Lingkungan baru

Sebelum membuka pintu kantor tata usaha di kampus tersebut, Meysha menghirup napas dalam-dalam.Di dalam keadaan cukup terang dan lebih hangat dari yang Meysha harapkan. Kantornya luas, ruang tunggunya dilengkapi

kursi lipat,lantai yang bersih,pemberitahuan dan penghargaan bergantungan di dinding

sebuah jam dinding besar berdetak keras. Lukisan sebuah peta besar juga tergantung disebuah dinding tersebut. Ruangan

itu dibagi dua oleh konter panjang . Ada tiga meja dibalik konter, salah satunya dihuni wanita bertubuh ramping berambut hitam yang mengenakan kacamata. Dia mengenakan kemeja biru, yang membuat Meysha merasa

pakaiannya berlebihan.

" Excuse me." Sapa Meysha.

Wanita berambut hitam itu mendongak.

"Owh, Hello, Good morning. Can I help you?"

“I am Adiba Meysha from Indonesian scholarship." Jawab Meysha. Dia melihat matanya berkilat terkejut.

“Tentu saja," Jawabnya begitu tahu Meysha dari Indonesia. Dia mengaduk-aduk tumpukan

dokumen di mejanya hingga menemukan yang dicarinya.

" Can you speak Indonesian language?"

Tanya Meysha.

" Tentu Nona. Saya mempelajari semua bahasa." Sahutnya membuat Meysha merasa bodoh atas pertanyaannya.

“Ini jadwal mata kuliahmu, dan ini peta kampus." Dia membawa beberapa lembar ke meja konter dan memperlihatkannya pada Meysha.Kemudian Dia menjelaskan kelas-kelas yang harus Meysha ambil, menerangkan rute terbaik menuju masing-masing kelas pada peta, dan menyerahkan lembaran kertas yang

harus ditandatangani masing-masing dosen Pada akhir jam pelajaran nanti Meysha harus menyerahkannya kembali. Dia tersenyum dan berharap, seperti Ayahnya, Meysha kini merasa senang berada di sini di Seoul. Sepertinya tidak seperti yang Dia bayangkan sebelumnya. Meysha balas tersenyum meyakinkan sebisanya. Ketika Meysha keluar lagi menuju mobilnya, mahasiswa mahasiswi lain berdatangan. Dia mengemudi menuju parkiran yang sesuai,mengikuti barisan mobil-mobil. Meysha senang mobil-mobil lainnya tidak ada yang sama tua seperti mobilnya, semuanya model keluaran terbaru. Melihat mobilnya, Meysha merasa itu menguntungkan. Setidaknya Dia tidak akan begitu pusing saat mencarinya nanti.

Meysha mematikan mesin begitu

mendapatkan tempat parkir, sehingga suaranya yang keras tidak menarik perhatian sekitar. Namun Meysha terlihat masa bodoh.

Meysha mempelajari petanya di dalam mobilnya, berusaha mengingatnya, berharap Dia tak perlu berjalan sambil terus memeganginya seharian. Meysha memasukkan semua ke tas dan menyandangkan talinya di bahu. Lalu menarik napas panjang.

'Aku bisa melakukannya,' Batin Meysha setengah membohongi dirinya.

'Tak ada yang bakal menggigitku.' Batinnya masih berlanjut.

Akhirnya Meysha mengembuskan napas dan melangkah keluar dari mobilnya.

Dia membiarkan wajahnya tersamarkan tudung jaket ketika berjalan melintasi trotoar yang dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi lainnya. Jaket hitam polosnya tidak mencolok, Dia menyadarinya dengan perasaan lega. Namun tidak dengan gamis syar'i nya. Itu membuat sebagian ada yang memperhatikan, Namun ada juga yang tidak terlalu peduli dengan perbedaan itu.

Begitu sampai di gedung yang Dia maksud,dengan mudah Meysha menemukan kelasnya yaitu bahasa Inggris.Meysha mendapati napasnya pelan-pelan berubah terengah-engah begitu mendekati pintu. Dia berusaha menahan napas ketika mengikuti dua orang yang mengenakan mantel coklat melewati pintu keruangan tersebut.Mereka dua orang gadis, yang satu berambut pirang yang lain juga berkulit pucat, rambutnya cokelat muda.Setidaknya warna kulit Meysha tidak bakal mencolok di sini.

Meysha menyerahkan lembaran tadi pada seorang dosen,Laki-laki tinggi berkacamata. Dia melongo menatap Meysha ketika

melihat namanya, bukan respons yang membangun dan tentu saja wajah Meysha memerah seperti tomat. Tapi setidaknya

Beliau langsung menyuruh Meysha duduk di meja kosong di belakang, tanpa memperkenalkan pada teman-teman sekelas seperti anak SMA. Sulit bagi teman-teman barunya untuk menatap Meysha di belakang tapi entah bagaimana mereka bisa melakukannya. Entah karena penasaran, Atau karena terlihat berbeda penampilan. Meysha terus menunduk, memandangi foto copy materi yang telah diberikan dosen.

Meysha sudah pernah membacanya.Membuat Meysha merasa antara menyenangkan dan membosankan. Ketika bel berbunyi, suaranya berupa gumaman sengau

Seorang cowok dengan kulit albino, hidung mancung dan rambut pirang, Dia bersandar di lorong dan berbicara pada Meysha.

"Your name is Adiba Meysha, From Indonesian scholarship?" Dia kelihatan seperti orang yang kelewat suka menolong.

"Meysha. Yes, I am from Indonesian" Meysha meralatnya. Semua orang dalam jarak tiga

kursi berbalik menghadapku.

"Habis ini kau masuk mata kuliah apa?" tanyanya. Ternyata Dia bisa bahasa Indonesia. Fix, Kampus ini banyak kejutan bagi Meysha. Akhirnya Meysha harus memeriksa dulu di dalam tasnya sebelum menjawab.

"Mmm Kebudayaan, dengan Mr.Anderson."

Meysha tak bisa melihat ke mana pun tanpa beradu pandang dengan mata-mata penasaran.

"Aku akan ke gedung sama juga, hanya beda ruangan, Aku bisa menunjukkannya

padamu..." Jelas tipe kelewat suka menolong.

Meysha merasa canggung, Dia tidak pernah seakrab ini dengan teman lawan jenis saat di Indonesia. Ini benar-benar situasi baru yang Meysha hadapi.

"Kenalkan, Aku Alex." Tambahnya.

" Meysha."

Meysha tersenyum hati-hati.

Mereka mengambil jaket dan menerobos salju, yang sudah reda. Meysha berani bersumpah beberapa orang dibelakang Mereka berjalan cukup dekat supaya bisa menguping.

“Jadi, ini sangat berbeda dengan Indonesia?"

tanyanya.

"Sangat." Jawab Meysha.

"Di sana tidak sering ada salju, kan?"

"Tidak sama sekali."

“Wow, seperti apa rasanya?" Alex membayangkan.

"Cerah,"Ujar Meysha.

"Kulitmu tidak terlalu cokelat."

Meysha hanya tersenyum

Dia mengamati wajah Meysha dengan waswas. Kelihatannya selera humornya tidak selaras. Beberapa bulan saja di tempat ini, Meysha pasti

sudah lupa bagaimana caranya bersikap sinis.

Mereka berjalan lagi menelusuri lorong ruangan menuju kelas mata kuliah yang dimaksud. Alex mengantar Meysha

sampai ke pintu, meskipun papan tandanya jelas.

"Semoga berhasil," Katanya ketika Meysha meraih gagang

pintu.

"Barangkali Kita akan bertemu di kelas lain." Alex

terdengar berharap.

Meysha tersenyum samar dan masuk.

Sisa pagi itu berlalu kurang lebih sama. Dosen

Statistika Mr. John, yang bakal Meysha benci. Karena mata pelajaran yang diajarkn. Dan menyuruh Meysha memperkenalkan diri didepan. Meysha tergagap, wajahnya merah padam dan tersandung saat mau menuju kursi yang kosong.

Setelah dua mata kuliah, Meysha mulai mengenali beberapa wajah di masing-masing kelas mata kuliah, yang Meysha ambil.

Selalu ada yang lebih berani dari yang lain. Beberapa sahabat baik cewek maupun cowok memperkenalkan diri. Dan bertanya mengapa Meysha memilih Korea dalam pendidikannya.

Meysha mencoba berdiplomasi, tapi secara keseluruhan Meysh hanya berbohong, karena faktanya Dia mengungsikan diri ke Seoul demi Ibunya.

Namun setidaknya, Meysha jadi tidak membutuhkan peta lagi, untuk mencari ruang kelas mata kuliah dikampus yang besar tersebut. Lalu seorang gadis duduk disebelah Meysha di kelas Statistika. Dia orang asli Korea. Dia berjalan menemani Meysha menuju kafetaria saat makan siang. Tubuhnya mungil, lebih pendek daripada Meysha yang 160 cm. Tapi rambut gelapnya yang ikal berhasil menyamarkan perbedaan tinggi Mereka.

Meysha masih lupa dengan namanya, jadi Meysha tersenyum dan mengangguk. Ketika Dia mengoceh tentang dosen-dosen dan

mata kuliahnya. Meysha berusaha memerhatikannya.Mereka duduk di ujung meja yang dipenuhi beberapa temannya. Dia memperkenalkan Meysha pada Mereka.

Meysha langsung lupa nama-nama Mereka begitu mulai mengobrol dengan Mereka. Malasahnya namanya sangat kompleks

Cowok dadi kelas bahasa Inggris, Alex melambai pada Meysha dari seberang meja.

Meysha hanya balik senyum. Meysha masih tidak menyangka, Walaupun Dia berpenampilan berbeda namun masih diterima dengan keramahan dilingkungan barunya.

To Be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!