Ep. 2 Aku Ingin Pulang

Ini... Ini di kamar lamaku, tempat aku berasal. Apa akhirnya aku pulang? Dan ini... Sepertinya aku pernah melakukan hal ini. Novel Pangeran Yang Terbuang? Ini novel terakhir yang aku baca sebelum... Ahh! Hidungku berdarah! Aku ingat sebelum aku tidur aku mendapati hidungku sedang mimisan dan kepalaku terasa pusing. Apakah ini hari itu? Apakah aku sedang mengulang waktu? Apakah ini mimpi? Rasa pusing di kepalaku terasa begitu nyata. Engghh... Pusing.... 

"Louis..." 

Suara apa itu? Seseorang seperti sedang memanggilku.

"Isse..."

Engghh... Siapa? 

"Louisse bangun!!"

Mataku langsung terbuka dan melihat Leonard sedang menatapku dengan wajah terlihat... Cemas?

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Leonard dengan nada cemasnya.

"Ahh Leonard... Apakah aku bisa tidur lebih lama lagi?" Tanyaku sambil menutup lagi mataku, sungguh kepalaku terasa amat pusing.

Ehh? Kenapa Leonard tiba-tiba menyentuh keningku dengan telapak tangannya.

"Sudah aku duga kamu demam." Ujarnya.

Ahh... Ternyata aku demam, pantas rasanya napasku terasa panas. Aku pasti kelelahan karena pelaksanaan pesta pernikahan kemarin, Kenapa aku harus terjebak di tubuh anak kecil yang buruk ini? Menyebalkan, rentan dan mudah lelah. Ya ampun... Kenapa wajah Leonard menatapku seperti itu? Pasti dia cukup khawatir melihatku tumbang seperti ini. Ahh, aku tidak bisa membayangkan jika suatu hari nanti wajah baik di hadapanku ini yang akan memenggal kepalaku.

"Hehe... Aku tidak apa-apa, kamu tidak perlu khawatir, demam seperti ini tidak akan membuatku mati." Ujarku agar Leonard tidak lagi mengkhawatirkanku, tapi kenapa wajahnya semakin terlihat frustasi begitu dan hanya diam menatapku?

"Nanti kalau keluar tolong panggilkan saja pelayan untukku ya? Sepertinya aku akan lebih baik jika minum obat." Pintaku pada Leonard.

"Baiklah." Jawab Leonard dan diapun keluar dari kamar.

Ughh... Mataku berat dan kepalaku masih saja pusing, aku perlu meminum obat. Aku akan memejamkan mataku sebentar, pelayan pasti akan membangunkanku jika mereka sudah datang.

Apa aku bermimpi lagi? Aku ingat ini pertama kali aku terbangun di dunia novel ini. Awalnya sulit dipercaya dan aku hanya menganggapnya sebuah mimpi saja. Namun cukup lama berada di sini tidak membuatku terbangun dari mimpi. Tentu saja sangat sulit untuk beradaptasi di dunia yang benar-benar berbeda dari dunia asalku. Kira-kira butuh satu tahun mungkin lebih untuk beradaptasi dan menyesuaikan kebiasaan hidup di dunia ini. Sadar jika aku sudah meninggalkan dunia asalku dan benar-benar tidak bisa kembali sempat membuatku sangat frustasi. Sebesar apapun keinginanku untuk kembali itu akan menjadi hal yang sia-sia. Setelah dengan susah payah aku berhasil beradaptasi di dunia ini, kabar itu datang. Sesuai alur cerita dalam novel, surat pinangan dari Kekaisaran datang. Apa yang harus terjadi memang harus terjadi, aku tidak dapat mengganti alur cerita ini sesuka hati. Jadi harus bagaimana lagi? Aku harus berusaha yang terbaik agar tetap hidup di dalam novel ini. Meski sudah bertekat seperti itu, kenyataannya kehidupanku di dunia ini cukup berat untuk kujalani. Orang tua baruku rela menjual anaknya yang masih berusia tiga belas tahun kepada pihak istana demi untuk mempertahankan gelar kebangsawanannya dan menaikkan reputasi di dunia sosial. Setelah memasuki istana, para pelayan terang-terangan bersikap tidak sopan kepadaku serta merendahkanku. Aku tidak punya orang tua, kerabat ataupun teman di dunia ini. Hiks... Ayah... Ibu... Aku ingin pulang...

 "Kenapa dia keadaannya masih seperti ini terus?! Apakah kalian benar-benar sudah memberinya obat?!"

Enggh... Berisik, siapa? 

"Ka, karena tuan Putri dari tadi hanya tidur terus..."

"Apa?! Jadi jangankan untuk memanggil dokter, bahkan sampai sekarangpun kalian masih belum memberinya obat?!! Apa kalian bisa bertanggung jawab jika terjadi apa-apa pada Putri hahh?!!"

Ughh... Pusing.... 

Suara ini... Yang sedang marah-marah... 

"Ma, maafkan kami Yang Mulia Pangeran."

"Louisse!! Jika kamu tidak mau jadi Putri yang mati sehari setelah menikah maka bukalah matamu sekarang juga!!"

Leonard... Apakah kali ini dia berteriak pada orang yang sakit? Hmm... Halus sekali cara bicaranya. 

"Bukalah matamu! Kamu akan mati jika demammu tidak segera turun!"

Apa? Mati?!

Mataku langsung terbuka setelah mendengar kata 'mati' dari mulut Leonard. Namun jika dengan mati aku dapat kembali ke dunia asalku, lebih baik aku mati saja. Aku ingin memejamkan mataku kembali, tapi apa ini? Leonard tiba-tiba menyuapiku obat sebelum mataku terpejam kembali. Bagaimna bisa? Bukankah dia membenciku.

"Ahh Pangeran, biar kami saja yang..."

Leonard tidak mendengarkan para pelayan yang ingin menggantikannya dan terus menyuapiku obat dengan diam tanpa bicara. Aku melihat wajah khawatir Leonard yang seakan mengatakan untuk jangan mati, maka aku hanya mampu menurutinya untuk meminum obat dengan tenang hingga tanpa sadar mataku kembali terpejam. Ahh... Mungkin setelah bangun nanti aku sudah kembali lagi ke dunia asalku. Hingga....

Apa ini?! Kenapa aku masih saja terbangun di tempat ini?! Aku melihat Leonard tertidur dalam keadaan duduk di kursi samping ranjang. Arrgghh...!!! Kenapa aku masih berada di dalam novel?! Aku kira aku akan mati dan kembali lagi ke dunia asalku. Tapi... Apakah tubuh asliku masih ada di dunia asalku? Jangan-jangan orang-orang di sana sudah benar-benar menguburku?! Atau... Apakah Louisse yang asli mennggantikanku di sana? Jika itu benar, sungguh beruntungnya dia. Huuaaa....!! Aku semakin terlihat menyedihkan...!!

"Ahh, kamu sudah bangun? Tadi kamu langsung tertidur pulas setelah meminum obat." Leonard terbangun dan mengatakan kenyataan yang terjadi saat ini. Sungguh aku benar-benar tidak dapat tertolong lagi. Aku benar-benar terjebak di tubuh dan di sunia yang asing ini.

"Ibu, aku ingin pulang..." Tanpa sadar aku terang-terangan menggumamkan hal itu di hadapan Leonard.

"Ha? Apa??" Tanya Leonard yang mungkin samar-samar mendengar ucapanku barusan.

"Bu bukan apa-apa! Toh jika aku mengatakannya, kamu juga tidak akan mengerti." Aku langsung membalikkan badanku memunggunginya. Aku tidak ingin memperlihatkan wajahku yang terlihat menyedihkan ini.

"Kamu ini ya, benar-benar!!" Leonard terlihat emosi hingga bangkit dari duduknya.

"Terimakasih." Aku harus segera mengatakan itu sebelum dia benar-benar marah padaku.

"Karena kamu sudah mau menyuapiku obat meskipun dengan terpaksa, kalau terlambat sedikit saja mungkin aku akan benar-benar mati jika kamu membiarkanku." Lanjutku.

Leonard hanya diam mendengarkan ucapanku, dia sudah tidak marah kan? Tapi...

"Tapi kenapa kamu mau menyelamatkanku?"

Kenapa dia terdiam? Apa dia tidak mau mengatakan jika dia membenciku karena dia tokoh utama yang terlalu baik? Di dalam novel aslinya Louisse de Roman bagi Pangeran Leonard tidak lebih dari sekedar musuh. Itu karena Louisse de Roman adalah perempuan yang dibawa masuk ke istana atas rekomendasi Ratu Media sendiri demi mencegah Pangeran Leonard menikah dengan perempuan dari keluarga bangsawan yang berpengaruh. Karena Ratu Media tidak ingin Leonard mendapat dukungan dari para bangsawan lainnya untuk duduk di atas tahta selanjutnya. Bagi Ratu Media tahta selanjutnya hanya pantas diduduki oleh garis keturan murni yaitu Pangeran Oscar Brilliand de Eliador, putra kandungnya sendiri. Leonard yang sampai sekarang masih menerima perlakuan jahat dari Ratu Media pasti tahu hal ini. Dan dia tidak punya alasan apapun untuk menyelamatkanku saat ini. Bukankah lebih baik untuknya jika aku mati?

"Apa kamu selalu berpikiran jelek seperti itu?" Tanyanya dengan nada datar.

Kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti itu?! Seakan dia mengetahui isi hatiku. Apa dia cenayang?

Bersambung... 

Episodes
1 Ep. 1 Aku Harus Merubah Jalan Cerita
2 Ep. 2 Aku Ingin Pulang
3 Ep. 3 Memulai Rencana
4 Ep. 4 Rencana Mendekati Ratu
5 Ep. 5 Rencana Mendekati Suami
6 Ep. 6 Si Kecil Oscar
7 Ep. 7 Harus Bersabar Lagi
8 Ep. 8 Terpisah
9 Ep. 9 Dag Dig Dug Serr...
10 Ep. 10 Pesta Pelepasan
11 Ep. 11 Berpisah Sementara
12 Ep. 12 Aku Merindukanmu
13 Ep. 13 Louisse Bertemu Julian
14 Ep. 14 Istana Pangeran Pertama
15 Ep. 15 Pekerjaan Baru Louisse
16 Ep. 16 Mencari Kepercayaan
17 Ep. 17 Aku dan Vianty
18 Ep. 18 Aku dan Vianty #2
19 Ep. 19 Vianty: Jika Aku Menjadi Duchess
20 Ep. 20 Berita Kemenangan
21 Ep. 21 Pelayan Pribadi Media
22 Ep. 22 Jubah Parade Penyambutan
23 Ep. 23 Aku Pulang...
24 Ep. 24 Pesta Kemenangan
25 Ep. 25 Rumor
26 Ep. 26 Undangan Kaisar
27 Ep. 27 Hati Leonard Terluka
28 Ep. 28 Kunjungan Vianty Ke Istana Putri
29 Ep. 29 Si Tidak Peka Redian
30 Ep. 30 Bermain Seharian
31 Ep. 31 Bermain Seharian #2
32 Ep. 32 Hadiah Dari Suami Tercinta
33 Ep. 33 Kisah Roh Cantik Di Istana Tua
34 Ep. 34 Edmund Lombardi
35 Ep. 35 Ada Yang Salah
36 Ep. 36 Umpan Doha
37 Ep. 37 Salah Paham Dimulai
38 Ep. 38 Curiga
39 Ep. 39 Galau
40 Ep. 40 Pesta Dansa Vianty
41 Ep. 41 Sejarah Gelap Louisse dan Permintaan Kaisar
42 Ep. 42 Kencan Malam
43 Ep. 43 Semakin Salah Paham
44 Ep. 44 Kita Bertiga Harus Bicara!
45 Ep. 45 Terungkap Sudah...
46 Ep. 46 Redian OTW Jadi Pelayan
47 Ep. 47 Awal Sejarah Baru Kekaisaran Akan Dimulai
48 Ep. 48 Rencana Licik Doha
49 Ep. 49 Wine Beracun
50 Ep. 50 Rodrego Punya Rahasia?
51 Ep. 51 Menuju Desa Suku Greenlive
52 Pengumuman Author
53 Ep. 52 Rasa Percaya Pada Louisse
54 Ep. 53 Rahasia Louisse
55 Ep. 54 Ide Brilliant Redian
56 Ep. 55 Pesta Kejutan Untuk Louisse
57 Ep. 56 Vianty dan Julian
58 Ep. 57 Rapat Rahasia
59 Ep. 58 Kisah Sendu Julian
60 Ep. 59 Hari-Hari Sibuk
61 Ep. 60 Sidang Dewan Legislatif
62 Ep. 61 Julian dan Zack
63 Ep. 62 Kamar Louisse
64 Ep. 63 Siapa Pria Paling Populer di Istana?
65 Ep. 64 Ngambek Lagi
66 Ep. 65 Pikiran Leonard
67 Ep. 66 Pangeran Yang Tak Peka
68 Ep. 67 Hussh.. Hussh!! Usir Pelakor
69 Ep. 68 Marquess Willhem
70 Ep. 69 Kembalinya Bruss, Sang Guru
71 Ep. 70 Strategi Louisse
72 Ep. 71 Terjatuh Bersama Doha
73 Ep. 72 Situasi Yang Membagongkan
74 Ep. 73 Informasi Tentang Doha
75 Ep. 74 Orang Aneh Di Desa Bonex
76 Ep. 75 Asrahan
77 Ep. 76 Lawanmu Itu Adalah Aku!
78 Ep. 77 Si Tukang Mabuk
79 Ep. 78 Curhatan Leonard
80 Ep. 79 Rencana Sukses!
81 Ep. 80 Rahasia Yang Mulai Terkuak
82 Ep. 81 Asrahan, Siapa Kamu Sebenarnya?
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Ep. 1 Aku Harus Merubah Jalan Cerita
2
Ep. 2 Aku Ingin Pulang
3
Ep. 3 Memulai Rencana
4
Ep. 4 Rencana Mendekati Ratu
5
Ep. 5 Rencana Mendekati Suami
6
Ep. 6 Si Kecil Oscar
7
Ep. 7 Harus Bersabar Lagi
8
Ep. 8 Terpisah
9
Ep. 9 Dag Dig Dug Serr...
10
Ep. 10 Pesta Pelepasan
11
Ep. 11 Berpisah Sementara
12
Ep. 12 Aku Merindukanmu
13
Ep. 13 Louisse Bertemu Julian
14
Ep. 14 Istana Pangeran Pertama
15
Ep. 15 Pekerjaan Baru Louisse
16
Ep. 16 Mencari Kepercayaan
17
Ep. 17 Aku dan Vianty
18
Ep. 18 Aku dan Vianty #2
19
Ep. 19 Vianty: Jika Aku Menjadi Duchess
20
Ep. 20 Berita Kemenangan
21
Ep. 21 Pelayan Pribadi Media
22
Ep. 22 Jubah Parade Penyambutan
23
Ep. 23 Aku Pulang...
24
Ep. 24 Pesta Kemenangan
25
Ep. 25 Rumor
26
Ep. 26 Undangan Kaisar
27
Ep. 27 Hati Leonard Terluka
28
Ep. 28 Kunjungan Vianty Ke Istana Putri
29
Ep. 29 Si Tidak Peka Redian
30
Ep. 30 Bermain Seharian
31
Ep. 31 Bermain Seharian #2
32
Ep. 32 Hadiah Dari Suami Tercinta
33
Ep. 33 Kisah Roh Cantik Di Istana Tua
34
Ep. 34 Edmund Lombardi
35
Ep. 35 Ada Yang Salah
36
Ep. 36 Umpan Doha
37
Ep. 37 Salah Paham Dimulai
38
Ep. 38 Curiga
39
Ep. 39 Galau
40
Ep. 40 Pesta Dansa Vianty
41
Ep. 41 Sejarah Gelap Louisse dan Permintaan Kaisar
42
Ep. 42 Kencan Malam
43
Ep. 43 Semakin Salah Paham
44
Ep. 44 Kita Bertiga Harus Bicara!
45
Ep. 45 Terungkap Sudah...
46
Ep. 46 Redian OTW Jadi Pelayan
47
Ep. 47 Awal Sejarah Baru Kekaisaran Akan Dimulai
48
Ep. 48 Rencana Licik Doha
49
Ep. 49 Wine Beracun
50
Ep. 50 Rodrego Punya Rahasia?
51
Ep. 51 Menuju Desa Suku Greenlive
52
Pengumuman Author
53
Ep. 52 Rasa Percaya Pada Louisse
54
Ep. 53 Rahasia Louisse
55
Ep. 54 Ide Brilliant Redian
56
Ep. 55 Pesta Kejutan Untuk Louisse
57
Ep. 56 Vianty dan Julian
58
Ep. 57 Rapat Rahasia
59
Ep. 58 Kisah Sendu Julian
60
Ep. 59 Hari-Hari Sibuk
61
Ep. 60 Sidang Dewan Legislatif
62
Ep. 61 Julian dan Zack
63
Ep. 62 Kamar Louisse
64
Ep. 63 Siapa Pria Paling Populer di Istana?
65
Ep. 64 Ngambek Lagi
66
Ep. 65 Pikiran Leonard
67
Ep. 66 Pangeran Yang Tak Peka
68
Ep. 67 Hussh.. Hussh!! Usir Pelakor
69
Ep. 68 Marquess Willhem
70
Ep. 69 Kembalinya Bruss, Sang Guru
71
Ep. 70 Strategi Louisse
72
Ep. 71 Terjatuh Bersama Doha
73
Ep. 72 Situasi Yang Membagongkan
74
Ep. 73 Informasi Tentang Doha
75
Ep. 74 Orang Aneh Di Desa Bonex
76
Ep. 75 Asrahan
77
Ep. 76 Lawanmu Itu Adalah Aku!
78
Ep. 77 Si Tukang Mabuk
79
Ep. 78 Curhatan Leonard
80
Ep. 79 Rencana Sukses!
81
Ep. 80 Rahasia Yang Mulai Terkuak
82
Ep. 81 Asrahan, Siapa Kamu Sebenarnya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!