Dengan sigap ia genggam tanganku. Sambil berjalan dengan satu tangan aku memasukkan ponselku ke tas, dan satu tangan lagi di genggam Vino.

"Hey, Vin. Akhirnya kamu datang juga." sapa Mamanya Vino terdengar olehku. Namun aku masih menunduk dan segera merapihkan tasku.

"Iya, Ma. Pasti datang atuh. Ini coba lihat Vino bawa siapa?" tanya Vino sambil memperkenalkan ku pada Mamanya. Dia memberikan kode padaku agar aku memperkenalkan diri dan berhenti sibuk dengan tasku. "Ayo ngomong!" bisiknya.

"Eh, iya Tante. Kenalin aku...," seketika perkenalanku terhenti saat seorang Ibu memanggilku. "Lean! Anakku!" ucap Ibu sedikit teriak karena kaget.

"Ibu!" ucapku heran sambil sesekali menatap Vino dan Mamanya. "Kok Ibu di sini? Bukannya di rumah Tante Mawar?" tanyaku heran.

"Jadi kalian sudah pada kenal?" serempak Ibu dan Tante Mawar bertanya pada kita.

Ku tatap lelaki di sebelahku, begitu juga dirinya. Vino balik menatapku. Dan menjawab. "Iya, kita sudah lama kenal, Mam. Mama kenal juga sama Lean?"

"Alhamdulillah, ya Jeng! Ternyata mereka sudah saling kenal tanpa kita kenalkan." ujar Tante Mawar pada Ibu.

"Iya, Jeng! Gak nyangka ya. Jadi kita gak usah repot-repot menjodohkan mereka." jawab Ibu.

Mataku melotot, seakan kaget dengan semua ini. "Apa? Jadi lelaki mau dijodohkan denganku itu Vino?" tanyaku pada Ibu.

Terpopuler

Comments

Nadira

Nadira

Kejutan yang mengejutkan semuanya 😃😃

2022-12-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!